PEMBAHASAN
Deposito syariah adalah deposito yang di jalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal
ini , Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
deposito yang di benarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudhabarah.
Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan
nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).dalam kapasitasnya sebagai
mudharib, Bank Syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan dengan prinsip syariah serta mengembangkan nya , termasuk melakukan akad
mudhabarah dengan pihak ketiga.
Dengan demikian, Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib memiliki sifat
sebagai seorang wali amanah (trustee), yakni harus berhati – hati atau bijaksana serta
beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau
kelalaiannya. Di samping itu, Bank Syariah juga bertindak sebagai kuasa dari usaha bisnis
pemilik dana yang di harapkan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin tanpa
melanggar berbagai aturan syariah.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilikdana terdapat 2 (dua) bentuk
mudharabah, yakni:
Dalam deposito mudharabah mutlaqah (URIA), pemilik dana tidak memberikan batasan
atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang
berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya.
Dalam memperhitungkan bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah tersebut, hal-hal yang
perlu di perhatikan adalah :
Hasil perhitungan bagi hasil dalam angka satuan bulat tanpa mengurangi hak nasabah
a. Pembulatan ke atas untuk nasabah
b. Pembulatan ke bawah untuk bank
Hasil perhitungan pajak di bulatkan ke atas sampai puluhan terdekat
Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah (URIA) dapat di lakukan melalui
2 metode, yaitu :
1. Anniversary Date
Pembayaran bagi hasil deposito di lakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal yang
sama dengan tanggal pembukaan deposito.
Tingkat bagi hasil yang di bayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup buku bulan
terakhir.
Bagi hasil bulanan yang di terima nasabah dapat di afiliasikan ke rekening lainnya
sesuai dengan permintaan deposan.
2.end of month
Pembayaran bagi hasil deposito dilakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal tutup
buku setiap bulan.
Bagi hasil bulan pertama di hitung secara proporsional hari efektif termasuk tanggal
tutup buku, tapi tidak termasuk tanggal pembukaan deposito.
Bagi hasil bulan terakhir di hitung secara proporsional hari efektif tidak termasuk
tanggal jatuh tempo deposito. Tingkat bagi hasil yang di bayarkan adalah tingkat bagi
hasil tutup buku bulan terakhir.
Jumlah hari sebulan adalah jumlah hari kalender bulan yang bersangkutan (28 hari, 29
hari, 30 hari, 31 hari).
Bagi hasil bulanan yang di terima nasabah dapat di afiliasikan ke rekening lainnya
sesuai permintaan deposan.
Dalam hal pencairan deposito mudharabah mutlaqah (URIA) dengan pembayaran bagi
hasil bulanan yang dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo, bank syariah dapat mengenakan
denda (penaly) kepada nasabah yang bersangkutan sebesar 3% dari nominal bilyet deposito
mudhabarah mutlaqah (URIA). Klausul dana harus di tulis dalam akad dan dijelaskan kepada
nasabah pada saat pembukaan deposito mudharabah mutlaqah (URIA) semua jangka waktu
(1, 3, 6 dan 12 bulan) untuk di sepakati bersama oleh nasabah dank bank. Dalam hal ini, bagi
hasil yang menjadi hak nasabah dan belum dibayarkan harus dibayarkan.
Contoh :perhitungan bagi hasil deposito mudharabah mutlaqah (URIA) yang di cairkan
sebelum tanggal jatuh tempo dengan system bulanan adalah sebagai berikut.
Perhitungan bagi hasil, denda (penalty) dan jumlah nominal yang dibayarkan kepada
deposan adalah sebagai berikut.
Perhitungan Keterangan
Berbeda hal nya dengan deposito mudharabah mutlaqah (URIA), dalam deposito
mudharabah muqayyadah (RIA), pemilik dana memberikan batasan atau persyaratan tertentu
kepada Bank Syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat ,
cara , maupun objek investasinya. Dengan kata lain, Bank Syariah tidak mempunyai hak dan
kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana RIA ini ke berbagai sektor bisnis yang
di perkirakan akan memperoleh keuntungan.
Dalam menggunakan dana deposito mudharabah muqayyadah (RIA) ini terdapat dua
metode, yakni :
Yaitu penggunaan dana untuk beberapa proyek dalam suatu jenis industri bisnis.
2.specific product
Dalam hal ini, bank syariah melakukan pembayaran bagi hasil sesuai metode
penggunaan dana RIA, yakni:
2.specific project
Pembayaran bagi hasil di sesuaikan dengan arus kas proyek yang di biayai.
Perhitungan bagi hasil dana RIA dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut.\
Dalam memperhitungkan bagi hasil cluster poll of fund, Bank Syariah dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.
Hari bagi hasil x nominal deposito muqayyadah (RIA) x tingkat bagi hasil
1.AnniversaryDate
Dalam menghitung bagi hasil deposito, basis perhitungan hari bagi hasil deposito adalah
hari tanggal pembukaan deposito sampai dengan tanggal pembayaran bagi hasil terdekat, dan
menjadi angka pembilang atau number of days. Sedangkan jumlah hari tanggal pembayaran
bagi hasil terakhir sampai tanggal pembayaran bagi hasil berikutnya menjadi angka
penyebut/angka pembagi.
Dalam hal nominal proyek yang dibiayai oleh lebih dari satu nasabah atau oleh bank dan
nasabah, maka bagi hasil dihitung secara prporsional.
Rumus perhitungan bagi hasil yang dapat di gunakan adalah sebagai beriku :
Dalam hal pencairan deposito mudharabah muqayyadah (RIA), terdapat ketentuan sebagai
berikut.
2.khusus untuk specific project,deposito tidak dapat dicairkan atau ditarik kembali sebelum
jatuh temponya tanpa konfirmasi dan persetujuan tertulis dari bank. Bank dapat menolak
permohonan pencairan sebelum jatuh tempo bila memberatkan bank. Dalam hal bank
menyetujui pencairan sebelum jatuh tempo, bank dapat mengenakan denda (penalty) sesuai
kesepakatan.
Deposito mudharabah muqayyadah (RIA) dengan pembayaran bagi hasil secara bulanan
dapat dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo dengan dikenakan denda (penalty) sebesar 3%
dari normal bilyet deposito mudharabah muqayyadah (RIA). Klausul denda harus ditulis
dalam akad dan di jelaskan kepada nasabah pada saat pembukaan deposito mudharabah
muqayyadah (RIA) semua jangka waktu (1, 3, 6 dan 12 bulan) untuk disepakati bersama oleh
nasabah dan bank. Dalam hal ini, bagi hasil yang menjadi hak nasabah dan belum dibayarkan
dan harus dibayarkan.