ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari pandangan mengenai orang Jawa modern masih mempertahankan
mitologi dalam kehidupan mereka saat ini. Salah satu yang tetap bertahan dalam hidup
masyarakat Jawa sekarang adalah mitologi yang menyertai keberadaan pamor keris. Penelitian
ini bertujuan mengungkap makna mitologis pamor keris di dalam masyarakat Jawa saat ini.
Melalui riset fenomenologis kajian ini mampu mengungkap keberadaan mitologi yang masih
berkembang pada masyarakat modern. Hasil penelitian awal adalah deskripsi makna yang
diyakini dan masih mengakar dalam masyarakat Jawa mengenai beragam pamor keris.
Pengetahuan mengenai eksistensi mitologi ini menjadi sumbangan yang berarti bagi
pengembangan desain pisau pamor. Kebertahanan mitologi dalam masyarakat modern adalah
modal besar karena memiliki sentimen positif yang diperlukan dalam usaha pengembangan
pisau pamor dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research yang
memerlukan inovasi kreatif dalam mengolah potensi sumber daya manusia, sumber daya alam,
sosial ekonomi, dan seni budaya dari wilayah pengrajin pande besi di Kecamatan Polanharjo,
untuk mewujudkan diversifikasi produk guna peningkatan daya saing. Pada akhirnya
peningkatan perekonomian dan kesejahteraan pengrajin dapat tercapai. Metode penelitian aksi
melibatkan langkah penciptaan desain. Hasil penelitian adalah aneka pisau pamor sebagai
produk yang menunjang diversifikasi hasil perajin pande besi.
133
Seminar Nasional: Seni Teknologi dan Masyarakat
selalu terbentur kesulitan mencari narasumber. masyarakat adalah modal besar karena memiliki
Permasalahan lain seperti keterbatasan waktu dan sentimen positif yang diperlukan dalam usaha
pendapatan dari hasil membuat pisau membuat pengembangan pisau pamor dalam penelitian ini.
mereka berpikir bahwa pekerjaan sebagai Pande
Kajian makna pamor
Besi bukan profesi yang layak untuk hidup
kecukupan. Padahal,
pembuat pisau merupakan Jenis dan eksistensi mitologi pamor dalam
profesi yang menjanjikan baik dari segi pendapatan masyarakat secara garis besar dapat dibedakan
maupun penghargaan bila produk yang dihasilkan menjadi pamor tiban dan pamor rekan. Bila pamor
berkualitas baik. Sebagai gambaran, harga pisau keris termasuk pamor tiban, gambaran yang muncul
pamor berkisar antara 200.000 hingga jutaan rupiah dianggap sebagai pratanda dari tuhan mengenai isi
tergantung bahan yang digunakan dan kualitas dan tuah keris itu. Jadi, motif atau pola yang
rancangan. bergambar pada pamor itu dianggap sebagai
Keterbatasan kemampuan dalam merancang petunjuk untuk memperkirakan tuah apa yang
produk serta minimnya pengetahuan dan akses terkandung di dalamnya.
aneka bahan merupakan kendala utama para Pande Kalau motif pamor itu tergolong pamor rekan,
Besi di Klaten, disamping persoalan pemasaran. pamor itu direka oleh sang empu sedemikian rupa
Penelitian ini adalah usaha nyata yang diperlukan sehingga bentuk gambaranya sesuai dengan niat
guna menghasilkan aneka kreasi pisau yang lebih empu, yang dirupakan dalam doa atau mantera
berkualitas. Usaha ini dapat menjadi diversifikasi yang di ucapkannya. Misalkan jika sang empu
produk dalam pemasaran sehingga pada akhirnya menginginkan keris buatannya mempermudah
membantu peningkatan nilai jual sebagian produk mencari rejeki , ia akan membuat pamor udan mas,
yang dihasilkan oleh para Pande Besi di Klaten. pancuran mas, mrutu sewu. tetapi jika sang empu
Pamor yang dipilih dalam penelitian terapan ini ingin agar keris buatannya bisa menambah
adalah jenis pamor yang secara teknik relatif kewibawaan pemiliknya, empu itu akan membua
mudah dicapai oleh rata-rata kemampuan pengrajin keris dengan pamor naga rangsang, ri wader, raja
pande besi. ambala raja dan yang sejenisnya dengan itu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan action Gambaran motif pamor adalah perlambang
research yang memerlukan inovasi kreatif dalam harapan sang empu, sekaligus juga harapan si
mengolah potensi sumber daya manusia, sumber pemilik keris kira kira sama halnya dengan
daya alam, sosial ekonomi, dan seni budaya dari gambaran rajah penolak bala. Dalam budaya Jawa,
wilayah pengrajin pande besi di Kecamatan mungkin juga dibilang budaya Indonesia, bentuk-
Polanharjo, untuk mewujudkan diversifikasi produk bentuk tertentu membawa perlambangkan
guna peningkatan daya saing. Pada akhirnya kadonyan atau kemakmuran duniawi, kekayaan,
peningkatan perekonomian dan kesejahteraan rejeki, keberuntungan, pangkat dan semacamnya.
