MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
THE CENTRAL QUESTION
HOW DO I ALLOCATE CAPITAL
Sesi 1: Investment Management Overview
IN SECURITIES?
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA
Harapan Bangsa
Business School
1
Capital Market and Investment
Menetapkan Kebijakan Investasi
Financial Instruments
Buy Side and Sell Side
Strategi menyeleksi Portfolio
Menyeleksi Aset‐Aset
2 3
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
– Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) memperdagangkan produk‐produk derivatif – Komoditi: Chicago: CBT, CME, MCE, Philadephia: PBOT, Minneapolis: MPLS, New York: CMX, CTN,
(www.bbj‐jfx.com/ ) CSCE, NYM, NYFE, Kansas City: KC
4 5
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
New York Stock Exchange, Amerika Serikat American Stock Exchange, Amerika Serikat
6 7
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
Penjual = Emiten
Pembeli = Investor
Penjual = Investor
NYSE uses 3 Character Codes, e.g. National Association of Securities
Dealer Automated Quotation Pembeli = Investor
IBM, ATT, ACN (NASDAQ) uses 4 Character Codes, e.g
MSFT, INTC, AMZN
8 9
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
10 11
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
Broker, Dealer, Spesialis dan On‐line Trading
Contoh Transaksi Bursa (Kompas/Bisnis Indonesia)
Broker adalah individu atau perusahaan yang bertindak sebagai perantara jual dan beli atas efek‐efek
yang diterbitkan oleh emiten dengan memperoleh imbalan jasa.
Dealer adalah broker yang juga mengambil posisi beli atau jual untuk dirinya sendiri
Spesialis counter‐counter khusus yang memperdagangkan (broker) saham khusus dan kadang kala
bertindak sebagai dealer.
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
Contoh Transaksi Bursa (NYSE di Wall Street Journal) Money Market
Komponen pasar keuangan untuk aset‐aset pinjaman jangka pendek dengan maturity 1 tahun atau
kurang.
Perdagangan pasar uang mencakup Surat Perbendaharaan Negara (Treasury bills), commercial paper,
bankers' acceptances, certificates of deposit, federal funds, and short‐lived mortgage‐ and asset‐backed
securities
Pasar ini menyediakan likuiditas dan pendanaan untuk sistem keuangan global
14 15
Financial Instruments
Terdapat dua kategori utama surat berharga (sekuritas):
Obligasi dan Saham
JENIS‐JENIS SEKURITAS
Table of Contents Obligasi = Bonds = Surat Hutang adalah surat tanda bukti berutang dari perusahaan penerbitnya
(emiten) kepada pemegang obligasi
Capital Market and Investment Saham = Equity = Stock adalah surat berharga yang bersifat kepemilikan (penyertaan) terhadap suatu
perusahaan.
Financial Instruments
Reksa Dana adalah suatu portofolio investasi yang terdiri dari berbagai aset (saham, obligasi, dan atau
Buy Side and Sell Side surat‐surat berharga lain) yang dikelola oleh manajer investasi secara profesional
Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya
diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan pokok (underlying asset)
16 17
Financial Instruments Financial Instruments
Dalam obligasi dikenal istilah‐istilah sebagai berikut: Jenis‐jenis Obligasi berdasarkan Emiten/Penerbitnya
Obligasi Swasta/Perusahaan (Corporate Bond)
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk BUMN maupun swasta
Nilai nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari obligasi yang akan diterima pemegang obligasi pada
saat jatuh tempo Obligasi Pemerintah
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (lazimnya
setiap 3 atau 6 bulan) – Obligasi Rekap: guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
– Surat Utang Negara (SUN): diterbitkan untuk membiayai defisit APBN. Salah satunya adalah Surat
Jatuh tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapat pembayaran Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun dengan sistem diskonto
kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya (umumnya, semakin panjang jatuh tempo (zero coupon)
obligasi, semakin tinggi Kupon/bunganya)
– Obligasi Ritel Indonesia (ORI): sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
Penerbit/Emiten (Issuer), dalam melakukan investasi di obligasi sangat penting untuk namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel
mengenal dan mengetahui penerbitnya. Hal ini dapat dilihat dari peringkat (rating)
– Surat Berharga Syariah Negara (Obligasi Syariah atau Obligasi Sukuk): atau dapat juga disebut
obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
"obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit
Indonesia
APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Municipal Bonds
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek‐proyek yang berkaitan
dengan kepentingan publik
18 19
Financial Instruments Financial Instruments
Indonesia
– Surat Perbendaharaan negara (SPN) : kurang dari 1
tahun
– Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia
(ORI): 1 ‐ 10 tahun
Sumber: Indonesia Bond Market Guide, Asian Development Bank, 2012
20 21
Financial Instruments Financial Instruments
Sumber: Indonesia Bond Market Guide, Asian Development Bank, 2012
Sumber: Indonesia Bond Market Guide, Asian Development Bank, 2012
22 23
Financial Instruments Financial Instruments
Jenis‐jenis Obligasi berdasarkan Jaminan Pokok dan
Jenis‐jenis Obligasi berdasarkan Pembayaran Bunga dan Pokok Konvertibilitas
Zero Coupon: obligasi tanpa kupon bunga tetapi dengan harga diskon Dari segi Jaminan Pokok:
Fixed Coupon Bond: kupon bunga besarnya tetap (tertentu)
Dari segi Konvertibilitasnya :
Floating Rate: kupon bunga besarnya berubah‐ubah, misalnya dengan patokan LIBOR (London
Interbank Offer Rate) atau JIBOR (Jakarta Interbank Offer Rate) – Convertible bonds : obligasi yang dapat ditukarkan dengan surat‐surat berharga lain yang
diterbitkan oleh emiten yang sama, biasanya menjadi saham
Mixed Rate: kupon bunganya tetap pada periode tertentu (mis: 1‐3 tahun), kemudian berubah – Unconvertible bonds : obligasi yang tidak dapat ditukarkan dengan surat‐surat berharga lain yang
(floating) mengikuti pasar diterbitkan oleh emiten yang sama
24 25
Financial Instruments Financial Instruments
Jenis‐jenis Saham Jenis‐jenis Derivatif
Preferred Stock: Saham dengan prioritas
dividen lebih tinggi daripada common Forward suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset di
stock, biasanya dengan jumlah dividen suatu waktu yang akan datang yang telah ditetapkan sebelumnya.
yang tetap, kadang‐kadang tidak memiliki
hak voting Futures suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk
membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal
dimasa akan datang, dengan harga tertentu.
Common stock: Saham biasa
Option kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar premi kepada pihak
yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli sesuatu
atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya.
Swap transaksi pertukaran cash flow (bisa berupa valuta atau pembayaran bunga)
melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian
kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang
sama yang disepakati pada tanggal transaksi dilakukan.
26 27
Financial Instruments Financial Instruments
28 29
Financial Instruments Financial Instruments
30 31
Buy Side and Sell Side
BUY SIDE SELL SIDE
Table of Contents Non‐brokerage firms, typically one of Brokerage firms (Merill Lynch, Goldman
the larger money management firms Sachs, etc.) who recommend purchase
Capital Market and Investment that purchase securities (e.g. Fidelity for their customers (investors)
Investments)
Financial Instruments
32 33
Buy Side and Sell Side Capital Market and Investments
THE BUY SIDE Perbedaan Technical dan Fundamental Investor
INSTITUTIONAL INVESTORS
Technical: investor (umumnya jangka pendek) yang sering bertransaksi jual beli berdasarkan
analisis trend pola harga (charting)
FINANCIAL INSTITUTIONS NON FINANCIAL INSTITUTIONS
Insurance companies, depositories, Pension/endowments
– Asumsi dasar: Harga sekuritas sudah mencerminkan seluruh informasi yang ada mengenai
(banks and thrifts), investment emiten (all information is already priced in)
companies
Internal investment managers
Internal investment managers
Fundamental: investor (umumnya jangka panjang) yang membeli saham (atau bila menjualnya
dalam keadaan tertentu, jarang) berdasarkan valuasi atas prospek usaha emiten
EXTERNAL INVESTMENT MANAGEMENT FIRMS – Asumsi dasar: nilai saham ditentukan oleh Present Value dari seluruh free cash flow
perusahaan di masa depan
Banking‐related – Contoh: Warren Buffet, Peter Lynch
Insurance‐related
Broker‐related Independent
See explanation on page 5. FBZ
34 35
Capital Market and Investments Capital Market and Investments
Fundamental Investor: Warren Buffet & Peter Lynch Summary of this chapter
WARREN BUFFET (79)
Fortune : self made Financial assets can be categorized as fix income, equity, or derivative instruments
Source : Berkshire Hathaway
Net Worth : $62.0 bil (#1 Forbes The World’s Billionaires) Money market securities are very short‐term debt obligations. It is usually highly marketable and have
Residence : Omaha, Nebraska , United States relatively low credit risk. Their low maturities and low credit risk ensure minimal capital gain/losses
Industry : Investment
Education : University of Nebraska Lincoln, Bachelor of Arts/Science
Columbia University, Master of Science Trading may take place in dealer markets, via electronic communication networks, or in specialist
markets.
In dealer markets, security dealers post bid and ask prices at which they are willing to trade. Broker for
individuals execute trades at the best available prices.
PETER LYNCH (76)
Occupation : Investor In electronic markets, the existing book of limit order provides the terms at which trades can be
Employer : Fidelity Investments executed.
Net worth : US$352 million (2006)
Title : Research consultant In specialist markets, the specialist acts to maintain an orderly market with price continuity.
Education : Graduated from Boston College in 1965 and earned a MBA from the Wharton
School of Mutual funds free the individual from many of the administrative burdens of owning individual
the University of Pennsylvania in 1968.
securities and offer professional management of the portfolio. Also offer advantages that are available
only to large‐scale investors, such as discounted trading costs.
