Anda di halaman 1dari 5

UTS SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

TA SEMESTER GANJIL 2022/2023 FH UNIVERSITAS LAMPUNG

NAMA : NOVIA DWI RAMADHANELLA

NPM : 2212011346

1. Berikut manfaat yang diperoleh secara praktis dari studi/kajian terhadap ilmu
antropologi:
1) Dapat memahami tentang manusia,prilaku dan kecenderungan budaya, dan apakah
yang menjadi latar belakang aneka prilaku budayanya itu,
2) Dapat memahami persoalan mendasar karakteristik manusia dari berbagai ciri fisik
dan biologisnya serta hubungan sistem sosialnya.
3) Menguraikan bagaimana perbedaan diantara bangsa-bangsa,menjelaskan sebabnya
bangsa-bangsa mempunyai ciri-ciri bersama tertentu,sedangkan mengenai ciri-ciri
yang lain terdapat perbedaan.
(sumber : Wiranata, I Gede A B.2020. Antropologi Budaya (hal. 29). Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti)

2. Sumber-sumber utama dalam melakukan kajian dan mengenal serta memahami ilmu
antropologi:
Manusia merupakan objek kajian antropologi yang mana menjadi sumber utama dalam
kajian pemahaman ilmu antropologi yang diperluas pengkajiannya tentang
prilaku,budaya,pola pikir, dan tindakan manusia dalam masyarakat.

3. Berikut 3 fosil manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia:


1) Megantrophus Paleojavanicus
Merupakan manusia besar tertua di Jawa yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah
oleh von Koenigswald pada tahun 1941
2) Pithecanthropus Erectus
Merupakan manusia kera berbadan tegak yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada
1891 di Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah.
3) Homo Wajakensis
Merupakan manusia purba yang tidak disebut dengan kera melainkan m,anusia.
Fosilnya ditemukan di Desa Wajak,Jawa Timur oleh van Rietschoten pada 1889

Para ahli meragukan mahluk/manusia purba tersebut karena adanya suatu fakta bahwa
volume otak dari fosil-fosil manusia purba yang ditemukan terlampau kecil
dibandingkan manusia sekarang, hal ini berpengaruh dalam proses pengembangan
fungsional akalanya. Sehinggaa kemungkinan untuk mengembangkan kebudayaan itu
sangat kecil/ tidak memungkinkan karena mereka belum memiliki pikiran yang
rasional seperti manusia di jaman sekarang, mereka hanya memikirkan cara untuk
bertahan hidup dan melindungi diri dari manusia purba lainnya yang sama-sama
berusaha bertahan hidup,sehinggaa kemungkinan untuk mengembangkan kebudayaan
itu sangat kecil/ tidak memungkinkan karena mereka belum memiliki akal pemikiran
yang cukup.
(sumber : Wiranata, I Gede A B.2020. Antropologi Budaya (hal. 51). Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti)

4. Unsur-unsur/syarat minimal tumbuh dan berkembangnya masyarakat:


- Manusia yang hidup bersama dan bersosialisasi dalam waktu yang lama
- Adanya peraturan yang menjadi pedoman bertingkah laku dalam bermasyarakat
- Adanya struktur masyarakat yang jelas
- Masyarakat memiliki motivasi untuk berkembang
- Sistem lapisan masyarakat yang terbuka

5. Berikut karakteristik setiap fase-fase perkembangan ilmu Antropologi:


1) Fase Pertama (Sebelum 1800)
Fase ini disebut juga fase penemuan dan ada juga yang mengatakan sebagai era
pencatatan tentang bangsa-bangsa dan laporan kisah-kisah perjalanan. Pencatatan
uraiannya masih terbatas hanya pada subjektivitas penulisannya sehingga masih perlu
dikaji ulang kebenarannya. Dari penggambaran tersebut munculah istilah etnografi,
yaitu konsep tentang perlukisan suku bangsa. Pada masa ini ilmu antropologi identik
dengan ilmu etnografi.
2) Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)
Dimulai dengan tahap penyusunan dan analisis bahan etnografi pada fase1. Muncul
konsep berpikir evolusi masyarakat. Pada pertengahan abad ke-19 banyak ditemukan
tulisan mengenai aneka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya.Pada fase ini
antropologi menjadi ilmu yang bersifat akademikal dengan tujuan mempelajari
manusia dan masyarakat, serta kebudayaannya yang primitif.
3) Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)
Perkembangan pada fase ini sangat erat kaitannya dengan eksistensi kolonialisme-
imperialisme negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Pada fase ini antropologi
menjadi suatu ilmu yang praktis dengan tujuan mempelajari masyarakat dan
kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa.
4) Fase Keempat (Sesudah Kira-Kira 1930)
Fase keempat sering juga disebut fase ilmiah antropologi dan disebut sebagai era
pembaharuan dan penemuan antropologi sesungguhnya. Pada fase ini perkembangan
ilmu antropologi sangat pesat.
(sumber : Wiranata, I Gede A B.2020. Antropologi Budaya (hal.6-11). Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti)

Menurut saya, Indonesia masih dapat dinyatakan pada perkembangan fase keempat.
Karena perkembangan antropologi di Indonesia masih akan terus berkembang secara
cepat kedepannya, dengan disertai oleh metode-metode penelitian yang terstruktur
dan modern. Serta terus bertambahnya koleksi bahan untuk diteliti dan memuat
pengetahuan baru karena metode ilmiah yang digunakan terus berkembang.

