Anda di halaman 1dari 21

Apa itu ATP dalam kurikulum merdeka?

Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid
di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase
pembelajaran.

Apa itu CP dalam sekolah?


CP merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hasil
peleburan ini menjadi satu kesatuan penjabaran kemampuan yang diharapkan dapat
dikuasai anak di akhir pembelajaran. Tidak lagi terpisah antara komponen sikap,
pengetahuan dan keterampilan.

Apa arti CP dalam kurikulum merdeka?


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang
merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan
dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar.

Langkah membuat ATP?


Langkah Prosedur Cara Menyusunan ATP
1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi- kompetensi
sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di
akhir fase.
3. Naskah CP terdiri atas?
4.

5. 4. Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian per


fase. Rasional menjelaskan alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran
tersebut serta kaitannya dengan profil pelajar Pancasila. 29 Jun 2022

ATP sama dengan apa?


Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal
sebagai "satuan molekular" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat
digunakan untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga
berperan penting dalam sintesis asam nukleat.

Modul Ajar isinya apa saja?


Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran
(yang mencakup media pembelajaran yang akan digunakan), asesmen, serta
informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam
melaksanakan pembelajaran.

Apa saja kesulitan dalam proses membuat ATP?


Apa saja kesulitan yang muncul dalam proses membuat ATP? Jawab :
Menyatukan muatan lokal ke dalam materi mata pelajaran dan menyatukan mata
pelajaran pada aktivitas ekstrakulikuler. Tim yang tidak kompak. Keterbatasan ide.

Apa itu konten dalam CP?

Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir
satu unit pembelajaran

Capaian pembelajaran memuat apa saja?


Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja

agaimana cara membuat capaian pembelajaran?


Langkah perumusan capaian pembelajaran sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan visi dan misi keilmuan program studi.
2. Melakukan analisis kebutuhan pasar dan stakeholder yang mendeskripsikan profil
lulusan.
3. Menggunakan deskripsi KKNI dan SN Dikti.
4. Menggunakan referensi dalam dan luar negeri.

ATP digunakan langsung oleh tumbuhan atau disimpan dalam bentuk karbohidrat.


Karbohidrat tersebut selanjutnya dapat diubah dan disimpan dalam bentuk lemak, protein,
dan senyawa organik lainnya

Apa fungsi dari ATP?


Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal
sebagai "satuan molekular" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP bisa dipakai
untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga bertindak
penting dalam sintesis asam nukleat.

Bagaimana ATP bekerja?


ATP seperti pesawat ulak-alik yang menyimpan dan membawa-bawa energi
keseluruh tempat didalam tubuh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adenosin
trifosfat adalah molekul pembawa energi dalam jumlah besar. Energi-energi tersebut
akan tersimpat didalam ATP hingga saat dibutuhkan tubuh, ATP akan melepaskan
gugus fosfatnya.

Apa bedanya modul dan RPP?


Yang harus anda ketahui istilah modul ajar sama seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), namun yang membedakan adalah dilengkapi dengan
berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk
mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa

Apakah RPP dan bahan ajar sama?


Bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan bahan
ajar yang disusun oleh pendidik dan terlampir dalam RPP. Bahan ajar disusun
untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar karena dalam
praktiknya pendidik yang lebih memahami kebutuhan peserta didik.

Apa kriteria penyusunan ATP?


Prinsip-prinsip Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) diantaranya: sederhana dan
informatif, esensial dan konseptual, berkesinambungan, pengoptimalan tiga aspek
kompetensi, Merdeka Belajar, operasional dan aplikatif, dan adaptif dan fleksibel

7 Langkah dalam menyusun alur tujuan pembelajaran?


Berikut ini ada 7 (tujuh) prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran, yaitu:
 Sederhana dan Informatif.
 Esensial dan Kontekstual.
 Berkesinambungan.
 Pengoptimalan tiga aspek kompetensi.
 Merdeka Belajar.
 Operasional dan Aplikatif.
 Adaptif dan Fleksibel.

Aspek aspek apa saja dalam operasional komponen tujuan pembelajaran TP )?


Berdasarkan operasional komponen tujuan pembelajaran, terdapat 3 aspek
dalam Alur Tujuan Pembelajaran, yaitu kompetensi, konten, serta variasi

Apa tujuan capaian pembelajaran?


