Frekuensi Reuse
Frequency Reuse adalah penggunaan ulang sebuah frekuensi pada suatu sel, dimana frekuensi
tersebut sebelumnya sudah digunakan pada satu atau beberapa sel lainnya. Terbatasnya
spektrum frekuensi yang dapat digunakan pada sistem komunikasi bergerak menyebabkan
penggunaan spektrum frekuensi tersebut harus seefisien mungkin. Jarak antara 2 sel yang
menggunakan frekuensi yang sama ini harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan
mengakibatkan interferensi.
Latar belakang penerapan frequency reuse ini adalah karena adanya keterbatasan resource
frekuensi yang dapat digunakan, sedangkan kebutuhan akan ketersedian coverage area yang
lebih luas terus meningkat. Maka agar coverage area baru dapat diwujudkan, dibuatlah sel-sel
baru dengan menggunakan frekuensi yang sudah pernah digunakan sebelumnya oleh sel lain.
Gambar di bawah ini menunjukan pemetaan geographis penggunaan freukensi pada beberapa
sel, dimana digunakan mekanisme frequency reuse
Inti dari konsep selular adalah konsep frekuensi reuse. walaupun ada ratusan kanal yang
tersedia, bila setiap frekuensi hanya digunakan oleh satu sel, maka total kapasitas sistem
akan sama dengan total jumlah kanal. Dalam penggunaan kembali kanal frekuensi
diusahakan agar daya pemancar masing masing BS tidak terlalu besar, hal ini untuk
menghindari adanya interferensi akibat pemakaian kanal yang sama Interferensi Co-
Channel).
1
Jarak minumum frekuensi reuse yang diperbolehkan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
jumlah sel yang melakukan frekuensi reuse, bentuk geografis suatu wilayah, tinggi antena, dan
besarnya daya pemancar pada masing masing base station.
Dalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan rumus pendekatan teori sel
hexsagonal, yaitu :
dimana :
2
Besaran D/K disebut sebagai faktor reduksi kanal dengan frekuensi yang sama. Besaran
tersebut menentukan kualitas transmisi dalam perencanaan sistem selular agar tidak terjadi
interferensi co-channel. Dari persamaan juga terlihat bahwa, jika jarak D semakin besar, maka
jumlah kelompok sel akan bertambah, sehingga interferensi co-channel akan berkurang,
dengan catatan daya pemancar pada BS tidak terlalu besar. Tetapi untuk pita frekuensi yang
sama, jumlah kanal/sel akan berkurang yang berarti kapasitas trafik per sel akan lebih kecil
Handoff
Handoff adalah komponen yang esensial dalam sistem komunikasi selular bergerak. Mobilitas
menyebabkan variasi yang dinamis pada kualitas link dan tingkat interferensi pada sistem
seluler, terkadang sebuah user (mobile station; BS) tertentu harus mengganti base station (BS)
yang melayaninya. Pergantian ini dikenal sebagai handoff. Pada sistem seluler generasi
pertama seperti Advanced Mobile Phone System (AMPS)[1], handoff relatif sederhana. Sistem
seluler generasi kedua seperti Global System for Mobile Communications (GSM) dan Personal
Access Communications System (PACS) lebih baik dari pada generasi pertama dalam banyak
hal, termasuk algoritma handoff yang digunakan. Pemrosesan sinyal yang lebih modern dan
prosedur melakukan handoff telah digabungkan pada sistem ini.
Disebut soft handoff karena untuk membedakannya dari proses handoff lainnya (hard handoff
tradisional). Dengan hard handoff, beberapa keputusan dibuat apakah handoff perlu dilakukan
atau tidak. Pada keputusan positif, handoff diinisiasikan dan dieksekusi tanpa memerlukan
pemakaian kanal secara simultan dengan dua base station. Pada soft handoff, sebuah keputusan
yang dikondisikan dibuat apakah handoff perlu atau tidak. Dipengaruhi oleh perubahan dari
kuat sinyal pilot dari dua atau lebih base station yang terlibat, dan akhirnya keputusan handoff
dibuat untuk berkomunikasi hanya dengan satu BS. Hal ini normal terjadi setelah diperoleh
jelas bahwa sinyal dari satu BS lebih kuat dari yang lainnya. Pada prosesnya, MS menggunakan
kanal secara simultan kepada setiap BS yang terlibat.
