Anda di halaman 1dari 4

Seorang nasabah membuka deposito berjangka 1 bulan dengan jumlah

nominal rp. 4.000.000,- . Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka
waktu penyimpanan tersebut adalah 20 %.
berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka perhitungan bunga yang akan
diterima nasabah adalah sebagai berikut :
Bunga = rp. 4.000.000 x 0.2 x 30 hari
365
= rp. 65.753,42
Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito
dibayar di muka dengan cara diskonto.
Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai rp. 5.000.000,- maka tidak
perlu membayar rp. 5.000.000,- tersebut tetapi lebih kecil dari rp.
5000.000,- setelah dipotong bunga tertentu. Pada saat sertifikat deposito
jatuh tempo, bank akan membayar sebesar rp. 5.000.000,Rumus perhitungan nilai uang harus dibayar atas suatu sertifikat deposito
dengan rumus true discount sbb:
P=
pokok x 365
rate x hari + 365
P = nilai yang harus dibayar.
Pokok = nilai nominal sertifikat deposito.
Rate
= suku bunga sertifikat deposito dalam persen per tahun.
Hari
= jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat.
Contoh :
Sertifikat deposito bernominal rp. 5.000.000,- dengan jangka waktu 31
hari dan suku bunga 19% per tahun.
Nilai yang dibayar
= rp. 5.000.000 x 365
19% x 31 + 365
= rp. 4.290.596,40
Diskonto (bunga)

= rp. 5.000.000 rp. 4.290.596,40


= rp. 79.403,60
Contoh jurnal deposito berjangka :
Tn. A membuka simpanan berjangka pada bank omega jakarta atas beban
rekening gironya sebesar rp. 35.000.000. Jangka waktu selama 3 bulan,
bunga sebesar 21% pa dibayarkan pada saat jatuh tempo. Pada saat
pembukaan rekening simpanan berjangka, oleh bank akan dicatat sbb:
D. Giro rek. Tn. A
rp. 35.000.000
K. Simpanan berjangka 3 bulan rek. Tn. A rp. 35.000.000
Tn. B membuka simpanan berjangka pada bank omega yang dibelinya
secara tunai. Nilai nominal sebesar rp. 20.000.000. Bunga sebesar 22%
setahun dibayar pada saat jatuh tempo. Jangka waktu 3 bulan, oleh bank
akan dicatat sbb:

d. Kas
k. Simpanan berjangka 3 bulan tn.b

rp. 20.000.000
rp. 20.000.000

Pada hari yang sama tn. C membeli simpanan berjangka pada bank
omega jakarta yang dibayarkan dengan warkat transfer bank
bersangkutansebesar rp. 50.000.000. Jangka waktu 6 bulan dan suku
bunga sebesar 24% setahun. Tn. C bukan pemegang rekening giro pada
bank omega jakarta. Bank omega akan mencatat transaksi ini sebagai
berikut :

D.

Warkat transfer yang akan dibayar


k. Simpanan berjangka 6 bulan rek. Tn. C

rp. 50.000.000
rp. 50.000.000

Perhitungan bunga
Dengan mengasumsikan tanggal pembayaran bunga ketiga nasabah
tersebut diatas sama. Pada tanggal jatuh bulan pertama, bank omegajakarta akan menyisihkan beban bunga sbb:
Tn. A = 1/12 x 21% x Rp 35.000.000 = Rp. 612.500
Tn. B = 1/12 x 22% x Rp 20.000.000 = Rp. 366.667
Tn. C = 1/12 x 24% x Rp 50.000.000 = Rp. 1.000.000
Jumlah seluruh antisipasi bunga simpanan berjangka sebesar rp.
1.979.167 tsb diatas harus dicatat karena akuntansi keuangan menganut
faham accrual basis. Pencatatan ini akan mendebet biaya dan mengkredit
hutang jangka pendek.
Jurnal :
D.

Biaya bunga simpanan berjangka


k. Biaya bunga yang akan dibayar bunga
simpanan berjangka

rp. 1.979.167
rp. 1.979.167

Pada saat ketiga nasabah tersebut datang hendak mencairkan bunga


simpanan berjangka : tn. A untuk keuntungan rekening gironya, tn. B
secara tunai dan tn. C dikirim ke rekannya yang juga nasabah bank
omega cab. Bandung
Jurnal :
Biaya
bunga
yang
harus
berjangka
Rp 1.979.167
K.
Giro rek. Tn. A
612.500
K.
Kas
Rp 366.667
D.

dibayar

Bunga

simpanan
Rp

K.
Rak cab. Bandung
Rp 1.000.000
Pada akhir tahun buku, biaya ini ditutup kedalam rekening laba rugi
dengan ayat jurnal penutupan sbb:
D. Ikhtisar laba rugi
rp. 1.979.167
k. Biaya bunga simpanan berjangka
rp. 1.979.167
Pencairan simpanan berjangka yang telah jatuh tempo
Contoh :
Tn. A telah jatuh tempo da belum dicairkan olehnya maka bank omega
akan memisahkan rekening ini be.rsama-sama dengan rekening lainnya
dengan membukukan :
D. Simpanan berjangka 3 bulan
k. Simpanan berjangka yang telah jatuh tempo
rek. Tn. A

rp. 35.000.000
rp. 35.000.000

Rekening simpanan berjangka yg telah jatuh tempo akan tetap tampil


pada neraca hingga pemilik rekening yg bersangkutan datang untuk
mencairkannya.
Apabila tn. A datang hendak mencairkan simpanan berjangka tsb scr
tunai, bank omega akan menghilangkan rekening simpanan berjangka
yang telah jatuh tempo tsb dengan mencatat ayat jurnal :
D. simpanan berjangka yang telah jatuh tempo
Rek. Tn. A
rp. 35.000.000
k.
Kas
35.000.000

rp.

Dengan demikian rek. Simpanan berjangka t. A akan tidak tampak lagi


dalam pembukuan bank omega.
Pencairan simpanan berjangka yang belum jatuh waktu
Pemegang rekening simpanan berjangka akan dikenakan denda (penalty).
Penalty merupakan selisih antara bunga yang seharusnya dibayarkan
dengan mempergunakan suku bunga baru kepada si pemegang rekening
dengan bunga yang telah dibayarkan kepada si pemegang rekening.
Contoh :
Apabila tn. C yang telah memiliki rek. Simpanan berjangka selama 3
bulan, kemudian hendak mencairkan rekeningnya untuk disetorkan bagi
keuntungan rekening giro temannya tn. B, maka bank omega akan
memberikan bunga kepadanya sebesar 19% setahun dan membukukan
sbb:

Perhitungan bunga yang harus dibayarkan :


19% x 3/12 x rp. 50.000.000

= rp. 2.375.000

Bunga yg telah dibayarkan :


24% x 3/12 x rp. 50.000.000

= rp. 3.000.000

Jumlah yg harus dikembalikan

= rp.

625.000

Pada saat tn. C hendak mencairkan simpanan berjangka yg dimiliki tsb,


hasil pencairannya harus dikurangkan terlebih dahulu dengan denda atau
penalty sebesar rp. 625.000 tersebut, kemudian oleh bank akan dicatat
sbb:
D. simpanan berjangka 6 bln.
Rek. Tn. C
rp. 50.000.000
k. Pendapatan opr. Lainnya
penalty simpanan berjangka
rp.
625.000
k. Giro rek. Tn. B
rp. 49.375.000

Anda mungkin juga menyukai