Tujuan capaian pembelajaran di PAUD adalah memberikan arah yang sesuai
dengan usia perkembangan anak pada semua aspek perkembangan anak (nilai
agama-moral, fisik motorik, emosi- sosial, bahasa, dan kognitif) agar anak siap
mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya

Apa itu capaian pembelajaran fase e?


Capaian Pembelajaran per Elemen

Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat


(termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret
aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk

Unsur apa saja yang menyusun CP?


Rumusan CP disusun dalam 4 unsur yaitu sikap dan tata nilai, kemampuan kerja,
penguasaan pengetahuan, dan wewenang dan tanggung jawab

Apa itu CP capaian pembelajaran?


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada
PAUD. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup
materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

Apakah kurikulum merdeka harus membuat RPP?


Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, seorang guru diharuskan
untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Apa yang membedakan buku bahan ajar dan modul?


Buku ajar adalah buku acuan yang berisi kumpulan materi dalam cabang ilmu
tertentu yang disajikan secara komprehensif. Modul pembelajaran diartikan sebagai
satuan program terkecil yang dapat dipelajari secara mandiri, perseorangan ataupun
dipelajari langsung oleh siswa sendiri.

Modul ajar untuk siapa?


Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan
Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid.

TP sama seperti apa dalam Kurikulum Merdeka?


ATP merupakan singkatan dari Alur TUjuan Pembelajaran yang ada pada
bagian Kurikulum Merdeka. Alur Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum
Merdeka (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang sudah disusun
secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara utuh dari fase
awal hingga akhir

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai


peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem
pendidikan Indonesia. Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter pada
pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai pancasila

Capaian pembelajaran memuat apa saja?


Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja

ilabus merupakan rencana pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu dalam
pelaksanaan kurikulum. Silabus dibuat oleh guru untuk memberikan gambaran garis besar
proses pembelajaran dalam satu semester

Bagaimana cara mengukur capaian pembelajaran?


Pengukuran Capaian Pembelajaran dapat dilakukan dengan test-based,
performance-based ataupun project based.
1. Test based evaluation. Pengukuran berdasarkan tes dilakukan dengan memberikan
penugasan, kuis ataupun ujian.
2. Performance based evaluation. ...
3. Project based evaluation.

Apa itu capaian pembelajaran fase e?


Capaian Pembelajaran per Elemen

Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat


(termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret
aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.

Apa tujuan capaian pembelajaran?


Capaian pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang
merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan
dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar

Modul yang baik itu seperti apa?


Ciri-ciri modul sebagai berikut: 1) didahului oleh pernyataan sasaran belajar, 2)
pengetahuan disusun sedemikian rupa, 3) sehingga dapat menggiring partisipasi
mahasiswa secara aktif, 4) memuat sistem penilaian berdasarkan penguasaan, 5)
memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas pelajaran

Langkah langkah membuat modul?


Langkah-Langkah Penyusunan Modul
1. Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum menjadi tujuan
instruksional khusus.
2. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur pencapaian tujuan khusus.
3. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan khusus

Bagaimana cara membuat modul pembelajaran?

Cara Membuat Modul Ajar Sebagai Pengganti RPP di Kurikulum...


1. Informasi Umum. Informasi Umum letaknya paling utama yang terdiri dari identitas
sekolah seperti nama sekolah, nama penyusun, fase/kelas, dan alokasi waktu.
2. Kompetensi Awal. ...
3. 3. Profil Pelajar Pancasila. ...
4. 4. Sarana dan Prasarana. ...
5. Target Peserta Didik

Naskah capaian pembelajaran terdiri dari apa saja?


Naskah capaian pembelajaran terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik,
dan capaian per fase. Rasional menjelaskan tentang alasan pentingnya
mempelajari mata pelajaran tersebut serta kaitannya dengan Profil Pelajar
Pancasila.
Langkah awal pembelajaran kurikulum merdeka?
Langkah-langkah Penting Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Sekolah
1. Menyiapkan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) ...
2. Menyiapkan Alur Tujuan Pembelajaran. ...
3. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran. ...
4. Menyusun Modul Ajar. ...
5. Menyiapkan Projek Profil Pancasila.
DAFTAR ISI

Halaman
Judul ...................................................................................................... 1
Daftar
Isi .................................................................................................................
2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................


