Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN AKHIR

KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG


DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
P ada suatu bangunan atau gedung perlu adanya suatu sistem
utilitas untuk menunjang pekerjaan manusia didalamnya. Sistem utilitas ini
merupakan suatu fasilitas atau sarana prasarana demi terwujudnya
kenyamanan, kesehatan dan keselamatan manusia. Salah satu sistem
utilitas pada bangunan yang sangat di perlukan adalah sistem
pentanahan atau grounding system pada bangunan gedung. Fungsi dari
sistem pentanahan ini adalah sebagai alat proteksi pada sebuah gedung
dan manusia didalamnya dari sengatan surja petir yang menyambar
pada gedung. Selain itu, sistem pentanahan juga berguna untuk
memperoleh tegangan potensial yang merata dalam suatu bagian
struktur dan peralatan, serta untuk memperoleh jalan balik arus hubung
singkat atau arus gangguan ke tanah yang memiliki resistansi yang
rendah. Sebab, apabila arus gangguan tersebut dipaksakan mengalir ke
tanah dengan tahanan yang tinggi, maka dapat mengakibatkan
perbedaan tegangan yang besar sehingga dapat membahayakan
makhluk hidup disekitarnya. Sistem pentanahan adalah suatu rancangan
sistem yang memiliki sifat low-impedance (tahanan rendah), sehingga
arus yang berlebih dapat dialirkan secara cepat pada tanah agar tidak
merusak peralatan-peralatan pada bangunan gedung. Sistem
pentanahan yang akan dipasang pada suatu bangunan gedung
diperlukan perhitungan dan pengukuran tahanan pentanahan yang baik
dan benar sehingga pada saat terjadi surja petir, maka arus dapat
dialirkan langsung pada tanah secara cepat melalui kawat penghantar
yang sudah terhubung dengan elektroda pentanahan. Setidaknya ada

PT BUMI MADANI Halaman


2022 I-1
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

empat buah komponen instalasi listrik yang wajib untuk dibumikan atau
diketanahkan dalam rangka mengamankan aliran listrik sebagai berikut :
1. Titik Netral yang berasal dari generator maupun transformator listrik.
Menghubungkan titik netral dari generator atau transformator ke
tanah dibutuhkan untuk memproteksi hal - hal yang berkaitan
dengan gangguan hubung tanah.
2. Kawat petir pada bagian atas dari saluran transmisi yang juga
berperan sebagai lightning arrester harus dibumikan juga. Semua
kaki dari tiang transmisi harus ikut dibumikan, mengingat kawat petir
ada di sepanjang saluran transmisi. Dengan begitu, petir yang
bergerak menyambar kawat petir akan seluruhnya disalurkan ke
dalam tanah melalui setiap kaki dari tiang saluran transmisi.
3. Seluruh komponen instalasi yang dengan mudah tersentuh manusia
dan mudah menghantarkan listrik karena terbuat dari logam harus
dibumikan.
4. Bagian bawah komponen pembuangan listrik dari lightning arrester.
Tujuannya adalah supaya lightning arrester bekerja dengan maksimal
dalam membuang muatan listrik yang berasal dari petir menuju bumi
atau tanah.

Perubahan iklim dan suhu serta gangguan-gangguan yang lain


dapat mempengaruhi sistem pentanahan, sedangkan penyebab yang
dapat mempengaruhi keandalan sistem pentanahan ialah nilai tahanan
pentanahannya. Menurut Wahyu Saputro dalam PUIL 2000, sistem 2
pentanahan dapat dikatakan baik jika memiliki nilai tahanan
pentanahan yang sangat kecil dengan nilai tahanan ≤ 5 Ω
Secara garis besar sistem grounding merupakan upaya
pencegahan yang memiliki manfaat besar bagi jiwa maupun benda,
diantaranya adalah :
 Mencegah timbulnya tegangan kejut listrik (shock) yang
membahayakan orang di sekeliling daerah tersebut.
PT BUMI MADANI Halaman
2022 I-2
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

 Sebagai sistem proteksi terhadap kinerja peralatan listrik dan juga


elektronik, agar performanya tetap berjalan lancar.
 Sebagai sistem perlindungan peralatan listrik dan rangkaian listrik,
agar tidak rusak akibat timbulnya tegangan kejut listrik dari petir.
 Menyalurkan energi dari sambaran petir yang mengenai komponen
penangkal petir ke tanah.
 Sebagai sistem untuk meningkatkan performa atau memperbaiki
performa dari sistem kelistrikan.
 Agar dapat menghasilkan arus tertentu yang besar dan juga lama
timbulnya arus tersebut tidak akan menyebabkan ledakan dan juga
kebakaran pada bangunan dan seisinya.
 Melindungi orang-orang dari bahaya sengatan listrik, baik dalam
kondisi normal maupun tidak dari tegangan sentuh serta tegangan
langkah.

1.2. Latar Belakang Kegiatan


Pada Gedung Direktorat Jendral Imigrasi saat ini telah memiliki
sistem penangkal petir, yaitu sistem penangkal petir Konvensional dan
elektro statis. Sistem ini dirasa belum cukup untuk dapat memberikan
kemanan yang maksimal, ditambah lagi kondisi peralatan yang sudah
cukup lama, sehingga terjadi korosi pada komponen didalam sistem
tersebut. Kemudian Pada jalur listrik di Panel Utama Gedung dan panel
pembagi gedung belum dilengkapi dengan surge arrester sehingga
perangkat belum aman dari induksi petir yang masuk kedalam jaringan
listrik sehingga dapat menyebabkan kerusakan seperti, kebakaran pada
panel listrik, efek panas pada bagian penghantar, kerusakan pada
perangkat elektronik. Ini disebabkan oleh kenaikan tegangan yang
disebabkan induksi dari petir oleh sebab itu sebaiknya perangkat listrik
dilengkapi dengan pengaman surja petir atau biasa dikenal surge
arrester.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 I-3
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Mengingat akan faktor keselamatan dan keamanan baik pada


jiwa maupun benda serta peralatan yang ada didalam gedung,
Direktorat Jendral Imigrasi merasa perlu untuk merevitalisasi sistem
Penangkal Petir yang terinstal pada Gedung Kantor Direktorat Jendral
Imigrasi, sebagai proteksi terhadap ancaman bahaya dari dampak
sambaran petir maupun sumber tegangan lainnya yang dapat
mengakibatkan kerusakan serta bahaya terhadap jiwa dan benda yang
ada didalamnya.

1.3. Maksud & Tujuan


Maksud dari kegiatan Konsultansi Supervisi Pekerjaan Revitalisasi
Sistem Grounding Gedung Direktorat Jendral Imigrasi yang dilaksanakan
oleh PT. Bumi Madani adalah dapat melakukan pengawasan terhadap
jalannya pekerjaan, sehingga pelaksanaan pekerjaan Revitalisasi Sistem
Grounding oleh kontraktor pelaksana dapat dikendalikan secara efektif
dan efisien, serta sesuai dengan perencanaan baik dari segi mutu
maupun biaya.
Adapun Tujuan dari Konsultansi Supervisi Pekerjaan
Revitalisasi Sistem Grounding Gedung yang dilaksanakan oleh PT. Bumi
Madani adalah agar hasil dari pekerjaan ini dapat memenuhi target
Kualitas, Kuantitas, Waktu dan Biaya yang telah ditetapkan.

1.4. Ruang lingkup pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan pengawasan yang menjadi
tanggung jawab Konsultan secara umum adalah membantu Pejabat
Penandatangan Kontrak selaku pemberi tugas dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian Pekerjaan Revitalisasi Sistem
Grounding gedung agar dapat memenuhi target kualitas, kuantitas,
waktu dan biaya yang telah ditetapkan dengan uraian sebagai
berikut:
PT BUMI MADANI Halaman
2022 I-4
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

A. Membahas, mengevaluasi dan mengarahkan rencana kegiatan


pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor, yang antara lain terdiri
atas:
1) Penyediaan dan penggunaan bahan
2) Penyediaan dan penggunaan peralatan dan perlengkapan
pekerjaan
3) Penugasan tenaga kerja dalam berbagai kualifikasi
4) Pelaksanaan rencana kerja
5) Pemilihan metoda pelaksanaan pekerjaan
B. Melakukan evaluasi terhadap jadwal pekerjaan yang dibuat oleh
Kontraktor agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
C. Melaksanakan pengawasan atas pengendalian mutu maupun
kuantitas bahan bangunan, agar diperolah jaminan bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi (RKS) dan volume
pekerjaan (BQ).
D. Memeriksa dan mengevaluasi rencana kerja Kontraktor
sehubungan dengan kesesuaian antara peralatan yang
digunakan dengan metode kerja yang dilaksanakan.
E. Memeriksa dan menyetujui semua usulan kerja beserta gambar
kerja (Shop Drawing) yang disiapkan oleh Kontraktor agar segera
dapat dilaksanakan.
F. Jika diperlukan melakukan pengecekan ke lokasi material untuk
memastikan kualitas dan volume yang tersedia sesuai dengan
yang ditetapkan dalam RKS.
G. Meneliti dan memberikan persetujuan akan hasil opname
pekerjaan yang sudah di selesaikan dan jumlah biaya yang berhak
ditagih oleh Kontraktor.
H. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap data
design yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan kepada
Pemberi Tugas.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 I-5
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

I. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Pemberi


Tugas untuk mendapatkan persetujuan apabila terdapat
perubahan pekerjaan (change order) dengan melampirkan
spesifikasi dengan gambar-gambar (Shop Drawing) yang
diperlukan.
J. Melaporkan secara tertulis kepada Pemberi Tugas terhadap setiap
permasalahan teknis yang timbul atau mungkin akan timbul dan
memberikan rekomendasi secara penyelesaiannya.
K. Melakukan evaluasi terhadap permintaan perpanjangan waktu
dan perubahan biaya (jika ada) yang diajukan oleh Kontraktor dan
memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut kepada Pemberi
Tugas.
L. Mengawasi, meneliti serta mengevaluasi setiap perubahan dan
penyesuaian yang dilakukan oleh kontraktor selama pelaksanaan
pembangunan untuk kemudian melaporkan kepada Pemberi
Tugas.
M. Menyiapkan Berita Acara antara lain : hasil pengukuran pekerjaan,
untuk kelengkapan penagihan pembayaran, perubahan
pelaksanaan, hasil pengujian bahan, pemeliharaan pekerjaan dan
serah terima pekerjaan.
N. Membuat laporan secara periodik, yaitu : laporan mingguan,
laporan bulanan, laporan akhir.
O. Meneliti dan mengesahkan gambar hasil kerja (As Built Drawing)
yang disiapkan oleh Kontraktor

