Anda di halaman 1dari 7

PLANNING REKAYASA TRAFFIK PADA JARINGAN FIXED

ANANDA SATRIA CARANA


TT-3B
2103332012

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
1. PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Tujuan........................................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
2. DASAR TEORI........................................................................................................................4
3. PEMBAHASAN........................................................................................................................5
Peningkatan Kapasitas Cell.............................................................................................................6
4. KESIMPULAN.........................................................................................................................7

2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
lalu lintas yang dikembangkan untuk jaringan kabel tidak dapat
langsung diterapkan pada jaringan seluler nirkabel. Jaringan seluler
dapat menyita dan memutuskan beberapa saluran untuk panggilan
tertentu. Fenomena ini terkait dengan topologi seluler jaringan seluler
dan nirkabel, di mana setiap sel merupakan zona layanan dengan
kapasitas terbatas.
Dalam hal ini, handover harus didefinisikan sebagai proses
pembentukan koneksi keluar dari satu sel ke sel tetangga lainnya. Ini
berarti bahwa "sumber daya" dari sel target baru dialokasikan dengan
algoritme tertentu dan "sumber daya" dari sel yang tersisa dilepaskan.
Jika sel tujuan memiliki baris kosong, panggilan dapat dialihkan ke
pengguna yang menelepon. Jika tidak, proses transfer akan terganggu.
Oleh karena itu, saluran jaringan seluler nirkabel tersedia saat
panggilan baru masuk atau saat panggilan diubah. Saluran juga dapat
terputus saat panggilan berakhir atau karena panggilan ditransfer dari
satu sel ke sel yang berdekatan.
1.2 Tujuan
1) Mengetahui jumlah kapasitas pelanggan yang dapat dilayani
dalam satu sel.

2) Mengetahui jumlah kapasitas pelanggan yang dihasilkan


dari peningkatan kapasitas sel pada sistem seluler.
1.3 Rumusan Masalah
1) Berapa jumlah kapasitas pelanggan yang dapat dilayani dalam
satu sel.
2) Berapa jumlah kapasitas pelanggan yang dihasilkan dari
peningkatan kapasitas sel pada sistem seluler.

3
2. DASAR TEORI
Parameter kinerja yang perlu diperhatikan dalam jaringan Wirelessx adalah
proses panggilan masuk, proses penghentian panggilan, dan pemblokiran.
Analisis jaringan seluler membutuhkan penambahan parameter tertentu seperti
rata-rata waktu hunian saluran, intensitas panggilan baru dan serah terima, dan
kemungkinan pemblokiran panggilan dan serah terima baru. Parameter terakhir
didefinisikan sebagai tingkat QoS jaringan.
Jika analisis mengasumsikan bahwa tidak ada fenomena handover antara
sel dan saluran dalam sel tertentu di mana panggilan masuk baru diamati,
diasumsikan mengikuti pola penghapusan sel blok (jika semua saluran sibuk,
panggilan masuk diblokir atau menjatuhkan). ), kita dapat menghitung
probabilitas blok untuk panggilan baru menggunakan rumus Erlang B sebagai
berikut:

𝑐! 𝐴1𝑐
𝑃𝐵𝑛 =
𝑐 𝑖
𝑖=0 𝐴1

𝑖!
dimana A1 merupakan trafik yang ditawarkan pada sel 1 (sel yang
diamati), “c” adalah jumlah kanal dalam sel dan N >> c ( N = jumlah pelanggan
dalam sel) Sedangkan trafik yang diolah dalam sel dapat dikalkulasi dengan
persamaan :
𝑌1 = 𝜆1 (1 − 𝑃 )
𝐵𝑛
𝜇𝑇
Dimana λ1 dan µT masing-masing adalah rate kedatangan panggilan (intensitas
trafik) dan rate terminasi panggilan total pada sel yang diamati. Proses handover
sendiri dapat doianggap sebagai suatu proses poisson dengan intesitas rata rata λh
, sehingga total instesitas kedatangan pelanggan
𝜆𝑇 = 𝜆𝑛 + 𝜆ℎ
Dimana 𝜆𝑛 adalah rate kedatangan panggilan sel “n”(intensitas trafik sel n), yang
untuk sel 1 sebelumnya dinyatakan dengan 𝜆2 Sehingga trafik efektif yang
ditawarkan ke suatu sel secara umum dapat dinyatakan dengan
𝐴 = 𝜆𝑇 = 𝜆𝑛 + 𝜆ℎ
𝑒
𝜇𝑇 𝜇𝑛 + 𝜇ℎ

4
Ini karena handover bukanlah proses yang independen, melainkan
bergantung pada datangnya panggilan baru ke sel jaringan seluler. Jadi, jika PB
adalah probabilitas blok keseluruhan sel (termasuk pemblokiran panggilan baru
dan penyerahan), lalu lalu lintas yang dapat ditangani/dimuat ke dalam sel dapat
dinyatakan sebagai:

𝑌1 = 𝜆𝑇 (1 − 𝑃 )
𝐵𝑛
𝜇𝑇
Jika rate handover dari suatu sel sama dengan atau lebih rendah dari rate
berakhirnya (completion) panggilan dan probabilitas blocking-nya kecil, maka
secara kira-kira dapat dikalkulasi trafik efektif yang ditawarkan ke sel dengan
menggunakan Ae ≈ λn / μc .
Dan jika tidak ada permintaan pendudukan kanal untuk handover,
probabilitas blocking panggilan baru PB akan sama dengan probabilitas blocking
panggilan handover dan dapat dikalkulasi dengan menggunakan formula Erlang-
B dan trafik efektif yang ditawarkan, sebagai berikut :
𝑐
�𝑒
𝑐!
𝑃𝐵 = 𝑃𝐵𝑛 = 𝑃𝐵ℎ =
𝐴𝑒𝑖
∑𝑐
𝑖=0 𝑖!