36 37
Discount Rate, Cost of Capital, Opportunity Cost
Valuasi Stock
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA
Harapan Bangsa
Business School
1
2 3
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return
atau dengan kata lain
PV = 0 1 2 3 4 … n
(1 + r )n hari ini akhir
tahun ke
PV = Present Value
FVn = Future Value pada akhir tahun ke‐n
r = discount rate
4 5
DISCOUNTED CASH FLOW (DCF) FORMULA
Cash Flow Proyek A Cash Flow Proyek B
CF1 CF2 CF3 +
CFn
PV = + + + … 300 500 1000
800 900
1 + r (1 + r) 2 (1 + r) 3 (1 + r) n
100
di mana 0 1 2 3
0 1 2 3
PV = Present Value hari ini akhir tahun ke
hari ini akhir tahun ke
CFn = Cash Flow pada akhir periode ke n, dan
r = Discount Rate atau Expected Return atau Cost of Capital atau tingkat pengembalian yang
300 500 1000 100 800 900
diharapkan dari investasi tersebut sesuai dengan tingkat resiko cash‐flownya + + = 1,437 + +
PV = PV = = 1,428
1 + 0.1 (1 + 0.1) 2 (1 + 0.1) 3 1 + 0.1 (1 + 0.1) 2 (1 + 0.1) 3
Kesimpulan: Dengan discount rate 10% maka Proyek A
lebih menarik dibandingkan dengan Proyek B
6 7
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return
Net Present Value (NPV) adalah nilai bersih Cash Flow masa Net Present Value (NPV) dapat dihitung dengan menjumlahkan
depan setelah memperhitungkan investasi hari ini (CF0) PV dari future cash flow dengan pengeluaran investasi awal
ARUS KAS YANG AKAN DIHITUNG NPV‐NYA
NPV yang positif berarti
CF 1 CF 2 CF 3 CF 4 CF … CF n
DISCOUNTED CASH FLOW (DCF) FORMULA Present Value (PV) dari sejumlah
keuntungan atau manfaat di masa depan
CF1 CF2 CF3 CFn 0 1 2 3 4 … n lebih besar dari investasi awal hari ini
+ + (CF0) sehingga proyek tersebut layak
NPV = CF0 + + + …
CF 0
1 + r (1 + r) 2 (1 + r) 3 (1 + r) n secara finansial
PV (CF1,CF2,CF3,CF4,…CFn)
NPV = Net Present Value
NPV yang negatif berarti
CF0 = investasi awal (biasanya minus karena bersifat pengeluaran)
Present Value (PV) dari sejumlah
CFn = Cash Flow pada akhir periode ke n, dan 0 1 2 3 4 … n keuntungan atau manfaat di masa depan
r = Discount Rate atau Expected Return atau Cost of Capital adalah tingkat pengembalian yang CF 0 lebih kecil dari investasi awal hari ini (CF0)
diharapkan dari investasi tersebut sesuai dengan tingkat resiko cash‐flownya sehingga proyek tersebut tidak layak
secara finansial
STEP 2: JUMLAHKAN CF0 dengan PV tersebut
NPV = CF0 + PV (CF1…CFn)
0 1 2 3 4 … n
8 9
Shareholder Value Creation hanya terjadi bila:
NPV dari sebuah proyek > 0, atau dengan kata lain
IRR adalah discount rate di mana NPV = 0
Tingkat Pengembalian Internal (IRR)nya > r (discount
rate)
10 11
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return
Ilustrasi: Ilustrasi:
Meskipun investasi menghasilkan profit (membuat Anda maju), belum tentu layak, Meskipun investasi menghasilkan profit (membuat Anda maju), belum tentu layak,
karena harus dibandingkan dulu dengan mobil lain! karena harus dibandingkan dulu dengan mobil lain!
12 13
IRR = 25% / tahun
Mobil Pembanding
r = 15% / tahun IRR = 25% / tahun
r = 25% / tahun
14 15
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return
Sebuah proyek investasi adalah layak secara keuangan hanya bila menghasilkan Net
Untuk mengevaluasi kelayakan sebuah investasi, kita harus Present Value (NPV) > 0, atau dengan kata lain
menggunakan pembanding yang sesuai (resikonya hampir sama) Tingkat Pengembalian Internalnya (IRR) > cost of capital
NPV (satuan rupiah)
Mobil Pembanding Mobil yang Dievaluasi
KRITERIA INVESTASI METODE INTERNAL RATE OF RETURN
r = 5% / tahun IRR = 25% / tahun
Contoh : Deposito Contoh : Buka pabrik baru
16 17
Latihan Soal
Rudi akan memulai usaha baru Pabrik Lampu di sekitar kawasan Industri Pulogadung (di mana banyak
usaha sejenis) dan sedang bingung bagaimana menentukan discount rate yang harus digunakannya
dalam perhitungan NPV. Situasi yang dihadapinya adalah sebagai berikut:
Table of Contents – Suku bunga ‘tanpa resiko’ (deposito) di Bank 8% per tahun
– Rudi sendiri bisa meminjam modal dengan cost of debt (bunga) 12% per tahun
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return – Selain pabrik lampu, Rudi sudah punya usaha lain yang telah berjalan yakni Pabrik Sandal di mana
tingkat pengembaliannya sekitar 15% per tahun
Discount Rate, Cost of Capital, Opportunity Cost – Pabrik Lampu serupa milik teman‐temannya di kawasan Industri Pulogadung rata‐rata memberikan
tingkat pengembalian sekitar 18% per tahun
Valuasi Bonds
18 19
Investasi yang layak harus memiliki internal rate of Cost of capital lebih ditentukan oleh penggunaan dana
return di atas required rate of return bukan oleh sumbernya
Dalam melakukan valuasi kita perlu menentukan discount rate (r ) yang merupakan batas Cost of Capital dari perusahaan terdiri dari dua elemen utama:
minimum rate of return atau required rate of return dari sebuah investasi agar disebut
layak secara finansial Cost of Debt: tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku
Minimum rate of return dapat dilihat dari 2 sisi sebagai berikut: Cost of Equity: tingkat pengembalian yang diharapkan pemilik modal (expected return)
– Opportunity Cost atau return dari alternatif terbaik yang ada sesuai dengan tingkat resiko bisnis tersebut
– Cost of Capital (cost of debt bila 100% modal hutang, cost of equity bila 100% equity dan
weighted average cost of capital bia modal campuran)
Sebuah investasi hanya bisa layak secara finansial (menarik) – artinya memiliki NPV positif -
bila memiliki return (Internal Rate of Return/IRR) di atas discount rate.
– Bila sebuah investasi memiliki discount rate atau required rate of return 10% maka,
investasi ini hanya akan menghasilkan NPV positif bila IRR investasi tersebut di atas 10%
20 21
Valuasi DCF bisa menggunakan dua cara, masing-masing Dalam melakukan valuasi kita bisa menggunakan dua cara yang
menggunakan cost of capital yang berbeda masing-masing menggunakan cost of capital yang berbeda
Operating free cash flow
150 160
130 140 DCF Method Cash Flow Discount Rate
90 100
70 Cara 1: Weighted Average Cost of
Free Cash Flow
Enterprise Value Capital (WACC)
‘After Tax’
Cash Flow to Debtholders
Cara 2: Cost of Debt
Debt 74 80 85
Value 69
36 43
20
Prinsipnya: setiap jenis cash flow harus di‐discount dengan
Enterprise Value
Equity
66 70 75
Value 50 54 57 61
22 23
Dalam obligasi dikenal istilah‐istilah sebagai berikut:
Table of Contents Nilai nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari obligasi yang akan diterima pemegang bond/obligasi
pada saat jatuh tempo
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang bond/obligasi secara berkala
(lazimnya setiap 3 atau 6 bulan)
Discount Rate, Cost of Capital, Opportunity Cost
Jatuh tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapat pembayaran
Valuasi Bonds kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya (umumnya, semakin panjang jatuh tempo
obligasi, semakin tinggi Kupon/bunganya)
Valuasi Stock
Penerbit/Emiten (Issuer), dalam melakukan investasi di obligasi sangat penting untuk
mengenal dan mengetahui kualitas penerbitnya untuk mengetahui tingkat resiko
default dari emiten.
• Rating obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau
Kasnic Indonesia
24 25
1 Cash flows
x 1 ‐
( n ) F
C (1 + r )
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PV = + n
r (1 + r)
Coupon $80 $80 $80 $80 $80 $80 $80 $80 $80 $ 80
Face value
1,000
Dimana $80 $80 $80 $80 $80 $80 $80 $80 $80 $1,080
C = kupon yang dibayarkan di setiap periode
r = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
F = nilai nominal obligasi
26 27
Dengan demikian, terdapat hubungan erat antara harga bonds
Contoh: perhitungan harga bond PT. ABC dan suku bunga yang berlaku di pasar
28 29
Mencari imbal hasil sampai jatuh tempo (Yields to Maturity) Mencari imbal hasil sampai jatuh tempo (ytm)
Contoh : Obligasi enam tahun, kupon 8%, harga pasar yang berlaku saat ini $ 955.14. Berapakah yield Menemukan tingkat bunga (atau ytm) dari suatu obligasi akan jauh lebih rumit karena adanya nilai
obligasi tersebut? nominal sebesar $1000.
Trial and error ini dapat dilakukan dengan cepat dengan menggunakan apa yang kita ketahui tentang
harga dan imbal hasil (yang sudah kita ketahui, obligasi memiliki kupon $80 dan dijual dengan disagio).
1 Jadi kita akan tahu bahwa imbal hasil yang diberikan lebih besar dari 8%.
x 1 ‐
( n ) F
C (1 + r ) Hasil penghitungan dengan tingkat bunga 10% adalah :
PV = + = $80 x (1‐1/1,106)/0,10 + 1.000/1,106
r (1 + r)
n Nilai obligasi
= $80 x 4,3553 + 1.000/1,7716
= $912,89
Jika diketahui terdapat kupon $80 selama enam tahun dan nilai nominal $1,000, maka dapat
dikatakan bahwa harganya adalah :
Pada tingkat 10%, nilai yang kita hitung ternyata lebih rendah dari harga aktual, sehingga 10% adalah
$ 955.14 = $ 80 x [1‐1/(1+r)6]/r + 1,000/(1+r)6 terlalu tinggi
r adalah tingkat diskonto yang tidak diketahui atau ytm‐nya. Imbal hasil sebenarnya harus ada diantara 8 dan 10 persen.
Untuk menjawab soal ini kita harus menggunakan metode trial and error
30 31
Concept Review: Cash flow
Total value of the firm to
Total value of investors in the financial
firm’s assets markets
Table of Contents
B. Firm invests in A. Firm issues securities Financial markets
assets
Present Value, Net Present Value dan Internal Rate of Return Short‐term debt
F. Dividends and
Current assets Long‐term debt
E. Reinvested debt payments
Fixed assets cash flows Equity shares
Discount Rate, Cost of Capital, Opportunity Cost
D. Government
Other stakeholders
A. Firm issues securities to raise cash. E. Reinvested cash flows are plowed back into
B. Firm invests in assets. firm.
C. Firm’s operations generate cash flow. F. Cash is paid out to investors in the form of
D. Cash is paid to government as taxes. interest and dividends.
Other stakeholders may receive cash.