PT BUMI MADANI Halaman


2022 I-6
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAB II
PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEKERJAAN

2.1. Pendekatan Teknis


S etelah kami selaku konsultan pengawas mempelajari isi
dokumen Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pengawasan Revitalisasi Sistem Grounding dimana merupakan suatu
keharusan sebelum melakukan suatu pekerjaan, hal ini dimaksudkan
agar apa yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
pihak pemberi tugas.
Konsultan pengawas di dalam melaksanakan tugasnya akan
berpedoman kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan berpedoman
pada peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman
Teknis Pembanguan Bangunan Gedung Negara serta Tentang Sistem
Proteksi Petir Pada Bangunan didalam SNI-03-7015-2004 dan peraturan-
peraturan lain yang berlaku.
Sebagai media pembantu Pejabat Penandatangan Kontrak
dan Pengelola Teknis Kegiatan di dalam mengimplementasikan
pekerjaan, maka Konsultan Pengawas memberikan tenaga-tenaga
professional yang sudah berpengalaman dalam bidang tugas yang
sama dengan tingkat keahlian masing-masing sesuai dengan yang
dipersyaratkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Hal ini menjadi
sangat penting karena proses pelaksanaan yang menjadi tanggung
jawab konsulatan pengawas, mulai dari kontraktor melaksanakan
pekerjaan persiapan sampai dengan diserah-terimakan II pekerjaan
fisik. Dengan beban tugas yang demikian penting, konsultan
pengawas benar-benar memfokuskan perhatian yang sepenuhnya
kepada setiap elemen kegiatan yang akan dilaksanakan agar sasaran
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 1
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

akhir dari proyek yang dicapai dapat dipenuhi baik kualitas maupun
kuantitas. Dengan demikian, maka salah satu program pemerintah
yang hendak dicapai sebagai mana yang disampaikan dimuka,
dapat secara berangsur-angsur dipenuhi.
Sebaliknya jika interest yang diberikan tidak memadai dan
personil yang dilibatkan belum memenuhi standar yang dibutuhkan,
maka akan banyak kendala yang ditemui di lapangan. Akibatnya
sasaran proyek tidak dapat terpenuhi dan program pemerintah tidak
akan mencapai target yang telah ditetapkan. Jika sudah demikian,
maka konsultan pengawas dinilai tidak profesional dan berada pada
level yang rendah.
Selain itu untuk memahami isi materi sekaligus dapat menjadi
bahan koreksi bagi pihak pemberi kegiatan oleh konsultan pengawas
terhadap materi yang diindikasikan terjadinya kekurangan atau
kesalahan pengertian sehingga memudahkan dalam pelaksanaan
kegiatan selanjutnya.
Setelah dibaca dan dipahami dengan baik Kerangka Acuan
Kerja, maka seluruh lingkup kegiatan yang ditawarkan sesuai dengan
TOR yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan
kami sesuai dengan waktu kualitas dan biaya yang diberikan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Pengawasan
Revitalisasi Sistem Grounding Gedung Direktorat Jendral Imigrasi, telah
menjelaskan dan mengarahkan berbagai aspek penting yang
mencakup :
 Latar Belakang
 Lingkup Pekerjaan
 Maksud, Tujuan dan Sasaran
 Ruang Lingkup Kegiatan Pekerjaan
 Kebutuhan dan Persyaratan Tenaga Ahli
 Pelaporan dan Jadwal Penyerahan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 2
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Lingkup pekerjaan ini adalah Jasa Konsultansi Supervisi


Pekerjaan Revitalisasi Sistem Grounding Gedung Direktorat Jendral
Imigrasi. Merupakan bagian dari pengembangan dan penjabaran
dari apa yang telah disampaikan pada saat Aanwijzing Pekerjaan atau
Kick Off Meeting.
Adapun lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan merupakan
bagian dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan
Tahapan pekerjaan ini merupakan kegiatan untuk menyusun team
dari Pengawasan penyesuaian material serta penetapan spot area
yang akan diawasi.
Dalam tahap persiapan konsultan akan menginventarisir antara lain
 Item pekerjaan yang akan dilaksanakan
 Lokasi pada site yang akan dilaksanakan pekerjaan
 Penggunaan material dan elemen arsitektur, sipil, elektrikal,
mekanikal serta pengolahan limbah.
 Pembagian antara pekerjaan utama dan pekerjaan
pendukung.
 Memeriksa mengenai jadwal waktu pelaksanaan kontraktor
berupa Time Schedule/Bar Chart, S Curve dan Network Planning.
Dalam tahap persiapan konsultan akan melakukan konsolidasi
dengan pihak Pemberi Tugas, baik itu dengan Pejabat
Penandatangan Kontrak maupun dengan Tim Teknis nya untuk :
 Menyusun Program Kerja
 Menyusun Alokasi Tenaga
 Memberikan Konsepsi Pengawasan
 Menyetujui jadwal waktu pelaksanaan kontraktor

2. Peninjauan Design
Dalam tahapan ini merupakan titik dari pekerjaan yang telah
ditentukan oleh KAK, Kegiatan Pegawasan Pekerjaan Revitalisasi

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 3
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Sistem Grounding Gedung diperlukan peninjauan design (Full


Design) sebagai berikut:
 Design yang ada
 Elemen Utama :
 Sistem Terpasang
 Terminal Udara
 Konduktor
 Grounding
 Pemakaian material yang tepat untuk :
 Terminal Udara
 Konduktor
 Grounding
 Arrester
Yang paling diperlukan peninjauan pekerjaan-pekerjaan mana
yang akan dilaksanakan pada Tahun 2022 ini. Dalam tahap ini
konsultan pengawas akan memprediksi apakah semua pekerjaan
yang ditawar pelaksana akan dapat terlaksana.
3. Pengawasan dan Pengendalian Mutu
Pengawasan dan Pengendalian mutu dilakukan dalam
Pengawasan selanjutnya, ini meliputi :
 Mutu Bahan dan Material yang akan digunakan.
 Spesifikasi Bahan dan Material yang akan digunakan.
 Survey Existing.
Jadi hasil dari pengawasan ini diharapkan adalah :
Pelaksanaan Konstruksi sesuai dengan material dan speksifikasi
yang telah direncanakan.
Menjadikan hasil akhir Pekerjaan Revitalisasi Sistem Grounding
Gedung pada gedung Direktorat Jendral Imigrasi yang
fungsional dan lebih presentatif.
Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Revitalisasi Sistem Grounding
Gedung sesuai dengan dokumen lelang.
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 4
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Membantu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar yang


ada.
4. Pelaporan
Pelaporan yang dibuat adalah:
 Laporan Mingguan sebagai rekapitulasi Laporan Harian.
 Laporan Bulanan sebagai rekapitulasi Laporan Mingguan.
 Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
 Penghitungan Pekerjaan Tambah Kurang dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang (kalau diperlukan)
 Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings)
dan manual peralatan-peralatan yang dibuat oleh kontraktor
Pelaksana.
 Laporan rapat di lapangan (site meeting).
 Gambar rincian pelaksanaan (Shop drawings) dan time schedule
yang dibuat oleh kontraktor pelaksana.
 Membantu pihak pemberi tugas dalam menyiapkan kelengkapan
dokumen pendaftaran sarana dan prasarana pada bangunan
gedung negara lengkap dengan lampiran-lampirannya.

2.2. Metodologi
Dalam pelaksanaan tugas, kami selaku Konsultan Pengawas
melakukan beberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan
Tujuan pekerjaan. Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai
berikut :
- Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK), Kontrak Kerja.
- Melakukan Quality Kontrol, yaitu mengamankan seluruh komponen
secara menyeluruh dan mendetail, tidak selected – random, disini
selalu dilengkapi dengan check – list apa yang akan diperiksa,
- Melakukan Quality Assurance yang lebih ke-arah meyakinkan
apakah proses quality kontrol cukup terarah ke sasarannya dan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 5
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

effektif. Dilakukan juga selected random untuk kontrol


pengamanan kualitas sebagai sarana counter check.
- Melakukan Kontrol filosofi desain/perencanaan.
- Melakukan Orientasi supervisi/pengawasan dan Memotivasi
supervisi,
- Menerapkan pengalaman-pengalaman perusahaan selama ini
dengan proyek yang sejenis,
- Memakai standar teknis yang berlaku.
Sebelum team pengawas turun ke lapangan, team leader
kami selalu melakukan briefing, dimana dalam pertemuan intern ini
yang paling utama kami lakukan adalah kesamaan Orientasi dari
semua team Konsultan Pengawas. Yang kami maksud dengan orientasi
pengawasan adalah berorientasi pada pertanyaan :

“Pada tahap ini, pada struktur ini, pada komponen ini, pada sistem ini,
pada material ini, pada utilitas ini, apa yang harus diawasi dan apa
yang harus diamankan, apa syarat pengawasan atau pedoman
pengawasannya, bagaimana cara penanganannya, mana chek-
listnya, mana format laporannya, kepada siapa dilaporkan atau
ditembuskan dan siapa yang berwenang menganalisa atau
mengevaluasi untuk bidang yang mana.”

Dan dari tahap ini kami lanjutkan memahami dokumen


kontrak yaitu mulai dari gambar-gambar/kontrak, analisa sistem, dan
pada proses konstruksi/pekerjaan menganalisa lalu-lintas disekitar
lokasi, analisa peralatan termasuk kapasitasnya, sistem persiapan
penunjang seperti Direksi keet, marka dll. Sampai pada organisasi
proyek Kontraktor Pelaksana dan dari mana memulai pekerjaan serta
pentahapannya.

