Anda di halaman 1dari 13

TOKOH DUNIA YANG SAYA PILIH SEBAGAI INSIPIRASI DENGAN GAYA KEPIMPINANNYA

1. STEVE JOBS
Steve Jobs merupakan salah satu sosok pemimpin bisnis yang paling menonjol saat ini.
Meskipun ia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya, namun Jobs terbukti menjadi salah satu
entrepreneur yang tersukses di dunia. Apa yang menjadi keunggulan Jobs dan bagaimana gaya
kepemimpinannya yang unik menjadi kunci kesuksesan Apple? Berikut ini adalah ulasannya.

Visioner.
Steve Jobs merupakan salah satu pemimpin yang paling visioner, dimana ia selalu mempunyai
visi jangka panjang, yang kemudian membuktikan bahwa langkah yang ia ambil merupakan
langkah revolusioner. Macintosh, misalnya, yang diluncurkan pada awal tahun 1984, merupakan
PC pertama yang menggunakan mouse, serta dilengkapi graphical user interface (GUI), bukan
hanya command-line interface. Hingga saat ini, PC pasti dilengkapi dengan mouse juga GUI.
Hingga kini, iPod menjadi MP3 player terpopuler di dunia, dan iPhone juga menjadi salah
satu most wanted gadget di seluruh dunia.
Visinya terhadap Pixar, yang pertama kali memproduksi film animasi dengan computer, juga
terbukti sukses luar biasa, dan berhasil menelurkan beberapa blockbuster di pasar, seperti Toy
Story, A Bugs Life, Toy Story 2, Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille, hingga yang terakhir
Wall-E.

Customer-Driven.
Salah satu keunggulan Steve Jobs adalah, dia melakukan inovasi produk yang
berdasarkan customer-driven. Meskipun mungkin dia lebih mengutamakan intuisi dibandingkan
pendapat lain seperti riset pasar, namun Jobs mempunyai intuisi yang kuat mengenai apa yang
dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam produk Apple,
mulai dari Macintosh, iMac, iPod, hingga iPhone, yang selalu mengutamakan user interface, yang
intinya memberikan kemudahan dan convenience bagi penggunanya.
Selain itu, Apple juga dikenal dengan customer experience yang unggul, berdasarkan riset
customer experience index yang dikeluarkan Forrester untuk tahun 2008 yang menempatkannya
di posisi pertama dengan nilai 80%, mengalahkan perusahaan raksasa lainnya di dunia. Salah
satunya mungkin disebabkan oleh ritel Apple yang menyediakan konsultasi gratis di tempat.
Micromanager yang Kharismatik.
Di lingkungan kerja Apple, Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin yang gaya
kepemimpinannya seperti micromanager, yakni banyak menuntut dan cenderung egois. Salah
satu kritik yang banyak ditujukan kepadanya adalah bagaimana ia selalu menginginkan segala
sesuatu dijalankan sesuai dengan caranya.
Justru ini menjadi kunci sukses Apple, yakni karena Steve Jobs mampu untuk
mengarahkan orang-orang yang dimilikinya untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak
pernah dilakukan, karena hal ini penting untuk pencapaian visi dan rencana yang telah dirancang
oleh Jobs. Intinya, gaya micromanager Steve Jobs berimplikasi positif karena Steve Jobs sudah
mengetahui dengan pasti apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya, sehingga ini
seakan menjadi pecut bagi karyawannya untuk mencapai kesuksesan yang dicita-citakan.
Fokus.
Salah satu kunci kesuksesan Steve Jobs dalam memimpin Apple adalah menjadikan
mereka untuk fokus ke dalam digital hub strategy. Strategi yang diperkenalkan Apple sejak tahun
2001, hingga saat ini menjadi fondasi dan fokus bagi Apple. Tujuan utama dari strategi ini adalah
memungkinkan pengguna untuk memperoleh akses terhadap content hiburan dimana dan
kapanpun mereka inginkan.
Awalnya, Apple hanya meluncurkan iPod, kemudian didukung dengan iTunes yang sontak
menjadikan musik format digital menjadi hit di seluruh dunia, dan menjadi game-changer di industri
musik. Selanjutnya, Apple juga mengembangkan berbagai aplikasi pendukung produk-produknya,
seperti iPhoto, iMovie, iDVD bahkan hingga system operasi Mac OS. Seluruh pengembangan
yang dilakukan Apple terkait dengan focus pada digital hub strategy mereka termasuk produk-
produk terbarunya kini yakni iPod Touch dan iPhone yang kini laris manis di seluruh dunia.
Demikian adalah beberapa karakteristik dari kepemimpinan Steve Jobs yang unik, dan
tidak dimiliki oleh banyak orang. Kepemimpinan Steve Jobs yang visioner dan kuat mampu
membawa Apple menjadi salah satu raksasa terbesar di dunia saat ini. Semoga hal ini dapat
menjadi inspirasi bagi Anda dan para pemimpin lainnya.

