Anda di halaman 1dari 4

DESAIN TES BUNYI (ASHWAT) DAN KOSA KATA (MUFRODAT) PADA EVALUASI

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Oleh : Sulfiana

Nim : 2217027

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan

Email : anasulfi57@gmail.com

Aktivitas pembelajaran menuntut adanya pengalaman belajar dari peserta didikyang


dimaksud untuk mencapai tujuan (menguasai kompetensi tertentu). Disinilah penilaian
dibutuhkan untuk melihat sejauh mana kompetensi yang sudah dikuasi olehpeserta didik dalam
bentuk hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajar. Dalam
pelaksanaan penilaian, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan yaitu pengukuran,
asesmen, evaluasi dan tes. Namun, penulis akan memfokuskan pembahasan pada tes di dalam
pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Arab.

Dalam bidang kebahasaan, tes bahasa dipahami dengan sejumlah pertanyaan atau tugas
yang harus dijawab atau direspon peserta didik dengan tujuan mengukurtingkat penguasaan dan
keterampilan mereka terhadap bahasa tertentu. Melalui penyelenggaraan tes, diharapkan
diperoleh informasi tentang seberapa banyak dan seberapa mendalam kemampuan bahasa Arab
yang dimiliki oleh peserta didik.

Tes bahasa Arab berdasarkan lingkup substansinya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
tes komponen bahasa Arab (‘Anashir al-lughah) dan tes keterampilan berbahasa (Maharah al-
Lughah). Tes komponen bahasa meliputi bunyi bahasa (ashwat), tes kosakata (mufrodat), dan tes
struktur / tata bahasa (qawaid). Sedangkan tes keterampilan bahasa adalah tes yang langsung
ditujukan untuk mengetahui empat keterampilan berbahasa , yaitu : menulis, menyimak,
membaca, dan berbicara. Adapun dalam tulisan ini, penulis akan mengkaji mengenai tes bunyi
(ashwat) dan tes kosa kata (mufrodat).

Tes bunyi (ashwat) merupakan tes untuk menilai ketepatan pengucapan bunyi-bunyi
bahasa dan mengidentifikasi bunyi-bunyi yang didengar atau diperdengarkan. Penguasaan bunyi
bahasa merupakan salah satu tujuan pengajaran dan pembelajaran yang sangat penting. Sasaran
tes bunyi bahasa secara umum meliputi seluruh penguasaan sistem bunyi bahasa, baik dalam
mengenal dan memahami bunyi bahasa secara pasif-reseptif maupun dalam bentuk melafalkan
dan menggunakan bunyi bahasa aktif dan produktif. Selain bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk
konsonan dan vokal, sistem bunyi bahasa juga meliputi tinggi rendahnya suara, tekanan kata dan
kalimat sertaintonasi. Dengan demikian, tes bunyi (ashwat) meliputi tiga kemampuan dasar,
yaitu

1) kemampuan merekognisi dan melafalkan perbedaan bunyi bahasa,


2) kemampuan merekognisi dan menggunakan pola penekanan bunyi bahasa,
3) kemampuan mendengarkan dan memproduksi pola dinamik bunyi bahasa.
Tujuan tes bunyi (ashwat) adalah untuk mengukur kemampuan dalam mengenal dan
membedakan bunyi bahasa Arab. Tes bunyi bahasa secara pasif-reseptif dimaksudkan untuk
memastikan apakah seseorang mampu membedakan suatu bunyi bahasa dari bunyi bahasa yang
lain. Sehingga seseorang dapat memahami ujaran sipenutur dengan baik. Dengan menguasai
bunyi bahasa yang baik diharapkan pesertadidik mampu mempelajari bahasa Arab lebih mudah
dan dapat mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab.
Dalam tes bunyi (ashwat) bentuk tes yang digunakan umumnya adalah tes lisan.Hal ini
dikarenakan indikator pemahaman tata bunyinya biasanya peserta didik diperintahkan
mengucapkan suatu kata dengan pengejaan huruf dan makhraj yang tepat. Dengan tes lisan ini
juga, seorang guru akan lebih dimudahkan karena evaluasi langsung berhadapan dengan peserta
didik.
Adapun pengembangan instrumen tes bunyi (ashwat) bisa dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :
1) Melafalkan dan mengeja suatu kata. Misalnya : ‫َح َم َل = َح َم َل‬
2) Mengidentifikasi bunyi bahasa,
3) Membedakan bunyi huruf yang mirip. Misalnya : Pembedaan yang mengandung bunyi
atau yang lainnya,‫ ص‬,‫ س‬,‫ ك‬,‫ف‬
4) Membaca dengan suara nyaring.’
Selain tes bunyi (ashwat), tes komponen bahasa selanjutnya yaitu tes kosa kata
(mufrodat). Tes kosa kata (mufrodat) adalah tes tentang penguasaan arti kosa kata yang dapat
dibedakan menjadi penguasaan yang bersifat pasif-represif (menerima) dan penguasaan yang
bersifat aktif produktif. Penguasaan yang bersifat pasif-represif berupates pemahaman mufrodat.
Sedangkan penguasaan bersifat aktif produktif berupan tespenggunaan mufrodat.
Tes pemahaman kosa kata (mufrodat) adalah tes yang lebih ditekankan padapengukuran
kemampuan teste dalam memahamai arti mufrodat tanpa disertai kemampuan untuk
menggunakannya. Sedangkan tes penggunaan kosa kata adalah tesyang digunakan untuk
mengukur penguasaan kosa kata seorang pembelajar bahasa dalam kemahiran menggunakannya
dalam bahasa. Dalam artian tidak sekedar berupa pemahaman seorang terhadap arti, tetapi lebih
dari itu yakni mampu menggunakan mufrodat dalam wacana untuk mengungkapkan pikirannya.
Tes kosa kata bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan tentang makna kata-kata,
baik pada tataran kemampuan pemahaman yang pasif-reseptif, maupun kemampuan penggunaan
aktif-produktif. Selain itu, untuk mengukur pengetahuan dan produksi kata-kata yang digunakan
dalam berbicara dan menulis.
Adapun pengembangan instrumen tes kosa kata pada penguasaan pasif-represif
diantaranya yaitu : Guru meminta siswa menunjukkan benda atau memperagakan sikap, tingkah
laku, dan lain-lain yang dimaksudkan oleh kata tertentu. Misalnya : Menunjukkan kursi,
memperagakan sikap tertawa. Selain itu, bisa dilakukan dengan cara guru memerintahkan siswa
untuk memilih kata sesuai dengan makna yang diberikan dari sejumlah kata yang disediakan.
Pengembangan instrumen yang lain yaitu siswa disuruh untuk menyebutkan persamaan kata
/taraduf /sinonim, serta lawan kata/tadhod/antonim. Sedangkan penguasaan aktif-produktif bisa
dilakukan dengan cara : Siswa disuruh untuk menyebutkan kata sesuai dengan makna yang
diminta. Selain itubisa juga dilakukan dengan cara siswa diperintahkan untuk melengkapi
kalimat rumpang. Pengembangan instrumen yang lain yaitu dengan memerintahkan siswa
untukmenjelaskan arti suatu kata dengan kata-kata dan menggunakannya dalam suatu kalimat
yang cocok.
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, A. (2010).Mengukur Kemampuan Bahasa Arab. Malang: UIN-Maliki Press.

Nurbayan, Y. (2008).Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Zein Al-Bayan.

Soenardi, D. (2008). Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai