Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN ASET

DI SUSUN OLEH
FARADILLA AMALIA REZKY 2018010007

PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA KESDAM XIV/HSN
MAKASSAR 2021/2022
BAB I

PEMBAHASAN

A. INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT

Illuminasi atau penerangan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk


mengenali suatu objek secara visual. Organ tubuh yang mempengaruhi
penglihatan, yaitu mata, syaraf dan pusat syaraf penglihatan di otak. Pada
banyak industri, penerangan mempunyai pengaruh terhadap kualitas produk.
Kuat penerangan baik yang tinggi, rendah, maupun yang menyilaukan
berpengaruh terhadap kelelahan mata maupun ketegangan syaraf. Untuk
memperoleh kualitas penerangan yang optimal IES (Illumination
EngineeringSociety) menetapkan standar kuat penerangan untuk ruangan.
Cahaya adalah suatu gejala fisis.

Suatu sumber cahaya memancarkan energi. Sebagian dari energi ini


diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan
oleh gelombang-gelombang elektromanetik. Jadi cahaya merupakan suatu
gejala getaran. Gejala-gejala geteran sejenis dengan cahaya adalah gelombang-
gelombang panas, radio, televisi, radar dan sebagainya. Gelombang-gelombang
tersebut hanya berbeda frekuensinya saja. Silau disebabkan cahaya berlebihan
yang langsung dari sumber cahaya atau hasil pantulan ke arah mata pengamat.
Silau berpengaruh terhadap mata, yaitu ketidakmampuan mata merespon
cahaya dengan baik, atau menyebabkan perasaan tidak nyaman, karena manik
mata harus memicing disebabkan kontras yang berlebihan.

B. INSTALASI AIR
Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan
alur air bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak–
bak penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari.
C. INSTALASI MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

1. PENGERTIAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Mekanikal dan Elektrikal merupakan suatu system yang ada di dalam


sebuah gedung / bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari pemakaian gedung.
Mekanikal dan elektrikal memiliki cakupan pekerjaan listrik dan mekanik, contoh
seperti instalasi listrik, instalasi fire alarm / fighting, sound system, ac, lift, genset,
eskalator, pompa, pemipaan dan design. Bangunan dari suatu gedung terdiri dari
tiga komonen penting, yakni struktur, arsitektur serta ME (Mekanikal &
Elektrikal). Ketiganya saling terkait satu sama dengan lainnya. Jika struktur lebih
kepada kekuatan, arsitek lebih lebih kepada keindahan, maka ME (mekanikal
dan Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun gedung /
bangunan serta seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem
ME (mekanikal & elektrikal) maka bangunan tersebut tak ada fungsinya.

Dalam sebuah bangunan (gedung) ataupun sebuah rumah terdapat tiga


komponen yang berperan sangat penting untuk menambah kenyamanan dan
keindahan sebuah bangunan. Ketiga komponen tersebut adalah Struktur, Arsitek
dan ME (Mechanical & Electrical). Ketiga komponen tersebut saling terkait satu
sama lain, jika Struktur mengedepankan kekuatan, lalu Arsitek lebih
menekankan pada keindahan interior, maka ME (Mechanical & Electrical) lebih
mengedepankan pada fungsi. apabila salah satu ada yang tidak sesuai dengan
konsep pembuatan atau rencana pembuatan awal, maka akan merusak ke
semua sector ketiga komponen tersebut, Sekuat apapun bangunan atau seindah
apapun bangunan, jika tidak dibantu dengan suatu sistem ME (Mechanical &
Electrical), maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya sama sekali.

Berikut ini adalah beberapa pekerjaan Mekanikal  Elektikal pada sebuah


Gedung :

a. Sistem Plumbing
Plumbing adalah sebuah pekerjaan yang terdapat pada bangunan
gedung yang mengatur semua air yang akan mengalir pada gedung tersebut,
pekerjaan ini disebut pemipaan, contohnya seperti  pipa untuk air bersih, pipa
ventilasi, dan air hujan.

a. Sistem Pemadam Kebakaran

Pekerjaan ini masih berhubungan dengan pemipaan air khususnya untuk


keperluan pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran. Sistem ini biasanya
terdiri dari sprinkler, hidran dan fire extinguisher.

b. Sistem HVAC

Adalah sebuah perkerjaan instalasi AC (Air Conditioner) pada gedung,


bertujuan untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area di  gedung
tersebut.

