Makalah Evidence Based Dalam Praktek Kebidanan
Makalah Evidence Based Dalam Praktek Kebidanan
Disusun Oleh :
Mahasiswa Semester IV
Kelas 2B
(P07524420088)
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan
karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Evidence Based dalam Praktek
Kebidanan, Makalah ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program
pendidikan D-IV Kebidanan.
Saya mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan baik materil maupun imateril dari
berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dalam
mata kuliah Evidence Based dalam Praktek Kebidanan bagi saya mahasiswa program D-IV
Kebidanan.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
3. Analisis Data...................................................................................................................11
III.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
III.2 Saran................................................................................................................................17
3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
4
BAB I
PENDAHULUAN
Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur
review diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah
yang sudah diuraikan pada perumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah
pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran pustaka
berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Penelusuran pustaka untuk
mengetahui penelitian yang pernah dilakukan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai
pembanding dari hasil penelitian. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal
dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tata cara mengacu sumber pustaka mengikuti
kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan mutakhir (tiga
tahun terakhir), dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, tinjauan pustaka semuanya
merupakan cara untuk melakukan tinjauan literatur.
Literature review atau tinjauan pustaka adalah istilah yang sering dikerjakan oleh
mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih
menggunakan istilah ini karena kehidupan akademisi sangat dekat dengan perilaku literature
review. Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan kita lakukan misalnya ketika kita
memulai memahami suatu topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru dan memahami
state-of-the-art dari suatu topik penelitian. Sayangnya literature review sering dimaknai
sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah, padahal sebenarnya prosesnya tidak
sesederhana itu.
5
2. Apa tujuan dari literature review?
3. Apa manfaat dari literature review?
4. Apa yang dimaksud dengan data collection?
5. Apa yang dimaksud dengan analysis methods?
6. Apa yang dimaksud dengan quality appraisal of research?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari critical appraisal?
8. Bagaimana langkah – langkah yang diperlukan dalam critical appraisal?
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah evidence based practice dalam praktek kebidanan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan literature review
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari literature review
4. Untuk mengetahui pa manfaat dari literature review
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan data collection
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analysis methods
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan quality appraisal of research
8. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari critical appraisal
9. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah yang diperlukan dalam critical appraisal
6
BAB II
PEMBAHASAN
Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan artikel penelitian
lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
Literature review bisa digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari
perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review juga bisa dikatakan sebagai
analisis berupa kritik dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus dalam
keilmuan. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang
beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik
yang dibahas (O’Connor, Sargeant and Wood, 2017). Suatu literatur review yang baik
haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai (Wright et al.,
2007; Denney and Tewksbury, 2013).
Adapun yang menjadi tujuan dari literature review ini sendiri adalah :
7
• Untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah
yang sedang diteliti.
• Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih
memahami
• permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir
ilmiah.
• Untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah
dikerjakan orang lain sebelumnya.
8
II.2 Data Collections And Analysis Methods
Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan
fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan,
meteran atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya. Agar
instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre
test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-
benar mengukur apa yang diukur.
Sedangkan reliable artinya instrument sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil
ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus
korelasi product moment. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
9
• Teknik Observasi : pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak
pada objek penelitian
• Teknik Komunikasi : pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi
antara pengumpul data dengan sumber data
Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal,
interval dan ratio.
a. Nominal
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal
dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan
tidak diberi angka 2.
b. Ordinal
10
karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan
kelebihannya.
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-
angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
c. Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal
dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang
tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik
antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-
benar merupakan angka. Angka - angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat
dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan
analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric.
Contoh:
d. Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol)
empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu
karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk
perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
Contoh:
11
Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan
berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.
e. Validitas
Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non-
parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur
variabel interval yang bersifat parametrik. Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang
harus diketahui, yaitu:
f. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala
pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran
dan hasilnya.
12
3. Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yang
harus dilakukan adalah tahap analisis. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting
dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dipergunakan sedemikian rupa
sehingga berhasil disimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab
persoalan persoalan yang diajukan dalam penelitian. Pada tahap inilah imaginasi dan
kreativitas si peneliti diuji.
Bagi petani data curah hujan akan memberikan informasi penting untuk
menentukan jadwal tanam dan pemilihan jenis tanaman, bagi pabrik es data curah hujan
akan memberikan informasi bagi pemasaran es dan seterusnya memberikan informasi
bagi penjadwalan produksi es. Ketika seorang peneliti merancang suatu penelitian , maka
seharusnya peneliti tersebut sudah mempunyai rencana tentang cara pengolahan datanya.
