Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Deposito Syariah

Deposito syariah adalah deposito yang di jalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal
ini , Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
deposito yang di benarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudhabarah.

Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan
nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).dalam kapasitasnya sebagai
mudharib, Bank Syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan dengan prinsip syariah serta mengembangkan nya , termasuk melakukan akad
mudhabarah dengan pihak ketiga.

Dengan demikian, Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib memiliki sifat
sebagai seorang wali amanah (trustee), yakni harus berhati – hati atau bijaksana serta
beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau
kelalaiannya. Di samping itu, Bank Syariah juga bertindak sebagai kuasa dari usaha bisnis
pemilik dana yang di harapkan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin tanpa
melanggar berbagai aturan syariah.

B. Bentuk – Bentuk Mudharabah

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilikdana terdapat 2 (dua) bentuk
mudharabah, yakni:

1. Mudharabah mutlaqah (Unrestricted Investment Account,Uria)

Dalam deposito mudharabah mutlaqah (URIA), pemilik dana tidak memberikan batasan
atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang
berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya.

Dalam menghitung bagi hasildeposito mudharabah mutlaqah (URIA), basis perhitungan


adalah hari bagi hasil sebenarnya, termasuk tanggal tutup buku, namun tidak termasuk
tanggal pembukaan deposito mudharabah mutlaqah (URIA) dan tanggal jatuh tempo..
sedangkan jumalah hari dalam sebulan yang menjadi angka penyebut/angka pembagi adalah
hari kalender bulan yang bersangkutan (28 hari, 29 hari, 30 hari, 31 hari ).
Rumus perhitungan bagi hasil deposito mudarabah mutlaqah (URIA) yakni :

Hari bagi hasil x nominal deposito mudharabah x tingkat bagi hasil

Hari kalender yang bersangkutan

Dalam memperhitungkan bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah tersebut, hal-hal yang
perlu di perhatikan adalah :

 Hasil perhitungan bagi hasil dalam angka satuan bulat tanpa mengurangi hak nasabah
a. Pembulatan ke atas untuk nasabah
b. Pembulatan ke bawah untuk bank
 Hasil perhitungan pajak di bulatkan ke atas sampai puluhan terdekat

Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah (URIA) dapat di lakukan melalui
2 metode, yaitu :

1. Anniversary Date
 Pembayaran bagi hasil deposito di lakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal yang
sama dengan tanggal pembukaan deposito.
 Tingkat bagi hasil yang di bayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup buku bulan
terakhir.
 Bagi hasil bulanan yang di terima nasabah dapat di afiliasikan ke rekening lainnya
sesuai dengan permintaan deposan.

2.end of month

 Pembayaran bagi hasil deposito dilakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal tutup
buku setiap bulan.
 Bagi hasil bulan pertama di hitung secara proporsional hari efektif termasuk tanggal
tutup buku, tapi tidak termasuk tanggal pembukaan deposito.
 Bagi hasil bulan terakhir di hitung secara proporsional hari efektif tidak termasuk
tanggal jatuh tempo deposito. Tingkat bagi hasil yang di bayarkan adalah tingkat bagi
hasil tutup buku bulan terakhir.
 Jumlah hari sebulan adalah jumlah hari kalender bulan yang bersangkutan (28 hari, 29
hari, 30 hari, 31 hari).
 Bagi hasil bulanan yang di terima nasabah dapat di afiliasikan ke rekening lainnya
sesuai permintaan deposan.

Dalam hal pencairan deposito mudharabah mutlaqah (URIA) dengan pembayaran bagi
hasil bulanan yang dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo, bank syariah dapat mengenakan
denda (penaly) kepada nasabah yang bersangkutan sebesar 3% dari nominal bilyet deposito
mudhabarah mutlaqah (URIA). Klausul dana harus di tulis dalam akad dan dijelaskan kepada
nasabah pada saat pembukaan deposito mudharabah mutlaqah (URIA) semua jangka waktu
(1, 3, 6 dan 12 bulan) untuk di sepakati bersama oleh nasabah dank bank. Dalam hal ini, bagi
hasil yang menjadi hak nasabah dan belum dibayarkan harus dibayarkan.

Contoh :perhitungan bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah (URIA) yang di cairkan
sebelum tanggal jatuh tempo dengan system bulanan adalah sebagai berikut.

 Jangka waktu : 3 bulan (02-01-2004 s.d 02-04-2004)


 Nominal deposito mudharabah mutlaqah : Rp. 100.000.000,-
 Deposito mudharabah mutlaqah di cairan tanggal : 10- 03-2004
 Tingkat hasil tutup buku terakhir yang di bilyet deposito mudharabah mutlaqah (februari 2004):1%
(bila disetahunkan 12%)
 Deposito mudharabah mutlaqah di cairkan tanggal : 10-03-2001

Perhitungan bagi hasil, denda (penalty) dan jumlah nominal yang dibayarkan kepada
deposan adalah sebagai berikut.

Perhitungan Keterangan

Bagi hasil Bagi hasil:


Bulan Maret Rp. 100.000.000,- x 1% x 9/31=
Rp. 290.323,-

Bagi hasil Pajak:


tanggal 20% x Rp. 290.323,- = 58.065,- Di bayarkan
01/03/2004
Sampai Bagi hasil yang di bayarkan kepada
10/03/2004 Deposan:
Rp. 290.323,- - Rp. 58.065,- = Rp. 232.258,-
Penalty 3% dari 3% x Rp. 100.000.000,- = Rp. 3.000.000 Di bebankan
nominal bilyet nasabah
Yang di terima
nasabah pada Rp. 100.000.000,- - Rp. 3.000.000,- = Di bayar
saat pencairan Rp. 97.000.000,- sejumlah bilyet
tanggal setelah dikurang
10/03/2004 penalty
2. Mudharabah Muqayyadah (Restricted Investment Account, Ria)

Berbeda hal nya dengan deposito mudharabah mutlaqah (URIA), dalam deposito
mudharabah muqayyadah (RIA), pemilik dana memberikan batasan atau persyaratan tertentu
kepada Bank Syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat ,
cara , maupun objek investasinya. Dengan kata lain, Bank Syariah tidak mempunyai hak dan
kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana RIA ini ke berbagai sektor bisnis yang
di perkirakan akan memperoleh keuntungan.

