Pengusul
Kuningan
2018
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
B. PROFIL CIPTA
1. Jenis Ciptaan adalah Desain Industri (Bentuk Motif Batik Sebagai Identitas
Masyarakat Kuningan)
Judulnya adalah IDENTITAS MOTIF KUNINGAN PADA PENERAPAN
INDUSTRI TEKSTIL BATIK
2. Tanggal & Tempat diumumkan Ciptaan untuk pertama kali di wilayah
Indonesia / di luar wilayah Indonesia.
a. Temuan motif Kuningan Purba dan Klasik dari Buku Batik Kuningan karya
Fendi Adiatmono terbitan 2017 dengan ISBN 978-602-453-382-8 Penerbit
Deepublish Yogyakarta.
b. Penemuan arkeologi di Kuningan yang dituangkan dalam buku Kuninganologi
karangan Fendi Adiatmono dengan ISBN 978-602-453-382-3 diterbitkan oleh
Deepublish Yogyakarta pada 1 Oktober tahun 2017
c. Didasarkan pada manuskrip tulisan Fendi Adiatmono yang dirilis pada
Conference of International Conference “Education and Cultural Heritage”
ICECH yang diselenggarakan oleh Belgia dan Italia tanggal 4 bulan November
2017 di Brussels Belgia, yang berisi hasil seni budaya orang Kuningan.
d. Tulisan Edi S. Ekadjati, dalam Sejarah Kuningan (2003), mengeksplanasi
bahwa orang Kuningan mempunyai adat istiadat pada saat berlangsungnya
bebereapa ritual budaya.
e. Bambang Purwanto dalam Gagalnya Historiografi Indonesiasentris Perspektif
Baru Penulisan Sejarah Indonesia (2008 : 3), memberikan metode yang pas dalam
penulisan sejarah melalui visual image, sehingga data foto bersifat real dan tidak
terdistorsi.
f. Riset Fendi Adiatmono yang dituangkan dalam buku Punahnya Tenun
Kuningan Dalam Kepungan Industri Fashion tahun 2018 dengan ISBN 978
Penerbit Deepublish Yogyakarta.
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
C. URAIAN CIPTAAN
1. JUDUL INVENSI
IDENTITAS MOTIF KUNINGAN PADA PENERAPAN INDUSTRI
TEKSTIL BATIK
2. BIDANG INVENSI
Bidang invensi yang diminta Hak Kekayaan Intelektual adalah Bentuk
Motif Batik Tradisional Kuningan. Didasarkan dan dikembangkan melalui bentuk
motif Masa Purba Kuningan hingga Masa Kolonial
Lesung alugara sepasang benda pejal yang seia sekata melantunkan nada
mengiringi nyanyian dewi padi dengan peluh bercucuran menghujamkan
kepasrahan total, membentuk struktur cipta boga. Struktur psyche ini pada
dasarnya, dinamis. Segala sesuatu yang ada didalam psyche, bergerak terus
menerus karena adanya energy ‘libido’. Energi tersebut bertindak aktif kepada
nafsu, harapan dan pernyataan. Hukum yang berlaku disini hukum yang saling
berhadap-hadapan, pikiran dengan perasaan, penginderaan dengan intuisi,
ekstraversi dengan intraversi, dan kesadaran dengan ketidaksadaran.
4. RINGKASAN INVENSI
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
Masa Purba
Masa
yang diwakili
Artevaktual Identitas
Artevak
Zaman Batu Sejarah Kuningan
di Kuningan Kuningan
Nama Motif
Desain Motif
dan Asal Bentuk Motif Motif Mirip Desain Jadi
Pengembangan
Keterangan
1. Motif
Dakon
Segiempat
Motif
Bentuk Purba artevak Yoni Cipari Kuningan
Lingga Cipari Kuningan (Fendi Adiatmono, 2017)
(Fendi Adiatmono,
2017)
3. Motif Daun
Petai Cina
(Leucaena
leucocephala)
Nama Motif
Asal Bentuk Desain Motif
dan Motif Mirip Desain Jadi
Keterangan Motif Pengembangan
1. Motif tidak
Bokor ditemukan
Kuningan
Batik West
Java
Koeningan
(KITLV
Situs Batu Naga
Leiden,1900)
Jabranti Kuningan
(Arkeolog UI, 2013)
Relief purba segitiga
(Fendi Adiatmono, 2017)
5. Motif tidak
Murai Batu ditemukan
(Copsychus
malabaricus)
Jabranti Kuningan
(Arkeolog UI, 2013)
6. Motif tidak
Pohon ditemukan
Kelapa
(Cocos
nucifera) Batik West Java
Koeningan (KITLV
Leiden,1900)
(Fendi Adiatmono, 2017)
7. KLAIM
Invensi 1.