KEPEMIMPINAN Steve Jobs

Kepemimpinan Steve Jobs


Dalam buku Dubrins tentang kepemimpinan dia menunjukkan karisma sebagai "melibatkan
hubungan antara pemimpin dan orang yang dipimpin". Ia selanjutnya menunjukkan pentingnya
"manajemen dengan inspirasi" saat ia menyebutnya dan dia menunjuk ke gaya komunikasi yang
berbeda dari pemimpin karismatik. Pada dasarnya, Karisma adalah aspek kunci dari
kepemimpinan. Steve Jobs terkenal karena kemampuannya dalam memberikan pidato dan
memikat perhatian penonton. Dia mampu memikat karyawan dan penonton dengan kemampuan
evangelist. Dalam hal ini kita dapat mengamati bahwa dia dimiliki kemampuan karismatik dengan
mengkomunikasikan ide-idenya menggunakan metafora, analogi dan cerita. Menariknya, saat
presentasi produk baru Apple "iPad" dia akan duduk di sofa karena untuk membuat skenario yang
membantu penampil dan pendengar untuk membayangkan adegan Minggu pagi di rumah,
menggunakan produk baru ini saat membaca koran. Jobs kemudian mulai membuka halaman web
koran Amerika. Dengan menciptakan kisah-kisah di kepala penonton, dia mengkomunikasikan
keunggulan produk yang paling efisien. Dia adalah pembicara yang berbakat dengan kemampuan
luar biasa (referent power).

Karisma Jobs sangat bergantung pada pengetahuan yang mendalam dan pemahaman tentang
teknologi yang ia dalami (expert power). Pengetahuan teknis Jobs tidak dapat melakukannya.
Bagaimanapun, Jobs telah mendirikan Apple bersama dengan Wozniak dan bersama-sama
mereka mengembangkan perangkat keras yang pertama. Tentu pemahaman Jobs tentang
teknologi dapat dikombinasikan dengan bakat visionernya membantu dia untuk mengembangkan
visi lalu mengkomunikasikannya secara efisien untuk eksekusi, kepada parakaryawannya. Sifat
karismanya memungkinkan dia untuk membangkitkan antusiasme karyawan (keterlibatan kerja)
untuk menjadi lebih baik dengan melakukan tugas-tugas yang tampaknyamustahil, dan juga
meyakinkan pelanggan untuk membeli produk Apple. Personalisasi kepemimpinan Jenis
karismanya dapat digambarkan sebagai yang telah dipersonalisasi. Ini berarti yang terutama
berfungsi adalah kepentingan sendiri dan latihan hanya hambatan kecil pada penggunaan
kekuasaan. Dalam kasus Jobs ini berarti bahwa ia tidak hanya memotivasi dengan bercerita, tetapi
juga dengan kekerasan. Jobs digambarkan oleh beberapa orang sebagai orang yang manipulatif,
tidak jujur, dan kasar. Indikasi ini dapat ditemukan ketika ia mengatakan, " My job is to not be easy
on people. Myjob is to make them better. My job is to pull things together from different parts of
thecompany and clear the ways and get the resources for the key projects. And to take thesegreat
people we have and to push them and make them even better, coming up with moreaggressive
visions of how it could be." Ia ingin orang-orang mengikutinya, mengharapkan ketaatan dan lebih
dari itu nampak keluar dari minatnya sendiri karena bekerja di Apple adalah tujuan yang berharga
dalam hidupnya.Sebagai kesimpulan, kita bisa mengatakan bahwa ia adalah tipe visioner yang
mengkomunikasikan visi dengan baik dalam cerita. Visi dan caranya dalam berkomunikasiitu
adalah atribut utama yang membuat Jobs dianggap sebagai karismatik.

Karena perilaku manipulatifnya ia dianggap oleh beberapa karyawan sebagai otokratis.


Perilakunya dalam pertemuan misalnya digambarkan sebagai kasar, berwibawa dan
menjengkelkan. Dubrin menjelaskan pentingnya pertimbangan dan memulai struktur.
Pertimbangan maksudnya untuk tingkat seorang pemimpin menawarkan dukungan emosional,
sementarastruktur adalah cara mengorganisasi pekerjaan, yaitu dengan jadwal, perintah,
pedoman, dll. "Menyelesaikan pekerjaan merupakan prioritas utama mereka. Karena sifat
perfeksionisnya, Jobs mendominasi keberadaan yang membuat beberapa karyawan takut. Ini
akan membuat kita mengasumsikan bahwa tingkat pertimbangannya agak rendah (selain itu ia
akan peduli tentang ketakutan orang-orang dan mencoba untuk melawanitu) dan tingkat struktur
memulainya agak tinggi, seperti yang kita lihat dalam paragraph "karisma". Namun, dalam
beberapa tahun kemudian, ia menunjukkan kehangatan dan mengurangi balasdendam terhadap
karyawannya. Bahkan, nilai persetujuan oleh karyawannya sekarang menunjukkan Jobs harus
mendapatkan persetujuan 90%. Namun demikian, tidak semuanya jelas bahwa nilai ini didasarkan
pada dia yang menjadi lebih lunak pada orang akhir-akhir ini atau hanya pada kekaguman orang
kepadanya karena kesuksesannya. Gaya kepemimpinan Otokratis Jobs tampaknya bersifat
micromanagement di Apple. Jobs mengakui bahwa ada sekitar 100orang melapor langsung
padanya. Seperti disebutkan di atas, ia dianggap sebagai otokratis.Kenyataan bahwa begitu
banyak individu melaporkan kepadanya secara langsung merupakan keinginan untuk menahan
semuanya di tangannya. Total kontrol tentu merupakan dasar kepemimpinan ini.Dubrin
menggambarkan seorang pemimpin otokratik sebagai orang yang mengatakan apayang harus
dilakukan orang lain, menegaskan diri mereka sendiri, dan melayani sebagai model untuk anggota
tim. Sebaliknya, pemimpin yang partisipatif akan tertarik untuk mendengar pendapat orang lain
dan mengintegrasikan mereka ke dalam keputusan kelompok,

