NIM : 20210101412
Ketentuan Umum
Quiz
1. Pada umumnya Tahun Pajak sama dengan tahun takwim atau tahun kalender. Akan tetapi Wajib
Pajak dapat menggunakan Tahun Pajak tidak sama dengan tahun takwim dengan syarat:
A. Konsisten (taat asas) selama 12 bulan, dan melapor/memberitahukan kepada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama setempat.
B. Konsisten (taat asas) selama 6 bulan, dan melapor/memberitahukan kepada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama setempat.
C. Konsisten (taat asas) selama 3 bulan, dan melapor/memberitahukan kepada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama setempat.
D. Konsisten (taat asas) selama 24 bulan, dan melapor/memberitahukan kepada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama setempat.
E. Semua jawaban Benar
4. Fungsi Surat Pemberitahuan(SPT) bagi Wajib Pajak, Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenamya terutang
dan untuk melaporkan tentang:
A. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dania tau melalui
pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak
B. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak.
C. Harta dan kewajiban.
D. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak
orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
E. Semua jawaban Benar
10. Jangka waktu pembayaran atau penyetoran pajak diatur sebagai berikut:
A. PPh PasaI 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor harus dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran Bea Masuk dan dalam hal Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, PPh Pasal 22, PPN
atau PPN dan PPnBM atas impor harus dilunasi pada saat penyelesaian dokumen
pemberitahuan pabean impor.
B. PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai, harus disetor dalamjangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah dilakukan pemungutan
pajak.
C. PPh Pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh kuasa pengguna anggaran atau pejabat
penanda tangan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPh Pasal 22, hams disetor pada
hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak rekanan
pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
D. PPh Pasal22 yang dipungut oleh.Bendahara Pengeluaran, harus disetor paling lama 7 (tujuh)
hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari
belanja Negara atau belanja Daerah, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama
rekanan dan ditandatangani oleh bendahara.
E. Semua jawaban Benar
11. Jangka waktu pembayaran atau penyetoran pajak diatur sebagai berikut:
A. PPh Pasal22 yang pemungutannya dilakukan oleh Wajib Pajak badan tertentu sebagai
Pemungut Pajak hams disetor paling lama tanggall0 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir.
B. PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak hams disetor paling lama akhir
bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa PPN
disampaikan .
C. PPN yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud danl atau Jasa Kena
Pajak dari luar Daerah Pabean harus disetor oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, paling
lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah saat terutangnya pajak.
D. PPN yang terutang atas kegiatan membangun sendiri harus disetor oleh orang pribadi atau
badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
E. Semua jawaban Benar
12. Jangka waktu pembayaran atau penyetoran pajak diatur sebagai berikut:
A. PPN atau PPN clan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN, harus disetor pada hari yang sama dengan
pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pejak - Rekanan Pemerintah melalui Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
B. PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran sebagai Pemungut PPN,
harus disetor paling lama 7 (tujuh) bari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran kepada
Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
C. PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pemungut PPN yang ditunjuk
selain Bendahara Pemerintah, harus disetor paling lama tanggal15 (lima belas) bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
D. Jawaban A, B, C Benar.
E. Tidak ada jawaban yang Benar
13. Jangka waktu pembayaran atau penyetoran pajak diatur sebagai berikut:
A. PPh Pasal25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
Ayat (3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu Surat
Pemberitahuan Masa, harus dibayar paling lama pada akhir Masa Pajak terakhir.
B. Pembayaran masa selain PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu harus dibayar
paling lama sesuai dengan batas waktu untuk masing-masing jenis pajak.
C. Jawaban A, B, Benar
D. Tidak ada jawaban yang Benar
E. Semua jawaban Benar
14. Wajib Pajak dapat Menunda atau Mengangsur Pembayaran Atas Ketetapan Pajak dengan cara:
A. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak yang masih harus dibayar
B. Permohonan harus diajukan paling lama 9 (sembilan) hari kerja sebelum saat jatuh tempo
pembayaran utang pajak berakhir disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
permohonan,
C. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengangsuran pembayaran pajak setelah
melampaui batas waktu harus memberikan jaminan berupa garansi bank sebesar utang pajak
yang dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu pengangsuran.
D. Jawaban A, B, C Benar.
E. Tidak ada jawaban yang Benar
15. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas pennohonan Wajib Pajak dapat:
A. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan
yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal
sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak, atau bukan karena kesalahannya.
B. Mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak yang tidak
benar,
C. Membatalkan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan
D. Jawaban A, B, C Benar.
E. Tidak ada jawaban yang Benar
16. Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan
pajak, kedaluwarsa setelah melampaui waktu:
A. 5 (lima) tahun terbitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak,
B. 4 (empat) tahun terbitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak,
C. 3 (tiga) tahun terbitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak,
D. 2 (dya) tahun terbitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak,
E. Tidak ada jawaban yang Benar
27. Untuk menghitung besarnya penyusutan harta tetap berwujud dibagi menjadi beberapa golongan,
yaitu:
A. Harta berwujud yang bukan berupa bangunan.
B. Harta berwujud yang berupa bangunan.
C. Harta berwujud yang berupa setengah bangunan.
D. Jawaban A, B, Benar.
E. Tidak ada jawaban yang Benar.
28. Harta berwujud yang bukan bangunan terdiri dari beberapa kelompok, yaitu:
A. Kelompok 1: yang mempunyai masa manfaat 4 tahun.
B. Kelompok 2: yang mempunyai masa manfaat 8 tahun .
C. Kelompok 3: yang mempunyai masa manfaat 16 tahun.
D. Kelompok 4: yang mempunyai masa manfaat 20 tahun.
E. Semua jawaban Benar
29. Harta berwujud yang berupa bangunan terdiri dari beberapa kelompok, yaitu:
A. Permanen: masa manfaatnya 20 tahun.
B. Tidak permanen: bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan
lama, atau bangunan yang dapat dipindah-pindahkan. Masa manfaatnya tidak lebih dari 10
tahun.
C. Jawaban A, B, Benar.
D. Tidak ada jawaban yang Benar
E. Semua jawaban Benar
30. Tarif Depresiasi Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan dibagi menjadi:
A. Kelompok-1 (4 Tahun), Tarif Depresiasi Garis Lurus 25%, Saldo Menurun 50%.
B. Kelompok-2 (8 Tahun), Tarif Depresiasi Garis Lurus 12,5%, Saldo Menurun 25%.
C. Kelompok-3 (16 Tahun), Tarif Depresiasi Garis Lurus 6,25%, Saldo Menurun 12,5%.
D. Kelompok-4 (20 Tahun), Tarif Depresiasi Garis Lurus 5%, Saldo Menurun 10%.
E. Semua jawaban Benar
31. Tarif Depresiasi Kelompok Harta Berwujud Berupa Bangunan dibagi menjadi:
A. Permanen (20 Tahun) Tarif Depresiasi Garis Lurus 5%, Saldo Menurun tidak ada
B. Tidak Permanen (10 Tahun) Tarif Depresiasi Garis Lurus 10%, Saldo Menurun tidak ada
C. Permanen (20 Tahun) Tarif Depresiasi Garis Lurus 10%, Saldo Menurun Ridak ada
D. Tidak Permanen (10 Tahun) Tarif Depresiasi Garis Lurus 5%, Saldo Menurun Tidak ada
E. Jawaban A, B, Benar.
Tugas Pertemuan 2
1. Kapankah batas akhir penyampaian SPT, apakah berlaku untuk semua Wajib Pajak.
2. Sangsi Apakah yang akan diterima WP jika terlambat menyampaikan SPT.
Jawaban
1. Batas Akhir Penyampaian atau pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak paling lambat 31
Maret untuk wajib pajak orang pribadi untuk 30 April untuk wajib pajak badan. Pelaporan dapat
tetap dilakukan setelah batas waktu, tetapi wajib pajak akan dikenakan denda atas kelalaian
tersebut. Wajib pajak orang pribadi yang terlambat atau tidak melaporkan SPT akan
mendapatkan denda Rp100.000 dan wajib pajak badan Rp1 juta.
- Batas waktu penyampaian surat pemberitahuan tahunan bagi wajib pajak orang pribadi
Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, batas waktu penyampaian SPT Tahunan adalah tiga bulan
setelah akhir Tahun Pajak. Yang harus diketahui :
1. Tahun Pajak merupakan jangka waktu satu tahun kalender, kecuali Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang berbeda dengan tahun kalender.
2. Kewajiban melaporkan SPT Tahunan dikecualikan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang
dalam satu Tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto yang tidak
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
3. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang harus dibayar lunas sebelum SPT PPh
disampaikan berdasarkan SPT Tahunan PPh.
- Batas waktu penyampaian surat pemberitahuan tahunan Pph wajib pajak badan
Untuk Wajib Pajak Badan, batas waktu penyampaian SPT Tahunan dilakukan paling lama
empat bulan setelah akhir Tahun Pajak. Yang harus diketahui :
1. Tahun Pajak merupakan jangka waktu satu tahun kalender, kecuali Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang berbeda dengan tahun kalender.
2. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang harus dibayar lunas sebelum SPT PPh
disampaikan berdasarkan SPT Tahunan PPh.
2. Sangsi yang akan diberikan kepada wajib pajak jika telat menyampaikan SPT tahunan adalah berupa
denda
- sangsi wajib pajak Orang Pribadi akan mendapatkan denda Rp. 100.000,-
- Sangsi wajib pajak SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai akan mendapatkan denda Rp. 500.000,-
- Sangsi wajib pajak SPT Masa lainnya akan mendapatkan denda Rp. 100.000,-