Teknik Pembuatan JSA - 090119
Teknik Pembuatan JSA - 090119
BA
ER
IN
OM
GE
6 TEKNIK PEMBUATAN
M
JSA
SD
PP
BA
ER
IN
Dilarang mengutip sebagian ataupun
OM
seluruh buku ini dalam bentuk apapun
tanpa izin dari penerbit
GE
M
SD
PP
BA
Modul diklat memiliki peranan penting bagi peserta diklat dalam membantu
mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan materi pembelajaran yang
ER
disampaikan oleh tenaga pengajar.Karakteristik modul diklat yang khas
menjadikannya berbeda dengan buku-buku teks bagi para mahasiswa di perguruan
tinggi.Sebuah modul harus mampu “berdialog” dengan pembacanya, modul diklat
IN
yang ideal juga dapat menggantikan peran fasilitator dalam menyampaikan substansi
materi diklat.
OM
Pentingnya sebuah modul diklat sebagai salah satu alat bantu dalam proses belajar
mengajar disadari sebelumnya oleh pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
GE
diklat ini. Oleh karena itu modul selalu identik dengan setiap penyelenggaraan
program diklat.
M
Penulisan modul diklat yang tidak standar serta kaidah-kaidah penulisan yang tidak
baik, tidak hanya menyulitkan peserta diklat dalam memahami dan mengaplikasikan
SD
materi yang disampaikan, tetapi juga menyebabkan tidak tercapainya tujuan program
diklat secara umum.
PP
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat dan rahmat-
Nya Modul Diklat Kepala Pengawas Operasional Pertambangan (POP) dapat
terselesaikan.
Seperti kita ketahui bahwa kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang
memiliki karakteristik khusus, dimana banyak pihak dan kepentingan yang terlibat
dalam kegiatan tersebut sehingga diperlukan pengawasan terhadap kegiatannya.
BA
Pengawas operasional memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan manusia,
proses, peralatan dan lingkungan kerja dimana mereka bekerja, agar dapat
ER
menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, pengawas operasional harus memiliki
standar kompetensi. Untuk pemenuhan terhadap kompetensi tersebut maka
dirasakan perlu diberikan pelatihan dan keterampilan yang sesuai, sehingga
IN
membantu peserta dapat memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh
pemerintah.
OM
Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh aparatur
pemerintah tersebut dapat dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan
GE
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran kami harapkan untuk perbaikan modul di masa yang akan datang.
PP
SAMBUTAN ........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. i
A. Latar Belakang............................................................................................... i
B. Deskripsi Materi ............................................................................................ ii
C. Tujuan Pembelajaran .................................................................................... ii
BA
D. Materi Pokok ................................................................................................. ii
BAB II JSA DAN METODE PEMBUATANNYA ......................................................... 1
A. Pengertian dan Latar Belakang Penyusunan JSA ........................................ 1
ER
B. Metode Pembuatan JSA ............................................................................... 1
C. Latihan .......................................................................................................... 6
D. Rangkuman .................................................................................................. 6
IN
BAB III LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN JSA .................................................... 7
A. Langkah-langkah Pembuatan JSA ............................................................... 7
B. Latihan ........................................................................................................ 15
OM
C. Rangkuman ................................................................................................ 15
BAB IV MANFAAT JSA ........................................................................................... 17
A. Orientasi Pekerja Baru/Penugasan Baru .................................................... 18
GE
H. Latihan ........................................................................................................ 19
I. Rangkuman ................................................................................................ 20
BAB IV SOSIALISASI, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI JSA ............................. 21
A. Sosialisasi JSA ........................................................................................... 21
PP
BA
1. Pahami tujuan umum yang tercantum pada setiap modul
2. Ikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan pada modul sampai akhir
ER
Cobalah sendiri mengerjakan soal latihan yang tertera pada akhir setiap
pembelajaran, kemudian nilai sendiri dengan rumus:
IN
Jumlah jawaban yang betul
Nilai x 100
OM
Jumlah seluruh soal
A. Latar Belakang
Analisa keselamatan pekerjaan adalah suatu aktifitas yang bertujuan untuk
menganalisa dan mengendalikan bahaya sehingga keselamatan dan kesehatan
pekerja dapat terjamin serta tidak terganggunya proses produksi. Analisa ini
BA
menitikberatkan pada identifikasi bahaya dan pengendaliannya dengan cara
menganalisis secara sistimatis pekerjaan yang akan dilakukan.