6. Makna kepribadian dan unsur-unsur kepribadian serta alasan mengapa dinyatakan unsur
kepribadian tersebut mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung terhadap
perkembangan perilaku seseorang.
- Makna kepribadian : Pola prilaku, tatakrama, pemikiran, motif,dan emosi yang khas
yang memberikan karakter pada individu sepanjang waktu dan pada berbagai situasi.
- Unsur-unsur kepribadian ;
1)Pengetahuan, 2)Fantasi, 3)Perasaan, 4)Dorongan Naluri.
- Alasan mengapa unsur kepribadian tersebut mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung:
- Karena dalam memperolehan pengetahuan, yang mengisi akal dan alam jiwa
seorang manusia secara sadar dari banyak hal yang dia peroleh dan dialami dalam
kesehariannya akan diproyeksikan kedalam otak melalui beberapa faktor
pendukung/penghambat serta situasional yang ada.
- Karena dengan adanya fantasi memuat penggambaran baru dari onjek yang sangat
berbeda dari aslinya dan sering kali apa yang dimiliki, diperoleh, dan diketahui
oleh individu demikian banyaknya, tertimbun dan seolah-olah hilang dari alam
sadarnya.
- Karena unsur perasaan ikut mempengaruhi kondisi kesadaran manusia yang dapat
menilai sebagai keadaan positif/negative dari pengetahuannya.
- Dorongan naluri timbul karena adanya kemauan yang telah terkandung dalam
organismenya, khususnya dalam gen sebagai dorongan naluri.

(sumber : Wiranata, I Gede A B.2020. Antropologi Budaya (hal.85-88). Bandung:


PT.Citra Aditya Bakti)

7. Berikut adalah percabangan ilmu antropologi hingga saat ini:


Secara global ruang lingkup ilmu antropologi diungkapkan sebagai berikut :
1) Antropologi Fisik : mempelajari manusia dari sudut keanekawarnaan tubuhnya
sehingga disebut ilmu Antropo biologi.
Antropologi fisik berkembang dalam bagian-bagian kajian berupa ; Paleontologi
Primat, Evolusi Manusia, Antropometri, Somatologi, Antropologi Rasial, dan Studi
Perbandingan tentang Pertumbuhan Organik dan Antropologi Konstitusional.
2) Antropologi Budaya : mempelajari manusia dari sudut keanekawarnaan tingkah laku
dan cara berpikirnya.
Antropologi budaya cabang antropologi yang menyelidiki bagaimana manusia
mampu berkebudayaan dan mengembangkan kebudayaannya sepanjang zaman.
(sumber : Wiranata, I Gede A B.2020. Antropologi Budaya (hal.4-5). Bandung: PT.Citra
Aditya Bakti)
Alasan akademik timbul dan berkembangnya percabangan ilmu antropologi hingga dapat
dinyatakan hasil perkembangan tersebut menjadi bagian/spesialisasi dari ilmu
antropologi. :
1) Mempersiapkan individu yang ahli dalam bidang antropologi
2) Mengembangkan prasarana akademis ilmu antropologi.
3) Mengembangkan bahan Pendidikan untuk pembelajaran bidang antropologi

8. Pengalaman melakukan kegiatan ke museum negeri Sang Bhumi Rwa Jurai, serta saran
kepada pengelola museum, kepada masyarakat dan kepada Pemerintah.
Pengalaman saya berkunjung ke museum negeri Sang Bhumi Rwa Jurai, ketika saya
memasuki Gedung museum saya merasa bangunan dan infrastruktur yang ada disana
tidak jauh berbeda saat saya terakhir kali berkunjung pada tahun 2018. Susunan dan
letak-letak koleksinya pun tidak mengalami perubahan signifikan. Pada sisi kiri di lantai
1 pun terlihat kurangnya pencahayaan sehingga koleksi yang ada disana kurang begitu
jelas untuk dilihat dan tampak kurang terawat. Pada lantai 1 ini saya mengitari berbagai
koleksi masa prasejarah hindu-buddha dan pada lantai 2 lebih banyak koleksi tentang
kebudayaan Lampung. Menurut saya museum ini kurang memberi daya tarik mulai dari
tampilan dan koleksi-koleksinya yang menurut saya masih sangat sedikit yang
dipamerkan. Penjelasan mengenai koleksi-koleksi di dalam museum pun kurang detail
dan ada beberapa koleksi yang nama nya tidak tampak. Saran saya kepada pengelola
museum, sebaiknya lebih memperhatikan lagi perawatan koleksi benda-benda di dalam
museum dan merubah interior dalam museum menjadi lebih menarik dan indah. Dan
untuk masyarakat akan lebih bagus jika sesekali menyempatkan waktu untuk berkunjung
ke museum, mungkin hal ini dapat membuat pengelola museum lebih memperhatikan dan
semangat untuk merawat museum negeri Sang Bhumi Rwa Jurai. Saran saya kepada
pemerintah, adakan sosialisai masyarakat ajakan untuk berkunjung ke museum dengan
menawarkan tampilan museum yang indah.

Anda mungkin juga menyukai