Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FILSAFAT PANCASILA

Mulai Hobi hingga Mengubah Kebiasaan Hidup

Meski Keringetan, Rasanya Bahagia

Disusun oleh:
Desi Purbosari (3803019035)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
Abstrak
Saya akan membahas tantang kasus yang awalnya habi hingga mengubah gaya hidup.
Ternyata dimulai hanya sekedar hobi bisa memenuhi target yang sangat besar. Dalam
kasus ini dapat menjadi sebuah inspirasi untuk bisa mengembangkan sebuah talenta. Yang
hanya dimulai dari sekedar hobi bisa menjadi prestasi yang sangat luar biasa. Yang
awalnya hanya sekedar ingin memenuhi hobi saja, ternyata bisa menghasilkan sebuah
medali dan penghargaan yang sangat bagus.

Dari kasus inilah saya ingin mengajak pembaca agar bisa ikut terinspirasi dengan apa
yang telah saya buat. Sebuah bakat dan talenta haruslah terus dikembangkan dengan
sebaik mungkin. Setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing, dan kelebihan yang
dimiliki oleh setiap orang haruslah terus dikembangkan dengan baik. Suatu kelebihan
yang dimiliki dalam diri seseorang, pastinya sangatlah bermacam-macam dan memiliki
keistimewaannya tersendiri.

Dari kasus yang telah saya buat ini, pastinya sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Karena, setiap orang yang memiliki suatu kelebihan pasti akan terus dikembangkan
dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini, kita bisa menjadikan sebuah inspirasi untuk terus
maju agar bisa memperoleh sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Hobi dan bakat
merupakan suatu kelebihan yang dimiliki setiap orang. Bakat istimewa itulah yang
diberikan Tuhan kepada setiap manusia.
A. Mulai Hobi hingga Mengubah Kebiasaan Hidup Meski Keringetan, Rasanya
Bahagia

"PADAHAL, waktu itu nggak tahu 10 kilometer itu seberapa jaraknya? Eh,
main ya aja," kenang Laura Bee. Persiapan pun dilakukan meski hanya dalam
seminggu.

Bee mulai lagi di treadmill. Perlahan meningkatkan jarak dari 4K, 6K, hingga
8K. Tak ada target, tak ada ukuran waktu untuk dibandingkan. Dia hanya terima jadi
hasil latihannya yang singkat. "Finis sekitar 1 jam 16 menit deh rasanya," tuturnya,
kemudian tertawa.

Menyentuh garis akhir menjadi titik balik Bee. "Meski keringetan, kok
rasanya bahagia ya?" ucapnya.

Selain merasa puas, dia menemukan kawan-kawan baru. Dia pun mulai serius
lari," ujarnya. Meskipun, saat itu dia pernah cedera.

Kegiatan berlarinya ini kemudian menjadi tumpuan Bee beraktivitas.


Perempuan yang bekerja sebagai freelancer video editor tersebut juga penyuka
fotografi. Hobinya itu bisa disalurkan sembari berlari. Di komunitasnya lari, Bee mulai
mengabadikan momentum kawan-kawannya. Hobi fotografi Bee mengerucut ke dunia
lari dan olahraga saja. "Padahal, dulu ya suka foto aja, nggak spesifik mau apa," tutur
perempuan kelahiran 6 Februari 1985.

Bukan hanya pekerjaan dan hobinya dalam bidang fotografi dan video yang
mengikuti kebiasaan lari, Bee juga menentukan destinasi traveling sesuai dengan acara
lari. Jika kebanyakan pelari memiliki race-nya terlebih dulu, kemudian merencanakan
perjalanan, Bee justru sebaliknya. "Seringnya aku pengin negara A, B, C, baru aku cek
kapan di sana ada acara lari," jelas alumnus DKV UK Petra itu.
Bee tak akan traveling ke negara tujuan sebelum menemukan race yang tepat
untuk diikuti. Hingga kini, Bee jarang sekali ikut acara race di Indonesia. Penang,
Sevill, Chicago, Venice hingga Osaka sudah menjadi saksi bisu Bee menambah
pengalaman race-nya. "Yang jelas, cuaca beda banget. Antusiasme penduduk juga
beragam," sambung perempuan yang berdomisili di Jakarta tersebut.

Bee mengatakan, faktor udara dingin dan pengamanan rute yang ketat menjadi
dua hal yang paling diincar dari race di luar negeri. Tiap-tiap race dan daerah
memberikan pengalaman yang berbeda. Misalnya, saat menjalani race di Penang,
Malaysia. Saat itu, Bee melepas status virgin marathon. Selain cuaca yang panas, dia
mengalami kebosanan selama berlari.

"Rutenya itu di atas jembatan. Ya cuma bolak-balik gitu doang," ujar


perempuan kelahiran Surabaya itu: Sejak itu, Bee mencoba lebih berfokus mencari
lokasi-lokasi yang lebih dingin untuk menunjang perbaikan rekor waktunya.

B. Teori Pancasila Actus Humanus

Adalah tindakan manusia yang manusiawi yaitu semua tindakan yang punya sifat
berupa akal budi. Tindakan yang menyertakan akal budi, yaitu: tindakan yang dilakukan
dengan tahu-mau-bebas.
1. Mengandaikan peran rasio (akal budi) sehingga manusia menjadi tuan atas
tindakannya sendiri.
2. Manusia pada level ini jelas tidak didukung oleh kendali nafsu/insting seperti
binatang. Karena mampu mengontrol dengan budinya.
3. Manusia tahu melakukannya dengan tindakan.