ER
studi yang dilakukan hanya menekankan kepada efisiensi bagaimana pekerjaan
tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun analisa/evaluasi yang hanya
IN
menekankan kepada aspek keselamatan juga tidak akan efektif karena hanya
menghasilkan pekerjaan yang aman tapi tidak efesien dan efektif. Teknik yang
OM
dilakukan dalam analisa tugas yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah teknik
yang menganalisa secara sistematis suatu pekerjaan untuk aspek keselamatan dan
kesehatan kerja, kualitas dan efisiensi dalam waktu yang sama. Pendekataan secara
GE
terpadu ini pada kenyataanya menberikan jaminan yang lebih besar terhadap aspek
keselamatan dan kesehatan. Dalam metode ini pendekatan yang dilakukan
mencakup enam aspek yaitu:
M
Karena metode analisa ini juga melibatkan pekerja maka masukan yang didapat
adalah dari pekerja yang secara nyata melakukan pekerjaan tersebut yang akan
memberi hasil yang lebih tepat dan lebih terpakai sehingga JSA yang dibuat menjadi
JSA yang tepat sasaran dan lebih dapat diaplikasikan di lapangan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
membuat dan mengevaluasi JSA pekerjaan yang ada di tempat kerjanya.
BA
D. Materi Pokok
1. Dasar pemikiran pembuatan JSA;
ER
2. Metode pembuatan JSA;
3. Langkah-langkah pembuatan JSA;
4. Penentuan tugas kritis;
5.
IN
Identifikasi potensi bahaya dan cara pengendaliannya;
6. Manfaat dan tata cara sosialisasi JSA;
OM
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat:
a. menjelaskan pengertian JSA dan latar belakang penyusunan JSA;
b. menjelaskan metode pembuatan JSA yaitu Observasi dan diskusi dan Diskusi
BA
A. Pengertian dan Latar Belakang Penyusunan JSA
ER
Job Safety Analysis (JSA) atau anailsa keselamatan pekerjaan adalah suatu
analisa yang dilakukan terhadap potensi bahaya yang mungkin muncul pada saat
pekerjaan tersebut dilakukan dan membuat tindakan pengendaliannya sehingga
kecelakaan dapat dicegah.
IN
OM
JSA ini bermanfaat sebagai suatu tools atau alat yang sangat membantu untuk
tercapainya pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga
semua pekerjaan harus dipastikan memiliki analisa keselamatan sebelum pekerjaan
GE
tersebut dilakukan.
BA
Pada metode ini terdapat 6 (enam) langkah dalam melakukan analisa, yaitu:
ER
pengetahuan mengenai pekerjaan yang akan dianalisa dan ingin berbagi
pengalaman dan pengetahuan.
b. Dapatkan kerjasama pekerja-pekerja tersebut dengan menjelaskan apa
IN
yang mereka kerjakan dan pastikan mereka mengerti bahwa tujuan dari
OM
observasi tersebut adalah untuk evaluasi pekerjaan bukan pekerjanya.
c. Melakukan observasi atau pengamatan terhadap tugas yang sedang
dilakukan pekerja yang dipilih dan amati setiap langkah yang dilakukan
GE
Ulangi langkah langkah b-d dengan pekerja yang lain dan lakukan
SD
2. Diskusi saja
BA
c. Jelaskan penggunaan dan cara pendekatannya
d. Tentukan langkah yang signifikan dan aktifitas yang kritis atau yang
mempunyai potensi bahaya
ER
e. Identifikasikan kerugian yang terpapar untuk setiap langkah spesifik
aktifitas yang signifikan.
f. IN
Membuat tindakan pengendalian untuk setiap potensi bahaya yang sudah
diidentifikasi.