Analisa-analisa yang kami sebut diatas juga termasuk prediksi


seberapa batasan toleransi penyimpangan pelaksanaan, misalnya

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 6
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

batasan toleransi penurunan/settlement pondasi yang dapat diterima,


atau lainya misal toleransi penyimpangan level, toleransi defleksi,
toleransi displacement/perpindahan sampai pada toleransi deformasi
sudut. Semua toleransi-toleransi ini sudah harus diprediksi sebelum
pekerjaan tersebut dilaksanakan.

2.2.1. Tahapan Pelaksanaan


A. Tahap Pra Pelaksanaan/Konstruksi

Terhadap isi Dokumen Kontrak ( Gambar, RKS, BoQ, Harga


Satuan/Analisa Harga Satuan, Metoda Konstruksi, dsb.),
konsultan Supervisi akan mengadakan pertemuan untuk
menyamakan persepsi yang lebih detail/rinci agar dalam
pelaksanaan tidak timbul perbedaan pendapat ataupun
pandangan terhadap pasal-pasal dalam kontrak, gambar-
gambar dan RKS, serta peraturan-peraturan yang mengikat
pelaksanaan pekerjaan pembangunan ini. Penyamaan
persepsi ini menyangkut :
Metoda Pelaksanaan misalnya untuk pekerjaan
Instalasi pengkabelan
Metoda Perhitungan volume pekerjaan
Metoda pemeriksaan kualitas material
Metode Pemeriksaan Kualitas pekerjaan (test
lapangan dan test Laboratorium)
Metoda pembayaran pekerjaan/Berita Acara,
Format-format laporan.
Batasan Pelaksanaan Fisik terdahulu yang telah
dilaksanakan.
Dalam pertemuan ini, Kontraktor Pelaksana sudah harus
menyerahkan :
Metoda Pelaksanaan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 7
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Master Schedule Pekerjaan


Jadwal Pengadaan Material
Jadwal Mobilisasi Peralatan
Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja
Gambar Kerja

B. Tahap Pelaksanaan/Konstruksi
Secara umum setiap item pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana harus diketahui
oleh konsultan Pengawas. Tahapan ini dapat kami
gambarkan seperti alur pikir/flow chart pelaksanaan secara
umum dibawah ini:

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 8
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Dari Flow chart tersebut terlihat pola alur pikir atau metoda
dan proses pengawasan / pengendalian / kontroling yang
akan kami laksanakan selama masa konstruksi. Dalam
uraian selanjutnya dapat kami uraikan kegiatan-kegiatan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 9
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

pengendalian selama masa konstruksi, yaitu berupa


pengendalian Mutu / Kualitas, Volume / Material, Waktu.

C. Tahap Serah Terima Pekerjaan I dan II


Setelah selesai pekerjaan dengan prestasi seratus prosen,
maka akan diajukan untuk dilaksanakannya pemeriksaan
bersama pekerjaan Revitalisasi Sistem Grounding dengan
dibuatkan daftar cehklist pekerjaan. Dibawah ini dapat
kami uraikan program konsultan Pengawas dalam tahap
Serah Terima Pekerjaan I, Masa Pemeliharaan dan Sampai
pada Serah Terima Pekerjaan II.
Mengarahkan dan memeriksa as built drawing (gambar
pelaksanaan) dengan kegiatan antara lain :
a) Meneliti kebenaran as built drawing dengan memper-
hatikan hal-hal sebagai berikut :
Gambar kontrak
Kenyataan pelaksanaan pekerjaan dilapangan
Perubahan pekerjaan
b) Melaksanakan pemeriksaan akhir sebelum
penyerahan pertama untuk membuat daftar
perbaikan / checklist pekerjaan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Dokumen kontrak
Material Aproval
Standard of acceptance yang telah disepakati
bersama.
c) Menyiapkan berita acara penyerahan (I) pertama,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pemeriksaan akhir pekerjaan.
Masa berlakunya jaminan pelaksanaan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 10
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Berita acara denda dan perpanjangan waktu


pelaksanaan.
d) Menyiapkan berita acara penyerahan (II) kedua,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pemeriksaan Cek List
Berita Acara Penyerahan Pertama
Penyusunan Dokumen Pelaksanaan
Laporan Tahap Akhir oleh Konsultan Supervisi

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 11
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Team Teknis/Serah
Terima

Pemerikasaan Fisik
di lokasi/proyek

Pemerikasaan
Lakukan Adminstrasi, Kontrak,
Perbaikan Waktu Pelaksanan,
Pekerjaan Kualitas, Kuantity, s/d
seperti yang Pembayaran/Biaya dan
tertera Tambah Kurang
dalam
ChekList

Testing
Comissioning

tidak

ya

B.A. Serah
Terima I

Masa Pemeliharaan
Ya
Team Teknis/
Serah Terima II

Pemerikasaan pisik
tidak
di lokasi/proyek

Testing
Comissioning

FLOW CHART TAHAP SERAH TERIMA I DAN II

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 12
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

2.2.2. Tugas Konsultan Supervisi

Tugas Konsultan pengawas secara garis besar akan meliputi :


Pengendalian teknis
Pengendalian atas Proses Koordinasi terkait
Pengendalian Administrasi Proyek
Pelaporan
Secara garis besar penjabaran uraian tugas tersebut diatas
adalah sebagai berikut di bawah ini :

A. Pengendalian Teknis
Bertindak untuk dan atas nama pemegang komitmen
mengendalikan Pelaksanaan fisik pembangunan yang
dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana dengan rentang
meliputi “Pre- Audit” , “Monitoring” dan “Post - audit”.
Lingkup pengendalian antara lain meliputi :
Aspek mutu hasil pekerjaan
Aspek Volume pekerjaan
Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan
syarat syarat yang tercantum dalam kontrak Kontraktor
Pelaksana.

1. Rentang Kendali Pre – Audit


Kegiatan konsultan Konsultan dalam rangka
pengendalian teknis dalam Pre - Audit adalah seluruh
kegiatan konsultan sebelum sebelum melakukan
pengawasan, yang terdiri dari :
Pengumpulan dan analisa terhadap data

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 13
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Pengecekan hasil perencana dengan


membandingkan terhadap kondisi lapangan
Pemeriksa terhadap kesiapan Kontraktor Pelaksana,
yang meliputi material, peralatan, tenaga dari
jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan
hasil perencanaan akan menghasilkan catatan
mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
Jenis pekerjaan
Kualitas pekerjaan
Kualitas yang dipersyaratkan
Schedule yang dilaksanakan
Schedule yang pembayaran
Pengecekan hasil perencana dilakukan dengan cara
membawa hasil perencanaan kelokasi untuk
menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah
sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ada hasil pengecekan hasil design tidak sesuai
dengan lapangan, konsultan supervisi akan membuat
alternatif lain yang sesuai dengan untuk diajukan
kepada penguna Anggaran.
Material dan peralatan yang didatangkan Kontraktor
Pelaksana akan diperiksa oleh konsultan sehingga benar
benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
akan diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai
terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
dengan perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan
mengerjakannya serta alat yang akan digunakan.
Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume
dengan tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 14
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

yang tersedia maka konsultan akan menyarankan


kepada Kontraktor Pelaksana untuk menyiapkan
tenaga kerja dan peralatan yang memadai agar bisa
selesai tepat waktunya.
Penyimpangan biaya keseluruhannya biasanya
disebabkan oleh adanya pekerjaan tambahan sebagai
akibat dari perubahan design dan pertambahan
volume pekerjaan.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar,
konsultan akan mengantikan nilai pekerjaan tambah itu
dengan mengurangi pekerjaan lainya sehingga terjadi
kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah
sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat
persetujuan dari Penanggung Jawab Kegiatan.
Dalam hal ini, konsultan berupaya menghindari
pekerjaan tambah, Justru mengupayakan pekerjaan
kurang jika memang dari evaluasi teknis dan biaya
memungkinkan untuk di lakukan pekerjaan kurang.

2. Rentang Kendali Monitoring


Kegiatan pengendalian teknis Rentang “Monitoring”
adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan selama masa
pekerjaan. Meskipun Konsultan pengawas telah
melakukan “Pre-Audit” namun setiap langkah
Pelaksanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar kalau
terjadi penyimpangan segera dapat dluruskan kembali
sesuai dengan petunjuk yang benar. Selama periode ini
konsultan akan selalu melakukan evaluasi terhadap
progres dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 15
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Dalam melakukan monitoring, kerja angota tim akan


dijaga sebaik baiknya sehingga informasi dan
pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga
kerugiaan yang menyangkut aspek mutu, volume,
waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat
dihindari atau di tekan sekecil kecilnya, selain
mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas juga
memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar
jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang
tukangnya dapat meminimalisir gangguan terhadap
aktifitas perkantoran, kerusakan terhadap sarana
lainnya yang ada disekitar area pekerjaan. Faktor
keselamatan kerja juga dimonitor secara rutin dengan
memperhatikan peraturan – peraturan yang berlaku.

3. Rentang Kendali post - audit


Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan
merupakan prestasi kerja bagi Kontraktor Pelaksana.
Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan
pembayaran hasil kerjanya. Namun Kontraktor
Pelaksana tidak akan bisa menyajikan permintaan
pembayaran sebelum mendapatkan rekomendasi dari
konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaanya sudah
memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

B. Pengendalian Atas Koordinasi Terkait


Konsultan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas
pengendalian teknis tersebut diatas berkewajiban
mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh
pihak lain.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 16
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan


dengan :
Dinas terkait
Penanggung Jawab Kegiatan
Kontraktor Pelaksana
Konsultan lain yang terkait
Instansi terkait lainya

C. Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini konsultan pengawas/supervisi berkewajiban
merancang, memperlakukan serta mengendalikan
Pelaksanaan keseluruhan sistem adminitrasi proyek yang
diawasinya, yaitu mencakup antara lain surat,
memorandum, risalah laporan, contoh barang, foto berita
acara, Gambar, sketsa, Brosur, Kontrak & adendum dan
lain-lain yang di anggap perlu. Langkah langkah dan
tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk
maksud diatas adalah :
Mempelajari, menangapi, memecahkan dan
menyelesaikan sampai tuntas maksud dari surat yang
masuk maupun keluar.
Memperhatikan memorandum dan risalah untuk
pedoman dalam Pelaksanaan tugas konsultan.
Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar
memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik kualitas
dan kuantitas.
Membuat foto foto dokumentasi pada setiap paket
pekerjaan.
Mempelajari dan mengecek Gambar gambar/sketsa
Pelaksanaan agar sebelum ataupun sesudah pekerjaan
selesai tidak terjadi penyimpangan.
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 17
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Membantu/menyiapkan addendum serta lain lain yang


dianggap perlu.