32 33
‘After Tax’
Cash Flow to Debtholders
Cara 2: Cost of Debt
Debt + Equity After Tax Cash flow to debtholders
Cash Flow to Equity Owners Cost of Equity
Debt 74 80 85
Value 69
36 43
20
Enterprise Value
Prinsipnya: setiap jenis cash flow harus didiscount dengan
discount rate yang sesuai dengan tingkat resiko masing‐masing !
Cash flow to equity owners
Equity
66 70 75
Value 50 54 57 61
34 35
Menghitung Free Cash Flow berdasarkan Source and Use of Karena proyeksi jangka panjang sangat tidak akurat maka
Funds setelah periode tertentu (biasanya 10 tahun) maka seluruh cash
FCF = EBITDA – Tax – Capital Spending
flow diasumsikan tumbuh secara konstan (constant growth)
Menghitung Terminal Value
Cara FASB 95
EV = PV (i) + PV (d)
FCF = (Revenue – Operating Expenses + Depreciation) – Tax – (Change in Fixed Assets + = PV (FCF1‐10) + PV (FCF11‐ ∾
Working Capital) = PV (FCF1‐10) + PV (TV)
= PV (FCF1‐10) + PV FCF10(1+g)
r ‐ g
Cara Source and Uses of Funds
g
FCF = interest payment + debt repayment + dividend + capital payment
TV
(Terminal Value)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 … ∾
CF0
36 37
Table of Contents
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
Determinant of Interest Rate
Comparing Rates of Return for Different Holding Period
Sesi 3:
Teori Portfolio I: Menghitung Risk dan Return Risk and Risk Premiums
Time Series Analysis of Past Rates of Return
Samuel Tarigan, MBA
Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds
Harapan Bangsa
Business School
1
Determinant of Interest Rate Determinant of Interest Rate
Interest rate dan forecast dari future value adalah dua input Untuk memahami estimasi suku bunga, pertama kita perlu
terpenting dari keputusan investasi membedakan antara real interest rate dari nominal interest
rate
Contoh: Anda diperhadapkan pada investasi jangka pendek atau jangka panjang dengan suku
Nominal interest rate (R) : Growth rate of your money
bunga yang berbeda. Maka:
Real interest rate (r) : Growth rate of your purchasing power
Keputusan investasi kita akan sangat tergantung pada If R is the nominal rate and r the real rate and i is the inflation rate:
prediksi kita atas suku bunga
(PENDEKATAN)
Bila interest rate diperkirakan akan turun, maka kita akan berinvestasi pada instrumen yang
berjangka lebih panjang untuk mendapat kepastian suku bunga saat ini yang lebih tinggi
(‘lock in’)
Sebaliknya bila interest rate diperkirakan akan naik, maka kita akan menunda investasi pada
instrumen jangka panjang. EFEK FISHER (AKURAT)
1 + R = (1 + r) x (1 + i)
di mana R = nominal rate, r = real rate dan i = inflation rate
2 3
Determinant of Interest Rate Determinant of Interest Rate
3 FAKTOR PENENTU
INTEREST RATE
Supply
– Households savings
Demand
– Businesses
Government’s Net Supply
and/or Demand
– Tindakan Bank Sentral Semakin tinggi ekspektasi terhadap inflasi E(i), investor akan menuntut
dan Budget Deficit nominal interest rate yang lebih tinggi
Pemerintah
4 5
Determinant of Interest Rate
Comparing Rates of Return for Different Holding Period
Risk and Risk Premiums
Time Series Analysis of Past Rates of Return
Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds
Notes: APR is usually used for
short term loan < 1yr, e.g.
credit card monthly rate
8 9
Risk and Risk Premiums
Rates of Return: Single Period
Table of Contents
Determinant of Interest Rate
Comparing Rates of Return for Different Holding Period
10 11
Risk and Risk Premiums Risk and Risk Premiums
12 13
Risk and Risk Premiums Risk and Risk Premiums
Untuk mengukur ketidakpastian (resiko) dari return Untuk mengukur ‘expected reward’ atas resiko investasi
tersebut, maka digunakan variance saham, maka kita mengenal istilah risk premium yakni
perbedaan antara index return dengan risk free rate
Variance
Risk Premium Excess Return
14 15
Time Series Analysis of Past Rates of Return
Table of Contents
Arithmetic Average Geometric Average
Determinant of Interest Rate
Comparing Rates of Return for Different Holding Period
TV = Terminal Value of the Investment
Risk and Risk Premiums
Time Series Analysis of Past Rates of Return
Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds
g= geometric average rate of return
16 17
Time Series Analysis of Past Rates of Return
Sharpe Ratio
Table of Contents
Risk and Risk Premiums
Time Series Analysis of Past Rates of Return
18 19
Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds
20 21
Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds Historical Record of Returns on Equities and Long‐Term Bonds
Historical Data
SD of Real Equity and Bond Return
24
A bit of math and statistics review
Quadratic Equations
MG – 901 INVESTMENT MANAGEMENT
Sesi 4:
Teori Portfolio II: Risk Aversion and Calculation of Variance
Capital Allocation to Risky Assets
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA
,
Harapan Bangsa
Business School
1
Risk and Risk Aversion
Table of Contents • Speculation: the assumption of
considerable investment risk to EXAMPLE:
Risk and Risk Aversion obtain commensurate gain FAIR GAME OR NOT?
Capital Allocation to Risky Assets
– Considerable risk, i.e. sufficient to A class of 40 students.
affect the decision Each pays 1$ wager.
The Risk‐Free Asset – Commensurate gain, i.e positive risk
There is only 1 prize.
premium
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset If the prize is 40$ then is it a gamble or
speculation?
Risk Tolerance and Asset Allocation • Gamble: to bet or wager on an
uncertain outcome If the prize is more than 40$, is it a
Passive Strategy gamble or speculation?
2 3
Risk and Risk Aversion Risk and Risk Aversion
Investor yang risk averse akan menolak peluang yang Dalam contoh ini, Portfolio P selalu lebih menarik dari
berbentuk ‘fair games’ apalagi yang lebih jelek dari itu alternative di kuadran IV dan kalah menarik dari kuadran I
• Risk averse investors:
– reject investment portfolios that are fair games or worse
– are willing to consider only risk‐free or speculative prospects with positive risk
premiums
• Risk neutral investors:
– Judges risky prospects solely by their expected rates of rteurn.
– Level of risk is irrelevant (no penalty of risk). A portfolio’s certainty equivalent rate is
simply its expected rate of return
• Risk lovers:
– Are willing to engage in fair games and gambles
– Adjust the expected return upward
4 5
Risk and Risk Aversion Risk and Risk Aversion
Sedangkan dalam kuadran II dan III, terdapat alternatif Banyak cara scoring untuk mengestimasi daya tarik dari
investasi yang sama menariknya bagi seorang investor sebuah profil risk‐return bagi seorang investor. Salah satu
yang banyak digunakan adalah utility score
How will the indifference Where
curve of a less risk‐averse
investor compare to the U = utility
indifference curve drawn in
Figure 6.2?
E ( r ) = expected return on the asset or portfolio
A = coefficient of risk aversion (0 = netral)
= variance of returns
6 7
Risk and Risk Aversion
Table of Contents
Risk and Risk Aversion
Capital Allocation to Risky Assets
The Risk‐Free Asset
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
Risk Tolerance and Asset Allocation
Passive Strategy
8 9
Capital Allocation to Risky Assets Capital Allocation to Risky Assets
SUN…..% ? Risk‐free value = 90,000
Risky (Equity & Bond) = 210,000
Equity (E) = 54%
Bond (B) = 46%
Kita bisa memandang E
dan B tidak secara terpisah
melainkan sebagai sebuah
Bonds …..% ? Equity
Bond
113,400/300,000 = 0.378
96,600/300,000 = 0.322
Probability distribution of
the rate of return on the
risky asset remains the
same as long as the
Portfolio P 210,000/300,000 = 0.700
Risk‐Free Assets F 90,000/300,000 = 0.300
proportion of E dan B is
Portfolio C 300,000/300,000 = 1.000 fixed.
10 11
The Risk‐Free Asset
It’s a default‐free bond (issued
Risk and Risk Aversion by government)
Capital Allocation to Risky Assets It’s free from interest rate risk
– Guaranteed real rate only if the
The Risk‐Free Asset duration of the bond is identical to
the investor’s desire holding period
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset – Less sensitive to interest rate
fluctuations because of the SHORT
MATURITY
Risk Tolerance and Asset Allocation
Sometimes CD and CP (money
market instruments) are also
considered risk free (short term
instruments). However, they have
higher default rate thus high rates.