OM
Hasil riset dan statistik menunjukan bahwa perubahaan yang tidak dikenal
(tak teridentifikasi) adalah salah satu faktor yang banyak menyebabkan
GE
misalnya urutan aktifitas, jadwal, personil, metoda, alat, bahan baku, mesin,
spesifikasi, prioritas dan lain-lain.
Umumnya perubahaan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan suatu
PP
a. Biaya- Orang
Apakah kita dapat mengendalikan biaya dengan mempunyai orang
yang pelatihnya lebih baik ? Dengan menggunakan orang yang lebih baik
? Melalui motivasi yang lebih baik.
b. Biaya- Alat
Dapatkah kita mengendalikan biaya dengan mempunyai alat, mesin
BA
atau perkakas yang berbeda. ? Atau dengan menggunakan alat yang ada
dengan lebih efektif.
ER
c. Biaya- Bahan
Dapatkah bahan yang lebih murah digunakan ? Bagaimana cara kita
d.
untuk mengurangi bahan yang terbuang.
Biaya- Lingkungan
IN
OM
Dapatkah kita menghemat uang melalui housekeeping, penerengan,
penataan, ventilasi yang lebuh baik.
GE
e. Produktifitas- Orang
Bagaimana kita mengurangi kehilangan jam kerja, meningkatkan
efisien tenaga kerja ? Bagaimana memebuat pekerjaan lebih mudah agar
M
f. Produksi-Peralatan
SD
meningkatkan produktifitas.
g. Peralatan- Lingkungan
Dapatkah kita meningkatkan produksi dengan melalui penataan,
penerangan, pembersihan yang lebih baik? Melalui iklim kerja atau kondisi
yang lebih baik?
h. Produksi- Bahan
Bagaimana bahan dapat ditangani dan diangkut dengan lebih efisien
? Bahan apa yang akan membantu produktifitas
j. Kualitas- Peralatan
Alat, mesin dan perkakas apa yang kita harus sediakan untuk
memastikan kualitas yang optimum? Dapatkah kita meningkatkan operasi
pemeliharaan untuk jam kerja yang lebih panjang dan kualitas yang lebih
BA
baik dari suatu peralatan.
k. Kualitas- Bahan
ER
Apa ada bahan lain yang dapat meningkatkan kualitas ? Pakah akan
membantu untuk membuat pemeriksaan kualitas bahan lebih cepat atau
lebih sering?
l. Kualitas- Lingkungan
IN
OM
Apakah kualitas dipengaruhi oleh kotoran, debu, asap,pelarut,
cahaya atau suhu ?
m. Keselamatan- Orang
GE
n. Keselamatan- Peralatan
Apa potensi bahaya yang dapat mengakibatkan peralatan rusak,
SD
o. Keselamatan- Bahan
Bagaimana kita dapat mengurangi atau mengendalikan
keterpaparan terhadap bahan berbahaya? Bagaiman kita dapat
memperbaiki pelatihan cara penanganan yang aman? Bagaimana kita
dapat melakukan yang terbaik untuk mencegah pembuangan dan
kerusakan bahan baku produksi.
C. Latihan
1. Jelaskan pengertian dari JSA!
2. Jelaskan metode pembuatan JSA!
BA
3. Jelaskan kelebihan metode observasi dan diskusi dibanding dengan
metode diskusi saja!
4. Kapan sebaiknya dipilih metode diskusi saja?
ER
5. Jelaskan metode yang lebih baik dalam membuat JSA (Observasi dan
diskusi dengan diskusi saja) dan alasannya!