c. Sistem Elektrikal

Pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi kelistrikan untuk


memenuhi kebutuhan daya listrik rendah pekerjaan ini meliputi pemasangan
panel TM dan Transformer, kabel daya tengangan menengah, panel listrik
tegangan rendah, panel distribution box, kabel daya listrik tegangan rendah,
armatur lampu penerangan, saklar, stop kontak dan key tag, kabel instalasi
penerangan, instalasi stop kontak, dan sistem penangkal petir.serta pengerjaan
pemasangan sistem – sistem, yaitu sistem fire alarm,sistem tata suara, sistem
telepon sistem data, sistem cctv dan sistem MATV

d. Sistem Mekanikal

Pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin – mesin besar yang


berhubungan dengan alat mesin besar seperti lift dan escalator.
D. INSTALASI PROTEKSI PETIR

Pada dasarnya penangkal petir merupakan rangkaian jalur yang memiliki


fungsi sebagai jalan bagi kilatan petir untuk menuju ke arah permukaan bumi,
tanpa merusak benda-benda sekitar yang dilewatinya. Dalam menggunakan
penangkal petir pada bangunan, ada beberapa jenis penangkal petir yang dapat
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan jenis penangkal petir tersebut.

Berikut beberapa jenis penangkal atau Proteksi Petir

a) Penangkal Petir Kawat Catenary

Jenis penangkal petir ini menggunakan prinsip yang mirip dengan Sistem
Faraday, terdiri dari mesh konduktor, tetapi pada jarak yang cukup jauh dari
bangunan yang akan dilindungi. Tujuannya adalah untuk menghindari arus petir
yang bersentuhan langsung dengan bangunan.

Perlindungan ini mensyaratkan studi ketahanan material untuk tiang,


tekanan tanah yang memenuhi syarat dan ketahanan terhadap angin dan kondisi
cuaca, harus dilakukan dan jarak isolasi ditentukan. Konduktor petir kawat
catenary khususnya digunakan untuk melindungi area terbuka ketika tidak ada
dukungan arsitektur atau penyimpanan berbahaya. Contoh penggunaannya
seperti di area taman terbuka, pusat olahraga, objek wisata terbuka, pantai dan
lain-lain.

Kelebihan:

 Pengurangan efek radiasi elektromagnetik dalam struktur yang dilindungi.


 Penyebaran arus petir di beberapa konduktor turun
 Berkontribusi pada ekototensial keseluruhan antara struktur penghantar dan
tanah
 Perlindungan zona terbuka
Kekurangan:

 Kabel catenary dapat menjadi bahaya dalam menangani area di mana


peralatan pengangkat digunakan
 Kompleks dan mahal untuk dipasang
 Seringkali tidak estetis karena kompleksitas struktur

b). Penangkal Petir Sangkar Konduktor

Penangkal petir ini, berasal dari Sistem Faraday Cage atau type sangkar,
terdiri dari konduktor bertautan yang menutupi atap dan dinding bangunan yang
akan dilindungi. Terminal petir berupa tiang-tiang penangkal yang kecil
diposisikan di sekitar tepi atap dan di titik-titik tinggi. Jenis penangkal petir
sangkar konduktor biasanya digunakan pada gedung bertingkat, hotel atau mall
yang memiliki area bangunan yang luas.

Kelebihan:

 Pengurangan efek radiasi elektromagnetik dalam struktur yang dilindungi.


 Penyebaran arus petir di beberapa konduktor turun
 Berkontribusi pada ekototensial keseluruhan antara struktur penghantar dan
tanah

Kekurangan:

 Kompleks dan mahal untuk dipasang


 Seringkali tidak estetis karena kompleksitas struktur

E. INSTALASI GAS MEDIK


Sarana Instalasi Gas Medis Sangat Penting Peranan nya Dalam Penyediaan
Fasilitas Penunjang Rumah Sakit. Hal Ini Salah Satu Yang Diatur Departemen
Kesehatan RI Dalam Undang Undang Sehingga Menjadi Persyaratan Penting Dalam
Akreditasi Kelayakan Pelayanan Rumah Sakit. Pada Perencanaan Dan Pelaksanaan
Sistem Gas Medik Untuk Rumah Sakit, Pada Intinya Meliputi Sistem Penyediaan
Sentral Gas Medik, Instalasi Hingga Outlet Gas Medik Di BedHead. Instalasi Gas Medis
Terdiri Dari Beberapa Bagian Penting Antara Lain:

1. Sentral Gas Medis.


2. Box Valve & Alarm.
3. Jaringan Pipa Instalasi Gas Medis.
4. Outlet Gas Medical.
5. Perlengkapan Outlet.

F. INSTALASI UAP

Boiler atau ketel uap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa
penguapan (evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (economiser)
dan pemanas udara (air heater). Pipa-pipa penguapan (evaporator) dan pemanas
lanjut (superheater) mendapat kalor langsung dari proses pembakaran bahan
bakar, sedangkan pemanas air (economiser) dan pemanas udara (air heater)
mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua
bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas
yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang
mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari
ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi pemanasan. Uap yang dihasilkan bisa
dimanfaatkan untuk: Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin Suplai
tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri pemintalan, pabrik
gula dan sebagainya Menghasilkan air panas, dimana bias digunakan untuk
instalasi pemanas bertekanan rendah.
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang
dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran,
dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari
pipapipa berisi air disebut dengan water tube boiler. Pada unit pembangkit, boiler
juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat arti kata
boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan uap
superheat bertekanan tinggi

