Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH EVIDENCE BASED DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

KONSEP DASAR EVIDENCE BASED MIDWIFERY PRACTICE

Dosen Pengampu : Dr. Samsider Sitorus, SST, M.Kes

Disusun Oleh :

Mahasiswa Semester IV

Kelas 2B

MEGA SASTRAWATI (P07524420066)

MITA MAHARANI (P07524420069)

VIOLA MONICA BR SEMBIRING

(P07524420088)

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MEDAN

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan
karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Evidence Based dalam Praktek
Kebidanan, Makalah ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program
pendidikan D-IV Kebidanan.

Saya mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan baik materil maupun imateril dari
berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dalam
mata kuliah Evidence Based dalam Praktek Kebidanan bagi saya mahasiswa program D-IV
Kebidanan.

Medan, 9 Maret 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

I.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

I.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4

I.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

II.1 Penelusuran dan Literature Review...................................................................................6

1. Definisi Literature Review................................................................................................6

2. Tujuan Literature Review.................................................................................................6

3. Manfaat Literature Review...............................................................................................7

II.2 Data Collections And Analysis Methods...........................................................................7

1. Metode Pengumpulan Data...............................................................................................7

2. Skala Pengukuran Data.....................................................................................................9

3. Analisis Data...................................................................................................................11

II.3 Quality Appraisal of Research........................................................................................13

1. Definisi Quality Appraisal of Research..........................................................................13

2. Kelebihan dan Kekurangan Critical Appraisal...............................................................14

3. Langkah – Langkah yang diperlukan..............................................................................15

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................................17

III.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17

III.2 Saran................................................................................................................................17

3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18

4
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur
review diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah
yang sudah diuraikan pada perumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah
pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran pustaka
berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Penelusuran pustaka untuk
mengetahui penelitian yang pernah dilakukan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai
pembanding dari hasil penelitian. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal
dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tata cara mengacu sumber pustaka mengikuti
kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan mutakhir (tiga
tahun terakhir), dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, tinjauan pustaka semuanya
merupakan cara untuk melakukan tinjauan literatur.

Literature review atau tinjauan pustaka adalah istilah yang sering dikerjakan oleh
mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih
menggunakan istilah ini karena kehidupan akademisi sangat dekat dengan perilaku literature
review. Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan kita lakukan misalnya ketika kita
memulai memahami suatu topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru dan memahami
state-of-the-art dari suatu topik penelitian. Sayangnya literature review sering dimaknai
sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah, padahal sebenarnya prosesnya tidak
sesederhana itu.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan literature review?

5
2. Apa tujuan dari literature review?
3. Apa manfaat dari literature review?
4. Apa yang dimaksud dengan data collection?
5. Apa yang dimaksud dengan analysis methods?
6. Apa yang dimaksud dengan quality appraisal of research?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari critical appraisal?
8. Bagaimana langkah – langkah yang diperlukan dalam critical appraisal?

I.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah evidence based practice dalam praktek kebidanan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan literature review
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari literature review
4. Untuk mengetahui pa manfaat dari literature review
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan data collection
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analysis methods
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan quality appraisal of research
8. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari critical appraisal
9. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah yang diperlukan dalam critical appraisal

6
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Penelusuran dan Literature Review

1. Definisi Literature Review

Literature review adalah analisis terintegrasi (bukan hanya ringkasan) tulisan


ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan penelitian(Penyusun, 2020). Artinya,
literatur menunjukkan korespondensi antara tulisan-tulisan dan pertanyaan penelitian
yang dirumuskan. Literature review dapat berupa karya yang berdiri sendiri atau
pengantar untuk makalah penelitian yang lebih besar, tergantung pada jenis
kebutuhannya. Literature review penting karena dapat menjelaskan latar belakang
penelitian tentang suatu topik, menunjukkan mengapa suatu topik penting untuk diteliti,
menemukan hubungan antara studi/ide penelitian, mengidentifikasi tema, konsep, dan
peneliti utama pada suatu topik, identifikasi kesenjangan utama dan membahas
pertanyaan penelitian lebih lanjut berdasarkan studi sebelumnya (University of West
Florida, 2020)

Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan artikel penelitian
lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
Literature review bisa digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari
perumusan masalah yang ingin diteliti. Literature review juga bisa dikatakan sebagai
analisis berupa kritik dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus dalam
keilmuan. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang
beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik
yang dibahas (O’Connor, Sargeant and Wood, 2017). Suatu literatur review yang baik
haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai (Wright et al.,
2007; Denney and Tewksbury, 2013).