IN
D. Rangkuman
OM
Job Safety Analysis (JSA) atau anailsa keselamatan pekerjaan adalah suatu
analisa yang dilakukan terhadap potensi bahaya yang mungkin muncul pada saat
GE
berikut :
SD
Indikator Keberhasilan
BA
Menyusun urutan langkah pekerjaan yang akan dibuat JSA
Mengidentifikasi bahaya/kerugian pada setiap langkah pekerjaan, terhadap :
ER
Manusia, Peralatan, Material, Lingkungan, serta Tingkat bahaya setiap langkah
pekerjaan
IN
Membuat tindakan pencegahan/pengendalian potensi bahaya pada setiap urutan
langkah pekerjaan
OM
Membuat hierarki pengendalian bahaya pada setiap langkah pekerjaan
1. Invetarisasi tugas yang kritis, yaitu membuat suatu daftar yang sistematis dari
semua jabatan. Sebgai contoh dibwah ini adalah daftar jabatan untuk
M
a. Grinding operator
b. Stacker
PP
c. Floation operator
d. Asisten floation operator
e. Tin plant operator
f. Filter floor operator
g. Loading sheed operator
h. Reagent operator
i. Bagger
j. Operator sink and float
k. Operator transportasi
Suatu pertanyaan awal yang timbul dalam program ini adalah “Tugas yang
BA
mana yang harus diuraikan dan dianalisa sepenuhnya ? “ . Beberapa organisasi
melakukannya untuk semua tugas. Namun kebanyakan perusahaan akan
ER
mendapat masalah praktis dengan pendekatan ini karena akan membutuhkan
waktu dan upaya yang sangat banyak untuk menganalisa setiap tugas di suatu
perusahaan, sehingga itu hampir mustahil untuk dilakukan, misalnya dalam
IN
suatu perusahaan mempunyai 50 jabatan yang berbeda dan setiap jabatan
OM
memiliki rata-rata 20 tugas yang spesifik pada masing-masing jabatan, berarti
ada 1000 tugas yang akan dianalisa. Disamping itu, masalah lainnya adalah
upaya untuk menjaga agar prosedur itu tetap praktis, mutakhir akan
GE
memerlukan waktu yang cukup banyak. Untuk menghemat waktu dan tenaga
maka identifikasi tugas kritis dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
mengkaji kecelakaan yang pernah terjadi, baik yang menyebabkan cedera
M
Karena program ini lebih bersifat prediksi daripada reaktif, maka sangat
penting untuk juga memasukkan tugas yang mempunyai potensi kerugian yang
PP
besar, meskipun belum pernah terjadi pada tugas tersebut. Untuk melakukan
ini pertanyaan berikut harus diajukan:
a. Faktor keparahan
BA
sebuah kapal masuk ke dermaga menyalahi prosedur akibatnya akan
lebih mungkin serius daripada tidak sedangkan kesalahan teknik
ER
menyekop lebih mungkin mengakibatkan kerugian kecil daripada kerugian
besar. Klasifikasi cidera pada manusia dalam Kepmen Pertambangan dan
IN
Energi No. 555 K digolongkan dalam 3 kategori yaitu cidera ringan, cidera
berat dan mati, sedangkan untuk klasifikasi kerugian property, kerusakan
OM
peralatan dan kerugian produksi belum ada diatur dalam peraturan yang
ada di Indonesia, sehingga beberapa perusahaan menentukan sendiri
klasifikasi tingkat keparahan dari suatu kerugian karena kecelakaan.
GE
BA
ER
IN
OM
Semakin sering atau semakin banyak pekerja terpapar terhadap
bahaya, maka nilai kekerapan akan semakin tinggi.
c. Faktor peluang
GE
tersebut.
2) Kesulitan yaitu bagaimana tugas tersebut cenderung untuk
mempengaruhi tugas, produksi dan masalah lain.
PP
Apapun jenisnya, suatu tugas baru harus dianggap tugas yang kritis,
dan akan menjadi target analisa dengan atau tanpa sejarah dari kerugian
Tugas baru dianggap sebagai tugas yang kritis karena belum adanya
pengalaman dalam melakukan pekerjaan tersebut.