Perbedaan soft handoff dengan hard handoff dapat diibaratkan dengan perbedaan antara lomba
lari estafet dengan renang estafet. Pada lomba renang estafet, perenang selanjutnya harus
menunggu sampai rekannya menyentuh dinding kolam, sementara pada lomba lari estafet,
3
tongkat diserahkan beberapa detik setelah pelari kedua berlari sehingga ada situasi dimana
mereka sama-sama berlari dan memegang tongkat pada periode waktu tertentu.
Prosedur Handoff
Prosedur handoff dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu: pengukuran,
pengambilan keputusan dan eksekusi seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.1.
4
1. Ketika Mobile Station berada pada perbatasan level sel, karena sinyal yang
diterima akan melemah.
2. Pada saat pengguna berada pada lubang kekuatan sinyal (signal strength hole)
yang terdapat dalam suatu sel.
Apabila panggilan (call) sudah stabil, maka kanal set-up sudah tidak digunakan lagi
selama waktu panggilan.
5
MTSO akan mengantrikan permintaan hand off daripada menolaknya bila sel baru dating
kondisi dating dalam paket ( bundles).
6
Secara teknis, hand off berarti mengalihkan satu frekuensi ke frekuensi yang lain ketika suatu
kendaraan memasuki sebuah sel baru atau sector atau wilayah baru. Dalam setiap microsell
tidak diperlukan hand off dari suatu zona ke zona lain switching zone to zone ditangani oleh
suatu zone selector. Zona aktif mengikuti pergerakan mobile unit dari satu zone ke zone lain.
Disini kita memperkirakan secara kasar berapa banyak hand off dapat dihilangkan pada sebuah
micro cell plan yang tiga zonanya terpakai. Dalam sebuah regulasi cell terdapat 3 sektor. Mobil
dapat bergerak dalam 1 dari 3 arah
Free Space Propagation berada pada lokasi antara antenna penerima dan antenna pemancar
pada ruang yang kosong tanpa ada interferensi pada setiap permukaanya. Tidak ada grand
refrection ataupun diffraction losses free space loss adalah 6 dB per oktaf. Jarak ( doubline the
distance ).
Rumus dari free space attenution menggunakan sebuah antenna Dipol yang dipasang pada
sebuah antenna Dipol yang dipasang pada kedua antenna, yaitu dengan rumus :
Attenuation ( dB ) = 32,6 +20 log f+20log d
Dimana :
Diffraction loesses adalah gelombang radio yang terlintas melalui obstacle, adalah suatu
limitasi kef re space propagation.
Added Clearence (ft) = 0,6 (2380) [ d1 x d2 ] / L ( d1+d2)
Dimana :
7
INTERFERENCE
Ada 2 macam interferensi yaitu,
1. Interferensi antarkanal atau co-channel interferensi (CCI)
2. Interferensi kanal sebelah atau adjacent channel interference.
Co-Channel Interference
Interferensi ko-kanal atau CCI disebabkan oleh sel yg menggunakan frekuensi Yg sama,
Dimana sel ini disebut sbg sel co-channel. CCI ini tidak dapat dihilangkan dgn memperbesar
Daya pembawa di pemancar. Ini karena, bila daya dinaikkan maka akan menaikkan daya
Interferensi yg berasal dari sel co-channel. Untuk menghilangkan pengaruh interferensi, maka
Jarak sel co-channel harus dipisahkan sedemikian sehingga secara fisik tidak terpengaruh oleh
propogasi gelombang.