2. Tujuan Literature Review

Adapun yang menjadi tujuan dari literature review ini sendiri adalah :

7
• Untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah
yang sedang diteliti.
• Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih
memahami
• permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir
ilmiah.
• Untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah
dikerjakan orang lain sebelumnya.

Tujuan akhir literature review adalah untuk mendapatkan gambaran yang


berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. Penelusuran
pustaka berguna untuk menghindari duplikasi dari pelaksanaan penelitian dan untuk
mengetahui penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya (Suryanarayana and Mistry,
2016; Alahi and Mukhopadhyay, 2019).

3. Manfaat Literature Review

Manfaat dari literature review yang di lakukan adalah sebagai berikut :

• Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti (Buku Textbook)


• Mengetahui hasilpenelitian yang berhubungan dan yang sudah pernah
dilaksanakan (related research) (Paper)
• Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang kita pilih (state-of-the-art
research) (Paper)
• Memperjelas masalah penelitian (research problems) (Paper) Mengetahui metode-
metode terkini yang diusulkan para peneliti untuk menyelesaikan masalah
penelitian (state-of-the-art methods) (Paper)

Setelah melakukan literature review, peneliti tidak berhenti sampai hanya


membaca literatur, tetapi juga merangkumkan, membuat analisis dan melakukan sintesis
secara kritis dan mendalam dari paper-paper yang direview atau ditinjau.

8
II.2 Data Collections And Analysis Methods

1. Metode Pengumpulan Data

Data collection adalah mencari, mencatat, dan mengumpulkan semua secara


objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan yaitu
pencatatan data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan. Menurut Sugiyono
(2010: 338). Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara
pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang
perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga
kadang-kadang perlu dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya (Oleh et al., 2019).

Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi


menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer. Untuk mencegah
adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan
terlebih dahulu oleh peneliti sendiri (BAB III METODE PENELITIAN, n.d.).

Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara, obserview dan


sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen (kuesioner),
editing, coding dan sebagainya. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar
pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan
data dan sebagainya.

Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan
fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan,
meteran atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya. Agar
instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre
test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-
benar mengukur apa yang diukur.

Sedangkan reliable artinya instrument sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil
ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus
korelasi product moment. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :

9
• Teknik Observasi : pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak
pada objek penelitian
• Teknik Komunikasi : pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi
antara pengumpul data dengan sumber data

2. Skala Pengukuran Data

Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal,
interval dan ratio.

a. Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual


atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan
area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka
sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik
non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan
dalam bentuk persentase.

Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai


berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat
melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka
tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidak adanya karaktersitik tertentu.

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal
dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan
tidak diberi angka 2.

b. Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif


karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat
pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana
peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki

10
karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan
kelebihannya.

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-
angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.

c. Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal
dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang
tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik
antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-
benar merupakan angka. Angka - angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat
dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan
analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric.

Contoh:

Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya : Berapa


kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban : 1 kali, 3 kali,
dan 5 kali. Maka angka - angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan
menggunakan interval 2.

d. Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol)
empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu
karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk
perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

Contoh:

11
Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan
berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.

e. Validitas

Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non-
parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur
variabel interval yang bersifat parametrik. Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang
harus diketahui, yaitu:

i. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang


mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti. Suatu domain konsep
tertentu tidak dapat begitu saja dihitung semua dimensinya karena domain
tersebut kadang mempunyai atribut yang banyak atau bersifat
multidimensional.

ii. Validitas Kosntruk (Construct Validity)

Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala


mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek
pokok dalam validitas konstruk ialah secara alamiah bersifat teoritis dan
statistik.

iii. Validitas Kriteria (Criterion Validity)

Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang


sedang digunakan mampu memprediksi suatu variable yang dirancang sebagai
kriteria.

f. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala
pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran
dan hasilnya.