BA
khusus pada akhirnya akan menjadi prosedur kerja. Setiap langkah harus diuji
untuk menentukan apa saja kerugian yang mungkin timbul yang mencakup
ER
aspek keselamatan, kualitas dan produksi.
a. Periksa peralatan
b. Periksa apakah ada pasir yang terakumulasi pada cyclone box
M
Seleksi langkah yang tepat dalam melakukan suatu analisa akan sangat
PP
menentukan hasil akhir. Ketika pertama kali suatu tugas diobservasi tuliskan
setiap apa yang dilakukan pekerja tersebut. Setelah seluruh kerugian yang
terpapar diidentifikasikan anda dapat kembali untuk mengobservasi pekerja
tersebut untuk mengkombinasikan dengan hal-hal lain atau mengeliminasi detil
yang tidak perlu.
BA
tersebut
ER
Dengan nyata dapat dilihat bahwa uraian tugas diatas terlalu detil dan
juga untuk dibayangkan bagaimana panjangnya langkah yang akan dibuat
IN
apabila cara ini dipakai. Keterbatasan pekerja untuk mengingat detil juga
menjadikan penguraian yang terlalu detil akan menjadi tidak efektif. Namun
OM
dilain pihak membuat uraian tugas yang terlalu umum juga tidaklah baik seperti
terlihat pada contoh berikut adalah langkah tugas dalam“ mengoperasikan
monitor ukuran partikel” secara keseluruhan.
GE
sangat umum sehingga banyak langkah yang hilang yang dapat melibatkan
aspek keselamatan kerja, kualitas dan produksi. Cara yang paling efisien untuk
melakikan penguraian tugas harus memasukkan semua langkah utama yang
kritis untuk melakukan tugas dengan benar, tapi tidak termasuk langkah yang
kemungkinan tidak akan menimbulkan masalah besar apabila tidak disoroti.
Keputusan untuk memasukkan atau tidak memasukkan suatu langkah ialah
dengan memulai dengan pertanyaan: “Apakah ini dapat menjadi langkah yang
kritis apabila dilakukan dengan salah ?”
BA
melakukan identifikasi dan analisa untuk menentukan keterpaparan dari
kerugian yang ada ada pada setiap langkah tersebut pada saat melakukan
ER
tugas. Melibatkan pekerja dalam menganalisa ini merupakan suatu kesempatan
untuk mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan mereka.
a. Manusia
GE
BA
Apabila suatu tugas dilakukan dengan cara yang salah maka hasilnya
ER
adalah kerugian oleh karena itu identifikasi dan analisa potensi kerugian yang
spesifik adalah langlah kunci dalam pencegahan dan pengendalian kerugian.
Apabila suatu uraian langkah memiliki lebih dari satu potensi bahaya,
maka urutan penulisan potensi bahaya harus disesuaikan dengan klasifikasi
GE
bahaya.
5. Tindakan pengendalian
M
BA
akan secara alamiah dibangkitkan seluruhnya oleh pemeriksaan yang efisien
dan diskusi yang berkaitan. Dalam membuat rekomendasi pengendalian harus
diupayakan sedapat mungkin merupakan suatu kalimat penjelasan positif yang
ER
memberitahu apa yang harus dilakukan untuk mengurangi atau menghindarkan
keterpaparan terhadap kerugian dan bagaimana untuk mengerjakan pekerjaan
dengan cara yang paling efisien. IN
Semua potensi bahaya yang timbul pada setiap uraian langkah harus
OM
dikendalikan untuk menjamin keselamatan pekerja1an, dan apabila suatu
bahaya mempunyai pengendalian lebih dari satu maka penulisan urutan
tindakan pengendalian disesuaikan dengan Hierarki Kontrol Bahaya.
GE
B. Latihan
M
3. Jelaskan faktor apa saja yang bias digunakan untuk menentukan tugas
kritis !
PP
C. Rangkuman
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam pembuatan JSA, yaitu :
1. Invetarisasi tugas yang kritis,
2. Membagi setiap jabatan ke dalam tugas sehingga setiap tugas dapat
diteliti dengan seksama untuk menentukan tugas mana yang kritis.