3. PEMBAHASAN
Pengamatan trafik selama 50 menit pada suatu sel di jaringan seluler
yang mempunyai kapasitas 12 kanal memberikan data berikut; rate kedatangan
panggilan dari pelanggan-pelanggan dalam sel tersebut adalah 45 panggilan
dengan rate terminasi 10 panggilan dan rate handover ke sel tetangga 5
panggilan. Berdasarkan data di atas, tentukanlah intensitas trafik pada sel
tersebut. Dengan menggunakan formula Erlang-B, tentukan pula Probabilitas
Blocking dalam sel tersebut.
Jika dalam waktu pengamatan tersebut terdapat pelanggan-pelanggan
yang handover dari sel-sel tetangga dengan rate kedatangan sebesar 6 panggilan,
tentukanlah Intensitas Trafik Efektif (Ae) dan Probabilitas Blocking panggilan
handover ke sel yang diamati tersebut.

5
 Diketahui : N = 12
𝜆𝑛= 45
𝜇𝑛 = 12
𝜆ℎ = 5
𝜇ℎ = 0
 Jawaban :
𝐴 = 𝜆𝑛 + 𝜆ℎ = 45 + 5 = 4,16
𝑒
𝜇𝑛 + 12
𝜇ℎ 4,1612 0,0560
𝑁
�𝑒
𝐵= 𝑁! = 12! = = 0,000875 = 0,0875 %
𝑖 4,16 𝑖
𝑁 �𝑒 12 64,0462
∑𝑖=0 ∑𝑖=0 𝑖!
𝑖!
Dari hasil perhitungan diatas membuktikan dengan parameter diatas menggunakan 10
kanal mencukupi kebutuhan handover sel.
Peningkatan Kapasitas Cell
a. Berapa jumlah pelanggan yang dapat dilayani pada FCA
Omnidirectional dan FCA Directional 5 sektor jika jumlah kanal per sel
(N) yang disediakan berjumlah 12 kanal dengan waktu pendudukan (T)
10 menit dan probabilitas blocking 1 %.
Diketahui : B = 1 %
N = 12 kanal
T = 10 menit
A = 5,9 Erlang
Jawab :
a. Perhitungan Omnidirectional
𝐴 × 60𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑟
𝑀=
𝑇
5,9 × 60
𝑀= = 35 𝑢𝑠𝑒𝑟𝑠
10
b. Perhitungan Directional 5 Sektor
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛
Jumlah N per sector = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟

45
= = 9 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑙/𝑐𝑒𝑙𝑙 5
𝐴 = 3,8 𝐸𝑟𝑙𝑎𝑛𝑔
3,8 × 60
𝑀= = 45 𝑢𝑠𝑒𝑟𝑠/𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟
5
6
M total = 45 × 5 = 225 users
b. Dari data nomor 1 berapa jumlah pelanggan jika menggunakan metode
channel sharing dengan jumlah kanal dari setiap sel yang dapat saling
dipergunakan (N2) adalah 40 kanal?

Diketahui : B=1%
N1 = 45 kanal
N2 = 50 kanal
ΔN = 50 - 45 = 5 kanal
T = 5 menit
Jawab : 1
A= [𝐴(𝑁1, 𝐵) + 𝐴(𝑁2, 𝐵) − 𝐴(ΔN,
B)]𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑔 2
1
𝐴 = [𝐴(45,1%) + 𝐴(50,1%) − 𝐴(5,1%)]𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑔
2
1
𝐴 = [𝐴(33,4) + 𝐴(37,6) − 𝐴(1,4)]𝑒𝑟𝑙𝑎𝑛𝑔
2
1
𝐴 = × 69,6 = 52,9
2
𝐴 × 60𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/ℎ𝑟
𝑀=
𝑇
52,9 × 60
𝑀= = 634 𝑢𝑠𝑒𝑟𝑠
5

4. KESIMPULAN
Berdasarkan di atas, jangkauan yang dicapai oleh antena omnidirectional
luas dan mencakup banyak pelanggan, tetapi kekuatan sinyal lebih lemah
daripada antena directional, dan antena directional mencapai jangkauan yang
lebih sedikit.Tanpa itu, kita dapat menyimpulkan bahwa itu mencakup lebih
sedikit pelanggan dan kualitas sinyal lebih baik daripada antena omnidirectional.
Selain itu dari jawaban di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk mendapatkan
jumlah subscriber yang banyak diperlukan channel yang banyak, sehingga bisa
menggunakan teknik channel sharing

Anda mungkin juga menyukai