12
3. Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yang
harus dilakukan adalah tahap analisis. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting
dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dipergunakan sedemikian rupa
sehingga berhasil disimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab
persoalan persoalan yang diajukan dalam penelitian. Pada tahap inilah imaginasi dan
kreativitas si peneliti diuji.

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara


sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan.
Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis
yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada
hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari
data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi
maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.

Pengolahan dan analisis data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang


dibutuhkan dari sekumpulan data. Data sendiri belum bermakna apa-apa dalam suatu
penelitian sebelum data itu diolah. Data yang sama juga dapat memberikan informasi
yang bermacam-macam, tergantung pada tujuan penelitian. Data curah hujan akan
memberi informasi yang berbeda kepada petani, nelayan, dan pabrik es.

Bagi petani data curah hujan akan memberikan informasi penting untuk
menentukan jadwal tanam dan pemilihan jenis tanaman, bagi pabrik es data curah hujan
akan memberikan informasi bagi pemasaran es dan seterusnya memberikan informasi
bagi penjadwalan produksi es. Ketika seorang peneliti merancang suatu penelitian , maka
seharusnya peneliti tersebut sudah mempunyai rencana tentang cara pengolahan datanya.
Apakah datanya akan diolah secara manual atau akan diolah dengan bantuan komputer.

Selain itu sudah harus direncanakan pula tabel-tabel yang akan dihasilkan sebagai
keluaran pengolahan data. Kompilasi dan analisa data bertujuan agar data yang sudah
dikumpulkan diolah diinterpretasikan / diskusi untuk mendapatkan jawaban hipotesa,
sehingga dapat dibuat generalisasi yang dapat menjadi kesimpulan penelitian.

13
Faktor yg diperlukan pada interpretasi data :

1) Tingkat penguasaan peneliti terhadap masalah kajian (tujuan penelitian,


hipotesa, latar belakang dan hasil yang diharapkan)
2) Pengalaman; kemampuan yang dimiliki oleh peneliti untuk mendiskusikan
data, yang ditentukan oleh makin banyaknya penelitian yang dilakukan oleh
peneliti
3) Daya imajinasi; penafsiran peneliti, agar data yang sudah dikumpulkan dapat
berbicara, sehingga diketahui hubungan antar variabel
4) Keberanian dan kepercayaan diri ; sehingga peneliti memiliki keberanian
melakukan interpretasi terhadap data yang terkumpul Setiap kesimpulan yang
dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan
diolah.

Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara


logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat
obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan
meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan.

Kesimpulan diperoleh dari analisa data dan pembahasan, dan tidak boleh diambil
yang tidak ada kaitan dengannya dengan masalah kajian, kesimpulan ditulis dalam bentuk
butir-butir yang telah terarah untuk menjawab hipotesa yang bukan pendapat pribadi,
tetapi merupakan rumusan hasil pembahasan dengan bantuan tinjauan pustaka.

Kesimpulan dapat berisi alasan-alasan atau kajian sebab-sebab terjadinya


kesalahan dalam melakukan penelitian, dan uraian agar kesalahan tersebut dapat
diperbaiki dan tidak terulang lagi. Diharuskan berisi saran, baik yang ada hubungan
dengan penelitian, maupun yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

II.3 Quality Appraisal of Research

1. Definisi Quality Appraisal of Research

Quality appraisal of research atau Criticals appraisal adalah proses sistematis


untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian)
sebelum digunakan untuk mengambil keputusan. Telaah kritis merupakan bagian penting
14
dari evidence-based practice karena dapat menjembatani jurang antara hasil riset dengan
aplikasi praktis (Chamber, R. 1998).

Criticals appraisal menjadi suatu keharusan bagi seorang klinisi (ex. Bidan)
untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktek sehari-hari. Criticals appraisal
digunakan untuk menilai validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau
journal ilmiah. Adapun evaluasi dari critical appraisal ini meliputi :

• Relevansi
• Peneliti : pakar, pemula, tempat
• Sponsor : sumber dana
• Rancangan penelitian : sesuai dengan tujuan penelitian
• Perfomance penelitian : keandalan definisi operasional, alat
• Prosedur menganalisa data
• Pembahasan
• Kesimpulan

Sedangkan Critical appraisal memiliki fungsi sebagai:

• Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah


• Dapat memilih literature yang akan diambil
• Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi pekerjaan yang
akan dilakukan
• Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian
• Mendukung perkembangan dari Evidence Based Practice (EBP).