D. Evaluasi Rencana
Konsultan pengawas/supervisi melakukan evaluasi atas
rencana proyek yang akan dilaksanakan serta
menyarankan perubahan/penyempurnaan / penyesuaian
rencana yang perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin
tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik
baiknya.

E. Vertikal Hasil Pekerjaan Kontraktor Pelaksana


Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya
berkewajiban menyatakan bahwa hasil kerja Kontraktor
Pelaksana telah memenuhi segala persyaratan untuk proses
selanjutnya yaitu proses pemegang komitmen.

F. Kontrol Sistimatik terhadap Kegiatan Lapangan


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban
juga fungsi kontrol manajemen kontruksi, sebelum
memeriksa hasil pekerjaan perlu diperiksa dulu persiapan
kerjanya. Persiapan kerja yang dilakukan setengah
setengah atau dengan cara perencanaan yang
mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak
memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan
satu kontrol sistematik. Pengawas lapangan perlu
menerapkan sistim kontrol yang baik dilapangan.
Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan dilapangan
memiliki tiga tujuan yaitu :
1. Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan
pada beberapa bidang kegiatan pokok. Bilamana

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 18
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus


dikembangkan jangka pendek dan program kerja untuk
mengatasinya.
2. Memastikan bahwa pekerjaan pengawas berjalan
dengan lancar benar sehingga peringatan secara dini
dapat diberikan apabila terjadi suatu kesalahan.
3. Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan
oleh proyek tidak dilampaui bila tidak terjadi perubahan
kontrak.
Bidang sasaran kegiatan pokok yang kontrol pada waktu
peninjauan dilapangan yaitu :
Perencanan target kemajuan fisik
Pencapaian target kuangan
Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan
peralatan.
Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin
efektivitas dan efesiensi kerja lapangan.
Pematapan kerja sama antar pekerja proyek dari
seluruh bagian/divisi.
Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya


mantap, kurang memadai atau menunjukan tendensi yang
tidak mengembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan
benar, maka langkah langkah yang diambil untuk
mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

G. Kontrol Sistimatik terhadap Pengawasan Lapangan


Frekuensi kunjungan kelapangan tergantung dari
pentingnya keadaan lapangan, sifatnya dapat secara
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 19
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

harian, mingguan. Frekuensi juga dapat bergantung pada


tahap dari pemegang komitmen yang mengelolanya
beserta pada teamnya sesuai urgensinya.

H. Pengontrolan Proyek
Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang
dinamis, dan yang dipengaruhi oleh bermacam macam
faktor. Karena itu network / s- curve chart yang telah
disetujui sebagai pegangan Pelaksana dan Konsultan
supervisi yang secara rutin periodik atau sesuai dengan
kondisi dicheck kembali :
Apakah target pencapaian kemajuan pekerjaan dan
waktu yang direncanakan telah ditepati
Akan ditepati dalam jangka panjang dengan segera
Nantinya ditepati (jangka panjang)
Bila perlu diadakan perubahan baru untuk mengendalikan
perubahan proyek seperti yang dikehendaki.

I. Jarak waktu kontrol


Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam
rentang waktu yaitu :
1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang dari
satu minggu.
2 – 4 minggu untuk Aktifitas Aktifitas yang tidak kritis.

J. Cara mengontrol
Cara mengontrol, sebagai berikut :
Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai Disajikan langkah
langkah cara mengontrol seperti flow chart dibawah ini

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 20
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

FLOW CHART LANGKAH CARA MENGONTROL


UNTUK AKTIFITAS YANG DIMULAI

Dapatkah Alasanya ?
pekerjaan
Dimulai ? Ada keterlambatan
?

Diperlukan
Penegangan
Pemecahanya

OK

K. Sistim Informasi Manajemen Proyek


Sistim informasi manajemen proyek pada hakekatnya
adalah suatu sistim untuk mendukung pihak pemegang
komitmen dalam mengendalikan proyek. Tujuan sistim ini
untuk digunakan pihak pemilik dalam mendapatkan
informasi proyek setiap saat atau secara berkala, cepat
dan akurat. Sistim ini dibuat dan dikembangkan
berdasarkan studi dan evaluasi situasi serta kondisi yang
dihadapi dilapangan serta mengintegrasikan keinginan –
keinginan dari pihak Pengguna Anggaran yang mewakili
pihak pemilik Pemilik Proyek tentang apa yang ingin
dimonitor dan dikendalikan. Dilapangan setiap saat hasil
pekerjaan fisik berkembang bertambah banyak dan agar
perkembangannya terjadi sesuai rencana, dimana
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 21
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

rencana tersebut dijabarkan dalam besaran uang dan


waktu.

Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistim


informasi Manajemen proyek hanya sebagai penerus
informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan dilakukan oleh
petugas khusus dan harus dilaksanakan dilapangan, tidak
dapat dilaksanakan di kantor. Tolak ukur pengukuran mutu
pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh
perkembangan datanya atau dimonitor dimana
perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh
perkembangan data proyeknya. Volume data kian hari kian
membengkak sesuai dengan perkembangan pekerjaan
secara fisik.

Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan


informasi kepada Pemegang Komitmen, karena masih
belum diolah, jadi masih mentah. Data proyek yang telah
dikumpulkan secara periodik kemudian diolah / diproses
untuk dijadikan informasi proyek (laporan proyek). Artinya
dari laporan proyek dapat diketahui perkembangan
pekerjaan nyata yang terjadi (prestasi aktual ). Dari laporan
proyek ini Pemegang Komitmen dapat mengevaluasi
tentang perkembangan proyeknya, pertumbuhan dari tiap
tiap pekerjaan dilapangan dengan diperbandingkan
terhadap rencana.

Pemegang Komitmen mengendalikan proyeknya dengan


keputusan – keputusan yang dibuat dan diimplementasikan
ke project site. Hasil dari implementasinya menciptakan
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 22
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

data proyek baru dan dengan demikian siklus ptoject


management kontrol sistim berulang kembali. Siklus ini baru
berhenti apa bila proyek telah selesai.

L. Fungsi Konsultan Supervisi


Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya dibagi dalam 2
fungsi, yaitu: Fungsi Administratif dan Fungsi Pengawasan.

1. Fungsi Administratif
Fungsi Administratif terdiri dari :
 Membantu Pemegang Komitmen dalam
memahami dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen
kontrak, terutama sehubungan dengan penentuan
kewajiban dan tugas Kontraktor Pelaksana.
 Mengadakan komunikasi dan surat menyurat,
membuat memorandum atas pekerjaan konstruksi
(peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan,
pembangunan baru).
 Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan
pekerjaan berupa, foto-foto yang dibuat sebelum
proyek berlangsung (mulai ), sedang berjalan dan
proyek selesai,serta kejadian dilapangan lainnya.
 Menyiapkan rekomendsi sehubungan dengan
”Contract Change Order” dan ”Addendum”
sehingga perubahan perubahan kontrak yang
dipelukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkan semua aspek yang ada.
 Menyiapkan dan menyampaikan laporan secara
berkala.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 23
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

2. Fungsi pengawasan ( Supervisi )


Fungsi Pengawasan ( supervisi ) meliputi :
 Membantu Pemegang Komitmen dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam
mengendalikan pelaksanakan pekerjaan agar
pekerjaan pekrjaan dapat diselesaikan sesuai
dengan desain, persayaratan dan ketentuan –
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak
serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.
 Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang
diperlukan secara terperinci untuk mendukung
review review design (bila ada), membantu
Pemegang Komitmen sehingga perubahan design
tersebut dapat dilaksanakan.
 Melaksanakan pengecekan secara cermat semua
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan
yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran
didasarkan kepada ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
 Meninjau pengadaan pesonil dan peralatan
Kontraktor Pelaksana sesuai dengan kebutuhan
yang dipersyaratkan.
 Memantau dan cek pengedalian mutu dan volume
pekerjaan untuk “Termin”
 Melakukan pengecekan dan pesetujuan gambar
terlaksana ( as built drawing ).
 Membantu Pemegang Komitmen dalam
menyiapkan pelaksanaan ”Provisional Hand Over
(PHO)”.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 24
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

 Membantu Pemegang Komitmen dalam


pengawasan pekerjaan dalam periode
pemeliharaan.

M. Tanggung Jawab Konsultan Supervisi


Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada
Pemegang Komitmen bahwa hasil pelaksanaaan
pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh Kontraktor
Pelaksana adalah benar – benar sesuai ketentuan dalam
kontrak pemborongan.
Konsultan akan membeikan jaminan segala ijin kerja,
persetujuan dari setiap jenis/langkah pelaksanaan dan
persyaratan kontruksi yang telah dikeluarkan.
Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, berikut ini
dilengkapi Bagan Alir Aktivitas Pengawasan Pekerjaan dari
pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai.