12 13
STATISTICS REMINDER
RETURN OF TWO ASSETS
Table of Contents (EXAMPLE BOND AND EQUITY)
Risk and Risk Aversion
Capital Allocation to Risky Assets
The Risk‐Free Asset
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
Risk Tolerance and Asset Allocation
Passive Strategy
14 15
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
= Variance of Security E
For example
rf = 7% rf = 0% y = .75
= Covariance of returns for E(rp) = 15% p = 22%
Security D and Security E E(rc) = .75(.15) + .25(.07) = .13 or 13%
16 17
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
Bila kita menggabungkan satu aset risky dan satu aset risk‐ Sehingga bila kita memplot hubungan return dan standard
free, maka standar deviasi return gabungannya adalah deviasi dengan mengurangi/menambah bobot risky asset,
standar deviasi risky asset dikalikan bobotnya maka kita akan memperoleh fungsi linier (CAL)
Menghitung Standar Deviasi dari Portfolio Risk Free dan Risky Asset
If y = .75, then
E (Rc) = rf + y [E(rP) – rf]
c
y p c
= .75(.22) = .165 or 16.5%
=
c
= rf + [E(r P) – rf]
If y = 1
P
c
= 1(.22) = .22 or 22%
c
= 7 + 8/22
If y = 0
c
= (.22) = .00 or 0%
18 19
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
20 21
Risk and Risk Aversion
Table of Contents
Risk and Risk Aversion
Capital Allocation to Risky Assets
The Risk‐Free Asset
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
Risk Tolerance and Asset Allocation
Passive Strategy
22 23
Risk and Risk Aversion Risk and Risk Aversion
Dengan mencari titik singgung indifference curve yang paling Dengan kalkulus sederhana, kita dapat menurunkan
maksimal (tinggi) dengan Capital Allocation Line maka kita proporsi risky asset optimal (y*) yang akan memaksimalkan
bisa menemukan portfolio optimal utility
QUIZ
24 25
Risk and Risk Aversion
Table of Contents
Risk and Risk Aversion
Capital Allocation to Risky Assets
The Risk‐Free Asset
Portfolio of One Risky Asset and A risk‐Free Asset
Risk Tolerance and Asset Allocation
Passive Strategy
26 27
Passive Strategy and Capital Market Line Passive Strategy and Capital Market Line
Strategi pasif adalah cara menyusun portfolio tanpa CAL dengan Rf berupa 1‐month T‐bill dan P berupa broad
melakukan analisis sekuritas langsung maupun tak langsung, index of common stock disebut CAPITAL MARKET LINE
misalnya dengan membeli T‐Bill dan Index S&P 500
28 29
Table of Contents
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
Diversification and Portfolio Risk
Harapan Bangsa
Business School
1
Dengan melakukan diversifikasi, kita mengurangi resiko Dalam tiap portfolio, terdapat resiko yang tidak bisa
portfolio. Namun tidak seluruh resiko bisa dihilangkan dihilangkan dengan menambah jumlah saham yang disebut
SYSTEMATIC RISK
PANEL A
Resiko bisa
dikurangi secara
signifikan (hampir
hilang) dengan
diversifikasi hanya
apabila seluruh
sumber resiko
independen satu
dengan yang lain
(INSURANCE
PRINCIPLE)
4 5
Analisis porftolio dengan dua risky aset (misalnya debt dan Analisis porftolio dengan dua risky aset (misalnya debt dan
equity) mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk banyak equity) mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk banyak
aset aset
RISK OR VARIANCE
COVARIANCE
wE Cov(rD,rE) = ρDEσDσE
= Variance of Security D
ρD,E = Correlation coefficient of returns
= Variance of Security E σD = Standard deviation of returns for Security D
σE = Standard deviation of returns for Security E
= Covariance of returns for
Security D and Security E
6 7
Risk and Risk Aversion Portfolio of Two Risky Assets
Analisis porftolio dengan dua risky aset (misalnya debt dan Sehingga, portfolio dengan korelasi tidak sempurna pasti
equity) mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk banyak memberikan Risk-Return yang lebih menarik daripada yang
aset ditawarkan masing-masing komponen individualnya
POSSIBLE RANGE Mengapa bisa demikian?
Range of values for ρ1,2 Expected Return dari portfolio adalah weighted average dari expected return
komponennya. Sedangkan standar deviasi portfolionya akan lebih kecil daripada
+ 1.0 > ρ > -1.0 weighted average standar deviasi komponen di dalamnya (bila komponen tidak
perfectly correlated).
If ρ = 1.0, the securities would be perfectly SEHINGGA kita akan SELALU lebih diuntungkan (resiko lebih kecil untuk return
yang sama) dengan melakukan diversifikasi melalui aset-aset yang tidak
positively correlated terkorelasi positif.
If ρ = - 1.0, the securities would be perfectly Lebih baik lagi apalagi aset-aset tersebut terkorelasi negatif, bahkan negatif
negatively correlated sempurna (-1) di mana resiko hilang. Kasus ini disebut
PERFECTLY HEDGED POSITION
8 9
Bayangkan kasus sederhana ini di mana sebuah toko SIMULASI: Pengaruh WD dan WE terhadap return dan
melakukan diversifikasi dengan perfectly negative correlated standar deviasi untuk beberapa asumsi korelasi
products
Seluruh Modal untuk Jual Produk A Saja
CONTOH KASUS
1 2 3 4 5 Rata2
E(r)
Produk A 38 34 38 34 38 36 Ada σ2
1 2 3 4 5 Rata2
E(r)
Produk A 19 17 19 17 19 18
Produk B 17 19 17 19 17 18
Total A dan B 36 36 36 36 36 36 Tidak Ada σ2 !!
10 11
Portfolio of Two Risky Assets Portfolio of Two Risky Assets
Catatan sebagai keterangan tambahan: SIMULASI: Pengaruh WD dan WE terhadap return dan
Bila WD atau WE negatif, artinya kita menjual aset (debt atau standar deviasi untuk beberapa asumsi korelasi
equity) sampai pada posisi negatif (short selling)
EXPECTED RETURN
12 13
SIMULASI: pengaruh WD dan WE terhadap expected return SIMULASI: pengaruh WD dan WE terhadap standar deviasi
dari portfolio portfolio
STANDAR DEVIASI
EXPECTED RETURN
Terdapat beberapa kurva
karena standar deviasi
portfolio tergantung pada
asumsi korelasi (ρ)
Hanya ada satu garis tunggal
karena tidak E(rp) tergantung Bila tidak perfectly correlated
asumsi korelasi (ρ < 1) maka standard deviasi
optimum selalu akan lebih
kecil dari masing-masing
Grafik E(rp) berbentuk linier
standar deviasi komponennya
karena weighted average dari
individual E(r)
Artinya keuntungan
diversifikasi baru akan muncul
apabila korelasi antar dua aset
dalam porftolio < 1
Semakin kecil korelasinya,
semakin besar manfaatnya
14 15
Portfolio of Two Risky Assets Portfolio of Two Risky Assets
SIMULASI: pengaruh WD dan WE terhadap expected return SIMULASI: Bila kita menggabungkan grafik Expected Return
dan standar deviasi portfolio dan Standard Deviasi, maka kita akan memperoleh ‘portfolio
EXPECTED RETURN STANDAR DEVIASI opportunity set’ alias pilihan portfolio yang memungkinkan
16 17
Table of Contents
18 19
Asset Allocation with Stocks, Bonds, and Bills Asset Allocation with Stocks, Bonds, and Bills
Untuk menentukan complete porftolio optimal, maka kita Setelah menentukan CAL optimal, maka investor dapat
pertama harus menentukan portfolio risky asset yang menentukan proporsi optimal keseluruhan dengan
memberikan reward/risk (Sharpe ratio) maksimal memasukkan faktor utility (risk aversion-nya)
20 21
3. Allocate funds between the risky portfolio and the risk-free asset Risk Pooling, Risk Sharing, and risk in the Long Run
a. Calculate the fraction of the complete portfolio allocated to portfolio P (The risky
portfolio) and to T-bills (the risk-free asset) . Equation 7.14
b. Calculate the share of the complete portfolio invested in each asset and in T-bills
22 23
Markowitz Portfolio Selection Model Markowitz Portfolio Selection Model
Kita bisa menggunakan cara yang sama untuk banyak asset Langkah pertama, menentukan risk-return opportunities
risky (tidak hanya 2 risky asset) yang ada akan menghasilkan minimum-variance frontier
Langkah menentukan alokasi antar …atau dengan kata lain Semua individual asset akan
berada di sebelah kanan frontier*
Asset Class dalam Portfolio
Artinya, investasi dalam satu
1. Tentukan risk-return combinations yang 1. Kenali expected return, variance dan asset saja tidak efisien.
mungkin untuk sekelompok risky assets korelasi di antara semua asset risky yang Diversifikasi investasi akan
ada memberikan higher expected
2. Tentukan optimal portfolio of risky assets return dan lower standard
2. Pilih kombinasi risky asset yang optimal deviation
dengan menentukan bobot portfolio yang
memberikan ‘steepest CAL’. (bisa dihitung karena korelasi sudah
Semua portfolio di sebelah atas
diketahui) -> muncul optimal risky
global minimum variance
3. Tentukan complete portfolio dengan portfolio (P) portfolio disebut efficient frontier
mengkombinasikan risky asset dengan of risky asset.
risk-free asset 3. Tentukan apakah ingin bermain aman
atau lebih beresiko. Misalnya: bila ingin
lebih beresiko, cari pinjaman dan * bila short sell diperkenankan.
tanamkan di risky asset. Bila tidak, maka individual asset bisa berada
pada frontier tersbeut
24 25
Langkah kedua, menentukan portfolio risky assets yang P hanya bisa berbeda apabila asumsi tentang efficient
optimal yang memberikan reward/risk (Sharpe’s ratio) frontier berbeda. Hal ini bisa terjadi, karena perbedaan
tertinggi, yang kita sebut P kualitas analisis sekuritas di antara analyst yang ada
• Hanya ada 1 Portfolio saja (P) untuk
seluruh risky assets yang tersedia di
pasar.
Separation Property
• Titik optimum risky assets ini (P) berlaku • Dapat disimpulkan, pekerjaan menyusun portfolio terdiri dari 2 langkah independen: Pertama,
untuk semua investor, tidak tergantung menentukan optimal risky portfolio. Kedua, menentukan portfolio lengkap dengan memasukkan
pada seberapa risk aversion seorang risk-free asset. Karena keduanya independen maka sifat ini disebut separation property.
investor.
• Portofolio gabungan komplit akhirnya • Teknik optimalisasi membuat frontier adalah pekerjaan termudah. Pekerjaan ini dapat diprogram
(gabungan risk free asset dan risky selama portfolio manager mempunyai input list (expected return, variance, dan covariance)
asset) baru akan tergantung pada risk
aversion investor. Input list yang berbeda akan menghasilkan efficient frontier yang berbeda.
• Sehingga pada dasarnya kebutuhan — Pada tahun 1952 Harry Markowitz (1990 Nobel Prize winner in Economics)
semua investor akan bisa dipenuhi oleh 2
sekuritas saja: Risk Free Asse t + Optimal mengembangkan model formal untuk menyelesaikan langkah pertama dari portfolio
Risky Portfolio. management yaitu mengidentifikasikan efficient frontier dari risky assets.
• Ini sebabnya mutual fund (reksa dana)
menawarkan sedikit jenis produk saja. • Arena bersaing sesungguhnya di antara portfolio manager adalah SENI melakukan analisis
Kalaupun ada sedikit perbedaan biasanya sekuritas yang baik yang akan digunakan untuk menghasilkan input list.
karena ada pembatasan jenis-jenis saham
yang dimasukkan ke dalam analisis
mereka untuk memenuhi kriteria client
mereka (misalnya batasan menyangkut
kriteria dividend, pajak, jenis bisnis, dll.)
26 27
Markowitz Portfolio Selection Model
Bila korelasi nol (ρ=0), maka seluruh resiko bisa didiversifikasi atau non-systematic. Ini
yang disebut insurance principle.
PERUSAHAAN
ASURANSI A PROYEK 1
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN ASURANSI D
ASURANSI B
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
ASURANSI C ASURANSI E
PROYEK 2
Uncorrelated projects
. PERUSAHAAN
. ASURANSI F
.