Baik secara demokratis, dengan cara mencari konsensus atau konsultasi (berkonsultasi
dengan semua anggota kelompok, kemudian memutuskan). Penulis berasumsi bahwa jumlah
kepemimpinan partisipatif Jobs rendah. Merupakan anekdotrumor bahwa dia adalah peserta agak
kasar dalam rapat dan sangat tidak sabaran. Perilaku ini tentu tidak memberikan apa-apa untuk
orang yang ingin menyuarakan pendapat mereka dan berpartisipasi. Sebaliknya, Dubrin
menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif mengharuskan untuk "pendekatan kerja sama
tim" di mana pemimpin tidak mencoba untuk mendominasi grup tersebut. Entrepreneurial Pada
saat yang sama Jobs digambarkan sebagai sorang entrepreneur: "Jobs mungkin seorang
multibillionaire, tapi itu mengurangi etos kerjanya. Dia membawa energi entrepreneur
untukmembuat banyak CEO melihatnya di bawah mereka. Dubrin mendefinisikan seorang
entrepreneur sebagai seseorang dengan kemauan yang kuat untuk berprestasi dan mengambil
risiko yang masuk akal, tinggi antusiasme, kecenderungan untuk bertindak cepat pada
kesempatan, tidak sabar, visioner, di antara yang lainnya. Dari pembahasan di atas kita telah
melihat, bahwa Jobs dapat disebut antusias dan visioner, tidaksabar dan memiliki kemauan yang
kuat untuk berprestasi. Selain itu, Jobs mengambil risikodan menangkap peluang berkali-kali
dalam karirnya, misalnya ketika meninggalkan Apple (meskipun dipaksa) dan memimpin Pixar
menuju kesuksesan, hanya untuk datang kembali ke Apple beberapa tahun kemudian dan
menyelamatkan perusahaan dari selat mengerikan padawaktu itu.Lalu semangat
kewirausahaannya juga ditunjukkan oleh fakta, bahwa ia berulang kali memperkenalkan kepada
dunia produk yang merevolusi industri hiburan dan bagaimanamedia hiburan dibagikan (misalnya:
iPhone dan iPod sebagai perangkat media, dan iTunessebagai saluran distribusi). Pemimpin
Transformasional Dubrin mendefinisikan seorang pemimpin transformasional sebagai salah satu
yang "membawa besar, perubahan positif bagi organisasi, kelompok atau masyarakat".
Seperti ybaru saja kita tahu, Jobs telah mengubah beberapa perusahaan selama bertahun
- tahun. Dia telah mengubah Pixar menjadi sukses. Dia memiliki semua atribut penting untuk
dipertimbangkan, didasarkan pada beberapa persyaratan yang Dubrin sebutkan: dia memimpin
dengan contoh, ia melakukan pemberdayaan, ia memiliki visi dan seperti yang disebutkan dia bisa
dianggap sebagai karismatik. Namun, ia tampaknya kurang memiliki kualitas manusiawi seorang
pemimpin transformasional, yang juga disebutkan sebagai prasyarat untuk seorang pemimpin
transformasional oleh Dubrin, yaitu: kecerdasan emosi, dorongan pribadi, membangun
kepercayaan (Apple terkenal kerahasiaannya, bahkan diakui oleh Jobs sendiri: "Hal ini umumnya
bukan merupakan kebijakan Apple untuk menyebutkan rencana kami untuk masadepan, kami
cenderung berbicara tentang hal-hal yang baru saja kami capai") dll. Motif kekuasaan Dalam
pertanyaan mengapa seseorang berusaha untuk kekuasaan, Dubrin menjelaskan duamotif utama:
pribadi dan motif kekuatan sosial. Dalam kasus Jobs tidak tampak cocoksepenuhnya. Motif
kekuasaan pribadi akan memerlukan perjuangan untuk mendapatkan status, uang dan
kemewahan, sesuatu yang sulit untuk diberikan kepada Jobs. Motif kekuasaan sosial akan
memerlukan penggunaan kekuasaan untuk kebaikan yang lebih besar, atau untuk membantu
orang lain. Kita mungkin meninggalkan deskripsi motif untuk dirinya sendiri, dengan mengutip
kata-katanya:"Your time is limited, so dont waste it living someone elses life. Dont be trapped
by dogma which is living with the results of other peoples thinking. Dont let the noise of
othersopinions drown out your own inner voice; and the most important, have the courage to
followyour heart and intuition. They somehow already know what you truly want to
become.Everything else is secondary".
Motifnya terlihat egois, tapi tidak ada persyaratan khas motif kekuasaan pribadi. Mungkin kita
dapat mengasumsikan bahwa kekuatan bukan merupakan pendorongnya, setidaknya,ketika kita
percaya kata-katanya, tetapi baginya kekuasaan adalah sesuatu yang harus untukapa yang
benar-benar mendorongnya: prestasi dalam dirinya sendiri.