N. Pengedalian Masalah Mutu


Selama priode konstruksi, konsultan senantiasa memberikan
pengawasan, arahan, bimbingan dan instruksi yang
diperlukan kepada Kontraktor Pelaksana guna menjamin
bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik,
tepat kualitas. Aspek aspek pengendalian mutu yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan kontruksi antara lain
sebagai berikut dibawah ini nama tidak terbatas pada :
 Peralatan Kerja
 Penyimpan bahan/material
 Cara mengangkut material/campuran kelokasi kerja
 Pengujian material yang akan digunakan
 Pengujiaan rutin material selama pelaksanaan
 Test lapangan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 25
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

 Adminitrasi dan formulir-formulir

Beberapa pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :


1. Pengukuran meter persegi (m2)
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan
meteran, yaitu panjang dan lebar, setelah ketebalan
memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi
yang dibenarkan dalam spesifikasi.
2. Pengukuran meter panjang (m’)
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan
meteran, yaitu panjang, setelah penampang suatu
konstruksi telah sesuai dengan gambar yaitu dimensinya.
3. Pengukuran meter kubik (m3)
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan
meteran untuk panjang dan lebar. Sedangkan untuk
ketebalan dapat diukur dengan alat ukur, sehingga
panjang, lebar, dan tebal menghasilkan volume yang
akurat.
4. Pengukuran berat (Kg)
Untuk pengukuran ton dapat dilakukan dengan dua
cara:
 Pertama, yaitu penimbangan
 Kedua, dengan pengukuran meter kubik dikalikan
berat jenis bahan tersebut (berat jenis dapat
diketahui dari laboratorium).
5. Pengukuran Tekanan
Untuk pengukuran tekanan dapat dilakukan
menggunakan Pressure Gauge

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 26
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

O. Pengendalian Waktu
Di dalam pekerjaan perbaikan atau rehab, tenaga kerja
dan jumlah jam kerja perhari adalah sangat erat sekali
hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan.
Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu
mendapat perhatian agar tidak terjadi perpanjangan
waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu,
tenaga dan biaya.

P. Schedule Kontraktor Pelaksana


Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek
schedule pelaksanaan yang akan dibuat Kontraktor
Pelaksana.
Apakah rencana kerja pogres pekerjaan yang ditargetkan
sudah layak dan realitis. Misalnya dalam musim hujan, target
pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada musim
kemarau untuk pekerjaaan yang dilakukan di ruang
terbuka atau outdoor. kemungkinan lainnya apabila
pekerjaan tersebut akan bersinggungan waktu dan tempat
dengan acara, aktivitas atau event didalam lingkungan
perkantoran.
Kemudian construction method, urutan kerja Kontraktor
Pelaksana apakah sudah sistematis, konsepsional dan
benar.
Selanjutnya berdasarkan schedule Kontraktor Pelaksana
yang sudah disetujui, konsultan pengawas akan
mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan kedalam target
harian, sehingga setiap hari apakah target volume tersebut
bisa dicapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak
PT BUMI MADANI Halaman
2022 II - 27
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

dicapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar


untuk schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bisa
dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya dan
dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa
diselesaikan sesuai jadwal (on schedule).

Q. Tenaga Kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan
diperlukan tenaga kerja yag mencukupi, sehingga
pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai
dengan jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi
pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka
tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja
lembur/overtime.
Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang
cukup/effektif maka diharapkan pelaksanaan pekerjaan
bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.

R. Jumlah Jam Kerja


Untuk penyelesaikan suatu pekerjaan, tergantung juga
pada jam kerja perhari. Jumlah jam kerja yang sedikit akan
menghasilkan produk yang lebih kecil dari pada bila per hari
jam kerjanya lebih banyak.
Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga
kerja, sedemikian hingga volume pekerjaan yang
ditargetkan bisa selesai.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 II - 28
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAB III
RENCANA KERJA

3.1. Program Kerja

S etelah mempelajari kerangka acuan kerja serta adanya


pemahaman terhadap metodologi pelaksanaan pekerjaan maka
konsultan pengawas mengajukan rencana kerja sebagai mana
diuraikan dibawah ini. Bagi konsultan pengawas sendiri rangkaian
program kerja ini adalah sekaligus juga cerminan atas pemahaman
terhadap kerangka acuan kerja. Dengan jadwal pekerjaan
pengawasan selama 82 (delapan puluh dua) hari kalender. Maka kami
P T . B U M I M A D A N I akan memanfaatkan waktu tersebut
dengan menyusun Rencana Kerja yang melibatkan seluruh Tenaga
Ahli yang terlibat secara simultan untuk menghasilkan pekerjaan
Pengawasan yang maksimal sesuai tuntutan dari Kerangka Acuan
Kerja.

3.1.1. Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan Persiapan terdiri pekerjaan pengumpulan data dan
informasi lapangan (Existing) membuat interprestasi secara garis
besar terhadap apa yang telah dituangkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) serta melakukan konsultasi dengan pihak
owner selaku pemberi tugas serta konsultan perencana
mengenai informasi item apa saja yang akan dilanjutkan
pelaksanaan, apa yang akan dibangun baru, dan lain
sebagainya.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 1
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Pada tahap persiapan ini juga dilakukan pemancangan dan


pematokan sebagai landasan awal bagi kami sebagai
pengawas dalam melaksanakan Pekerjaan Konsultansi
Supervisi Revitalisasi Sistem Grounding Gedung Direktorat
Jendral Imigrasi.

3.1.2. Pekerjaan Pengawasan Konstruksi


 Penyusunan Persyaratan Pengawasan
Adapun kegiatan dalam pengawasan nantinya adalah :
a. Pengawasan Pelaksanaan Revitalisasi Sistem Grounding
dari segi kuantitas, kualitas dan syarat pelaksanaanya
b. Mempelajari keterbatasan dan kemampuan dalam
mewujudkan kemampuannya
c. Mempelajari dengan konsultan perencana
kemungkinan penambahan kebutuhan yang akan
mempengaruhi
 Bentuk
 Perluasan
 Tahap Pembangunan
a. Pengendalian Mutu pelaksanaan
b. Mengadakan rapat koordinasi
c. Memeriksa berita acara serah terima I dan ke II
d. Menyusun dan memeriksa daftar kekurangan
pekerjaan lapangan

 Persiapan Pengawasan
Penyelidikan, penelitian dan penilaian mengenai:
a. Keadaan pada saat Pengawasan dan kebutuhan
dalam jangka pendek dan jangka panjang.
b. Jumlah pentahapan, pembiayaan dan persyaratan
pembayaran menurut standar yang berlaku.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 2
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

 Konsep Pengawasan
Penyusunan konsep Pengawasan merupakan pengalian
nilai-nilai dan kemungkinan-kemungkinan. Secara kreatif
dari setiap analisa pekerjaan persiapan Pengawasan.
Penuangan kreatifitas yang disertai kemampuan
penguasaan faktor-faktor yang membatasi dan membuka
kemungkinan yang positif
Pekerjaan yang dilakukan adalah :
a. Menyusun konsep dasar Pengawasan melalui studi
perbandingan atas beberapa kemungkinan.
b. Melakukan penelitian tentang kemungkinan
perkembangannya.
Terhadap pekerjaan fisik proyek, aktifitas-aktifitas dalam
Pekerjaan Pengawasan Teknis / Supervisi Revitalisasi Sistem
Grounding akan dilakukan menurut kelompok pekerjaan
berikut :
 Peninjauan Desain Oleh Konsultan
Desain teknis serta spesifikasi yang telah disusun oleh
konsultan perencana diteliti ulang baik masalah
arsitektur maupun masalah konstruksi yang
berakibatkan tidak tercapaianya sasaran dan mungkin
adanya permintaan dari pihak proyek.

 Pengendalian Mutu
Pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan
persyaratan dan speksifikasi Kontrak. Bidang pekerjaan
utama dimana pengendalian mutu secara luas akan
diperlukan adalah :

 Pengadaan Peralatan Utama


 Pekerjaan Instalasi Sistem Proteksi
 Pekerjaan Pembumian

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 3
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Secara umum pekerjaan yang dilakukan dengan


melaksanakan percobaan-percobaan dilapangan dan
uji material, tetapi bila diperlukan, keputusan akan
dibuat berdasarkan pertimbangan teknis, yang
didukung oleh pengetahuan dan pengalaman teknis
yang didapat selama pekerjaan sejenis.

Sebagai tambahan terhadap hal diatas, pembatasan


pelaksanaan konstruksi dalam toleransi yang ditetapkan
dianggap perlu. Prosedur percobaan yang dianjurkan
biasanya dilakukan terhadap pekerjaan dan toleransi
yang diizinkan adalah seperti yang disebut dalam
spesifikasi.

 Pengawasan Pekerjaan
Konsultan dipercaya dengan tugas pelaksanaan
pemeriksaan dan pengawasan pekerjaan untuk
memastikan sesuai dengan seluruh persyaratan kontrak.
Dalam usaha melaksanakan seluruh tugas diatas secara
efisien, Personil yang diperlukan harus seluruhnya
memenuhi tahapan yang berbeda dari pelaksanaan,
sehingga akan menambah tingkat efisien pekerjaan.