Bentuk motif yang berkembang masa purba di Kuningan, yakni motif
Dakon Segiempat, motif Lingga Kuningan, dan motif Daun Petai Cina (Leucaena
leucocephala) adalah identitas masyarakat Kuningan. Hal itu diperkuat dengan
data artevaktual yang telah dihasilkan di Cipari, Gunung Ceremai, dan Balong.
Invensi II.
Motif Bokor Kuningan, motif Segitiga, motif Murai Batu (Copsychus
malabaricus), motif Pohon Kelapa (Cocos nucifera), dan motif Naga Kuningan
(Draco) adalah identitas masyarakat Kuningan. Hal itu diperkuat dengan data
artevaktual yang telah dihasilkan di Cipari, Gunung Ceremai, dan Balong.
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
7. ABSTRAK
Sebagai esensi warisan zaman batu, pegunungan, dan sungai, telah
menempati sebuah peran penting dalam budaya Kuningan. Sejauh ini, dapat
mencerminkan banyak kepercayaan dan nilai masyarakatnya. Studi sejarah,
estetik, anthropologi, dan simbol yang dilakukan pada penemuan arkeologi di
wilayah itu, telah mampu mengungkapkan budaya prasejarah. Fokusnya
bagaimana budaya dikembangkan, simbol dibangun dan apresiasi transmisi
pewarisannya. Hal itu ada keterkaitan dengan filsafat dan pemerintahan kerajaan
yang dibentuk telah mampu menyeimbangkan pengemban amanah perdikan
Kuningan.
Pada bidang sejarah, estetika, anthropologi, dan simbol, disajikan teori tiga
dimensi kehidupan sebagai pola pandang orang Kuningan. Disitu didapat bahwa
entitas kecil, besar, dan perwakilan merupakan pola pandang masyarakat
Kuningan, telah diaplikasi secara dinamis pada kehidupan sehari-hari. Melalui
pendekatan sejarah masyarakat dan artevaktual secara menyeluruh, lepas dari
sejarah konstitusionalnya, lebih menekankan analisis formasi sosial dengan
melihat proses yang terjadi di dalam masyarakat dengan komparasi displin ilmu
secara lebih luas. Masyarakat Kuningan telah memiliki sistem kecerdasan
anthropologis yang baik.
Diharapkan memancarkan kebutuhan referensi bagi kreatifitas masyarakat
umumnya. Frase yang dituliskan diharapkan mampu menginspirasi kepekaan
masyarakat Kuningan khususnya, untuk lebih mendinamisasi metode tradisi pada
pembangunan dan budaya masyarakatnya.
Kata Kunci: Artevaktual- Sistem Nilai-Kontinyuitas-Kuningan
Nama Motif
dan TAMPAK DEPAN (2 DIMENSI)
Keterangan
1. Motif
Dakon
Segiempat
2. Lingga
Kuningan
3. Motif Daun
Petai Cina
(Leucaena
leucocephala)
Gambar 3. Desain bentuk motif batik khas Kuningan (Fendi Adiatmono, 2017)
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
Nama Motif
dan TAMPAK DEPAN (2 DIMENSI)
Keterangan
1. Motif
Bokor
Kuningan
3. Motif
Naga
Kuningan
(Draco)
4. Motif
Segitiga
5. Motif
Murai Batu
(Copsychus
malabaricus)
6. Motif
Pohon
Kelapa(Coco
s nucifera)
Gambar 4. Desain bentuk motif batik khas Kuningan (Fendi Adiatmono, 2017)
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
Desain Jilbab
(Fendi Adiatmono, 2018)
Jilbab Kuningan
(Fendi Adiatmono, 2018)
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
DAFTAR PUSTAKA
Adiatmono, Fendi. dan Arif Rivai (2018). Punahnya Tenun Kuningan dalam Kepungan
Industri Fashion, Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi dan Arif Rivai. (2017). Pradakon. Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi dan Nandarina. (2017). Setra. Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi. (2014). Weeskamer. Yogyakarta: Deepublish,
Adiatmono, Fendi. (2016). Gorontalonologi. Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi. (2016). Metode Penulisan Kualitatif Seni. Yogyakarta: Deepublish,
Adiatmono, Fendi. (2016). Ornamen. Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi. (2017). Batik Kuningan. Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi. (2017). Kuninganologi, Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi. (2018). Konstruksi Rimbang Baling, Yogyakarta: Deepublish.