Key of Success Steve Jobs merupakan salah satu sosok pemimpin bisnis yang paling
menonjol saat ini.Meskipun ia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya, namun Jobs terbukti menjadi
salah satu entrepreneur yang tersukses di dunia. Apa yang menjadi keunggulan Jobs dan
bagaimana gaya kepemimpinannya yang unik menjadi kunci kesuksesan Apple? Berikut ini
adalah ulasannya.Visioner Steve Jobs merupakan salah satu pemimpin yang paling visioner,
dimana ia selalu mempunyai visi jangka panjang, yang kemudian membuktikan bahwa langkah
yang ia ambilmerupakan langkah revolusioner. Macintosh, misalnya, yang diluncurkan pada awal
tahun1984, merupakan PC pertama yang menggunakan mouse, serta dilengkapi graphical
userinterface (GUI), bukan hanya command-line interface. Hingga saat ini, PC pasti
dilengkapi dengan mouse juga GUI. Hingga kini, iPod menjadi MP3 player terpopuler di dunia,
dan iPhone juga menjadi salah satu most wanted gadget di seluruh dunia.

Produk-produk Apple Inc Visinya terhadap Pixar, yang pertama kali memproduksi film animasi
dengan computer, juga terbukti sukses luar biasa, dan berhasil menelurkan beberapa blockbuster
di pasar, seperti ToyStory, A Bugs Life, Toy Story 2, Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille,
hingga yang terakhir Wall-E.Customer-Driven Salah satu keunggulan Steve Jobs adalah, dia
melakukan inovasi produk yang berdasarkan customer-driven. Meskipun mungkin dia lebih
mengutamakan intuisi dibandingkan pendapatlain seperti riset pasar, namun Jobs mempunyai
intuisi yang kuat mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya. Hal ini dapat dilihat
dari berbagai macam produk Apple, mulai dari Macintosh, iMac, iPod, hingga iPhone, yang selalu
mengutamakan user interface, yang intinya memberikan kemudahan dan convenience bagi
penggunanya. Selain itu, Apple juga dikenal dengan customer experience yang unggul,
berdasarkan risetcustomer experience index yang dikeluarkan Forrester untuk tahun 2008
yang menempatkannya di posisi pertama dengan nilai 80%, mengalahkan perusahaan
raksasa lainnya di dunia. Salah satunya mungkin disebabkan oleh ritel Apple yang
menyediakankonsultasi gratis di tempat. Micromanager yang Kharismatik Di lingkungan kerja
Apple, Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin yang gaya kepemimpinannya seperti micromanager,
yakni banyak menuntut dan cenderung egois. Salahsatu kritik yang banyak ditujukan kepadanya
adalah bagaimana ia selalu menginginkan segala sesuatu dijalankan sesuai dengan
caranya.Justru ini menjadi kunci sukses Apple, yakni karena Steve Jobs mampu untuk
mengarahkan orang-orang yang dimilikinya untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak
pernahdilakukan, karena hal ini penting untuk pencapaian visi dan rencana yang telah
dirancangoleh Jobs. Intinya, gaya micromanager Steve Jobs berimplikasi positif karena Steve
Jobssudah mengetahui dengan pasti apa yang ingin dicapai dan bagaimana
mencapainya,sehingga ini seakan menjadi pecut bagi karyawannya untuk mencapai kesuksesan
yang dicita-citakan. FokusSalah satu kunci kesuksesan Steve Jobs dalam memimpin Apple
adalah menjadikan merekauntuk fokus ke dalam digital hub strategy. Strategi yang diperkenalkan
Apple sejak tahun2001, hingga saat ini menjadi fondasi dan fokus bagi Apple. Tujuan utama dari
strategi ini adalah memungkinkan pengguna untuk memperoleh akses terhadap content hiburan
dimanadan kapanpun mereka ingnkan.Awalnya, Apple hanya meluncurkan iPod, kemudian
didukung dengan iTunes yang sontak menjadikan musik format digital menjadi hit di seluruh dunia,
dan menjadi game-changer diindustri musik. Selanjutnya, Apple juga mengembangkan berbagai
aplikasi pendukung

Produk-produknya, seperti iPhoto, iMovie, iDVD bahkan hingga system operasi Mac
OS.Seluruh pengembangan yang dilakukan Apple terkait dengan focus pada digital hubstrategy
mereka termasuk produk-produk terbarunya kini yakni iPod Touch dan iPhone yangkini laris manis
di seluruh dunia.Demikian adalah beberapa karakteristik dari kepemimpinan Steve Jobs yang unik,
dan tidakdimiliki oleh banyak orang. Kepemimpinan Steve Jobs yang visioner dan kuat
mampumembawa Apple menjadi salah satu raksasa terbesar di dunia saat ini.