4
A. Latar Belakang ........................................................................................
4
B. Karakteristik Satuan Pendidikan ........................................................... 5

BAB II. VISI, MISI dan TUJUAN TRIMURTI SENIOR HIGH


SCHOOL............... 7
A. Visi Trimurti Senior High School ................................................................
7
B. Misi Trimurti Senior High
School ................................................................ 7
C. Tujuan Trimurti Senior High
School............................................................. 9

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


TRIMURTI SENIOR HIGH SCHOOL .........................................................
13
A.
Intrakurikuler .................................................................................................
14
B.
Ekstrakurikuler ...............................................................................................
25
C. Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila ..................................................... 26
D. Program
Pendukung ..................................................................................... 29
E. Strategi
Pembelajaran .................................................................................. 29
F. Penilaian Hasil
Belajar .................................................................................. 32
G. Layanan Inklusi ....................................................................... 33
H. Kalender Pendidikan ................................................................ 34

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 35


A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan
Profesional ...................... 35
B. Evaluasi Kurikulum
Operasional ...............................................................37
C. Kesimpulan........................................................................................... 40
LAMPIRAN, antara lain:
1. Hasil Analisis Konteks
2. Pengaturan Jumlah Jam Pembelajaran
3. Pengembangan Diri
4. Jenis Ektrakurikuler
5. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
6. Program Pendukung
7. Penilaian
8. Landasan Hukum
9. Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Biologi
10. Contoh Modul Ajar Biologi
11. Contoh Modul Ajar Berbasis Proyek
12. Contoh Modul Ajar Integrasi Mata Pelajaran
BAB 1 – PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, sistem pendidikan yang dianut oleh


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ini lebih lanjut dijabarkan pada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana yang dimaksud dengan

Pendidikan Nasional adalah “Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai

agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan


zaman”, dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional adalah “untuk mengembangkan
potensi pelajar agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam mewujudkan tujuan tersebut
maka perlu disusun “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” atau dapat juga disebut
sebagai “kurikulum”. Kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kondisi
sekolah, potensi / karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan pelajar.

Berdasar hal diatas maka proses pengembangan dan penyusunan Kurikulum


Trimurti Senior High School Tahun Ajaran 2021-2022 dilakukan dengan melaksanakan
proses analisa kondisi lingkungan lokal dan global. Dari proses ini dapat jabarkan
bahwa Kurikulum Trimurti Senior High School Tahun Ajaran 2021-2022
dikembangkan dan disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut :

Standar Nasional Pendidikan yang sudah diatur dalam Undang-Undang


Nomor 20 Tahun 2003 beserta Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan
Menteri (Permen) turunannya.
2. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
yang tercantum pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
3. Kebijakan Pemerintah Provinsi dan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait
pendidikan.
4. Kebijakan Pemerintah Kota dan Peraturan Walikota (Perwali) terkait
pendidikan.

5.Karakteristik dan keunikan lingkungan sosial budaya masyarakat

6. Karakteristik dan keunikan pelajar.


7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
8. Perkembangan teori-teori pendidikan terbaru.
9. Kondisi Trimurti Senior High School saat ini (Tahun Ajaran 2020-2021).

Sedangkan hal-hal pokok yang dijadikan fokus dalam pengembangan dan


penyusunan Kurikulum Trimurti Senior High School Tahun Ajaran 2021-2022 adalah:
1. Pengembangan pelajar berdasarkan potensi diri dan minat yang
dimilikinya.
2. Integrasi dan implementasi pengembangan kecakapan abad 21 (karakter,
literasi, dan kompetensi) pelajar pada proses belajar mengajar.
3. Integrasi dan implementasi pendidikan karakter berdasar Profil Pelajar
Pancasila pada proses belajar mengajar.
4. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup untuk pelajar.
5. Integrasi dan penerapan teknologi pada proses belajar mengajar.
6. Penerapan prinsip-prinsip kebijakan merdeka belajar yang sudah
ditetapkan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

B. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi dan karakteristik Trimurti
Senior High School maka disampaikan hasil analisis konteks Trimurti Senior High
School pada tahun ajaran 2020-2021.
Trimurti Senior High School berdiri mulai tahun 1954 dan berlokasi di pusat kota,
dikelilingi oleh pusat komersial, fasilitas umum dan kantor pemerintahan. Untuk sarana
dan prasarana secara umum, Trimurti Senior High School memiliki fasilitas cukup
lengkap dalam mendukung proses belajar mengajar. Trimurti Senior High School
memiliki Tenaga Pendidik sebanyak 36 orang yang cukup kompeten dalam
pembelajaran dan dalam penggunaan teknologi. Untuk jumlah pelajar tahun pelajaran
2020/2021 ada sebanyak 590 orang. Dalam pelaksanaan pembelajaran Trimurti Senior
High School memberi 3 kelompok minat dalam mata pelajaran peminatan yang
disediakan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan
Bahasa. Terdapat juga program-program unggulan yang dipergunakan untuk
menambah layanan pendidikan kepada pelajar.
Untuk karakteristik Sosial dan Budaya Lingkungan Sekolah adalah Mayoritas
pelajar berlatar belakang ekonomi mampu ke atas dan berasal dari lingkungan
masyarakat perkotaan. Mayoritas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan juga berasal
atau sudah lama tinggal di daerah kota dan sekitarnya. Trimurti Senior High School

memiliki dan membiasakan budaya displin waktu, tertib ibadah, 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial pada seluruh warga sekolah.
Secara detail tentang hasil analisis konteks Trimurti Senior High School dapat dilihat
pada lampiran 1.
BAB 2 – VISI,MISI, TUJUAN, PROFIL PELAJAR

A. VISI TRIMURTI SENIOR HIGH SCHOOL


Visi yang dimiliki Trimurti Senior High School diturunkan dari tujuan nasional
pendidikan di Indonesia yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Adapun visi Trimurti Senior High School adalah sebagai berikut :

“Terbentuknya Manusia Susila, Cakap dan Bertanggung Jawab”.

B. MISI TRIMURTI SENIOR HIGH SCHOOL

Misi Trimurti Senior High School ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi

Trimurti dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Elemen visi Trimurti tersebut yaitu susila,

cakap dan bertanggung jawab. Tujuh misi Trimurti Senior High School adalah sebagai

berikut:

1. Membangun kebiasaan tertib beribadah, kajian keagamaan rutin dan 5S (Senyum,

Sapa, Salam, Santun dan Sopan) pada pelajar.

Representasi dari:

o Visi “Susila”.

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, berakhlak mulia”.

2. Mengembangkan rasa kepedulian, nasionalisme, patriotisme, dan bangga atas

budaya lokal melalui aktivitas sosial, lingkungan, kebangsaan dan eksplorasi.

Representasi dari:

o Visi “Susila” dan “Bertanggung Jawab”.

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, berakhlak mulia” dan “Bergotong royong”.

3. Membekali pelajar dengan pengalaman lintas budaya baik nasional maupun

internasional.

Representasi dari:

o Visi “Susila”.

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Berkebinekaan global”.


4. Mengidentifikasi, mengembangkan, dan memfasilitasi pencapaian prestasi minat

dan bakat pelajar.

Representasi dari:

o Visi “Cakap”.

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”.

5. Mengembangkan dan menerapkan pembelajaran berbasis HOTS dan membangun 6

kemampuan literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains,

literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial) dengan

berlandaskan prinsip kejujuran dan kemandirian dengan memperhatikan bakat dan

minat pelajar.

Representasi dari:

o Visi “Cakap” dan “Bertanggung Jawab”

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”, “Kreatif” dan “Bernalar kritis”

6. Memfasilitasi terlampauinya capaian kompetensi minimal tingkat SMA oleh peserta

pelajar melalui matrikulasi, pemantauan perkembangan belajar, identifikasi

permasalahan belajar, perbaikan, pendampingan, pengembangan dan kerjasama

dengan orang tua.

Representasi dari:

o Visi “Cakap”

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Mandiri”

7. Membimbing pelajar menghasilkan suatu karya ilmiah yang orisinil, dapat

dipertanggungjawabkan dan tepat guna.

