Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hanifah Zahrotul Mufarida

NPM : 22001081220

Kelas : Ekonomi Manajerial M2

1).

1A. Jika anggaran pengeluaran iklan dari PT Farma adalah sebesar 2,300 per minggu, maka PT Farma
harus mengalokasikan anggaran pengeluaran iklan di antara tiga pilihan media iklan dengan frekuensi
penampilan per minggu sebagai berikut: TV = 4 kali, Surat Kabar = 5 kali, dan Internet = 3 kali.

Jadi, Anggaran pengeluaran iklan adalah: 4(300) + 5(100) + 3(200) = 2,300.

1B. Pilihan TV 4 kali, Surat Kabar = 5 kali, dan Internet = 3 kali, merupakan pilihan yang optimum, karena:

 MU 4T/P T =MU5
 SK /P SK =MU
 3I /P I =60.

Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap anggaran iklan yang dikeluarkan untuk media TV, Surat
Kabar, dan Internet pada kombinasi pilihan ini akan memberikan kenaikan penjualan yang sama sebesar
60 unit per minggu. Total kenaikan penjualan per minggu dari ketiga media iklan tersebut adalah :

= PT +( MU4T/PT) + PSK(MU/PSK) + PI(MU3I/PI)

= 300 (60 unit/) +100 (60 unit/) + 200 (60 unit/)

= 18000 + 6000 + 12000 = 36.000 unit per minggu.

1C. Jika anggaran pengeluaran iklan dari PT Farma diturunkan menjadi 1,100 per minggu, sedangkan
harga (biaya) pemasangan iklan pada ketiga media itu konstan, maka alokasi pilihan dari tiga media iklan
adalah: TV = 2 kali, Surat Kabar = 3 kali, dan Intenet = 1 kali. Anggaran pengeluaran iklan adalah:

2(300) + 3(100) + 1(200) = 1,100.

Pilihan frekuensi tampilan iklan per minggu pada TV = 2 kali, Surat Kabar = 3 kali, dan Internt = 1 kali,
merupakan pilihan yang optimum, karena : MU2T/PT, MUSK/PSK MU1I/PI = 100. Angka ini menunjukkan
bahwa setiap anggaran iklan yang dikeluarkan untuk media TV, Surat Kabar, dan Internet pada
kombinasi pilihan ini akan memberikan kenaikan penjualan yang sama sebesar 100 unit per minggu.
Total kenaikan penjualan per minggu dari ketiga media iklan tersebut adalah :

= (MU2T/PT) + PSK(MU3SK/PSK) + PI(MU1I/PI)

= 300 (100 unit/)+ 100(100 unit/) + 200(100 unit/)

= 30000 + 10000 + 20000 = 60.000 unit per minggu.


2).

2A. Barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 50 unit. Karena pada tingkat produksi tersebut
harga (P) sama AC dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan persyaratan kondisi keseimbangan bagi
perusahaan di pasar persaingan sempurna. Pada tingkat output sebanyak 50 unit, perusahaan
menderita rugi. Karena pada tingkat output tersebut harga barang X (P) = Rp. 4 lebih kecil daripada biaya
rata-rata (AC) = Rp. 6.

2B. Laba yang diperoleh perusahaan A:

= TR –TC

= (PxQ) – (ACxQ)

= (4x50) – (6x50)

= 200 – 300 = -100

Jadi perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. -100.

2C. Menurut saya, apabila harga turun sampai lebih kecil dibawah Rp. 4 sebaiknya perusahaan tidak
perlu mentup usahanya, sebab; jika perusahaan tersebut menutup usahanya maka akan menderita rugi
sebesar biaya tetap. Sedangkan jika terus beroperasi, maka perusahaan akan rugi lebih kecil daripada
biaya rata-rata. Sebagian dari biaya tetap dapat ditutup dengan kelebihan harga terhadap biaya variabel.

3).

3A. Berapa harga yang akan anda tetapkan?

Jawab:

MR = 0.

Q =100-2P

P = 50-0.5

Q; TR = PQ (50-0.5Q)

Q = 50Q -0.5Q²

MR = ∆TR/∆Q = 50-Q;

MR = 0 =50

Jika Q = 50 maka P = 50 - 0.5, Q = 50-0.5(50) = 25.