Kebijaksanaan dasar dalam kontrol pemeriksaan dan


pengawasan berikut ini akan dilaksanakan oleh tim
pengawas lapangan :

a. Pengawas lapangan akan bekerja sama dengan


kontraktor, tetapi tidak sampai bersikap bekerja
untuk kontraktor karena hal ini bukan merupakan
bagian dari fungsi pengawasan dan pemeriksaan
serta dapat menghasilkan suatu klaim yang tidak
diharapkan.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 4
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

b. Team Leader harus memberikan perhatian atas


pekerjaan personil pengawasan yang bermutu dan
teliti pada setiap saat, karena hal ini sangat
menentukan untuk suatu pemeriksaan yang efektif,
personil pengawasan tidak dapat meninggalkan
daerah pekerjaan tanpa izin dari pemberi tugas.
c. Sejauh persyaratan spesifikasi dan syarat-syarat
kontrak dipenuhi, kontraktor berhak menyelesaikan
pekerjaan dengan biaya serendahnya. Dengan
bekerja sama dengan kontraktor dalam setiap hal
dan dengan tetap memperhatikan kepentingan
pemerintah, personil pengawasan akan membantu
mengurangi biaya konstruksi dan tentunya harus
menjamin kerja kontraktor.
d. Pemeriksaan akan dilakukan segera sesuai dengan
permintaan pengawas lapangan dan demikian juga
bila permintaan serupa dibuat oleh kontraktor.
e. Pengawas lapangan akan melaporkan dengan
segera kepada pemimpin proyek setiap kesalahan,
ketidak cocokan atau ambiquitas atas gambar-
gambar dan spesifikasi kontrak serta dokumen
kontrak lainnya. Apabila dalam hal ini pengawas
lapangan bisa mengatasi permasalahan maka
pengawas lapangan dapat memberikan usulan
perbaikan kepada pimpinan proyek. Keadaan yang
akan mengarah pada pekerjaan yang tidak
memuaskan harus segera diantisipasi dan pada
kesempatan utama pengawas lapangan
menunjukan hal tersebut kepada kontraktor, untuk
menghindari penggunaan material, waktu dan
tenaga kerja secara percuma.
PT BUMI MADANI Halaman
2022 III - 5
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

f. Personil pengawas tidak boleh menghambat


kontraktor dengan tidak semestinya atau
mencampuri cara kerja kontraktor kecuali jelas tidak
akan dihasilkan suatu pekerjaaan yang dapat
diterima. Tidak ada tuntutan kepada kontraktor
yang akan dibuat yang tidak akan ada hubungan
dengan specsifikasi dan syarat-syarat kontrak. Jika
spesifikasi mengizinkan pemilihan metode, personil
pengawas dapat memberikan saran atas pemilihan
metode tetapi tidak mengharuskan pelaksanaan
dari saran tersebut.
g. Personil pengawasan harus bersikap tidak pandang
kompromi setiap pelanggaran persyaratan dari
dokumen kontrak, tetapi sebaliknya dapat bersedia
membantu kontraktor.
Bagaimanapun juga pengawas lapangan
menghindari sikap kekeluargaan dan tidak akan
menerima secara pribadi dari kontraktor. Dengan
berlaku adil dan pengakuan serta penghargaan
atas pekerjaan yang baik. Kerja sama dengan
penuh rasa persahabatan dan rasa hormat dari
pekerjaan dapat terjamin.
h. Pengawas lapangan dapat berpegang pada
kebijaksanaan bahwa setiap perubahan yang
dianjurkan akan memberikan manfaat kepada
pekerjaan dan tidak semata-mata wewenang Esensi
dari pada pengawas. Bukan untuk menemukan
kesalahan kontraktor.
i. Instruksi harus diberikan kepada wakil kontraktor
yang sah, biasanya pelaksana atau mandor. Instruksi
lisan biasanya tidak akan diberikan dalam kondisi
PT BUMI MADANI Halaman
2022 III - 6
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

darurat, karena instruksi tidak mempunyai


pertinggal, Salinan dari instruksi tertulis yang
diberikan kepada kontraktor akan diteruskan pada
pimpinan proyek tanpa penundaan, sebagai
refrensi pimpinan proyek sebelum menerbitkan
instruksi, personil pengawas harus meyakinkan
dahulu bahwa pertimbangan mereka adalah logis.
j. Personil pengawas harus menyadari sepenuhnya
tangung jawab penting yang dibebankan kepada
mereka dan bahwa pertimbangan atau keputusan
yang diambil agar selalu memberikan manfaat
kepada pemberi tugas.

 Manajemen Kontrak
Manajemen kontrak yang tepat dan efisien merupakan
unsur yang perlu sekali dalam proses penyelesaian
pelaksanaan konstruksi secara tetap dan berhasil,
pekerjaan ini terdiri dari :
a. Perencanaan yang tetap
b. Pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi persyaratan
spesifikasi
c. Manajemen Finansial
d. Komunikasi antara pihak-pihak yang terkait
e. Pelaporan
f. Penyimpanan data

A. Perencanaan
Hal ini menentukan keahlian yang diperoleh dari pengalaman
sebelumnya, pengetahuan lengkap dan peralatan yang
dibayarkan, sifat urutan dan metode pekerjaan serta perkiraan
biaya. Diagram Network harus digambarkan seluruh pekerjaan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 7
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

yang utama, dengan mempertimbangkan untuk seluruh segi


yang mempengaruhi seperti kebutuhan dan persediaan
peralatan, tersedia tenaga kerja dan tenaga ahli.

Diagram-diagram diperbaharui secara keseluruhan dan


pertimbangan lapangan yang diperlukan dibuat untuk
menjamin penyelesaian yang cepat. Usulan kontraktor harus
diperiksa. Metode operasi kontraktor yang diajukan diperiksa
dan jika tidak perlu boleh dilakukan perbaikan.

Staf yang ditugaskan harus menyadari tugas dan tanggung


jawab, mereka menguasai standar dari pengawasan
pelaksanaan yang harus ditetapkan. Sebagai tambahan dari
segi apapun yang harus dipertimbangkan dengan matang,
sebagai hal-hal pokok tentang keberhasilan harus dapat
diperkirakan, dianalisa dan ditetapkan.

B. Pelaksanaan Pekerjaan
Selama pelaksanaan di lapangan semua kebutuhan
dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi untuk
menjamin hasil akhir dengan mutu yang baik dan masih dalam
batas-batas toleransi. Semua survey dan pengukuran wajib
dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan serta dibuatkan
Laporan Kemajuan Pekerjaan. Dalam penyelenggaraan hal di
atas adanya maksud tertentu dari staf pengawas harus
dihindari.

C. Komunikasi
Wakil Pemberi tugas, kontraktor dan konsultan merupakan
pihak-pihak yang terlibat dalam melaksanakan pekerjaan.
Komunikasi yang teratur dari kelompok diatas harus dijaga
dengan baik sehingga tidak ada informasi yang penting atau

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 8
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

instruksi-instruksi benar-benar dimengerti dan dilaksanakan lebih


efisien dan lebih berhasil.

D. Pelaporan
Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan akan disampaikan
dengan melampirkan kemajuan pekerjaan tiap minggunya
dan kegiatan harian yang berisikan jumlah bahan yang masuk,
tenaga kerja, kondisi cuaca serta instruksi atau saran-saran
yang dibuat oleh tim konsultan pengawas atau pihak pemberi
tugas.

E. Penyimpanan Data
Semua data-data lapangan hasil pekerjaan, stok material dan
target pekerjaan akan disampaikan dan didaftarkan dengan
baik, bukti-bukti pembayaran, data-data pembayaran
dokumen kontrak, termasuk perhitungan perintah perubahan
dan sebagainya akan didata dengan baik dan disimpan untuk
pemeriksaan yang akan dilakukan oleh yang berkepentingan.
Dari uraian di atas, untuk memperkuat kontrol pengawasan,
dapat dilihat dari bagan alir di bawah ini.
Di dalam bagan alur tata laksana proyek terdapat beberapa
notasi maupun singkatan huruf sebagai berikut :

PP : Pemilik Proyek
USER : Pemakai
TBPK : Tim Bimbingan Pelaksanaan Kegiatan
KP : Konsultan Perencana
KS : Konsultan Pengawas
SM : Site Manager
SP / IS : Supervisor (tenaga ahli pengawas
lapangan)/Inspector (pengawas lapangan)

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 9
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

K : Kontraktor
PL : Pelaksana
DEP : Dokumen Evaluasi dan Pelaporan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 10
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

PROSEDUR PENETAPAN TATALAKSANA PENGAWASAN LAPANGAN

START

PP = Pemilik Proyek

Menjelaskan gagasan-gagsan
sesuai dengan kebutuhan PP
kepada KS, KP & K

KS = Konsultan Pengawas

Membuat rancangan tata


laksana pengelolaan dan
mengajukan pada PP

PP

Memeriksa rancangan tata KP = Konsultan


laksana pengelolaan Perencana

Review rancangan tatalaksana


PP, KP, KS pengeloaan khususnya dari
segi kepentingan proses
Pembahasan rancangan tata design
laksana pengelolaan

Ada perubahan KS =
dan pengarahan
dari PP Ya Revisi rancangan tatalaksana
pengelolaan
tidak

PP

Menetapkan/menyetujui tata
laksana pengelolaan

STOP

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 11
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAGAN ALIR KEGIATAN POKOK PENGAWASAN KONSTRUKSI


Bagian I

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 12
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAGAN ALIR KEGIATAN POKOK PENGAWASAN KONSTRUKSI


Bagian II

The image part with relationship ID rId13 was not found in the file.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 13
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAGAN ALIR RENCANA PEKERJAAN PENGAWASAN

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 14
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

PROSEDUR LAPORAN HARIAN

START

PL

Membuat laporan hasil


pekerjan dan menyerahkannya
kepada SP/IS

SP

Memeriksa laporan dari PL dan


menyerahkannya kepada SM

SM

Menerima laporan dan


mendokumentasikanya di
DEP

STOP

Keterangan :
PL : Pelaksana Lapangan ( K )
SP / IS : Supervisor / Inspector / Pengawas Lapangan
SM : Site Manager
DEP : Dokumen Evaluasi Pelaporan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 15
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

PROSEDUR LAPORAN MINGGUAN

START

PL

Membuat Laporan Mingguan dan


Menyerahkannya kepada SP / IS

SP / IS
Memeriksa laporan mingguan dari
PL terhadap lapangan

Ada perbedaan PL dan SP/IS


? Memperbaiki laporan
mingguan

SP / IS

Memeriksa laporan mingguan dan


menyerahkannya kepada SM

SM

Menerima laporan dari semua


bidang meneruskannya kepada
PP

STOP

Keterangan :
PL : Pelaksana Lapangan ( K )
SP / IS : Supervisor / Inspector / Pengawas Lapangan
SM : Site Manager
DEP : Dokumen Evaluasi Pelaporan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 16
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

PROSEDUR PERHITUNGAN PRESTASI BULANAN

START

Membuat Laporan prestasi


bulanan dan Menyerahkannya
kepada SP / IS

SP / IS

Memeriksa hasil prestasi bulanan K


dengan catatan di DEP

SP / IS & K
Ada perbedaan
? Menerima perhitungan
prestasi pekerjaan dan K
memperbaiki prestasi
bulanan
SP / IS

Menyerahkannya kepada
SM

SM

Menerima laporan dan


meneruskannya kepada PP

STOP

Keterangan :
K : Kontraktor
SP / IS : Supervisor / Inspector / Pengawas Lapangan
SM : Site Manager
DEP : Dokumen Evaluasi Pelaporan
PP : Pemilik Proyek