LESSON LEARNED
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kepemimpinan Steve Jobs sebagai CEO Apple
Inc.Pengalaman hidupnya dari seorang anak angkat keluarga kurang mampu hingga
menjadimultibillionaire juga bisa menginspirasi kita. Sifat yang paling mencolok dari Jobs
adalah entrepreneurship dan kharismanya.Sebagai salah satu entrepreneur yang paling sukses
di dunia, Jobs telah menciptakan produk-produk inovatif yang mengubah industri elektronik. Mulai
dari Apple I sebagai computer personal pertama, Mac dengan GUI yang revolusioner, hingga iPod,
iPhone dan iPad yang sekarang telah menjadi trend setter dunia gadget. Produk-produk tersebut
bukan sekadar alatelektronik dengan fitur-fitur canggih, tetapi telah menjadi karya seni yang
bernilai estetikatinggi sehingga dapat memberikan rasa bangga terhadap para pemiliknya. Hal
tersebut tidakdimiliki oleh para kompetitornya.Jobs juga dapat melihat keinginan para konsumen
dengan tepat. Meskipun lebih banyak menggunakan intuisi daripada riset, produk-produk yang
dibuatnya selalu ramah pengguna.Oleh karena itulah produk Apple dapat dengan mudah diterima
pasar. Selain itu, Jobs telah membangkitkan kembali industri musik denga iPod dan iTunes-
nya.Jobs termasuk orang yang pantang menyerah. Kecewa karena dikeluarkan dari
perusahaan yang didirikannya dengan susah payah, Jobs tidak menyerah. Dia malah
mendirikan perusahaan baru, yaitu NeXT dan Pixar. Di sinilah ia membuktikan bahwa dia adalah
seorang entrepreneur yang handal karena dapat membesarkan perusahaan barunya tersebut.
Bahkan sampai Apple memutuskan untuk membeli NeXT dan mengangkat kembali Jobs
sebagai CEO-nya. Pixar juga telah dibawa menjadi perusahaan film animasi yang sukses dengan
ToyStory sebagai film pertamanya hingga akhirnya Pixar dibeli oleh Walt Disney.Walaupun Jobs
sering disebut kasar dalam memimpin, namun kharismanya telah membawa Apple Inc menjadi
seperti apa yang ia inginkan. Sifat visioner yang dimilikinya dapat memberikan pencerahan bagi
para karyawannya. Lalu kemampuannya yang luar biasa dalam berkomunikasi di depan para
konsumen seolah-olah menjadi sihir sehingga para konsumen tersebut dan dunia mengakui
produknya sebagai yang paling inovatif dan keren
Definisi menurut saya

Setiap orang punya karakter yang berbeda dan Steve Jobs memiliki kemampuan mewujudkan
semua yang dia pikirkan dan inginkan. Beliau tidak peduli orang atau konsumennya mau menilai
apa. Steve Jobs juga salah satu orang yang tidak percaya dengan customer research dan
mengatakan konsumen tidak tahu apa apa.
Secara tidak langsung kita dapat menilai karakter dari Steve Jobs. Dia mampu memaksakan
kehendaknya sehingga bisa mendorong anak buahnya bekerja dengan baik untuk menghasilkan
produk produk yang simple dan mudah dipakai oleh seorang anak kecilpun.
Arahan dan nilai yang ditanamkan beliau untuk membuat produk yang special dan berkualitas itu
bukan perkara mudah. Pemimpin yang bisa memaksakan kehendak dan anak buahnya tidak
resign itu saja sudah hebat banget, apalagi sampai bisa menciptakan satu produk yang bisa
merubah cara dunia berkomunikasi dan kemudian ditiru perusahaan lain.

Keunikannya yang dimiliki Steve Jobs jelas hanya milikinya. Maka, setiap pemimpin memiliki
pengalaman sebagai bahan pelajaran terbaiknya dalam hidup.
Keterikatan dengan karyawan
Tentu saja, setiap eksekutif dan pimpinan bisnis ingin agar para pekerjanya menyukai pekerjaan
mereka dan merasakan bahwa mereka adalah faktor penting dalam penentu kesuksesan
perusahaan. Itu mudah. Itu juga bukan merupakan hal baru. Cara untuk membuat para pegawai
termotivasi adalah dengan membuat sebuah budaya yang membuat mereka merasa
diberdayakan, yang membuat mereka merasa melakukan hal yang berbeda, yang membuat
mereka merasa tertantang sekaligus mendukung mereka. Itu bukanlah hal yang rumit dan Anda
tidak harus menyewa konsultan pegawai untuk melakukannya.
Produktivitas individu serta manajamen waktu
Kapan memberdayakan setiap menit waktu produktif Anda menjadi tujuan utama? Sini saya kasih
tahu: Jika Anda sulit hidup teratur, bukan orang yang rajin, memiliki ruang kerja yang berantakan,
serta tidak rapih bukan berarti bahwa Anda terpuruk dan mengenaskan. Itu hanya berarti bahwa
Anda seperti banyak orang sukses dan inovatif yang saya kenal selama beberapa tahun. Dan jika
Anda masih harus mencari sedikit waktu, cukup lakukan seperti apa yang saya lakukan. Kurangi.
Kurangi sama dengan menambah. Prioritaskan hal penting. Anda akan menjadi lebih sukses dan
lebih bahagia. Cukup seperti itu.
Kecerdasan emosional
Gaya kepemimpinan dan manajemen secara tradisional telah habis. Kini masanya soft skill, siapa
yang tidak ingin menjadi seorang CEO yang memiliki empati dan mawas diri? Masalah kecerdasan
emosional adalah hal yang sulit diukur. Jika kecerdasan emosional bisa menjadi alat untuk
memprediksi kesuksesan bisnis, lalu bagaimana Anda bisa menghitung kecerdasan emosional
Steve Jobs, Bill Gates, Larry Ellison, Larry Page, Mark Zuckerberg, serta puluhan wirausahawan
dan eksekutif sukses lainnya?
Kepemimpinan berdasarkan kelebihan
Ini sangat sederhana. Kita hidup dalam masa yang berubah dengan cepat, dunia bisnis yang terus
mengalami perubahan. Jika Anda memiliki kelebihan maka Anda mampu mengadaptasinya
menjadi keuntungan yang kompetitif, berkonsentrasilah pada hal itu. Namun, jika Anda memiliki
kelemahan yang besar yang mungkin bisa saja membuat Anda dan rekan kerja terpuruk, maka
jangan abaikan kelemahan tersebut.
Karakteristik Steve Jobs adalah sebagai berikut :
1. Tanggung jawab yang seimbang
Yaitu antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab
terhadap orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut. Misalnya pada saat Steve Jobs
Meskipun Jobs sering mencela, ia sangat menghormati orang yang memiliki keyakinan terhadap
idenya.
2. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
Pemimpin yang baik harus bisa menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas, serta
dengan cara yang tepat. Seperti saat Steve Jobs Jika timnya mulai menentang idenya, Jobs
spontan melakukan serangan balik dengan jurusnya yang sangat menakutkan dan terkenal di
kalangan orang-orang terdekatnya, yaitu distorsi realitas lapangan.
3. Mempunyai kemampuan untuk menyakinkan orang lain
Misalnya pada saat Steve Jobs jika sebuah argumen yang dia gunakan tidak berhasil
membujuk orang lain maka dia akan dengan sigap menggantinya dengan argumen lain
Gaya Kepemimpinan yang dianut oleh Steve Jobs yaitu :
Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan otokratis disebut juga kepemimpinan dictator atau direktif. Orang yang
menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan yang
harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut. Seperti pada saat
banyak orang yang tidak menyukai gaya kepemimpinan Jobs. Tetapi, orang orang terdekat
Steve Jobs adalah orang orang yang memiliki kepribadian kuat. Bukan para penjilat.
Steve Wozniak lah yang menciptakan Apple yang pertama. Dan ia jugalah satu satunya
orang yang tidak pernah dicela atau diperlakukan kasar oleh Jobs. Jobs adalah seorang teknolog
piawai cum seniman sejati. Tentu saja, ia juga seorang perfeksionis. Ia menuntut kesempurnaan
meski harus berdebat dengan anggota tim produksi Apple.