Moral yang dikatakan baik/buruk suatu tindakan, yaitu:


 Tindakan yang baik adalah tindakan yang dilakukan dengan tahu, mau, dan bebas
yang selaras dengan nilai-nilai kebaikan.
 Tindakan yang buruk/jahat adalah tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai
kebaikan yang dilakukan dengan tahu-mau-bebas.
C. Apabila dilihat dari teori Actus Humanus

Kebebasan mengandaikan dua hal, yaitu: tahu dan mau! Artinya, hanya apabila
manusia itu mengetahui dan menghendaki, ia disebut manusia bebas dan dengan
demikian ia bertanggung jawab atasnya.

Menurut pendapat saya apabila dilihat dari sudut pandang teori Actus Humanus
yaitu setiap manusia memiliki kebebasan mutlak untuk memilih jalan hidupnya.
Namun, kebebasan tersebut harus disertai dengan tanggung jawab penuh atas dirinya
sendiri. Apabila seseorang mau dan ingin terus berusaha untuk menggapai apa yang dia
harapkan maka hal itu akan terwujud.

Seperti halnya dengan Laura Bee yang dimulai dari hobinya fotografi
mengerucut ke dunia lari dan olahraga, ia berhasil memenuhi target berlari jarak dari
4K, 66K hingga 8K.

Dalam kehidupan sehari-hari kita pastinya memiliki habi yang berbeda-beda,


mulai dari hobi itulah yang nantinya apabila terus di kembangkan akan dapat menjadi
sesuatu yang bisa sangat dibanggakan karena keberhasilan yang dapat dirai dengan
semangat yang sangat luar biasa.

Kebebasan berarti tidak ada paksaan, tetapi kebebasan juga menyangkut


pilihan-pilihan yang ada di depannya. Setiap orang memiliki kebebasan mutlak untuk
menjalankan apa yang ia inginkan. Setiap tidakan harus disertai tanggung jawab penuh
tentunya. Dalam hal ini, merupakan suatu hal yang sangat bisa di contoh karena
mengembangkan sebuah hobi dalam kehidupannya. Yang dapat menjadi sebuah
prestasi gemilang. Suatu bakatyang dimiliki masing-masing orang berbeda-beda.
Karena, Tuhan memang memberikan bakat dan talenta kepada manusia untuk
memperlengkapi kehidupannya. Tuhan memberikan bakat dan kelebihan kepada setaip
orang.
Bakat yang dimiliki oleh setiap orang memanglah berbeda-beda, tetapi perbedaan itu
tidak menjadikan negara Idonesia menjadi terpecah belah. Malahan hal itulah yang
nantinya akan memperlengkapi negara Indonesia. Tuhan tidak akan pernah salah untuk
memberikan apa yang diinginkan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Terutama
kepada setiap orang yang Dia kasihi dan percaya sepenuhnya kepada kehendak dan
rencana-Nya yang indah dan ajaib dalam kehidupan setiap orang yang percaya . Tuhan
memberikan sebuah talenta, bukanlah untuk sebuah kesombongan. Melainkan, Tuhan
ingin setiap manusia mengembangkan talenta itu dengan baik.

Sikap dan perilaku yang baik, akan menghasilkan sesuatu hal yang baik pula. Dalam
kehidupan sehari-hari berperilaku yang baik sangatlah penting dalam hidup
bermasyarakat. Perbedaan tidak akan menjadi sesuatu hal yang dapat memecah belah
negara Indonesia.
D.KESIMPULAN

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa suatu tindakan manusia merupakan
cerminan dari dirinya. Apabila orang itu baik, maka tindakan yang dia lakukan akan
menghasilkan suatu hal yang baik pula. Namun, apabila dia jahat maka dia tidak
menggunakan akal budinya dengan benar. Tuhan memberikan akal budi kepada manusia
untuk melakukan suatu tindakan yang baik.

Hikmat dan akal budi, telah TUHAN berikan kepada masing-masing setiap manusia
agar manusia bisa saling mengasihi dan menghargai satu dengan yang lainnya. Sehingga,
semua orang bisa hidup saling berdampingan dan saling tolong menolong tanpa
memandang perbedaan yang ada.

Pedoman hidup baik/buruk yang ada tertanam dalam diri setiap manusia. Apabila
manusia menyadari bahwa apapun yang dia lakukan baik, seperti halnya dengan contoh
kasus yang saya buat. Yaitu dimulai dari hanya sekedar habi saja, ternyata akan dapat
melebihi target sebelumnya.
REFERENSI

Dewantara, Agustinus W. 2017. Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.


Yogyakarta: PT. Kanisius.

Dewantara, A. (2017). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia


dalam Kacamata Soekarno).

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup


Manusia).

Dewantara, A. W. (2015). PANCASILA SEBAGAI PONDASI PENDIDIKAN


AGAMA DI INDONESIA. CIVIS, 5(1/Januari).

Dewantara, A. (2012). Belajar sebagai Aktivitas Remaja Mempersiapkan Masa


Depan.

Dewantara, A. W. (2013). Merefleksikan Hubungan antara Etika Aristotelian


dan Bisnis dengan Studi Kasus Lumpur Lapindo.Arete, 2(1), 23-40.

Dewantara, A. (2014). Filosofi Pendidikan Katolik dalam Perspektif Filsafat


Aristotelian.

Dewantara, A. (2017). Kerasulan Awam di Bidang Politik (Sosial


Kemasyarakatan) dan Relevansinya bagi Multikulturalisme Indonesia.

Dewantara, A. (2015). Filosofi Pendidikan yang Integral dan Humanis dalam


Perspektif Mangunwijaya.

Dewantara, A. (2017). Multikulturalsme Indonesia (Studi Perbandingan antara


Konsep Madani Nurcholish Madjid dan Konsep Civil Society).

Anda mungkin juga menyukai