pengrajin dapat tercapai. Metode penelitian aksi Bentuk bulatan, lingkaran, garis lengkung aau
melibatkan langkah-langkah penciptaan desain. gambarang yang memberi kesan lumer, kental,
Proses penelitian aksi ini sepertinya berlaku linier, tidak kaku melambangkan kadonyan atau
namun tidak menutup kemungkinan suatu langkah kemakmuran duniawi, kekayaan, rejeqi,
peninjauan kembali beberapa tahap terdahulu bila keberuntungan. Bentuk garis menyudut, seperti
diperlukan. Proses ini dapat dilakukan secara terus segitiga, segi empat, dan yang serupa dengan itu
menerus. lambang harapan akan ketahannan atau terhindar
terhadap godaan, gangguan, serangan, baik secara
HASIL DAN PEMBAHASAN fisik maupun non fisik, jika gambaran itu dirupakan
Hal yang pertama harus dilakukan dalam dalam bentuk pamor, itu melambangkan harapan
penelitian ini adalah mengungkap keberadaan akan kesaktian dan kadigdayaan. Bentuk garis lurus
mitologi tentang pamor di masyarakat. Penelusuran yang membujur atau melintang, atau diagonal,
fenomena mitologi berupa deskripsi makna yang dipercaya sebagai lambang harapan akan
diyakini dan masih mengakar dalam masyarakat kemampuan untuk mengatasi atau menanggkal
Jawa mengenai beragam pamor keris. Pengetahuan segala sesuatu yang tidak di harapkan. Pamor
mengenai eksistensi mitologi ini menjadi serupa itu di harapkan kegunaannya unuk menolak
sumbangan yang berarti bagi pengembangan desain bala, menangkal guna guna dan gangguan makhluk
pisau pamor. Kebertahanan mitologi dalam halus, menghindari bahaya angin ribut dan badai,
135
Seminar Nasional: Seni Teknologi dan Masyarakat
diantara mereka percaya bahwa motif ini tidak bisa melukai sehingga pemakai senantiasa
mempunyai tuah yang dapat memudahkan orang selamat (Winter, 2009: 93).
mencari rejeki, licin dalam pergaulan serta
Pamor Raja Sulaiman
menghindari sifat boros (Harinuksmo, 2004: 509).
Pamor Raja sulaiman diyakini pengaruhnya bagi
pemakai adalah apa yang diinginkan akan
terlaksana. Serta sebagai penolak penyakit, jin dan
setan. Walau menemui banyak mara bahaya,
diyakini akan selamat (Winter, 2009: 97).
Pamor Tamsul Kinurung
Gambar 5 Pamor Untuk Banyu (Repro: Suyono, 2015) Keris pamor Tamsul Kinurung biasa digunakan
dalam peperangan. Bagi yang memakai pusaka ini
Pamor Ngulit Semangka diyakini semua senjata tiada yang dapat melukai.
Jika musuh akan menggunakan senjata maka si
Adalah salah satu motif atau pola gambaran
musuh akan lumpuh, jika ada mara bahaya dihunus,
pamor yang mirip dengan kulit semangka, ia
bagi si pemakai menjadi tidak terlihat orang, jika
tergolong pamor tiban, yakni pamor yang bentuk
di tengah hutan semua hewan galak akan lari, dan
gambarannya tidak di rancang lebih dahulu oleh
selamat anak isterinya, serta senjata dapat di
sang empu. Sebagian pecinta keris percaya pamor
gunakan sebagai teman, jika ada orang memiliki
ini mempunyai tuah yang dapat memperluas
senjata berpamor seperti ini jika ditinggal atau di
pergaulan pemiliknya (Harinuksmo, 2004: 315).
pinjam dapat menjadi miskin (Winter, 2009: 103).
Pamor Adeg Iras
Pamor ini adalah pamor adeg atau sada sealer,
garis pamornya di pangkal bilah langsung
menyeberang ke bagian ganja. Adapun tuahnya,
sama dengan pamor adeg biasa yakni sebagai
Gambar 6 Pamor Pamor Ngulit Semangka (Repro: penangkal bahaya atau sesuatu yang tidak
Suyono, 2015)
diinginkan, menambah keteguhan hati,
meningkatkan popularitas atau menambah
Pamor Raja Gundhala kewibawaan pemiliknya (Harinuksmo, 2009: 70).
Raja Gundhala adalah dewanya pamor, Pamor Pamor Putri Kinurung
berbentuk orang-orangan membawa ular serta
Gambaran pamor ini meneyerupai sebuah danau
bulan, yang di gambar adalah gambar empu
dengan satu atau beberapa pulau di tengahnya.
ramayadi, karena besar tuahnya (Winter, 2009:93).
Garis pamor di sebelah luar yang membentuk
gambaran danau , bisa hanya satu garis terkadang
rangkap dua atau bahkan tiga. tUah pamor ini bagi
yang percaya adalah memudahkan datangnya
rezeqi dan mencegah sifat borong pemiliknya.
Dalam pergaulan, mereka yang memiliki akan lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
manapun. Tuah pamor ini tidak memilih, cocok
bagi siapa saja. Biasanya dipakai pedagang dan
Gambar 6 Pamor Pamor Raja Gundhala (Repro: Suyono, pengusaha (Harinuksmo, 2009: 77). Putri Kinurung
2015) adalah lambang harapan perlindungan bagi insan
yang lemah (Haryo Guritno, 2006: 202).
Pamor Gilma Pamor Kol Buntet
Disebut pamor Gilma, artinya penolak senjata, Nama Kol Buntet diambil dari sejenis hewan
manfaatnya jika ada mara bahaya senjata musuh laut semacam kerang, yang bentuknya seperti
pamor itu. Tuah motif pamor ini untuk menghindari
137
Seminar Nasional: Seni Teknologi dan Masyarakat
Indonesia : Continuties and Cange)., Bandung FL, Winter, 2009. Kitab Klasik Tentang Keris,
: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: Panji Pustaka.
Davit Van Duren,1998. Krisses a Sertikal Haryono Haryo Guritno, 2006. Keris Jawa Antara
Bibliography. Netherlands: Wijk en Aalburg. Mistik dan Nalar, Jakarta: PT Indonesia
Dharmosoegito, th 1961. Dhuwung Winawas Kebanggaanku.
Sawetawis I dan II, Surabaya: Jajasan
Djojobojo.