2)JOKOWI WIDODO
Gaya kepemimpinan Jokowi bisa dibedakan sebagai berikut.
1.Kepemimpinan Jokowi, soft democracy
2.Kepemimpinan Basuki TP, hard democracy
ad.1.Kepemimpinan Jokowi, soft democracy
Dinamakan soft democracy karena Jokowi menggunakan pendekatan-pendekatan antikekerasan.
Menggunakan pendekatan dialog. Memerlukan melihat langsung kondisi sebuah objek. Sebuah
pendekatan yang menekankan humanisme atau kemanusiaan. Pendekatan ini cocok untuk
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas.
Contoh:
Untuk menertibkan PKL, tidak boleh dengan menggunakan kekerasan, memukul, menendang,
mengobrak-abrik dan semacamnya. Melainkan harus melalui dialog-dialog yang persuasif.
Menanamkan pengertian. Dan memberikan solusi yang tidak merugikan para PKL.
ad.2.Kepemimpinan,hard democracy
Kata hard jangan diartikan keras, tetapi harus diartikan tegas. Yaitu pendekatan yang
menitikberatkan ketegasan, efisiensi dan efektivitas berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang
ada. Pendekatan ini sangat cocok untuk pembenahan birokrasi, efisiensi keuangan dan efektivitas
penggunaan anggaran secara transparan.
Gaya Kepeimpinan Jokowi memang berbeda dan lain dengan yang lain kebanyakan
pemimpin di negeri Indonesia ini, kalau para pemimpin pemerintah kita selama ini, mereka
berlomba-lomba untuk memenangkan pemilukada untuk merubah status sosial didalam
masyarakat, dan mereka lebih sejuk dan nyaman berada di ruang ber ac dan di kursi empuk yang
berputar. Figur Jujur, sederhana, apa adanya, turun mencari masalah, dan mencari solusi secara
real dan sederhana pula, yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat membuat warga Jakarta
menjadi nyaman dan penuh harap perubahan kondisi Jakarta dimasa yang akan datang. Tidak
penuh dengan retorika dengan menggunakan teori-teori yang tidak dimengerti oleh masyarakat,
yang tak kunjung terwujud. Jokowi turun langsung ke kampung-kampung kumuh, dikerubuti
langsung oleh orang yang-orang yang punya permasalahan sosial langsung berdialog, apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat sesungguhnya, Jokowi tidak mau pakai vooryder, protokoler,
sehingga beliau mengalami dan tahu persis kondisi kemacetan di jalan raya, muncul gagasan
bagaimana menyelesaikan masalah kemacetan, diambillah kepeutusan monorel, MRT dan lain
sebagainya, untuk mengurai permasalahan yang urgensi. Masuk sungai Ciliwung, muncul ide
memperbaiki sungai, masuk rumah susun, muncul gagasan membangun permukiman-
permukiman kumuh menjadi rusun-rusun yang layak huni.

Sejak Jokowi memimpin Ibukota Jakarta tidak ada lagi Camat, Lurah, Kepala SKPD yang
seenaknya sendiri masuk kantor terlambat, pelayanan masyarakat dikontrol, kinerja PNS harus
ditinjau dan dinilai, sehingga PNS akan berpikir seribu kali untuk tidak bekerja dengan baik.