PROYEK N
30
A bit of math and statistics review
Quadratic Equations
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
Harapan Bangsa
Business School
1
A Single‐Factor Model
Review of Markowitz Model and
Markowitz Optimization of Risky Portfolio
MARKOWITZ MODEL (Contoh 2 selkuritas D dan E)
Table of Contents
wE
Single Factor Model
MARKOWITZ OPTIMIZATION
Single Index Model Step 1 Determine the Efficient Frontier
Untuk setiap tingkat expected return tentukan standar deviasi
Single Index Diversification terkecil, atau untuk setiap standar deviasi, tentukan expected
return tertinggi Hasilnya adalah Efficient Frontier.
Estimating the Single Index Model
Step 2 Determine P
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Optimal P adalah titik singgung garis Rf dengan Efficient
Frontier (maksimum Sharpe Ratio). Bobot masing‐masing
sekuritas tersebut dapat dihitung (equation 7.13 in BKM)
,
, Perhatikan R adalah excess return
RD= rD – rf dan RE = rE‐rf
2 3
A Single‐Factor Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
INPUT LIST YANG DIPERLUKAN
DUA KELEMAHAN PENYUSUNAN OPTIMAL RISKY
OPTIMALISASI MARKOWITZ
PORTFOLIO MENGGUNAKAN MARKOWITZ MODEL
Expected Return of All Assets N
Model Markowitz memerlukan sejumlah besar estimasi parameter untuk Variance of Return N
mengisi matrik covariance sebagai salah satu input list. Correlation among Risky Assets N * (N‐1) /2
4 5
Portfolio Construction and the Single‐Index Model A Single‐Factor Model
6 7
A Single‐Factor Model A Single‐Factor Model
8 9
A Single‐Factor Model A Single‐Factor Model
10 11
A Single‐Index Model
Single Index Model adalah single factor model dengan
menggunakan Index sebagai common factor
12 13
A Single‐Index Model A Single‐Index Model
i i
Karena E(ei) = 0 maka hubungan antara expected return sekuritas dengan
expected return market index adalah sbb.: Covariance = product of betas x market index risk:
Correlation = product of correlations with the market index
Notes:
Alpha adalah non‐market premium (misalnya karena saham tertentu mengalami underpricing). Nanti
akan ditunjukkan bahwa ketika harga‐harga sekuritas berada dalam keadaan ekuilibrium, maka alpha =
0. Tetapi untuk sekarang, asumsikan setiap analis memiliki estimasi alpha sendiri untuk masing‐masing
sekuritas
14 15
A Single‐Index Model
Single Index Model ‐ Number of estimates
Single Index Model
Estimasi koefisien sensitivitas tiap sekuritas, βi sejumlah n
Single Index Diversification
Estimasi firm‐specific variance, σ2(ei) sejumlah n
Estimating the Single Index Model
Estimasi untuk market risk premium, E (RM) sejumlah 1
Portfolio Construction and the Single‐Index Model
16 17
Single Index and Diversification Single Index and Diversification
Single Index Model and Diversification Single Index Model and Diversification
Portfolio’s variance:
Variance of the equally weighted portfolio of firm‐specific components:
When n gets large, becomes negligible
18 19
Estimating the Single‐Index Model
Table of Contents
Single Factor Model
Single Index Model
Single Index Diversification
Estimating the Single Index Model
Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Estimating the Single‐Index Model Estimating the Single‐Index Model
Excess Returns on Portfolio Assets
Table of Contents
Single Index Model
Single Index and Diversification
Estimating the Single Index Model
Portfolio Construction and the Single‐Index Model
24 25
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
26 27
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Security‐specific expected return forecasts are derived from various
Step 3: Buat covariance matrix menggunakan beta coefficient dan security‐valuation models
residual variances masing‐masing sekuritas
– The alpha value distills the incremental risk premium attributable to
private information
– Output of security analysis is the list of alpha values
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Dalam hal ini S&P 500 adalah passive portfolio yang dipilih investment manager ketika
ia tidak memiliki analisis sekuritas yang cukup memadai untuk meneliti banyak atau
seluruh sekuritas yang ada di market
Namun, apabila investment manager memiliki sumberdaya riset yang baik, ia akan
membuat active portfolio dengan menggabungkan sekuritas‐sekuritas yang
dianalisanya dengan portfolio indeks
30 31
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Optimal Risky Portfolio of the Single‐Index Model Optimal Risky Portfolio of the Single‐Index Model (cont’d)
Maximize the Sharpe ratio using wi dengan konstrain total w = 1 Combination of:
– Expected return, SD, and Sharpe ratio: – Active portfolio denoted by A
– Market‐index portfolio, the (n+1)th asset which we call the passive
portfolio and denote by M
– Modification of active portfolio position:
– When Beta of active portfolio = 1 then:
32 33
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Efficient Frontiers with the Index Model and Full‐Covariance
The Information Ratio Matrix
The Sharpe ratio of an optimally constructed risky portfolio
will exceed that of the index portfolio (the passive strategy):
34 35
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Comparison of Portfolios from the Single‐Index and Full‐
Covariance Models Industry Betas and Adjustment Factor
36 37
Portfolio Construction and the Single‐Index Model Portfolio Construction and the Single‐Index Model
Kesimpulan Kesimpulan
Single factor model membagi sumber resiko ke dalam systematic factor Optimal active portfolio yang dibentuk dari index model akan memasukkan sekuritas‐
(macroeconomic factor) dan firm specific factor. sekuritas yang dianalisis secara khusus (analyzed securities) dengan proporsi sesuai
dengan information rasio masing‐masing.
Model index mengasumsikan bahwa macro factor dapat diwakili oleh sebuah indeks
saham (broad index of returns) Praktisi secara rutin melakukan estimasi index model menggunakan total return
(bukan excess return). Sehingga terjadi penyesuaian faktor alpha.
Single‐index mengurangi secara signifikan jumlah inpt untuk Markowitz portfolio
selection procedure. Model ini juga membantu spesialisasi security analysis (by Beta memiliki tendensi untuk berkisar di antara 1 dalam jangka panjang. Forecasting
industry) beta dapat dilakukan dengan memprediksi beberapa variabel lain.
Menurut spesifikasi index model, maka systematic risk dari sebuah portfolio atau aset
sama dengan β2 σ2M dan covariance antara dua aset sama dengan βiβjσ2M
38 39
Review
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
Sesi 7:
Teori Portfolio V: Capital Asset Pricing Model
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA
Harapan Bangsa
Business School
1
Review
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic
Minimum boundary of risky assets
CAPM Expected Return and Beta Relationship
CAPM and Index Model
Feasible Set of risky assets
CAPM in Practice
2 3
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic
Meskipun CAPM tidak sepenuhnya dapat didukung oleh bukti empiris, namun model ini Investors completely agree on assets’ mean, variances and covariances. Asumsi ini
banyak digunakan karena akurasinya dipandang cukup dapat diterima untuk aplikasi‐ disebut pula HOMOGENEOUS EXPECTATIONS.
aplikasi keuangan yang penting
In equilibrium (simplified), risk‐free assets are not in oversupply (zero net supply or every
$ borrowed = $ lended)
4 5
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic
Logika dasar CAPM mengatakan bahwa bila semua investor Logika dasar CAPM mengatakan bahwa bila semua investor
sepakat akan E(r), variance dan covariance maka semuanya sepakat akan E(r), variance dan covariance maka semuanya
akan memegang portfolio risky asset yang sama akan memegang portfolio risky asset yang sama
CAPM Key Logics
CAPM Key Logics
Bila semua investor memiliki ekspektasi yang sama terhadap return E(ri), variance dan covariance
dari risky assets (input list yang sama), serta menggunakan pendekatan Markowitz yang sama maka Kekayaan total (aggregated wealth) yang dipegang investor ada dalam P, sehingga P = M yakni
semuanya akan memegang optimal risky portfolio yang sama market portfolio dari semua kekayaan yang diinvestasikan (dalam perusahaan publik)
– Bila ada sekuritas X di dalam M yang tidak masuk ke dalam P artinya tidak ada investor yang mau
PROPORSI masing‐masing risky asset dalam optimum risky portfolio tersebut AKAN SAMA dengan memegang sekuritas tersebut (return di bawah tingkat seharusnya – alias efisiensi return/risk
proporsi saham tersebut dalam total keseluruhan market. Contoh: bila setiap investor menempatkan rendah)
5% dari portfolio pada TLKM, maka total saham TLKM yang ada di pasar juga adalah 5% dari total – Bila tidak ada yang mau memegang X, maka harganya jatuh menjadi nol dan expected return‐nya
market. kemudian meningkat
– Sehingga, para investor pasti akan membeli X (expected return positif tak terhingga)
Bila ada sekuritas risky yang tidak masuk ke dalam P artinya tidak ada investor yang berminat
– Dengan demikian, X akan dimiliki oleh semua investor
memilikinya. Hal ini akan menyebabkan harga sekuritas tersebut jatuh. Harga yang jatuh akan
menyebabkan expected return‐nya akan meningkat. Pada titik tertentu, expected return tersebut – Dalam kesetimbangan, harga sekuritas akan menyesuaikan diri sehingga semua investor mau
akan cukup tinggi sehingga menarik bagi investor sehingga dimasukkan ke dalam P. memegangnya (memiliki)
Dengan demikian, SEMUA RISKY ASSETS ada di dalam P. Semua investor akan memiliki kombinasi risk‐free asset dan market (M) dengan bobot masing‐masing
yang berbeda (sesuai utilitas masing‐masing investor)
6 7
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic
8 9
Pada ekuilibrium, ΔRTV harus sama, jika tidak semua investor akan membeli yang satu dan menjual
yang lainnya sampai ΔRTV menjadi sama.
,
Secara sederhana:
10 11
CAPM ‐ Expected Return and Beta Relationship CAPM ‐ Expected Return and Beta Relationship
di mana
Risk premium of the market = slope = E (rM) – rf
,
=
12 13
CAPM ‐ Expected Return and Beta Relationship
Table of Contents
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic
M
CAPM Expected Return and Beta Relationship
A, B
.
A
.