Dalam menggunakan dana deposito mudharabah muqayyadah (RIA) ini terdapat dua
metode, yakni :

1.cluster poll of fund

Yaitu penggunaan dana untuk beberapa proyek dalam suatu jenis industri bisnis.

2.specific product

Yaitu penggunaan dana untuk suatu proyek tertentu.

Dalam hal ini, bank syariah melakukan pembayaran bagi hasil sesuai metode
penggunaan dana RIA, yakni:

1.clustur poll off fund

Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muqayyadah (RIA) dilakukan secara


bulanan, triwulanan, semesteran atau periodisasi lain yang di sepakati.

2.specific project

Pembayaran bagi hasil di sesuaikan dengan arus kas proyek yang di biayai.

Perhitungan bagi hasil dana RIA dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut.\

1. Perhitungan bagi hasil cluster poll of fund

Dalam memperhitungkan bagi hasil cluster poll of fund, Bank Syariah dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.

Hari bagi hasil x nominal deposito muqayyadah (RIA) x tingkat bagi hasil

Hari kalender yang bersangkutan


Dalam hal ini, pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muqayyadah (RIA) dapat di
lakukan melalui metode sebagai berikut yaitu :

1.AnniversaryDate

 Pembayaran bagi hasil deposito mudhabarah muqayyadah (RIA) di lakukan secara


bulanan, yaitu pada tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan deposito.
 Tingkat bagi hasil yang di bayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup buku bulan
terakhir.
 Bagi hasil bulanan yang diterima nasabah dapat diafiliasikan ke rekening lainnya
sesuai permintaan deposan.

2.End off month

 Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muqayyadah (RIA) di lakukan secara


bulanan, yaitu pada tanggal tutup buku setiap bulan.
 Bagi hasil bulan pertama di hitung secara proporsional hari efektif termasuk tanggal
tutup buku, namun tidak termasuk tanggal pembukaan deposito.
 Bagi hasil bulan terakhir dihitung secara proporsional hari efektifitas tidak termasuk
tanggal jatuh tempo deposito. Tingkat bagi hasil yang di bayarkan adalah tingkat bagi
hasil tutup buku bulan terakhir.
 Jumlah hari sebulan adalah jumlah hari kalender bulan yang bersangkutan (28 hari, 29
hari, 30 hari, 31 hari).
 Bagi hasil bulanan yang di terima nasabah dapat diafiliasikan ke rekening lainnya
sesuai permintaan deposan.
2. Perhitungan bagi hasil specific project

Dalam menghitung bagi hasil deposito, basis perhitungan hari bagi hasil deposito adalah
hari tanggal pembukaan deposito sampai dengan tanggal pembayaran bagi hasil terdekat, dan
menjadi angka pembilang atau number of days. Sedangkan jumlah hari tanggal pembayaran
bagi hasil terakhir sampai tanggal pembayaran bagi hasil berikutnya menjadi angka
penyebut/angka pembagi.

Dalam hal nominal proyek yang dibiayai oleh lebih dari satu nasabah atau oleh bank dan
nasabah, maka bagi hasil dihitung secara prporsional.
Rumus perhitungan bagi hasil yang dapat di gunakan adalah sebagai beriku :

Hari bagi hasil nominal deposito


X X return proyek
Hari bagi hasil terakhir nominal proyek
Sampai bagi hasil berikutnya yang dibiayai

Dalam hal pencairan deposito mudharabah muqayyadah (RIA), terdapat ketentuan sebagai
berikut.

1.khusus untuk cluster, apabila di kehendaki oleh deposan, deposito mudharabah


muqayyadah (RIA), dapat dicairkan atau di tarik kembali sebelum jatuh tempo yang di
sepakati dalam akad. Akibat tidak terpenuhinya jangka waktu akad, bank mengenakan denda
(penalty) sesuai klaulusa denda yang di sepakati dalam akad.

2.khusus untuk specific project,deposito tidak dapat dicairkan atau ditarik kembali sebelum
jatuh temponya tanpa konfirmasi dan persetujuan tertulis dari bank. Bank dapat menolak
permohonan pencairan sebelum jatuh tempo bila memberatkan bank. Dalam hal bank
menyetujui pencairan sebelum jatuh tempo, bank dapat mengenakan denda (penalty) sesuai
kesepakatan.

Deposito mudharabah muqayyadah (RIA) dengan pembayaran bagi hasil secara bulanan
dapat dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo dengan dikenakan denda (penalty) sebesar 3%
dari normal bilyet deposito mudharabah muqayyadah (RIA). Klausul denda harus ditulis
dalam akad dan di jelaskan kepada nasabah pada saat pembukaan deposito mudharabah
muqayyadah (RIA) semua jangka waktu (1, 3, 6 dan 12 bulan) untuk disepakati bersama oleh
nasabah dan bank. Dalam hal ini, bagi hasil yang menjadi hak nasabah dan belum dibayarkan
dan harus dibayarkan.

Anda mungkin juga menyukai