Kepemimpinan Transformasional

Sosok Jokowi adalah figure yang cerdas, dan pandai dalam memimpin kota Solo dan
Jakarta sebagai Ibukota Negara yang cukup rumit, komplek dalam segala konstelasi ekonomi,
politik, sosial, agama, kemanan, dan etnis. Namun Model kepemimpinan
transfomasional. kepemimpinan transformasional sebagai kemampuan yang dimiliki seorang
pemimpin untuk mempengaruhi anak buahnya, sehingga mereka akan percaya, meneladani, dan
menghormatinya. Kompetensi transformasional seorang pemimpin mungkin dapat diukur dari
kemampuannya dalam membangun sinergi dari seluruh pegawai melalui pengaruh dan
kewenangannya sehingga lebih berhasil dalam mencapai visi dan misi organisasinya. Inilah yang
didopsi oleh Jokowi dengan dicampur dengan model kepemimpinan budaya Jawa, lesehan,berani,
moralis, demokratis, dan karismatis, sehingga beliau disegani, disayangi, dihormati oleh
rakyatnya.
Gaya kepemimpinan seperti inilah sekarang yang diidam-idamkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, semua masyarakat menanti pemimpin negeri ini dimasa pasca SBY, bisa
lebih memposisikan sebagai pemimpin yang multi Jokowi saat ini agar bangsa ini semakin menjadi
negeri yang terhomat dimata rakyat, dan bangsa lain di dunia ini. Sebagai ekspektasi yang tidak
boleh putus asa.

Lantas apa saja kebijakan/langkah unik yang sudah JOKOWI jalankan. Mari kita lihat satu per
satu :
1. Tidak memakai Vorijder.
Sudah lazim bagi seorang pejabat untuk menggunakan Vorijder. Apalagi untuk situasi di Jakarta
yang sangat identik dengan kemacetan. Ada beberapa nilai positif yang bisa dipetik. Pertama,
dengan ikur merasakan kemacetan, dia bisa memikirkan solusi yang lebih tepat dengan keadaan
yang ada. Kedua, menumbuhkan rasa ikatan yang lebih kuat antara pemimpin dan rakyatnya,
karena pemimpin mau ikut merasakan kendala yang terjadi dala kehidupan sehari-harinya. Ketiga,
mengurangi ajang pamer kekuasaan. Vorijder toh tetap dibutuhkan, tapi dalam kapasitas dan
waktu yang memang harus tepat.
2. Melantik Walikota di kampung kumuh.
Terobosan yang menarik sekaligus luar biasa. Tidak banyak, bahkan mungkin belum ada kita
temukan terobosan seperti ini. Nilai positif yang bisa diambil. Pertama, Masyarakat bisa
berinteraksi langsung dengan pemimpin mereka. Paling tidak ditengah kesibukan mejalani
kehidupan keseharian, mereka bisa melihat secara langsung, ini toh lurah mereka. Ini toh camat
mereka. dan ini toh walikota mereka. Kedua, (harusnya) menimbulkan rasa dan keinginan yang
lebih bagi pemegang keputusan untuk segera membenahi kampung-kampung kumuh tersebut,
sehingga seperti apa yang dikatakan JOKOWI, dalam setahun 100 kampung kumuh bisa dibenahi
bisa terealisasi.
3.Menaikkan UMP Jakarta menjadi 2,2 Juta rupiah.
Inilah sejarah kenaikan UMP terbesar yang pernah ada. Rata-rata kenaikan UMP berkisar 10-
15%. Tapi dengan menaikkan UMP dari 1,53 Juta rupiah menjadi 2,2 juta rupiah, Jokowi telah
menaikkan UMP sebesar 44%. Luar biasa memang. Walaupaun penuh dengan kontroversi dan
keluhan dari pihak pengusaha, kebijakan ini akan tetap bergulir di 2013.
4. Keluar masuk pasar, berkeliling kampung, sidak kantor kecamatan dan kelurahan.
Kegiatan ini bahkan dilakukan Jokowi mulai hari pertama kepemimpinannya sebagai gubernur
Jakarta. Sekali lagi, dengan mengetahui kondosi di lapangan Jokowi berharap bisa menemukan
solusi yang tepat dari permasalahan yang ada. Walau masih merupakan rencana, kegiatan
"keliling-kelilingnya" ini disinyalir akan menelurka keputusan bahwa : PKL akan dipindahkan dari
Trotoar ke dalam Mall dan pembuatan apartemen di atas pasar.
5. Layak ditunggu.
Itulah beberapa dari sekian kebijakan-kebijakan baru dan nyeleneh dari Jokowi di awal
kepemimpinannya. Saya pribadi, melihat ada secercah harapan untuk menjadikan Jakarta yang
lebih baik dari sebelumnya. Semuanya karena terlihat jelas dibalut dengan niat yang tulus dan
kuat. Memang terlalu dini untuk kita menyebut ini suatu keberhasilan atau kemajuan. Harapan dan
keinginan masyarakat adalah sebuah mimpi, yang hari ini seperti barang langka, atau tepatnya
sepertibarang teramat langka. Kepemimpinan Jokowi adalah kepemimpinan dari bawah ke
atas. Artinya kepemimpinan Jokowi lebih banyak mendengarkan aspirasi dari bawah ketimbang
memaksakan gagasan dari atas ke bawah.