B
. CAPM and Index Model
CAPM Summary
14 15
CAPM and Index Model CAPM and Index Model
CAPM menjelaskan hubungan antara EXPECTED returns, Oleh karena itu, untuk dapat melakukan lompatan dari
padahal kita hanya bisa mengamati actual (realized) returns, expected return ke actual return, kita menggunakan index
yang belum tentu sama dengan prior expected return model (dengan bentuk excess return)
Capital Asset Pricing Model Index Model
CAPM mengasumsikan market portfolio (potfolio dengan semua risky asset yang ada di
market) adalah efisien. Untuk mengujinya kita harus menghitung seluruh bobot
sekuritas yang ada di market serta menguji efisiensinya. Hal ini terlalu rumit untuk
dapat dilaksanakan
16 17
CAPM and Index Model CAPM and Index Model
Ternyata, dapat ditunjukkan bahwa koefisien β index model Sehingga, estimasi dari Beta CAPM dapat dilakukan dengan
adalah SAMA dengan β CAPM, sehingga β CAPM dapat melakukan regresi Market Excess Return (RM) dengan Security
diestimasi dengan cara regresi seperti pada index model Excess Return (Ri) seperti pada index model
Hanya saja, dengan index model kita menggunakan observable market index sebagai pengganti
market portfolio yang sulit diobservasi (teoritis)
18 19
CAPM and Index Model CAPM and Index Model
Estimasi market beta dilakukan dengan cara melakukan Bila index M dalam persamaan di bawah ini melambangkan
estimasi terhadap grafik Ri dan RM berikut market portfolio, maka CAPM memprediksi bahwa alpha (α)
Estimasi Beta dengan Cara Regresi Linier
adalah nol untuk semua asset
Ri
CAPM model
RM Index model
20 21
CAPM and Index Model
Table of Contents
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Assumptions and Logic
CAPM Expected Return and Beta Relationship
CAPM and Index Model
CAPM Summary
CAPM Limitation
Grafik di atas menunjukkan bahwa alpha sangat sulit dicapai, dan sekalipun ada nilainya KECIL
(kurang dari 2 persen). Meskipun secara rata‐rata alpha = 0 bisa saja terdapat beberapa fund
manager yang memberikan alpha positif (secara konsisten, meskipun kecil?)
22 23
CAPM ‐ Summary CAPM ‐ Summary
Kesimpulan 1: CAPM menyatakan berapa expected return Kesimpulan 2: Beta adalah satu‐satunya ukuran resiko dan
yang wajar untuk tingkat resiko tertentu investor hanya mendapat kompensasi untuk market risk
CAPM memberikan tingkat expected return yang wajar dari sebuah sekuritas untuk CAPM menyatakan bahwa beta adalah (satu2) nya ukuran dari resiko. Mengapa bisa demikian ?
tingkat resiko tertentu – Investor menghitung total variance
– Idiosynchratic variance dapat didiversifikasikan
– Sehingga, investor tidak mendapat kompensasi untuk idiosynchratic risk, hanya market risk
,
= = Karena
Intuisi dari formula ini: dan
– Beta akan semakin besar jika korelasi aset i dengan pasar semakin besar
– Beta akan semakin besar jika variance aset i semakin besar Cov (X+Y, Z) = Cov (X,Z) + Cov (Y,Z)
Bisakah Beta = 0 ? Beta < 0 ? Berapakah Beta maksimal dan minimal?
24 25
Kesimpulan 2 (lanjutan): Investor hanya akan mendapat Kesimpulan 3: Dengan CAPM kita bisa menentukan cost of
premium untuk market risk, karena firm specific risk bisa equity dari sebuah investasi atau sekuritas
didiversifikasi
2
+ ei
26 27
CAPM ‐ Summary
Table of Contents
CAPM Expected Return and Beta Relationship
dan sekalipun ada nilainya KECIL
CAPM and Index Model
CAPM Summary
CAPM Limitations
28 29
CAPM Limitations CAPM Limitations
Ini adalah versi “ sampel” dari hubungan teoritis CAPM. Bila CAPM benar (dan market efisien –seperti
akan dijelaskan dalam kuliah sesi berikut) maka yakni time series error dalam CAPM seharusnya
bernilai NOL.
30 31
CAPM Limitations
+ σei2
total variance market variance firm‐specific variance
32
Table of Contents
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
Arbitrage Pricing Theory
APT vs. CAPM
Sesi 8:
Teori Portfolio VI: Arbitrage Pricing Theory
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA
Harapan Bangsa
Business School
1
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
2 3
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
F = Surprise in macro‐economic factor
(F could be positive, negative or zero). E[F] = 0 ‐> in normal
situation there is no surprise
ei = Firm specific events
4 5
A Single‐Index Model Arbitrage Pricing Theory
CONTOH MODEL 2 FAKTOR DENGAN GDP DAN IR SEBAGAI PREDIKTOR
Model multifactor menggunakan lebih dari satu faktor :
– Contoh: gross domestic product, expected inflation, interest rates etc. ri = E(ri) + GDP GDP + IR IR + ei
– Untuk menggunakan model ini, kita harus membuat estimasi beta atau
factor loading untuk setiap factor menggunakan multiple regression
ri = Return for security i
GDP= Factor sensitivity for GDP
IR = Factor sensitivity for Interest Rate
ei = Firm specific events
6 7
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
rP = E (rP) + PF + eP
Variance of the equally weighted portfolio of firm‐specific components:
F = some factor
For a well‐diversified portfolio: eP approaches zero, similar to CAPM
8 9
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
Since no investment is required, an investor can create large
positions to secure large levels of profit
In efficient markets, profitable arbitrage opportunities will
quickly disappear
10 11
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
Menurut APT, dalam market yang efisien, tidak mungkin ada Sehingga, dalam market yang efisien tidak mungkin ada 2
2 sekuritas dengan beta (slope) yang sama tapi memiliki sekuritas dengan beta (slope) sama memiliki return yang
return yang berbeda karena akan timbul peluang arbitrage berbeda karena akan menimbulkan peluang arbitrage
(0.02) x $1million = $20,000 net proceeds
12 13
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
Demikian pula, untuk dua portfolio dengan beta yang Demikian pula, untuk dua portfolio dengan beta yang
berbeda maka risk‐premiumnya harus proporsional dengan berbeda maka risk‐premiumnya harus proporsional dengan
perbedaan beta‐nya perbedaan beta‐nya
Contoh Peluang Arbitrage pada Portfolio dengan Beta berbeda
14 15
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
One Factor Security Market Line One Factor Security Market Line
IMPLIKASINYA… Persamaan Garis SML berdasarkan APT
Bila kita mempunyai Karena intercept adalah rf dan slopenya adalah E(RM) – rf / 1 = E(RM) – rf maka
MARKET INDEX (M) persamaan dari garis SML tersebut adalah:
yakni sebuah portfolio
yang terdiversikasi …
16 17
Arbitrage Pricing Theory Arbitrage Pricing Theory
18 19
APT vs. CAPM
20 21
APT vs. CAPM APT vs. CAPM
Model ini berlaku untuk portfolio yang Prediksi expected return dari CAPM Kritik dari Ross menyatakan bahwa true market is unobservable. Dengan demikian CAPM
terdiversifikasi, namun bisa saja ada adalah pasti (tidak ambigu) untuk sebenarnya tidak bisa diuji, bukannya salah!
sebagian kecil komponen sekuritas semua sekurits
PERBEDAAN individual tentu dalam portoflio yang Expeced return dan beta dalam pengujian Fama dan French mungkin diestimasi dengan tidak baik
PORTFOLIO melanggar hubungan SML yang diajukan karena time‐variation (tidak berjarak periode yang sama)
EXPECTED APT.
RETURN – Namun demikian, efek individualnya Dalam kenyataannya, CAPM banyak digunakan oleh praktisi karena
akan kecil sehingga portfolio masih
mengikuti SML meskipun secara merupakan model yang CUKUP MEMUASKAN untuk memprediksi return
individu tidak.
22 23
Table of Contents
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT
Random Walks and the Efficient Market Hypothesis
Sesi 9:
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya
Teori Portfolio VII:
Efficient Market Hypothesis Jenis‐jenis Analisis dan Strategi Investasi
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA
Harapan Bangsa
Business School
1
Random Walks and the Efficient Market Hypothesis
Bila digeneralisasikan, maka kita bisa mengatakan bahwa semua informasi yang bisa digunakan
untuk memprediksi kinerja saham SUDAH TEREFLEKSI dalam harga yang berlaku di pasar pada saat
tertentu.
Perubahan harga hanya terjadi apabila muncul INFORMASI BARU YANG TIDAK TERPREDIKSI
sebelumnya. Semua informasi baru yang terprediksi artiya termasuk ke dalam informasi hari ini
dan harga hari ini
Random Walks adalah konsekuensi langsung bila harga Pandangan yang menyatakan bahwa harga saham sudah
saham mencerminkan semua informasi yang ada saat ini mencerminkan seluruh informasi yang ada di pasar disebut
EFFICIENT MARKET HYPOTHESIS
Bayangkan bila kita bisa memprediksi dengan pasti harga saham
Contoh respon harga saham ketika INFORMASI BARU
Bila EMH benar, maka harga saham mengikuti gerakan acak / random walk (kadang dengan ‘drift’ muncul dalam sebuah market yang efisien
akibat pertumbuhan perusahaan)
EMH menyatakan prediktor terbaik untuk harga masa depan adalah harga hari ini!
Atau
4 5
Random Walks and the Efficient Market Hypothesis Random Walks and the Efficient Market Hypothesis
Upaya riset dan alokasi sumberdaya (pada security analysts) untuk menggali informasi baru hanya
akan dilakukan manajer investasi apabila memberikan peluang untuk menghasilkan expected
return yang lebih baik.
Karena banyak perusahaan yang berupaya melakukan hal serupa, maka informasi oleh armada
security analysts yang digali umumnya sudah terefleksi pada harga saham yang berlaku di pasar.
Hal ini tidak berarti bahwa tidak mungkin Anda sebagai security analysts menemukan informasi
yang sama sekali baru, tetapi adalah bijaksana untuk menduga bahwa kompetitor‐kompetitor
Anda juga mungkin melakukan upaya riset yang sama dan sudah memiliki informasi tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa peluang menemukan informasi yang baru akan lebih besar pada market
yang tidak terlalu advanced seperti di US
– Di negara‐negara emerging market: analisis tidak terlalu mendalam sehingga efisiensi pasar
lebih rendah
– Saham‐saham kecil di US sekalipun kurang mendapat perhatian, sehingga memberi peluang
besar untuk menemukan inefisiensi
6 7
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya
Random Walks and the Efficient Market Hypothesis
Harga saham pada saat tertentu Harga saham sudah merefleksikan Harga saham sudah merefleksikan
sudah merefleksikan semua semua informasi publik yang semua informasi publik, private,
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya informasi yang bisa diperoleh mencerminkan prospek sebuah dan insider termasuk yang
dengan cara mempelajari market perusahaan tersedia hanya untuk para insider
Jenis‐jenis Analisis dan Strategi Investasi trading data seperti gerakan harga mencerminkan prospek sebuah
di masa lalu, trading volume, atau perusahaan
short interest.