2. Kelebihan dan Kekurangan Critical Appraisal

Kelebihan critical appraisal adalah :

• Merupakan metode yang sistematis utk menilai hasil, validitas, dan


kegunaan dari publikasi artikel ilmiah.
• Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
• Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
• Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan
dikembangkan.

15
Kekurangan critical appraisal adalah :

• Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.


• Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
• Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang
baik pada bidang tertentu sangat terbatas.

3. Langkah – Langkah yang diperlukan

Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan terhadap kualitas
bukti¬-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Penilaian kritis kualitas bukti
dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas (validity), kepentingan (importance),
dan kemampuan penerapan (applicability) bukti-bukti klinis tentang etiologi, diagnosis,
terapi, prognosis, pencegahan, kerugian, yang akan digunakan untuk pelayanan medis
individu pasien, disingkat “VIA”.

a. Validity

Setiap artikel laporan hasil riset perlu dinilai kritis tentang apakah kesimpulan
yang ditarik benar (valid), tidak mengandung bias. Bias adalah kesalahan sistematis
(systematic error) yang menyebabkan kesimpulan hasil riset yang salah tentang
akurasi tes diagnosis, efektivitas intervensi, akurasi prognosis, maupun kerugian/
etiologi penyakit.

Validitas (kebenaran) bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari cara
peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur variabel, dan
mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor perancu (confounding
factor). Untuk memperoleh hasi riset yang benar (valid), maka sebuah riset perlu
menggunakan desain studi yang tepat.

b. Importance

Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel tentang intervensi medis perlu dinilai
tidak hanya validitas (kebenaran)nya tetapi juga apakah intervensi tersebut
memberikan informasi diagnostik ataupun terapetik yang substansial, yang cukup

16
penting (important), sehingga berguna untuk menegakkan diagnosis ataupun memilih
terapi yang efektif.

c. Applicability

Bukti yang valid dan penting dari sebuah riset hanya berguna jika bisa diterapkan
pada pasien di tempat praktik klinis. Untuk memahami pernyataan itu perlu dipahami
perbedaan antara konsep efikasi (efficacy) dan efektivitas (effectiveness). Efikasi
(efficacy) adalah bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan oleh suatu intervensi,
baik secara klinis maupun statistik, seperti yang ditunjukkan pada situasi riset yang
sangat terkontrol. Situasi yang sangat terkontrol sering kali tidak sama dengan situasi
praktik klinis sehari-hari. Suatu intervensi menunjukkan efikasi jika efek intervensi
itu valid secara internal (internal validity), dengan kata lain intervensi itu memberikan
efektif ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).

Gambar 1. Populasi sasaran, populasi eksternal, dan kemampuan penerapan


(applicability) bukti riset

17
18
BAB III

KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan

Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur
review diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah
yang sudah diuraikan pada perumusan masalah. Penelusuran pustaka merupakan langkah
pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran pustaka
berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Penelusuran pustaka untuk
mengetahui penelitian yang pernah dilakukan.

• Literatur review dilakukan dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan


mereview literatur dari berbagai macam sumber.
• Tinjauan literatur sangat penting peranannya dalam membuat suatu tulisan
ataupun karangan ilmiah.

Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan
data. Misalnya di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi
dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya. Pengumpulan data kadang-kadang tidak
dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer.
Untuk mencegah adanya data yang bisa maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan
pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri.

Quality appraisal of research atau Criticals appraisal adalah proses sistematis untuk
menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum
digunakan untuk mengambil keputusan. Telaah kritis merupakan bagian penting dari evidence-
based practice karena dapat menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis
(Chamber, R. 1998).

19
III.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dari makalah ini adalah semoga makalah ini dapat berguna
bagi semua pembaca khususnya pada mahasiswa kebidanan.

20
DAFTAR PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. (n.d.).

Oleh, D., Feedia Mona Saragih, E., Paninsari, D., & Fakultas Keperwatan Dan Kebidanan, Mk.
(2019). MODUL Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan.

Penyusun, T. (2020). PEDOMAN PENYUSUNAN LITERATURE DAN SYSTEMATIC REVIEW.

21

Anda mungkin juga menyukai