Adiatmono, Fendi. “The Weapons Kingdom of Kuningan”. in International Conference
“Education and Cultural Heritage” ICECH. 4 November 2017. Brussels Belgia.
Adiatmono, Fendi. 2017. “Sawerigading”, Buku Kolofon, Edisi 2. Vol. 2.Balai Bahasa
Sumatera Utara.
Altman, Irwin dan Chemers. 1984. Culture and Environtment. Monterey: Brooks/Cole
Pub. Co.
Beer, Robert. 2003. The Eight Auspicious Symbols. Chicago Illinois: Serindia
Publication.
Clark, Zoila. 2008. “The Bird That Came Out fo The Cake: Foucoultdian Feminism
Approach to Kate Chopin’s The Awakening”, Journal for Culture Research Vol.
12, No 4. United States: Florida International University.
Dunn, Emili. 2008. East Asian History. Australia: Institute of Advanced Studies The
Australian National University.
Evseeva, Natalia. 2005. “Application of The Ancient Nordic s in The Bělětation of The
Historical Museum and their Stylization According to Art Nouveau Principles”.
Thesis. Oslo: Faculty of Humanities, University of Oslo.
Harimu, Debbie A.J. 2000. dalam IJAS, Vol. 1, No 2. Pakistan: IJENS Publisher.
Kadir, Ishak. 2008. “The Symbols Of The Meaning In Butonese Traditional House”,
Buletin Penelitian UNHAS. Makassar: UNHAS.
Koentjaraningrat. 1958. Metode-metode Anthropologi dalam Penjelidikan
Masjarakat dan Kebudajaan di Indonesia. Jakarta: Penerbitan Universitas
Djakarta.
Little, A. John & Hamzah Machmoed, 1975. A Kuningan (North Sulawesi) Poet
Chronicler: The work Of Temeyi Sahala (Manuli), Confrence On Modern
Indonesian History. Madison: Center for Southeast Asian Studies,
University of Wisconsin.
Livanos, Christopher. 2011. “A Case Study in Byzantine Dragon-Slaying:
Digenes and the Serpent”, dalam Oral Tradition Journal 125-144. Taiwan:
Shih Hsin University.
Loubere, Nicholas. 2010. “Is China Conforming to a Westernized Global
Culture? An Assimilation Theory Analysis of Chinese Western Cultural
Relations”, Graduate Journal of Asia Pacific Studies 7:1. China: Xiamen
University.
HAK CIPTA KEMENTRIAN KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
Nickel, Helmut. 1991. “The Dragon and The Pearl”, dalam The Metropolitan
Museum of Art Journal. Chicago: Metropolitan Museum Journal.
Roojen, Pepin van. 2001. Batik Design. Netherlands: Pepin Press.
Soedarso Sp. 2006. Trilogi Seni: Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni.
Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Su, Gih Djin. 1964. Chinese Architecture Post and Contemporary. Semarang:
Boekhandel Ho Kim Yoe.
Tatt, Ong Hean. 1993. Chinese Animal Symbolisms. Selangor Darul Ehsan:
Pelanduk.
Teparić, Meliha. 2013. “Representation in the Arabic Calligraphy”, Epiphany:
Journal of Transdiciplinary Studies Vol. 6, No. 2. University of Sarajevo:
Faculty of Arts and Social Sciences.
Thomas Wilson, 1896. The Swastika. Washington: Government Printing Office.
Usman S. 2006. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Van Huyen, Nguyen. 1983. Habitation Sur Pilotis dans l’Asie du Sud-Est.
Singapura: Librarie Orientaliste Paul Geuthner.
Yoswara, Harry Pujianto, Imam Santosa, Naomi Haswanto. 2011. “Simbol dan
Makna Bentuk Naga”. Jurnal Desain. Bandung: FSRD Institut Teknologi
Bandung.