Meskipun insider trading melawan
Trend analysis adalah sia‐sia. hukum, batasan private dan
Sinyal masa lalu mudah dan sudah insider trading tidaklah selalu jelas
diketahui para investor sehingga
tidak bernilai.
8 9
Namun demikian, Fama dan Blume mengatakan bahwa keuntungan dari market inefficiency biasanya
lebih kecil dari biaya transaksi (komisi, bid‐ask spread, price pressure effect). Potensi keuntungan
tersebut biasanya kurang dari 1 % saja.
KESIMPULAN 1 KESIMPULAN 2
Weak Market Efficiency kadang‐kadang ditolak (kadang‐kadang terjadi inefisiensi). Namun besaran Semi‐strong Efficiency pada umumnya TERBUKTI (sangat JARANG DITOLAK)!
dari “ineficiency” tersebut terlalu kecil dibandingkan dengan transaction cost akibatnya technical
analysis di US umumnya tidak menghasilkan return yang baik!
10 11
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya
KESIMPULAN 2 KESIMPULAN 2
Semi‐strong Efficiency pada umumnya TERBUKTI (sangat JARANG DITOLAK)! Strong Efficiency pada umumnya TIDAK TERBUKTI !
12 13
Book‐to market ratio: saham dengan B/M tinggi memiliki atau karena Key Point: PE Ratio mencerminkan Growth Opportunities !
higher return daripada saham dengan B/M rendah Semakin besar growth opportunities semakin besar PE Ratio.Ini sebabnya mengapa perusahaan yang memiliki earning
(2) MARKET INEFFICIENCY
kecil (atau bahkan negatif) bisa memiliki harga/nilai saham tinggi.
One‐year momentum anomaly: saham dengan highest Contoh: perusahaan technology start‐up (Google, Facebook).
return tahun lalu memiliki higher average return dari
saham dengan lowest return tahun lalu.
14 15
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya
16 17
18 19
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya
Terdapat dua jenis analisis sekuritas: analisis teknikal dan Analisis teknikal menggunakan harga dan volume trading
analisis fundamental sebagai informasi utama untuk memprediksi arah harga
saham
ANALISIS TEKNIKAL CONTOH ANALISIS TEKNIKAL
Menggunakan trend harga masa lalu (charts) untuk mencari pola (pattern) harga masa lalu
untuk memperkirakan harga di masa depan dan mengeksploitasi peluang profit.
Menggunakan istilah‐ istilah seperti resistance level atau support level (batas harga
karena alasan psikologis).
Percaya bahwa informasi prediksi masa depan tidak penting untuk strategi trading, karena
harga saham akan menyesuaikan diri secara lambat terhadap perubahan faktor
fundamental
Analisis teknikal menggunakan harga dan volume trading Sedangkan analisis fundamental, menggunakan proyeksi
sebagai informasi utama untuk memprediksi arah harga kinerja keuangan perusahaan (free cash flow) untuk
saham menghitung nilai saham
CONTOH ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS FUNDAMENTAL
Menggunakan data akuntansi dan ekonomi untuk memperkirakan harga saham di masa
Definition of 'Head And Shoulders Pattern'
depan: interest rate, dividend prospect, free cash flow expectation, dan resiko
A technical analysis term used to describe a chart formation in perusahaan.
which a stock's price:
Dilakukan dengan cara menghitung present discounted value dari free cash flow
1. Rises to a peak and subsequently declines.
2. Then, the price rises above the former peak and again declines. perusahaan. Bila nilai saham hasil perhitungan ini berada di atas harga saham, maka teknik
3. And finally, rises again, but not to the second peak, and ini menyarankan investor untuk membeli saham.
declines once more.
Peluang untuk mendapat profit dengan cara ini sangat dipengaruhi oleh kualitas analisis
The first and third peaks are shoulders, and the second peak
forms the head. yang dilakukan. Kuncinya adalah menemukan saham yang lebih baik dari perkiraan semua
analis/investor lain. Contoh: Warren Buffet!
22 23
Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya Jenis‐jenis EMH dan Implikasinya
STRATEGI AKTIF: mencari saham yang akan outperform the market (lebih bagus dari index). Strategi
tradingnya adalah dengan melakukan timing (masuk / keluar pada saat yang tepat)
STRATEGI PASIF: menciptakan index fund yakni portfolio yang mengikuti broad‐based Index
(contohnya Vanguard 500 yang mengikuti S&P 500 index). Strategi tradingnya adalah dengan BUY and
HOLD.
Dari penjelasan dalam kuliah ini seharusnya kita sudah paham bahwa upaya sekedarnya dalam
memilih saham tidak akan membuahkan hasil. Hanya analisis serius yang bisa menghasilkan potential
trading profits.
– Teknik tersebut umumnya hanya bisa dilakukan investment manager berskala besar. Apabila dana
CAPM Application yang dikelola besar, kenaikan kecil dalam return sudah cukup menutupi biaya riset dan analisis.
Dengan demikian investor kecil lebih baik bergabung dalam mutual funds dan menggunakan
PASSIVE strategy (tidak perlu mencari‐cari saham yang akan outperform).
Para pendukung EMH menyatakan: upaya mencari saham yang outperform the market dan
melakukan timing (ACTIVE strategy) adalah upaya yang SIA‐SIA karena harga saham sudah
mencerminkan semua informasi publik yang ada.
24 25
Appropriate risk level: investment manager has to select stocks and
develop portfolio that provides systematic risk level that suits the investor’s
risk aversion.
Tax considerations: investment manager can help reduce tax by tilting
portfolio to certain direction (high tax dividend or low tax capital gain, or
tax advantaged real‐estate ventures).
Other considerations: old vs. young investors have different needs. Older
investors want principal saving but younger ones want long term inflation
indexed bonds.
28 29
PRODUK DERIVATIF
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT atau produk turunan adalah
Sesi 10: sekuritas / kontrak (misalnya option, futures,
Derivatif I: forward, swap) yang pergerakan nilainya
Introduction to Options tergantung dari pergerakan
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA underlying asset‐nya
(misalnya saham, komoditas, foreign exchange,
interest rate, dll.)
Harapan Bangsa
Business School
1
2 3
Option Contract Option Contract
Option adalah salah satu produk derivatif terpenting dalam Option umumnya digunakan sebagai instrumen hedging
dunia investasi (lindung nilai)
TERMINOLOGI OPTION CONTOH OPTION
TERMINOLOGI OPTION
Terdiri dari dua jenis option:
– Call Option : hak membeli aset pada harga tertentu (exercise price atau strike price) In the Money ‐ exercise of the option would
sebelum atau pada tanggal tertentu di kemudian hari (expiration date) be profitable
– Put Option : hak menjual aset pada harga tertentu (exercise price atau strike price) – Call: market price>exercise price
sebelum atau pada tanggal tertentu di kemudian hari (expiration date) – Put: exercise price>market price
Terdapat dua jenis option dari sisi exercise: American Option dapat di‐exercise pada atau
sebelum expiration date, sedangkan European Option hanya bisa di‐exercise pada hari Out of the Money ‐ exercise of the option
would not be profitable
expiration date.
– Call: market price<exercise price
Karena bersifat melindungi investasi dari resiko (seperti asuransi), Option memiliki harga
– Put: exercise price<market price
tertentu yang disebut PREMIUM
Istilah: membeli option = long, menjual option = short. At the Money ‐ exercise price and asset price
are equal
Disebut produk derivatif karena pergerakan nilainya tergantung dari pergerakan
underlying assetnya (misalnya saham)
4 5
Option Contract Option Contract
Stock Options Notation
Payoff to Call Holder Payoff to Call Writer
Futures Options
(ST ‐ X) if ST >X ‐ (ST ‐ X) if ST >X
Foreign Currency Options
0 if ST < X
0 if ST < X
Interest Rate Options Profit to Call Holder Profit to Call Writer
Payoff + Option Premium
Payoff – Option premium
(purchase price)
6 7
Option Contract Option Contract
Call Option holder mendapat keuntungan bila harga asset Call Option writer mendapat kerugian bila harga asset naik
naik di atas harga exercise pricenya di atas harga exercise pricenya
8 9
Option Contract Option Contract
Payoffs to Put Holder Payoffs to Put Writer
(X ‐ ST) if ST < X ‐(X ‐ ST) if ST < X Profit = Payoff – Option
Purchase Price
Profit to Put Holder Profits to Put Writer
10 11
Option Contract Option Contract
12 13
Option Contract Option Contract
IBM Stock Price
$95 $105 $115
All Stock ‐5.0% 5.0% 15%
All Options ‐100% ‐50% 50%
Lev Equity ‐7.3% ‐2.3% 7.7%
14 15
Option Strategies
Strategi 1: Protective Put
Membeli stock dan sekaligus membeli put option dari stock
tersebut
Table of Contents
Option Contract
Option Strategies
Option Valuation and Put Call Parity
Option Like Securities
16 17
Option Strategies Option Strategies
18 19
Option Strategies Option Strategies
20 21
Option Strategies Option Strategies
Dengan Covered Call kita menikmati tambahan keuntungan Selain protective put dan covered call, masih terdapat
premi, namun kehilangan sebagian potential upside (Sell beberapa strategi option lainnya
Discipline)
Straddle (Same Exercise Price): Long Call and Long Put
Contoh Covered Call
Bayangkan sebuah pension fund memiliki 1,000 lembar saham Spreads : A combination of two or more call options or put
dengan harga @$100. Bila manager pension fund bermaksud menjual options on the same asset with differing exercise prices
saham bila mencapai $110, dan harga opsi call expiring dalam 60 hari or times to expiration.
dengan exercise price $110 saat ini adalah $ 5.