Jadi, P = 25 per bulan. Harga sewa tempat isolasi yang ditetapkan adalah 25 per bulan.
3B. Berapa banyak tempat isolasi yang disewa perbulan pada tingkat harga itu?

Jawab:

Jika P = 25,

maka Q = 100-2P = 100-2(25) = 50.

Jadi, Q = 50 tempat isolasi per bulan.

Pada tingkat harga 25 per bulan, 50 tempat isolasi yang akan disewa per bulan.

3C. Jelaskan mengapa anda memilih tingkat harga itu?

Jawab:

Tingkat harga P = 25 per bulan yang dipilih karena akan memaksimumkan penerimaan total (total
revenue). Karena biaya tidak dipertimbangkan dalam masalah ini (biaya marjinal dari tempat isolasi
adalah nol), maka harga ditetapkan untuk memaksimumkan penerimaan total (total revenue) melalui
membuat agar penerimaan marjinal (marginal revenue) sama dengan nol. Penerimaan total akan
maksimum pada tingkat harga sewa tempat isolasi 25 per bulan, dan banyaknya tempat isoasi yang
disewa per bulan adalah 50 unit.

4).

4A. Kegagalan pasar adalah ketidak mampuan perekonomian suatu pasar untuk berfungsi secara efisien
dalam pertumbuhan ekonomi. Suatu pasar dikatakan gagal jika tidak bisa memberikan jumlah yang
optimal secara kebutuhan sosial. Kegagalan pasar (market failure) mengacu pada kondisi di mana
mekanisme pasar tidak bekerja sehingga berdampak akan menciptakan ketidakefisienan di pasar.
Permintaan, penawaran dan harga tidak berada dalam kondisi ekuilibrium. Sebagai akibatnya, pasar
gagal mengalokasikan sumber daya ekonomi dengan cara yang paling efisien.

4B. Beberapa faktor penyebab kegagalan pasar, yaitu sebagai berikut:

1. Praktek Monopoli dan oligopoly

Dalam keberlangsungan suatu pasar, aktivitas monopoli atau oligopoli sering kali membuat pasar tidak
berjalan dengan efisien. aktivitas monopoli atau oligopoli sering kali berimplikasi pada tindakan
penurunan biaya marjinal produksi secara sewenang-wenang oleh produsen. Ini dilakukan dengan
menaikan harga produk tanpa menambah kepuasan konsumen. Hal ini berkaitan dengan
ketidakefisienan alokasi yang terjadi pada pasar. Praktik monopoli juga berkaitan dengan
ketidakefisienan "X". Tidak ada atau sedikitnya kompetitor membuat aktivitas monopoli kurang atau
bahkan tidak memiliki insentif produksi untuk membuat ongkos rata-rata produksi menjadi minimum.
Akibatnya, aktivitas monopoli secara produksi menjadi tidak efisien. Kurangnya intensif juga produksi
membuat kuantitas produksi menjadi tidak berkembang, sehingga dapat berpengaruh pada lebih
sedikitnya pekerja yang dibutuhkan pada produsen dengan kemampuan monopoli.

2. Barang dan Layanan Publik

Dalam ilmu ekonomi, barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa
penggunanya dan sebisa mungkin bahkan diatur agar seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
mendapatkannya. Barang publik juga adalah barang yang apabila dikonsumsi atau dipergunakan oleh
suatu individu tidak akan mengurangi konsumsi atau aspek kegunaan terhadap individu lainnya akan
barang tersebut. Dua sifat ini dinamakan sifat tak-terkecualikan (non-excludeable) dan tak-tersaingkan
(non-rivalrous). Contoh barang publik diantaranya: penerangan jalan, pelayanan polisi, dan pertahanan
nasional. Dalam kegagalan pasar, barang publik dapat menyebabkan hilangnya suatu pasar. Barang
publik tentu saja memberikan manfaat yang luas terhadap masyarakat, namun jika ditinjau dari
persepektif pasar, barang publik dapat menyebabkan hilangnya suatu pasar berkaitan dengan barang
atau jasa tersebut. Misalnya tidak akan terdapat perusahan jasa penangkap pencuri, karena polisi telah
menyediakan pelayanan tersebut secara cuma-cuma, ini merupakan kehilangan dalam pasar; katakanlah
suatu pasar pemberantas kejahatan. Tentu saja hal yang berkaitan dengan hilangnya suatu pasar tidak
selalu memiliki implikasi buruk untuk masyarakat.