Representasi dari:

o Visi “Cakap” dan “Bertanggung Jawab”

o Elemen Profil Pelajar Pancasila “Kreatif” dan “Bernalar kritis”

C. TUJUAN TRIMURTI SENIOR HIGH SCHOOL

Tujuan akhir yang diharapkan oleh Trimurti Senior High School dalam
pelaksanaan program-program sekolah untuk mewujudkan misi sekolah ditetapkan

dalam bentuk 3 bagian, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan

jangka pendek.

Tujuan jangka panjang

1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertakwa,

berakhlak mulia, mandiri, peduli, cinta tanah air, bangga pada budaya

bangsanya dan tenggang rasa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang

lebih tinggi pada lembaga akademik / vokasi / kedinasan terkemuka sesuai

minat dan bakat yang dimilikinya.

3. Menghasilkan lulusan yang terampil dalam berpikir kritis, berkreatifitas,

menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan

mengembangkan minat serta bakatnya untuk menghasilkan prestasi.

4. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi

baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya

kewarganegaraan dan literasi finansial).

Tujuan jangka menengah

1. Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat berlandaskan Profil

Pelajar Pancasila.

2. Menyusun beban belajar bagi pelajar yang manageable namun tetap

berkualitas serta dengan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan

kontekstual.

3. Membekali pelajar dengan keahlian berfikir kreatif dan berfikir kritis.

4. Membekali pelajar dengan penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan

tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya

kewarganegaraan dan literasi finansial).

5. Memfasilitasi pelajar untuk dapat melampaui kompetensi pengetahuan dan

keterampilan minimal tingkat SMA, baik akademik dan non akademik.

6. Memfasilitasi pelajar untuk mampu menyusun karya tulis yang orisinil.

7. Memfasilitasi pelajar untuk mendapat keahlian kecakapan hidup dan

berprestasi sesuai bakat dan minatnya.


Tujuan jangka pendek

1. Pembentukan karakter berdasar Profil Pelajar Pancasila

a. Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila secara

terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang diselenggarakan baik dalam

bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek.

b. Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.

c. Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian

sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.

2. Proses belajar yang manageable namun tetap berkualitas

a. Mendorong agar tingkat keterlibatan pelajar dalam proses belajar mengajar

mencapai minimal 95%.

b. Mengelola proses belajar mengajar agar tingkat kepuasan pelajar mencapai

minimal 90%.

3. Keahlian berfikir kreatif dan berfikir kritis

a. Mengintegrasikan project based learning pada 100% mata pelajaran.

b. Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 produk kreatif per

tahun dari project based learning.

c. Melaksanakan 100% proses penilaian yang mengandung minimal 25% soal

bertipe HOTS.

d. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 70% soal bertipe

HOTS dengan dengan benar.

4. Penguasaan 6 literasi dasar

a. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal AKM

(Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 1 dengan

benar.

b. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal AKM

(Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 2 dengan

benar.

c. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal AKM

(Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level kognitif 3 dengan


benar.

5. kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA

a. Memfasilitasi 100% pelajar untuk mampu mencapai rata-rata nilai akhir

tahun ajaran minimal 75 pada aspek pengetahuan dan keterampilan.

b. Menangani 100% pelajar yang mengalami permasalahan pembelajaran agar

dapat terselesaikan.

6. Karya tulis yang orisinil

a. Membekali 100% pelajar dengan pengetahuan tata cara penulisan karya

ilmiah melalui proyek Profil Pelajar Pancasila.

b. Memfasilitasi 100% pelajar menghasilkan minimal 1 karya tulis ilmiah

sesuai dengan minatnya dengan maksimal 20% pada plagiarism score

(menggunakan turnitin checker).

7. Keahlian kecakapan hidup dan berprestasi sesuai bakat dan minat

a. Mendorong 100% pelajar memilih kelas peminatan berdasar bakat dan

minatnya.

b. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan

sesuai bakat dan minatnya.

c. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 program life skill sesuai

bakat dan minatnya.

d. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 lomba/kompetisi akademik

dan non akademik per tahun atau minimal 1 kali program magang sesuai

bakat dan minatnya

Strategi Untuk Mencapai Tujuan

Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan Trimurti Senior High

School menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi

tersebut adalah :

1. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum

2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah.

3. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur

dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia usaha dan

dunia industri) dan komite sekolah.


4. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler,

ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukun,

dan lain-lain) untuk mendukung pelaksanaan rencana kurikulum

operasional sekolah yang sudah disusun.

5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar

analisis kebutuhan program.

6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan

Pengembangan dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan,

pelajar, orang tua dan komite sekolah).

7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1

bulanan, 1 semester dan 1 tahun.

8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester

dan 1 tahun.

9. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi

dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan

DUDI (Dunia usaha dan dunia industri) dan komite sekolah.


BAB 3 – PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

TRIMURTI SENIOR HIGH SCHOOL

ALUR PENYUSUNAN

KURIKULUM OPERASIONAL

MADRASAH..................................

Ditetapkan oleh Pemerintah : 1. Tujuan Nasional

2. Profil Pelajar Pancasila

3. Standar Nasional Pendidikan

4. Kerangkan Kurikulum Nasional

Karakteristik Lingkungan Satuan Pendidikan : Analisis Kontek

Arah pengembangan Satuan Pendidikan : 1. Visi Madrasah

2. Missi Madrasah

3. Tujuan Madrasah

4. Profil Pelajar Madrasah....

Refleksi, peninjauan ulang dan penyempurnaan : Evaluasi

Alur Pembelajaran

ORGANISASI PEMBELAJARAN

INTRAKURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL EKTRAKULIKULER LAIN - LAIN

PELAJAR PANCASILA

SISTIM LONGITUDINAL 1.PROGRAM

SISTIM BLOKING PENDUKUNG

SISTIM INTEGRASI 2.STRATEGI

BELAJAR

3.ASESMEN
A. INTRAKURIKULER
1. Model Pembelajaran Terintegrasi
Pembelajaran di Trimurti Senior High School menggunakan sistem integrasi
antar mata pelajaran. Guru-guru pengampu mata pelajaran berkolaborasi untuk
menentukan alur pembelajaran.
Berikut adalah kelompok integrasi di Trimurti Senior Highshcool.

N Kelompok Mata Mata Pelajaran


o Pelajaran
1 Pancasila Character Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan,
Pendidkan Agama Dan Budi Pekerti, Sejarah
2 Culture Seni Budaya – Prakarya dan Kewirausahaan,
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
Bahasa Daerah
3 Foreign Language Bahasa Inggris (Conversation), Bahasa Jepang
4 Chemistry Kimia, Bahasa Inggris,
5 Biology Biologi, Bahasa Indonesia
6 Physics Fisika, Informatika
7 Social Studies Sosiologi, Bahasa Indonesia
Ekonomi, Bahasa Inggris
Geografi, Informatika
8 Mathematic Matematiika - Informatika

2. Sistem Pembagian Waktu Pembelajaran: Longitudinal dan Block


Penerapan waktu pembelajaran di dalam pengorganisasian pembelajaran 
intrakurikuler Trimurti Senior High School terbagi menjadi dua sistem, yaitu  sistim
longitudinal dan sistim block.

a. Sistem Longitudinal
Pelaksanaan sistem reguler yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran 
terjadi rutin setiap minggu dengan alokasi waktu tertentu dengan memenuhi 
alokasi waktu per tahun yang tersedia. b. Sistem
block 

Pelaksanaan sistem block yang dimaksud adalah


pelaksanaan pembelajaran  terjadi pada alokasi
waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi
alokasi  waktu pembelajaran per tahun.

3. Pengorganisasian pembelajaran Intrakurikuler


a. Pengorganisasian pembelajaran Trimurti Senior High School untuk Fase  E
1. Sistem penerapan masing-masing mata pelajaran dalam pembelajaran
terbagi menjadi dua sistem yaitu sistem regular dan system block.
2. Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan prosentasi Proyek 25%
masing-masing mapel.
3. Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi
dengan lebih dari dua mapel sesuai dengan tema yang ditetapkan di
Madrasah..............
4. Total alokasi waktu satu minggu 48 JP untuk intrakurikuler dan
Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dengan adanya
sistem blok, maka alokasi waktu untuk setiap bulan bisa berbeda.

Anda mungkin juga menyukai