1. Latar Belakang
Bila dibandingkan dengan pesaing Apple dari negeri gingseng, Samsung, yang
dikenal selalu menawarkan varian produk yang lebih melimpah, Apple justru
dikenal sebagai perusahaan yang relatif sedikit dalam mengeluarkan varian merek
untuk tiap produknya. Hal inilah yang menjadikan Apple tetap bisa fokus, dan
mampu mempertahankan loyalitas pelanggannya.
Sejak kemunculan iPhone generasi pertama, Steve Jobs sudah meyakini bahwa
suatu produk yang revolusioner seharusnya dibuat untuk memudahkan konsumen,
bukan untuk mempersulit. Kesederhanaan itulah yang kemudian menjadi filosofi
bagi setiap produknya.
Produk yang digagas oleh Steve Jobs itu, hingga kini begitu digemari, karena tidak
hanya berhasil membuat produk yang begitu canggih mendahului masanya, tapi
dalam waktu yang bersamaan mampu menawarkan konsep simplicity, sehingga
pada setiap produknya begitu nyaman dan sangat mudah untuk digunakan oleh
pengguna awam sekalipun.
Sudah merupakan rahasia umum, bahwa untuk menekan biaya produksi, apple
menggandeng perusahaan yang bermarkas di Taiwan, Foxconn, untuk membuat
pabrik pembuatan Ipad dan iPhone 5 di Cina.
Tidak hanya pada biaya produksi produk, untuk biaya iklan pun perusahaan yang
bermarkas besar di Silicon Valley, California tersebut, ‘hanya’ mengeluarkan 933
juta dolar, hampir separuh dari biaya iklan Microsoft yang mencapai 1.600 juta
dolar, bahkan tidak sampai sepertiga biaya iklan dari Coca Cola yang mencapai
3.256 juta dolar.
Keberadaan para fans fanatik yang rela antri hingga berhari – hari untuk
mendapatkan produk terbaru dari Apple, tidak bisa dipungkiri ikut mendongkrak
popularitas perusahaan ini. Belum lagi keuntungan publikasi lewat word of
mouth yang semakin cepat melalui sejumlah media sosial
seperti twitter dan facebook.
5. Steve Jobs
Bahkan hingga kini orang masih saja mengkaitkan Apple dengan mendiang Steve
Jobs. Kejeniusannya dalam membuat produk yang revolusioner, membuatnya
selalu dikenang. Sejak meninggalnya Jobs, sejumlah kalangan meragukan, apakah
Apple akan mampu bertahan ditengah ketatnya persaingan, mengingat hingga kini
sejumlah fans tidak melihat munculnya produk yang menggebrak pasar dengan
inovasi.
Kesukesan Apple saat ini, juga seringkali dianggap sebagai keberhasilan produk
yang merupakan warisan inovasi sang pendiri, Steve Jobs, bukan inovasi para
penerusnya