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 17
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

PROSEDUR SURAT PERINGATAN KEPADA KONTRAKTOR

START

SP/IS melihat adanya penyimpangan TBPK melihat adanya penyimpangan


terhadap gambar dan RKS dan terhadap gambar dan RKS dan perintah-
perintah SP/IS perintah TBPK

SP / IS

Melaporkannya ke SM

SM

Menerbitkan surat perintah


supaya K melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

SM
Dituruti
(1 Minggu ) Memberikan Surat
Peringatan dengan sanksi
denda

Pekerjaan diselesaikan
sesuai dengan spec.
Teknis Perintah SP/IS dan
TBPK

STOP

Keterangan :
K : Kontraktor
SP / IS : Supervisor / Inspector / Pengawas Lapangan
TBPK : Tim Bimbingan Pelaksanaan Kegiatan
SM : Site Manager

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 18
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

PROSEDUR PEKERJAAN TAMBAH KURANG

START

PP melihat perlunya KS melihat perlunya KS melihat perlunya KS melihat perlunya


pekerjaan tambah pekerjaan tambah pekerjaan tambah pekerjaan tambah
kurang kurang kurang kurang

PP

Memerintahkan KS dan
KP melihat perlunya
pek. Tambah kurang

SM SM

Pengecekan segi Pengecekan segi


biaya dan pelaksanaan biaya dan pelaksanaan

PP, KS, KP

Memerintahkan KS dan
KP melihat perlunya
pek. Tambah kurang

Setuju

PP PP
B A kerja
Surat penolakan

STOP

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 19
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAGAN ALIR BERITA ACARA PEMBAYARAN

PT BUMI MADANI Halaman


2022 III - 20
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAB IV
KEGIATAN SELAMA PELAKSANAAN

D alam pelaksanaan pekerjaan Konsultansi Pengawasan


Pekerjaan Revitalisasi Sistem Grounding, kontraktor menunjuk seorang
Project Manager yang berperan mengambil keputusan dalam
penanganan proyek.
Sasaran dari pekerjaan ini yakni dapat terpenuhinya
kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Revitalisasi
Sistem Grounding agar terlaksana dengan baik sesuai dengan waktu,
mutu dan biaya yang telah ditetapkan, agar dalam pelaksanaannya
dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi/dokumen kontrak.
Adapun tujuan strategis dari pengawasan pekerjaan ini
adalah :
- Memastikan setiap pekerjaan di dasari oleh Gambar pelaksanaan
(shop drawings).

- Mengawasi agar Kontraktor Melaksanakan pekerjaan konstruksi


yang sesuai dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik.

- Memastikan tersedianya laporan mingguan dan bulanan


Pelaksanaan pekerjaan, dengan masukan dari hasil rapat-rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan.

- Memastikan tersajinya gambar - gambar yang sesuai dengan


pelaksanaan di lapangan ( As Built Drawings )

Secara Umum Kontraktor Pelaksana dalam menjalankan


tugasnya memerlukan koordinasi dengan konsultan pengawas,
Pengelola Gedung ( Building Management ), dan pemberi kerja agar

PT BUMI MADANI Halaman


2022 IV - 1
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

fungsi dan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana dapat terlaksana


dengan baik dan Sesuai spesifikasi yang benar sebagaimana yang
diharapkan oleh Pengguna Jasa / Pemberi Kerja( Direktorat Jendral
Imigrasi ).
Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawab secara
profesional atas jasa pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan tata laku profesi.

Secara garis besar Ruang Lingkup Pekerjaan Sistem Peralatan


Pemadam Kebakaran, Meliputi Pengadaan, Instalasi, Testing Adjusting
and Commisioning, dan Pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan
sebagai berikut :
a. Pekerjaan Sistem Proteksi Petir Eksternal.
b. Pekerjaan Sistem Proteksi Petir Internal
c. Melakukan Pengujian kelayakan dan fungsi terhadap sistem
Revitalisasi SIstem Grounding.
d. Membuat Surat Rekomendasi atau Izin dari Instansi Kementrian
Tenaga Kerja terhadap Revitalisasi Sistem Grounding.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 IV - 2
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAB V
PELAKSANAAN K-3
5.1. Rencana Program K3

D alam setiap kegiatan proyek, kontraktor pelaksana selalu


menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( Program K3
) sesuai dengan kebijakan dan komitmen Manejemen dan Direksi
dengan tujuan agar menghasilkan proyek yang sesuai dengan kriteria
yang di tetap kan oleh Owner yang dalam pelaksanaan nya selalu
memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh
personil yang terlibat di dalam nya.

a. Pembuatan Safety Plan


 Membentuk Organisasi K3 Proyek
 Daftar Material yang memerlukan penanganan khusus
 Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus
 Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu
 Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan nya
 Site plan K3
 Program kebersihan dan 5R ( Ringkas, Resik, Rapi, Rajin, Rawat )

b. Menyiapkan peralatan, Sarana penunjang K3 dan Alat pelindung


diri
 Alat pemadam kebakaran
 Rambu – rambu K3
 Instruksi – instruksi keselamatan kerja
 Sarana penunjang : MCK, Urinoir sementara, Pompa air
 Helm, Safety belt, Sepatu kerja, Masker, Kotak P3K

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-1
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

c. Kerjasama dengan pihak luar terkait


Kerjasama dengan Rumah Sakit, Puskesmas terdekat serta
mengasuransikan Tenaga kerja ke Jamsostek. Hal ini sesuai pula
dengan persyaratan dalam dokumen lelang.

BAGAN ALIR PENANGANAN KECELAKAAN KERJA RINGAN

Kecelakaan

Laporan Unit K3

Perlu penanganan RS Check kondisi Penanganan ringan


korban
Perawatan/tidak

Dilaksanakan
Dibawa ke RS Pengobatan di
proyek (P3K)

Catat Laporan
Kecelakaan

Selesai

Gambar 4.1. Bagan Alir Penanganan Kecelakaan Kerja Ringan

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-2
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

BAGAN ALIR / SIKLUS PENERAPAN K3

Ijin mulai bekerja &


SIKLUS HARIAN
Pemeriksaan APD

Pembagian APD (Alat Pelindung Diri):


Pengarahan/ - Sarung tangan Safety Melakukan
Start Penjelasan K3 & - Helm Mulai Kerja
Inspeksi
Instruksi kerja - Safety shoes
- Kacamata safety
- Safety harness

Pengarahan/ Penjelasan
K3 untuk tenaga baru &
dicatat sebagai laporan

Inspeksi & Laporan Sebelum akhir


Selesai - Mingguan bekerja
- Selesai membersihkan
lokasi pekerjaan

Gambar 4.2. Bagan Alir / Siklus Penerapan K3

d. Tujuan Utama K3L


1. Menghilangkan atau mengurangi bahaya kerja,
kecelakaan kerja dan atau mencegah jatuh nya korban
serta penyakit akibat kerja
2. Melindungi aset dan lingkungan terhadap kerusakan yang
di akibat kan oleh ada nya aktifitas pekerjaan
3. Menjamin terjadi nya kerusakan pada lingkungan di tempat
kerja dan kerusakan lingkungan akibat pelaksanaan proyek
4. Memastikan penerapan SMK3L sesuai persyaratan
Permenter RI PERS/MEN/1996 dan OHSAS 18001:1999 serta
ISO 14001 :1996

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-3
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Gambar 4.3. Perencanaan K3L

Gambar 4.4. Safety Program

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-4
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

 SAFETY INSPECTION
Melakukan inspeksi pada setiap kegiatan
lingkungan dan peralatan yang
memungkinkan untuk terjadi nya kecelakaan
dan melakukan tindakan pencegahan nya
secara langsung serta membuat sistem
pelaporan.

 SAFETY PATROL
Melakukan patrol tiap senin siang bersama top
Management ke lapangan untuk mengetahui
Permasalahan keselamatan kerja di lapangan .

 FOGGING
Penyemprotan Nyamuk di lapangan untuk
mencegah penyakit yang dapat di timbul
kan oleh serangga dan sejenis nya sebagai
salah satu kepedulian kami terhadap
kesehatan pekerja tiap hari sabtu sore.

 GENERAL CLEANING AND HOUSE KEPPING


Melakukan pembersihan secara masal yang melibatkan seluruh sub
kontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang selalu
bersih dan rapih setiap sabtu / minggu siang.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-5
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Gambar 4.5. Pencegahan Kerugian Terhadap


Manusia

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-6
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

JENIS
NO PENGAMANAN STANDAR PENGAMANAN YANG WAJIB MEMAKAI
KERJA
 Helmet  Semua orang yang di
1 Pelindung Diri  Sepatu proyek sesuai dengan
 Berpakaian sopan jenis pekerjaan

 Mempunyai Safety Shoes


yang tahan terhadap benturan
Sepatu Safety  Operator Alat Berat
2  Mempunyai sole ( tapak )
( Safety Shoes )
yang anti slip
 Mempunyai Stelminsole
 Daru bahan yang tahan panas
tidak mudah sobek ( kain, kulit  Tukang besi ,ducting, baja
3 Sarung Tangan ) ,dan las
 Dari bahan yang tidak
menhantar listrik ( karet )
 Dapat melindungi mata dan  Tukang Las / Welder
4 Maskor Las
percikan api
 Operator Genset 9 yang
Tutup Telinga / Ear  Dapat mengurangi Kadar
5 bekerja di ruang genset )
Plug / Ear muffs bising yang lebih dari 85 db

 Tukang bobok , tukang


 Tahan terhadap percikan gerindra dan pekerjaan
6 Kaca mata
puing & debu Pengikisan

 Bisa menahan bahaya partikel  Tenaga kebersihan dan


7 Masker tukang gerindra
debu dan asap
 Mampu Menahan beban  Pekerja di ketinggian 2 m
orang ( maks.100 kg ) dan atau lebih bekerja di shaft
Safety belt / Safety Memenuhi standar WCB ( lift gondola dan berada di
8
Harness WORKERS sekeliling parameter
COMPENSATION BOARD bangunan atau vold
OF BRITISH COLUMBIA )

Pencegahan Kerugian Terhadap Manusia

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-7
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Implementasi K3L Proyek

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-8
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

e. Budaya 5R

Pengertian
5R adalah cara / metode untuk mengatur /
mengelola / mengorganisir tempat kerja
menjadi tempat kerja yang lebih baik
secara berkelanjutan.

Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas
tempat kerja.

Manfaat
1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang
lebih efisien.
2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan
luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja
yang bagus / baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-
pemborosan di tempat kerja.
f. Langkah-langkah Penerapan 5R
a. Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak
diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang
masih dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang
penggunaannya.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V-9
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

A.

b. Rapi
1. Menata / mengurutkan
peralatan/barang berdasarkan alur
proses kerja.
2. Menata / mengurutkan peralatan /
barang berdasarkan keseringan
penggunaan nya, keseragaman,
fungsi dan batas waktu.
3. Pengaturan tanda visual supaya peralatan / barang mudah
ditemukan.

Resc. Resik
1. Membersihkan tempat kerja
dari semua kotoran, debu dan
sampah.
2. Menyediakan sarana dan
prasarana kebersihan di tempat
kerja.
3. Meminimalisir sumber – sumber
sampah dan kotoran.
4. Memperbarui / memperbaiki tempat kerja yang sudah
usang / rusak ( peremajaan ).

d. Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.

Rajie. Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 10
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

g. Rambu – Rambu K3

Tanda Larangan Tanda Bahaya Tanda Kewajiban

Tanda Sarana Tanda Sarana Keselamatan


Tanda Sarana / Fasilitas Umum
Darurat Kebakaran P3K dan Evakuasi Darurat

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 11
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

h. Label Transportasi Bahan Beracun Dan Berbahaya ( B3 )

i. Makna Label Dan Warna Perpipaan

LABEL PIPA
Gas Bertekan
LABEL PIPA
LABEL PIPA Bahan Mudah Terbakar
LABEL PIPA
Air Yang Dapat
LABEL PIPA Diminum, Air
Pendingin, Air Umpan
LABEL PIPA Boiler

LABEL PIPA Bahan Beracun &


Korosif
LABEL PIPA
LABEL PIPA Media Pemadam
Kebakaran.
LABEL PIPA
LABEL PIPA Bahan Mudah Menyala

LABEL PIPA
PT BUMI MADANI Halaman
2022 V - 12
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

j. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian Risiko K3, dan


Program K3
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian Risiko K3, Dan
Program K3 dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

A.DASAR B.PENYEBA C.PENYEBAB D.KECELAKAAN E.KERUGIAN


PENYEBAB B TIDAK LANGSUNG KERJA
LANGSUNG

A. Dasar Penyebab :
B. Penyebab Tidak Langsung : C. Penyebab Tidak Langsung :
1. Kurangnya
1. Faktor Pekerjaan 1. Tindakan tidak aman
Prosedur/Aturan. 2. Kondisi tidak aman
2. Faktor Pribadi
2. Kurangnya Sarana.
3. Kurangnya Kesadaran.
4. Kurangnya Kepatuhan.

D. Kecelakaan Kerja : E. Kerugian :


1. Kontak dengan bahaya 1. Manusia ( Cedera ,
2. Kegagalan Fungsi keracunan, Cacat, Kematian,
PAK ).
2. Mesin/Alat ( Kerusakan
mesin/alat )
3. Material/Bahan ( Tercemar,
Rusak, Produk gagal )
4. Lingkungan ( Tercemar,
Rusak, Bencana Alam )

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 13
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

IDENTIFIKASI
NO JENIS/TYPE PEKERJAAN JENIS BAHAYA & RESIKO PENGENDALIAN
K3 RESIKO K3

1 PEKERJAAN INSTALASI  Jatuh dari ketinggian  Pakai full Bodyharnest


PLUMBING  Tertimpa material  Pakai APD
 Bahaya kestrum  Chek instalasi listrik
 Kebisingan  Gunakan pelindung telinga
 Bahaya terpotong Chek gerinda sebelum
memulai pekerjaan ( mata
gerinda,cover )
2 PEKERJAAN INSTALASI  tersengat listrik  Chek instalasi listrik
MEKANIKAL Sebulum Bekerja
 Bahaya kebakaran  Sediakan Alat Pemadam
kebakaran (APAR)
 Bahaya iritasi mata
 Peletakan tabung acetilen
harus tegak
 Terkena percikan api
 pemakaian pelindung mata /
pelindung wajah ( face
shield )
.

3 PEKERJAAN INSTALASI  tersengat listrik  Chek instalasi listrik


ELEKTRIKAL Sebulum Bekerja
 Bahaya kebakaran  Sediakan Alat Pemadam
kebakaran ( APAR )
 Bahaya iritasi mata
 Peletakan tabung acetilen
harus tegak

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 14
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

k. Izin Pekerjaan Bahaya / Resiko Tinggi

Izin kerja diperlukan untuk pekerjaan non- Pekerjaan :


rutin yang mengandung bahaya/resiko  Panas (pengelasan, gerinda, dsj).
tinggi di tempat kerja.  Ketinggian (konstruksi/perbaikan
Izin kerja bertujuan untuk memastikan di ketinggian di atas 2 meter).
bahwa semua kegiatan/kondisi/lokasi  Listrik (arus besar).
aman untuk dilangsungkannya pekerjaan  Galian.
berbahaya/resiko tinggi.  Penggunaan Alat Berat.
Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh  Perbaikan Tangki.
tenaga kerja bersangkutan dengan petugas  Peraikan Perpipaan.
K3 Perusahaan.  Ruang Terbatas.

l. Penempatan Tabung Apar


Tabung apar di tempat kan di setiap lokasi yang beresiko dan timbul
nya api / kebakaran agar penangguhan dapat segera tertangani,
sedang kan untuk di area tower di sedia kan tabung APAR setiap 2
lantai mulai dari baseman dan penempatan nya di lokasi – lokasi yang
mudah terlihat serta terjangkau. Jenis tabung di sesuai kan dengan
jenis api yang mungkin timbul dan bahan bakar penyebab nya.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 15
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

m. Penempatan Kotak P3K


Kotak P3K di sedia kan di klinik, di setiap pos jaga keamanan agar
setiap terjadi kecelakaan yang sifat nya kecil dapat segera di beri
pertolongan dan tercatat untuk mengetahui frekuensi nya.

n. Pasca Pelaksanaan

PEMELIHARAAN

MASA MASA
PELAKSANAAN PEMELIHARAN

PENYERAHAN I

CHEK LIST

KEKURANGAN

PERBAIKAN

PEMERIKSAAN

PENYERAHAN II

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 16
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

Pada saat penyerahan pekerjaan yang pertama ( PHO ), langkah –


langkah yang akan di lakukan adalah sebagai berikut :
 Penyedia Jasa mengajukan permintaan kepada Pengguna Jasa
untuk Penyerahan Pertama pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100
%.
 Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia penerima pekerjaan
untuk melakukan Penilaian terhadap hasil pekerjaan selambat –
lambat nya 7 hari setelah di terima nya surat permintaan dari Penyedia
Jasa.
 Penilaian terhadap hasil pekerjaan oleh Panitia penerima pekerjaan
 Pembuatan Daftar kekurangan dan / atau cacat hasil pekerjaan oleh
Panitia penerima pekerjaan
 Penyedia jasa & pengguna jasa mengadakan pemeriksaan pekerjaan
secara bersama – sama berdasarkan chek list pemeriksaan.
 Penyedia jasa mengadakan perbaikan terhadap kekurangan –
kekurangan pekerjaan sesuai chek list pekerjaan
 Pemeriksaan kembali hasil penyelesaian / perbaikan oleh Panitia
penerima pekerjaan
 Pembuatan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan oleh Panitia
Penerima Pekerjaan
 Penyerahan Pertama Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada
Pengguna Jasa
 Penyerahan Jaminan Pemeliharaan oleh Penyedia Jasa
 Pembayaran sebesar 100 % dari Nilai Kontrak oleh Pengguna Jasa
 Pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi hasil pekerjaan tetap berada seperti pada saat Penyerahan
Pertama pekerjaan.

Sedangkan pada saat penyerahan yang kedua ( PHO ), langkah –


langkah yang akan di lakukan adalah sebagai berikut :

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 17
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

 Pengguna Jasa mengajukan permintaan kepada Pengguna Jasa


untuk Penyerahan setelah masa Pemeliharaan berakhir.
 Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia Penerima pekerjaan
untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pemeliharaan pekerjaan
selambat – lambat nya 7 hari setelah diterimanya surat permintaan dari
Penyedia jasa.
 Panitia Penerima pekerjaan memeriksa hasil penyempurnaan dari chek
list Penyerahan I.
 Pembuatan Daftar cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia
Penerima pekerjaan.
 Perbaikan cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia Penerima
pekerjaan.
 Pembuatan Berita Acara Penyerahan Akhir / Ke II pekerjaan oleh
Panitia Penerima pekerjaan.
 Penyerahan Akhir Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna
Jasa.
 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dan jaminan Pelakasanaan
oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa.
 Pengguna Jasa mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
waktu 7 hari setelah di terbitkan nya Berita Acara Serah Terima Akhir
pekerjaan.

o. Dasar Hukum K3L


1. Undang – Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 8.
2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam
3. Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
4. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 18
LAPORAN AKHIR
KONSULTAN SUPERVISI REVITALISASI SISTEM GROUNDING GEDUNG
DIREKTORAT JENDRAL IMIGRASI

5. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan


Tenaga Kerja.
6. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja.
7. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja.
8. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
9. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan
Pemeliharaan Kesehatan Bagi

5.2. Penyimpangan K3 Yang Terjadi


Sampai saat ini belum ada terjadi penyimpangan K3 di lapangan.

5.3. Kecelakaan Kerja dan Penanganan


Sampai saat ini belum ada terjadi kecelakaan kerja di lapangan.

PT BUMI MADANI Halaman


2022 V - 19

Anda mungkin juga menyukai