BA
ER
IN
OM
GE
M
SD
PP
Indikator Keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan
kegunaan JSA, yang meliputi :
BA
b. Pelatihan pengawas baru;
c. Instruksi tugas yang benar;
ER
d. Observasi tugas yang terencana;
e. Pertemuan kelompok (safety talk);
f. Pelatihan keterampilan;
g.
IN
Orientasi tugas/pekerjaan yang jarang dilakukan.
OM
JSA akan menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila ditempatkan dalam
beberapa program keselamatan kerja atau tugas lainnya, disamping itu JSA
merupakan alat pengawasan dari manajemen yang praktis untuk memastikan
GE
apakah suatu pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Camkanlah bahwa waktu yang diambil dalam membuat petunjuk kerja atau
M
prosedur kerja untuk suatu tugas yang kritis diarea anda, bukanlah suatu waktu yang
sia-sia tapi akan merupakan suatu penghematan waktu yang sangat besar dalam
SD
periode yang panjang , karena waktu tersebut digunakan untuk menyiapkan dengan
teliti prosedur kerja yang telah dipikirkan masak-masak, berdasarkan pengetahuan
PP
yang terbaik yang tersedia dari cara yang benar untuk melakukan tugas yang kritis
dalam cara yang paling efesien.
BA
memberikan instruksi kerja.
ER
Secara umum yang paling ideal menjadi pengawas adalah orang yang paling
memahami pekerjaan pada area tersebut, namun kenyataan dilapangan kadang-
IN
kadang tidak selau demikian. Mungkin dengan alasan kekurangan personil yang
memenuhi kualifikasi pada bagian kerja tersebut sehingga terpaksa harus mengambil
OM
pengawas dari bagian lain dan bahkan dari perusahaan yang lain. Untuk itu mereka
harus mendapat pelatihan untuk tugasnya tersebut dan prosedur/petunjuk kerja akan
sangat membantu dalam pelatihan ini.
GE
Pedoman dan petunjuk kerja tertulis adalah mempunyai nilai yang sangat besar
dalam membantu pengawas menemukan tanggung jawab dasar mereka untuk
SD
mengajar yang lain, bagaimana mereka melakukan tugasnya secara benar (benar,
cepat, sungguh-sungguh dan aman).
PP
F. Penyelidikan kecelakaan/insiden
Uraian tertulis dari pekrjaan membantu supervisor melakukan penyelidikan
kecelakaan/insiden denga teliti dengan cara menganalisa apakah pekerjaan telah
dilakukan sebagaimana mestinya, pada tahapan proses mana terjdi kesalahan, dan
apa jenis perubahan yang dapat membawa ke pengendalian yang lebih baik.
BA
Apabila pekerja dalam melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan JSA sehingga
terjadi kecelakaan, maka kesimpulannya adalah pekerja melakukan tindakan tidak
ER
aman yaitu bekerja tidak sesuai dengan prosedur. Dan sebaliknya, apabila pekerja
dalam melakukan pekerjaan sudah sesuai dengan JSA akan tetapi masih terjadi
kecelakaan, maka kesimpulannya adalah JSA yang ada belum memadai.
IN
OM
G. Pelatihan Keterampilan
JSA atau prosedur tugas tertulis akan membantu efisien dan keefektifan dari
program pelatihan untuk operator peralatan dan pekerja terampil, karena dengan
GE
JSA dapat ditunjukan secara khusus dan sistematis apa pekerjaan itu dan bagaimana
dia dikerjakan.
upaya yang tidak kecil, namun ketika anda menempatkan mereka dalam pekerjaan
SD
2. Hasil yang lebih baik dari instruksi tugas, observasi tugas, pengajaran,
Pembimbingan, pelatuhan keterampilan dan penyelidikan kecelakaan.
H. Latihan
1. Jelaskan paling sedikit 4 (empat) manfaat dari JSA !
2. Mengapa JSA dapat digunakan sebagai bahan orientasi pekerja
baru/pengawas baru ?