CCI tidak dipengaruhi oleh daya pemancar tetapi merupakan fungsi jari-jari sel, R dan jarak
Sel co-channel, D. Parameter co-channel reuse, Q di definisikan sebagai perbandingan D/R
Yang dinyatakan sebagai :
Q=D/R = 3. N
Semakin besar Q, maka semakin besar jarak sel co-channel yg akan mengurangi pengaruh
Interferensi. Nilai Q yg besar juga akan meningkatkan kualitas transmisi disebabkan dgn
Mengecilnya level co-channel interference. Nilai Q yg kecil menyebabkan kapasitas sistem
Meningkat karena ukuran cluster menjadi kecil.
Perbandingan sinyal terhadap interfernce atau signal to interference ratio (SIR) dinyatakan oleh
:
8
Seperti telah diketahui bahwa daya yg diterima oleh suatu receiver akan semakin turun dgn
Makin jauh jarak receiver dari transmitter. Dapat di katakan untuk daya yg disebabkan oleh
Suatu sumber penginterferensi pada komunikasi seluler sebanding dgn jarak sebagai D-n,
Dimana n adalah faktor rugirugi propogasi (2<n<5). Untuk jumlah kanal penyebab interferensi
I=6, didapat nilai SIR sebagai :
Interferensi kanal sebelah disebabkan oleh interferensi sinyal yg berasal Dari sel sebelah.
Penyebab adjacent channel interferensi adalah karena Tidak sempurnanya frekuensi operasi
dari filter pada receiver. Penggunaan Receiver ini mengakibatkan frekuensi yg berdekatan
dapat lolos dari filter. Interferensi ini akan menjadi masalah yg serius bila kanal yg
bersebelahan Dari pengguna tersebut mentransmisikan informasi pd frekuensi yg sangat Dekat
dgn frekuensi pengguna. Fenomena ini disebut sebagai efek near-far Dimana daya dari
transmisitter yg terdekat menganggu kerja dari receiver ketika menerima sinyal dari transmitter
yg jauh. Efek dari adjacent channel Interference dpt di perkecil dgn proses filterisasi yg baik
dan pembagian kanal (channel assignment) yg baik. Channel assignment dilakukan dgn
memberikan jarak frekuensi pemisah yg cukup besar antara satu kanal dgn kanal yg lainnya.
POWER CONTROL
Power Control merupakan suatu upaya untuk mengontrol daya pancar dari BTS atau dari MS
agar mendapatkan kualitas komunikasi yang baik, level interferensi dapat ditekan seminimal
mungkin dan memaksimalkan kapasitas. Dalam sistem CDMA, interferensi di jalur forward
dan reverse dapat dikurangi dengan suatu mekanisme penurunan pemakaian daya oleh MS atau
BTS. Dengan diaturnya level daya pancar MS atau BTS maka pemakaian daya MS atau BTS
dan juga interferensinya dapat dikurangi. Power Control dalam sistem komunikasi CDMA
terdiri dari dua jenis, yaitu:
9
Forward Link Power Control merupakan kontrol daya dari arah BTS ke MS. Secara garis besar
Forward Link Power Control ditujukan untuk mengontrol level daya pancar BTS. Sedangkan
untuk lebih jauh lagi, pada arah BTS ke MS, power control dibutuhkan untuk meminimumkan
interferensi ke sel lain dan untuk mengimbangi terhadap interferensi dari sel lain. Metode yang
digunakan adalah fast closed loop power control yang bertujuan untuk memperbaiki
performansi MS yang berada di tepi sel dimana sinyal dari BTS semakin lemah sedangkan
interferensi dari sel lain semakin kuat. BTS secara periodik akan menurunkan daya pancarnya,
sementara MS mengukur frame error ratio (FER) yang terjadi. Ketika FER mencapai nilai 1%
maka MS meminta BTS agar tidak lagi menurunkan daya pancarnya
10
11