1. Intravena : Penyuntikkan ke dalam pembuluh darah
2. Intrakutan : Penyuntikkan ke dalam kulit 3. Intra muskular : Penyuntikkan ke dalam jaringan otot 4. Sublingual : cara pemberian obat dengan cara meletakkan obat di bawah lidah 5. Bukal : cara pemberian obat dengan cara meletakkan obat di antara pipi dan gusi 6. Antasida : basa lemah yang digunakan untuk menetralisasi kelebihan asam lambung yang dapat menyebabkan tukak lambung atau sakit maag dengan gejala nyeri hebat berkala 7. Spasmolitik : zat untuk melemaskan ketegangan otot lambung-usus dan mengurangi kejang – kejang 8. Dimetikon : zat yang berfungsi memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dan dapat mencegah masuk angin, kembung, sering buang angin: 9. Digestiva : obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan di lambung dan usus, terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu proses pencernaan 10. Antidiare : obat yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri/kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan yang menyerang saluran pencernaan 11. Laksatif / pencahar : zat / obat yang dapat mempercepat gerakan peristaltik usus sehingga mempermudah/ melancarkan buang air besar (BAB) 12. Antispasmodik : zat atau obat yang digunakan untuk mengurangi atau melawan kejang otot yang sering mengakibatkan nyeri perut ( saluran pencernaan) 13. Kolagoga : zat atau obat yang digunakan sebagai peluruh atau penghancur batu empedu, tetapi perannya relatif kecil bila dibandingkan dengan teknik pembedahan atau endokopi atau laparoskopi 14. Hepatoprotektor : obat yang digunakan sebagai suplemen untuk melindungi, meringankan, atau menghilangkan gangguan fungsi hati karena bahan kimia, penyakit kuning, atau gangguan dalam penyaringan lemak oleh hati 15. Analgetik : obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran 16. Antipiretik : obat yang dapat menurunkan suhu tubuh dari keadaan demam ke keadaan suhu tubuh normal 17. Antiemetik : obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan mual dan muntah 18. Antiepilepsi / antikonvulsi: obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati bangkitnya epilepsi 19. Antipsikotik : obat yang dapat menekan fungsi psikis tertentu tanpa mempengaruhi cara berpikir dan berpelakuan normal 20. Antidepresan : obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa (mood) 21. Hipnotik : obat tidur yang diberikan pada malam hari dalam dosis terapi yang dapat mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur. 22. Sedatif : obat penenang yang diberikan pada siang hari dengan dosis lebih rendah dari hipnotik 23. Anestesik : obat yang dapat menimbulkan efek anestesi untuk mencapai efek seperti pingsan 24. Antiparkinson : obat yang digunakan untuk mengurangi kelainan atau keluhan pada penyakit parkinson (gemetar) 25. Neurotropik : obat yang digunakan pada gangguan serebral seperti mudah lupa, kurang konsentrasi dan vertigo 26. Adrenergik :zat yang dapat menimbulkan sebagian efek yang sama dengan stimulasi susunan saraf pusat 27. Adrenolitik : zat yang melawan sebagian atau seluruh aktivitas susunan saraf simpatik 28. Kolinergik : kelompok zat yang dapat menimbulkan efek yang sama dengan stimulasi susunan saraf parasimpatik 29. Anoreksansia : zat-zat penekan nafsu makan yang digunakan untuk menunjang terapi kegemukan dan obesitas 30. Hipertensi : tekanan darah tinggi 31. Vasodilator : obat yang digunakan untuk memperlebar pembuluh darah agar darah dapat mengalir dengan lancar 32. Diuretik : zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin akibat pengaruh langsung dari ginjal 33. Hemapoetik : obat pembentuk darahh untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah 34. Antikoagulansia : zat yang dapat mencegah pembekuan darah dan digunakan kecenderungan pembekuan darah meeningkat