Dengan menjual 1,000 kontrak call, Fund tersebut akan mendapat Vertical or money spread:
tambahan keuntungan $5,000 (extra income dari premi option yang
Same maturity
dijualnya) namun kehilangan potensi keuntungan bila harga saham
naik ke atas $110. Different exercise price
24 25
Option Strategies Option Strategies
Strategi Spreads: gabungan 2 atau lebih call (atau put) dari Strategi Spreads digunakan investor bila investor yakin
stock yang sama dengan perbedaan exercise price atau time bahwa satu option overpriced dibandingkan yang lain
to maturity
26 27
Option Valuation and Put Call Parity
PUT CALL PARITY
Table of Contents
Option Contract
Option Strategies
Option Valuation and Put Call Parity
Option Like Securities
28 29
Option Valuation and Put Call Parity Option Valuation and Put Call Parity
Harga Put dan Call harus selalu memenuhi rumus Put Call Harga Put dan Call harus selalu memenuhi rumus Put Call
Parity, kalau tidak akan terjadi peluang arbitrage Parity, kalau tidak akan terjadi peluang arbitrage
CONTOH MISPRICING
Stock Price = 110 Call Price = 17
Put Price = 5 Risk Free = 5%
Maturity = 1 yr X = 105
117 > 115
Since the leveraged equity is less expensive, acquire the low cost alternative
and sell the high cost alternative
30 31
Option Valuation and Put Call Parity Option Valuation and Put Call Parity
Nilai (harga wajar) dari Option ditentukan antara lain oleh Terdapat berbagai cara menghitung nilai (valuasi) option,
volatilitas underlying assetnya salah satu di antaranya adalah rumus Black & Scholes
6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI OPTION BLACK & SCHOLES FORMULA FOR CALL OPTION
Stock Price
Co = SoN(d1) ‐ Xe‐rTN(d2)
Exercise Price
d1 = [ln(So/X) + (r + 2/2)T] / (T1/2)
Volatilitas dari Stock Price
d2 = d1 + (T1/2)
Time to Expiration
where
Co = Current call option value
Interest Rate
So = Current stock price
Dividend Rate dari Stock
N(d) = probability that a random draw from a normal
distribution will be less than d
32 33
Option Valuation and Put Call Parity
Option Contract
Option Strategies
Option Valuation and Put Call Parity
Option Like Securities
34 35
Option Like Securities
Callable Bonds
Convertible Securities
Warrants
Collateralized Loans
36
PRODUK DERIVATIF
MG – 3201 INVESTMENT MANAGEMENT atau produk turunan adalah
Sesi 11: sekuritas / kontrak (misalnya option, futures,
Derivatif II: forward, swap) yang pergerakan nilainya
Futures, Swaps dan Risk Management tergantung dari pergerakan
Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA underlying asset‐nya
(misalnya saham, komoditas, foreign exchange,
interest rate, dll.)
Harapan Bangsa
Business School
1
Swaps
2 3
Introduction to Futures Introduction to Futures
Forward dan Futures adalah kontrak untuk jual‐beli aset Berbeda dengan option, settlement kontrak dalam
pada saat tertentu di masa depan pada harga yang telah futures/forward harus dilakukan, sedangkan
disepakati sebelumnya pemegang option tidak harus mengexercise haknya
• Forward ‐ an agreement calling for a future delivery of an asset at an Beberapa Terminologi Futures
agreed‐upon price • Futures price ‐ agreed‐upon price at maturity
• Futures ‐ similar to forward but feature formalized and standardized • Spot price ‐ current price of the underlying asset
characteristics
• Long position ‐ agree to purchase
• Key difference in futures
• Short position ‐ agree to sell
– Secondary trading ‐ liquidity
• Profits on positions at maturity
– Marked to market – daily settlement
Long = spot minus original futures price
– Standardized contract units
Short = original futures price minus spot
– Clearinghouse warrants performance
4 5
Introduction to Futures Introduction to Futures
Pada awalnya forward/futures digunakan untuk HEDGING Karena fiturnya yang sangat cocok untuk HEDGING maka
produk agrikultur dan komoditas (petani dan pabrik) namun futures digunakan untuk banyak jenis aset
juga cocok untuk HEDGING aset lainnya
Beberapa Pasar Futures
• Metal & Petroleum
• Agriculture
• Interest Rate
• Currency
• Equity Index
Kepastian Harga
Gandum
PETANI PABRIK
6 7
Introduction to Futures Introduction to Futures
Berbeda dengan option, payoff profile dari Futures Untuk menghindari resiko tidak dilaksanakannya kontrak
berbentuk linier karena settlement kontraknya pada exercise (counterparty risk), maka transaksi pembeli dan penjual
date dan exercise price harus dilakukan futures dilakukan melalui clearinghouse
Transaksi Forward
Transaksi Futures
Contoh bursa futures
misalnya CME Group (ex.
CBOT dan CME) di US
atau Bursa Berjangka
Jakarta (BBJ) di Indonesia
8 9
Introduction to Futures Introduction to Futures
Dalam futures, transaksi antara pembeli dan penjual tidak Dengan menggabungkan asset dan futures contract maka
terjadi secara langsung seperti dalam forward tetapi seorang investor melindungi nilai investasinya
dilakukan melalui clearinghouse
Beberapa Terminologi Trading di Pasar Futures
• Clearinghouse ‐ acts as a party to all buyers and sellers
– Obligated to deliver or supply delivery
– Net zero position
• Closing out positions
– Reversing the trade (if you want to undo long position just instruct your
broker to enter the short side of a contract to close your contract)
– Take or make delivery (cash settlement or asset settlement)
– Most trades are reversed and do not involve actual delivery
• Marked to market
– Profit/loss is settled on daily basis without waiting until expiration date
• Open Interest Contoh:
– Is the number of contracts outstanding (number of either long or short Seorang produsen minyak memiliki posisi natural long oil. Agar
contracts outstanding) keuntungannya terlindungi, maka ia menjual kontrak futures (short futures),
10 sehingga posisi akhirnya adalah netral (long oil + short oil = netral) 11
Introduction to Futures Introduction to Futures
Assume the investor
hedges by selling or
shorting one contract
12 13
Foreign Exchange Futures
Table of Contents Active forward market
– Differences between futures and forward markets: not
standardized, not marked to market
Introduction to Futures
– Participants must be creditworthy : banks and large traders
Foreign Exchange Futures and Hedging
Futures markets
Stock‐Index Futures
– Chicago Mercantile (International Monetary Market)
Interest Rate Futures – London International Financial Futures Exchange
– MidAmerica Commodity Exchange
Commodity Futures
Swaps
14 15
Foreign Exchange Futures Foreign Exchange Futures
Contoh dalam US Dollar dan British Pound rus = 4% ruk = 5% E0 = $2.00 per pound T = 1 yr
di mana
F0 adalah forward price If the futures price varies from $1.981 per
E0 adalah current exchange rate pound arbitrage opportunities will be present
16 17
Foreign Exchange Futures Foreign Exchange Futures
A US exporter firm wants to protect against a decline in profit that would
result from a decline in the pound
Estimated profit loss of $200,000 from the export value if the pound
declines by $.10
– To hedge, the firm needs $200,000 for each $.10 change of USD to the
pound.
– Short or sell pounds for future delivery to avoid the exposure
Suppose future price is currently $2 per pound for delivery in 3 months. If
the exchange rate in 3 months is $1.9 then the firm makes $0.10 profit per
pound (£) from the future contract.
The firm needs to sell $200,000 / (0.10 $/ £) = £2,000,000
18 19
Foreign Exchange Futures
Interest Rate Futures
HEDGE
Commodity Futures
Payoff from FUTURES position
$.10 / £ Swaps
So we need to sell (deliver)
£ 2,000,000
20 21
Stock Index Futures Stock Index Futures
Available on both domestic and international stocks
Advantages over direct stock purchase
– Investors can participate in broad market movements without actually
buying or selling large amounts of stock
– Stock Index futures is a synthetic holdings of the market portfolio
– Speculators with frequent trading will have lower transaction costs
and better for timing
22 23
Stock Index Futures Stock Index Futures
Berbagai Stock Index yang ada memiliki korelasi yang cukup Dengan berinvestasi di T‐bills dan index futures kita bisa
tinggi membeli market portfolio dengan biaya rendah (produk
sintetik)
Market timers need to be able to switch between stocks and T‐bills quickly and with low
transaction cost
– Bullish: long stocks, short T‐bills
– Bearish: short stocks, long T‐bills
– Switching back and forth from many stocks to T‐bills visa versa is expensive due transaction costs
and can lead to slippage
24 25
Stock Index Futures Stock Index Futures
26 27
Stock Index Futures Stock Index Futures
Interest Rate Futures
Foreign Exchange Futures and Hedging Perusahaan yang berencana untuk menerbitkan obligasi dalam beberapa waktu ke
depan berupaya melakukan proteksi terhadap kenaikan suku bunga
Stock‐Index Futures
Perusahaan pensiun yang akan segera mendapat uang masuk besar dan
Interest Rate Futures merencanakan untuk menginvestasikan dalam long‐term bonds dalam beberapa
waktu ke depan berupaya untuk memproteksi diri terhadap kemungkinan
Commodity Futures penurunan suku bunga
Swaps
30 31
Interest Rate Futures Interest Rate Futures
Contoh: Interest rate hedging Contoh: Hedge Ratio
Portfolio value = $10 million
Modified duration = 9 years
PVBP for the portfolio
RESIKO H =
PVBP for the hedge vehicle
If rates rise by 10 basis points (.1%) then change in value = ( 9 ) ( .1%) = .9% or $90,000 capital loss. $9,000
= = 100 contracts
Present value of a basis point (PVBP) = $90,000 / 10 = $9,000 per basis point $90
HEDGE
Cara mengoffset resiko ini adalah dengan mengambil posisi interest rate futures. T‐bond contract
adalah cara yang paling umum dilakukan.
Misalnya kontrak T‐bonds memiliki $100,000 par value dengan coupon 6% dan 20 year maturity.
Bila harga futures saat ini $90 per $100 par value. Karena kontrak memerlukan delivery $100,000 per
value, maka multipliernya adalah $1,000.
Seingga bila yield dari bond meningkat 10 b.p. maka nilai bond akan turun sebesar 10x 0.1% = 1%.
Harga futures juga akan turun 1% dari 90 ke 89.10. Karena multiplier kontak $1,000, maka gain dari
setiap short contract adalah $1,000 x 0.90 = $900 atau $90 per b.p.
32 33
Commodity Futures
Stock‐Index Futures
Interest Rate Futures
Where; F0 = futures price P0 = cash price of the asset
Commodity Futures
C = Carrying cost c = C/P0
Swaps
34 35
Commodity Futures Commodity Futures
36 37
Swap
38 39
Swap Swap
– Seorang swap dealer mungkin bersedia untuk menukarkan atau “swap” cash flow
yang berdasarkan 6‐month LIBOR rate dengan cash flow fixed pada tingkat 7%.
catatan: LIBOR atau London Interbank Offered Rate adalah suku bunga
pinjaman antar bank yang paling umum digunakan dalam pasar swap untuk
interest rate).
– Bila si portfolio manager dan swap dealer kemudian bertransaksi, maka artinya si
manager setuju untuk membayar 7% terhadap notional principal $100 juta dan
menerima pembayaran sebesar LIBOR rate atas jumlah tersebut.
40 41
Swap Swap
42 43
Swap Swap
44 45