3. Eksternalitas

Eksternalitas merupakan efek samping yang diterima oleh suatu pihak akibat aktivitas ekonomi tertentu
dan efek ini diterima diluar dari kemauan pihak tersebut dalam melakukan transaksi ekonomi. Efek ini
dapat berdampak positif atau negatif terhadap pihak tersebut. Eksternalitas negatif contohnya adalah
polusi udara akibat kegiatan ekonomi. Contoh eksternalitas positif adalah vaksinasi, seseorang yang
mendapatkan vaksinasi dari suatu virus mengurangi peluang orang lain di sekelilingnya untuk terjangkit
virus tersebut. Eksternalitas negatif tentu saja dapat membuat pasar menjadi tidak efisien karena
menghambat produksi, menambah biaya marjinal dan membuat ketidakefisienan sosial dalam pasar.
Eksternalitas negatif biasanya terjadi pada suatu aset atau properti yang di dalamnya tidak terdapat hak
milik, seperti udara, lautan, danau, sungai dan lain sebagainya.

4. Kegagalan Informasi

Kegagalan informasi atau sering juga disebut keasimetrisan informasi berkaitan dengan tidak setaranya
informasi yang dimiliki antar pelaku pasar. Keagagalan informasi secara mendasar dapat terjadi pada
dua kondisi. Kondisi pertama kegagalan informasi terjadi ketika beberapa atau seluruh pelaku ekonomi
tidak memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap aktivitas ekonomi yang dilakukannya. Kedua,
kegagalan informasi terjadi ketika terdapat seorang atau sekelompok pelaku pasar memiliki
pengetahuan lebih dari yang lain terhadap aktivitas ataupun produk yang beredar dalam pasar. Contoh
aktivitas yang berkaitan dengan kegagalan informasi misalnya suatu agen properti yang memanfaatkan
ketidaktahuan atau pengetahuan yang sangat sedikit dari pembeli tentang produk yang ia tawarkan
ataupun masalah selanjutnya yang akan dihadapi. Dapat dikatakan bahwa suatu pasar berjalan secara
optimal jika seluruh pelaku pasar memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap aktivitas dan produk
pada pasar tersebut. Sehingga ketidaklengkapan informasi merupakan masalah dalam ekonomi karena
satu pihak dapat memanfaatkan pihak lainnya akibat kurangnya pengetahuan.

5. Campur Tangan Pemerintah


Campur tangan pemerintah dapat mengawasi aktivitas monopoli, memberi pajak atau menghukum
perilaku produsen yang menghasilkan eksternalitas negatif, menjaga kesetaraan informasi antar pelaku
pasar, menyediakan barang publik dan masih banyak lagi hal lain berkaitan dengan implikasi positif pada
pasar. Namun tidak hanya dampak positif, campur tangan pemerintah juga dapat menghambat aktivitas
pasar, diantaranya pajak yang terlalu tinggi sehingga membuat produktivitas lesu, birokrasi yang
berbelit, penetapan upah minimum, keputusan pasar yang diambil secara politis seperti demi
mendulang suara pada pemilu, dan lain-lain.

4C. Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah bertugas untuk mengarahkan, mengatur, dan mengendalikan
kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan, peraturan perundang undangan dan tindakan langsung di
lapangan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengendalikan harga,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menstabilkan neraca pembayaran luar negeri. Semua
kegiatan ekonomi itu dilakukan untuk menciptakan suatu masyarakat yang adil dan makmur serta demi
tercapainya tujuan nasional.

Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, terutama pada saat
terjadi kegagalan pasar. Kegagalan pasar yaitu kondisi dimana mekanisme pasar tidak berfungsi secara
efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada kepada masyarakat. Faktor penyebab
kegagalan pasar antara lain adanya persaingan tidak sempurna, adanya barang publik, adanya
eksternalitas, terjadinya kegagalan institusional dan biaya transaksi yang tidak optimal. Bentuk peranan
pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar yang terjadi antara lain melalui fungsi alokasi, fungsi
distribusi dan fungsi stabilisasi.

Anda mungkin juga menyukai