Apakah datanya akan diolah secara manual atau akan diolah dengan bantuan komputer.
Selain itu sudah harus direncanakan pula tabel-tabel yang akan dihasilkan sebagai
keluaran pengolahan data. Kompilasi dan analisa data bertujuan agar data yang sudah
dikumpulkan diolah diinterpretasikan / diskusi untuk mendapatkan jawaban hipotesa,
sehingga dapat dibuat generalisasi yang dapat menjadi kesimpulan penelitian.
13
Faktor yg diperlukan pada interpretasi data :
Kesimpulan diperoleh dari analisa data dan pembahasan, dan tidak boleh diambil
yang tidak ada kaitan dengannya dengan masalah kajian, kesimpulan ditulis dalam bentuk
butir-butir yang telah terarah untuk menjawab hipotesa yang bukan pendapat pribadi,
tetapi merupakan rumusan hasil pembahasan dengan bantuan tinjauan pustaka.
Criticals appraisal menjadi suatu keharusan bagi seorang klinisi (ex. Bidan)
untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktek sehari-hari. Criticals appraisal
digunakan untuk menilai validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau
journal ilmiah. Adapun evaluasi dari critical appraisal ini meliputi :
• Relevansi
• Peneliti : pakar, pemula, tempat
• Sponsor : sumber dana
• Rancangan penelitian : sesuai dengan tujuan penelitian
• Perfomance penelitian : keandalan definisi operasional, alat
• Prosedur menganalisa data
• Pembahasan
• Kesimpulan
15
Kekurangan critical appraisal adalah :
Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan terhadap kualitas
bukti¬-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Penilaian kritis kualitas bukti
dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas (validity), kepentingan (importance),
dan kemampuan penerapan (applicability) bukti-bukti klinis tentang etiologi, diagnosis,
terapi, prognosis, pencegahan, kerugian, yang akan digunakan untuk pelayanan medis
individu pasien, disingkat “VIA”.
a. Validity
Setiap artikel laporan hasil riset perlu dinilai kritis tentang apakah kesimpulan
yang ditarik benar (valid), tidak mengandung bias. Bias adalah kesalahan sistematis
(systematic error) yang menyebabkan kesimpulan hasil riset yang salah tentang
akurasi tes diagnosis, efektivitas intervensi, akurasi prognosis, maupun kerugian/
etiologi penyakit.
Validitas (kebenaran) bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari cara
peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur variabel, dan
mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor perancu (confounding
factor). Untuk memperoleh hasi riset yang benar (valid), maka sebuah riset perlu
menggunakan desain studi yang tepat.
b. Importance
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel tentang intervensi medis perlu dinilai
tidak hanya validitas (kebenaran)nya tetapi juga apakah intervensi tersebut
memberikan informasi diagnostik ataupun terapetik yang substansial, yang cukup
16
penting (important), sehingga berguna untuk menegakkan diagnosis ataupun memilih
terapi yang efektif.
c. Applicability
Bukti yang valid dan penting dari sebuah riset hanya berguna jika bisa diterapkan
pada pasien di tempat praktik klinis. Untuk memahami pernyataan itu perlu dipahami
perbedaan antara konsep efikasi (efficacy) dan efektivitas (effectiveness). Efikasi
(efficacy) adalah bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan oleh suatu intervensi,
baik secara klinis maupun statistik, seperti yang ditunjukkan pada situasi riset yang
sangat terkontrol. Situasi yang sangat terkontrol sering kali tidak sama dengan situasi
praktik klinis sehari-hari. Suatu intervensi menunjukkan efikasi jika efek intervensi
itu valid secara internal (internal validity), dengan kata lain intervensi itu memberikan
efektif ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).
17
18
BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur
review diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah
yang sudah diuraikan pada perumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah
pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran pustaka
berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Penelusuran pustaka untuk
mengetahui penelitian yang pernah dilakukan.
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan
data. Misalnya di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi
dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya. Pengumpulan data kadang-kadang tidak
dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer.
Untuk mencegah adanya data yang bisa maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan
pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri.
Quality appraisal of research atau Criticals appraisal adalah proses sistematis untuk
menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum
digunakan untuk mengambil keputusan. Telaah kritis merupakan bagian penting dari evidence-
based practice karena dapat menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis
(Chamber, R. 1998).
19
III.2 Saran
Adapun yang menjadi saran dari makalah ini adalah semoga makalah ini dapat berguna
bagi semua pembaca khususnya pada mahasiswa kebidanan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Oleh, D., Feedia Mona Saragih, E., Paninsari, D., & Fakultas Keperwatan Dan Kebidanan, Mk.
(2019). MODUL Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan.
21