I. Rangkuman
JSA akan menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila ditempatkan dalam
beberapa program keselamatan kerja atau tugas lainnya, disamping itu JSA
merupakan alat pengawasan dari manajemen yang praktis untuk memastikan
apakah suatu pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Penggunaan JSA akan sangat bermanfaat untuk program K3 berikut: Orientasi
BA
pekerja/penugasan baru; pelatihan pengawasan baru; instruksi tugas yang benar;
observasi tugas yang terencana; safety talk/pertemuan kelompok; penyelidikan
kecelakaan/insiden dan pelatihan keterampilan.
ER
IN
OM
GE
M
SD
PP
Indikator Keberhasilan
BA
c. Mengevaluasi pelaksanaan JSA, melalui Kesesuaian langkah pekerjaan
dengan JSA, Kesesuaian potensi bahaya yang timbul dengan JSA, dan
ER
Kesesuaian pengendalian yang dilakukan dengan JSA.
A. Sosialisasi JSA
IN
OM
JSA yang sudah dibuat akan percuma apabila hanya diarsipkan di kantor,
karena itu JSA harus disosialisasikan dan dipastikan dimengerti oleh pekerja,
sehingga bisa diaplikasikan di lapangan.
GE
JSA yang sempurna juga akan sia-sia apabila tidak dimengerti oleh pekerja.
Karena itu sosialisasi merupakan rangkaian kegiatan yang sangat penting untuk
tercapainya manfaat atau kegunaan dari JSA.
M
C. Evaluasi JSA
JSA harus selalu dievaluasi secara berkala untuk mengetahui apakah JSA
tersebut masih sesuai atau masih memadai. Evaluasi JSA terutama diperlukan pada
saat terjadi perubahan pada tempat kerja, alat, metode kerja, dan lain-lain karena
BA
perubahan-perubahan tersebut akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada
potensi bahaya, sehingga diperlukan penyesuaian atau revisi terhadap JSA.
ER
JSA juga harus selalu dievaluasi apabila terjadi kecelakaan terkait dengan
pekerjaan yang dimaksud dalam JSA untuk mendeteksi apakah kecelakaan tersebut
IN
terjadi karena JSA nya sudah tidak memadai atau karena tidak dituruti oleh pekerja.
OM
D. Latihan
1. Jelaskan tujuan sosialisi JSA !
2. Bagaimana cara mensosialisasikan JSA ?
GE
E. Rangkuman
JSA dapat disosialisasikan melalui pertemuan K3 dan pada pertemuan tersebut
dimungkinkan tanya jawab atau diskusi untuk meningkatkan pemahaman pekerja.
PP
Semua pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan tata cara kerja aman
misalnya JSA. Oleh karena itu JSA harus selalu tersedia di tempat kerja dimana
pekerjaan yang dimaksud dalam JSA tersebut dilakukan.
JSA harus selalu dievaluasi secara berkala untuk mengetahui apakah JSA
tersebut masih sesuai atau masih memadai. Evaluasi JSA terutama diperlukan pada
BA
ER
IN
OM
GE
M
SD
PP
A. Kesimpulan
Jaminan keselamatan pekerja tambang adalah sesuatu hal yang wajib dan
mutlak. Sesuai dengan pada lampiran I Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik, salah
BA
satunya menyatakan bahwa bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan
dan kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya.
ER
JSA merupakan salah satu elemen yang bertujuan untuk menjamin
keselamatan pada saat melakukan suatu pekerjaan, oleh karena itu pengawas
IN
operasional wajib mengerti dan bisa membuat JSA sehingga kewajiban seperti yang
digariskan dalam Kepmen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 dapat diwujud
OM
nyatakan.
B. Tindak Lanjut
GE
David L. Goetsche, “Occupational Safety And Health in the Age of High Technology
For Technologist, Engineers, and Managers”, Second Edition, Prentice Hall
Englewood Cliffs, New Jersey Columbus Ohio, 1993.
BA
Hitt, R. Duanne Ireland, Robert E. Hoskissns, USA, 2003;
ER
IN
OM
GE
M
SD
PP