G. INSTALASI LIMBAH RUMAH SAKIT


1. PENGERTIAN LIMBAH

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat
mengandung mikroorganisme pathogen bersifat infeksius, bahan kimia beracun,
dan sebagian bersifat radioaktif (Depkes, 2006).Limbah rumah sakit cenderung
bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia, memperburuk kelestarian lingkungan hidup apabila tidak dikelola
dengan baik.

Untuk mengoptimalkan upaya penyehatan lingkungan Rumah Sakit dari


pencemaran limbah yang dihasilkannya maka Rumah Sakit harus mempunyai
fasilitas pengelolaan limbah sendiri yang ditetapkan KepMenkes RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit yaitu:

a. Fasilitas Pengelolaan Limbah padat — Setiap Rumah sakit harus


melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber dan harus
mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang
berbahaya, beracun dan setiap peralatan yang digunakan dalam
pengelolaan limbah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan,
dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang
berwenang.
b. Fasilitas Pengolahan Limbah Cair — Limbah cair harus
dikumpulkan dalam container yang sesuai dengan karakteristik
bahan kimia dan radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan
penyimpanannya. Rumah sakit harus memiliki Instalasi Pengolahan
Air Limbah sendiri.
A. JENIS-JENIS LIMBAH

a. Limbah Padat Rumah Sakit

Limbah padat rumah sakit yang lebih dikenal dengan pengertian


sampah rumah sakit adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi,
atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan oleh manusia, dan umumnya bersifat padat (Azwar, 1990).
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah
medis padat dan non medis (Keputusan MenKes R.I.
No.1204/MENKES/SK/X/2004), yaitu :

1. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi.
Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik hitam.
2. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari :
a. limbah infeksius dan limbah patologi, penyimpanannya pada
tempat sampah berplastik kuning.
b. limbah farmasi (obat kadaluarsa), penyimpanannya pada
tempat sampah berplastik coklat.
c. limbah sitotoksis adalah limbah berasal dari sisa obat
pelayanan kemoterapi. Penyimpanannya pada tempat sampah
berplastik ungu.
d. Limbah medis padat tajam seperti pecahan gelas, jarum suntik,
pipet dan alat medis lainnya. Penyimpanannya pada safety
box/container.
e. Limbah radioaktif adalah limbah berasal dari penggunaan medis
ataupun riset di laboratorium yang berkaitan dengan zat-zat
radioaktif. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik
merah.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya penularan adalah dengan
menjaga agar sampah medis tersebut tetap tertutup dengan rapat. Ada beberapa
prinsip dasar dan prosedur yang dapat membantu pencapaian tujuan
pengurangan dari pemakaian.Prinsip-prinsip dan prosedur tersebut adalah :
a) Sampah dikemas dengan baik.
b) Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat serta
menghindarkan hal-hal yang dapat merobek atau memecahkan kontainer
limbah.
c) Menghindari kontak fisik dengan limbah.
d) Menggunakan alat pelindung perorangan ( sarung tangan, masker, dsb )
e) Usahakan agar sedikit mungkin memegang limbah.
f) Membatasi jumlah orang yang berpotensi untuk tercemar.

Pemusnahan limbah medis haruslah dengan menggunakan cara


pembakaran, perlu dijaga keutuhan kemasannya pada waktu sampah tersebut
ditangani. Banyak sistem pembakaran atau insenerasi yang menggunakan
peralatan mekanik. Namun, usahakan untuk melakukan pengolahan limbah
medis yang sesuai dengan peraturan berlaku dan pengolahan ramah lingkungan.

b. Limbah Cair

Limbah cair Rumah Sakit adalah semua air buangan termasuk tinja
yang berasal dari kegiatan RS, yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme bahan beracun, dan radio aktif serta darah yang berbahaya
bagi kesehatan (Depkes RI, 2006). Penanganannya melalui IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah)

Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari
hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit, yang meliputi : limbah cair
domestik, yakni buangan kamar dari rumah sakit yang kemungkinan
mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif (Said,
1999).

Menurut Azwar (1990), air limbah atau air bekas adalah air yang tidak
bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan
kehidupan manusia atau hewan, yang lazimnya muncul karena hasil
perbuatan manusia termasuk industri.

Anda mungkin juga menyukai