Berikut tabel Kepemimpinan Foke dan Jokowi :

KEPEMIMPINAN JOKOWI
Ciri yang menonjol Servant Leadership,artinya
kepemimpinan yang
melayani. Ini sering
dikatakan oleh Jokowi
bahwa saya adalah pelayan
anda, sekali lagi Jokowi
ingin menonjolkan bahwa
memimpin adalah bekerja
dan melayani.
Pengaruh Memiliki pengaruh
berdasarkan ketokohan
atau pribadi yang
bersangkutan.
Kuasa Kuasa dihasilkan
karenaposisi tapi juga
karena kepemimpinannya
yang diakui,jarang
menggunakan kuasa dalam
kepemimpinannya lebih
memusatkan kepada
komunikasi yang intensif.
Pengikut Pengikutnya adalah mereka
yang sangat merindukan
perubahan, mereka adalah
orang-orang yang sangat
dinamis dan kreatif.
Kompetensi Kompetensi yang dimiliki
Jokowi adalah berlatar
belakang dari
kepemimpinan dia selama
menjabat menjadi
pengusaha di Solo.
Komunikasi Jokowi sangat
paham,bahwa kunci
keberhasilan dia selama
memimpin adalah dalam
komunikasi, dan benar
sekali,sebuah survey
mengatakan bahwa 90
persen masalah sudah
selesai ketika komunikasi
terselesaikan.
Jadi kalau dilihat dari gambaran diatas,maka kita akan dengan mudah melihat peta
kepemimpinan Jokowi .
Jokowi menjadi seorang pigur pemimpin yang dianggap mampu memberikan alternatif pilihan
serta memiliki rekam jejak yang dianggap mampu mewakili apa yang sebenarnya yang di idam-
idamkan khalayak ramai selama ini, sehingga kehadiran Jokowi di panggung politik pemilihan
Gubernur Jakarta serta menjadi buah bibir diberbagai perbincangan masyarakat Indonesia
bagaikan sebuah oase ditengah apatisme masyarakat yang selama ini telah merasa muak dan
bosan melihat tingkah laku para elit politik yang hanya sibuk sendiri dengan politik pencitraan,
mementingkan diri sendiri serta kelompoknya dan tidak mampu berempathy terhadap jeritan hati
nurani rakyat.
Ruang kosong yang berbentuk kerinduan atau harapan yang tidak mampu di isi oleh pemimpin
lainnya ini merupakan peluang yang berusaha dimasuki oleh pasangan Jokowi melalui
pendekatan kecerdasan emosional (emotional intelligence / EI), yaitu memancing tumbuhnya
perasaan positif dari dalam diri masyarakat Jakarta sebagai konstituennya. Pigur Jokowi bagaikan
sebuah resonance - sumber sifat-sifat positif- yang mampu menggerakkan masyarakat untuk
mengeluarkan aspirasinya.
Model yang dipergunakan oleh Jokowi ini merupakan sebuah terobosan baru untuk meretas
kemapanan cara berpikir para elit politik yang terpelihara dengan baik selama ini, dan dalam hal
ini Jokowi dapat dilihat secara kasat mata mampu mempergunakan kecerdasan emosional
tersebut untuk menyelami isi perasaan masyarakat yang sesungguhnya (ber-empathy), dan
berusaha menempatkan diri serta perasaannya sebagaimana perasaan masyarakat sebenarnya,
artinya tidak cukup hanya ber-simpati tetapi harus mampu ber-empathy. Ber-empathy dalam hal
ini berarti mampu memahami perasaan masyarakat dan mampu memproyeksikan perasaannya
sesuai dengan perasaan masyarakat.
Dalam teori manajemen, kemampuan mempergunakan kecerdasan emosional ini disebut dengan
model primal leadership, yaitu sebuah model kepemimpinan yang dibangun berdasarkan
pendekatan sistem neurologi yang melalui riset mengenai otak diperoleh pengetahuan baru yang
mengatakan bahwa suasana hati dan tindakan seorang pemimpin memiliki dampak signifikan
kepada orang-orang yang dipimpinnya, dan penelitian tersebut membuktikan seorang pemimpin
yang cerdas secara emosi akan mampu menginspirasi, membangkitkan gairah dan antusiasme
serta membuat orang lain termotivasi dan berkomitmen.
Sejarah telah banyak mencatat bahwa pemimpin besar yang mampu menggerakkan orang yang
dipimpinnya adalah seorang pemimpin yang mampu menyelami perasaan rakyatnya, mampu
membangkitkan semangat dan memberikan inspirasi baik itu melalui pikiran, perkataan dan
tindakannya maupun melalui visi dan ide-ide yang dikemukakannya. Sehingga untuk menjadi
seorang pemimpin besar tidak cukup dengan hanya mengandalkan kharisma dan pencitraan
tetapi harus mampu melibatkan emosi.
Kecerdasan emosi ini bagi seorang pemimpin bersifat primal -yang utama- atau memiliki fungsi
sangat penting dalam sebuah kepemimpinan karena melalui kemampuan mempergunakan
kecerdasan emosi ini seorang pemimpin akan mampu menggerakkan emosi orang-orang yang
dipimpinnya terutama untuk menggerakkan emosi kolektif ke arah yang positif.
Seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan emosi mumpuni akan dianggap berhasil apabila
mampu mendorong emosi masyarakat ke arah postif, antusiasme, dan berkomitmen, dan seorang
pemimpin pecundang umumnya hanya mengandalkan kemampuannya mendorong orang lain ke
arah negative thingking, kebencian dan kecemasan. Seorang pemimpin yang mampu
mengembangkan perasaan positif maka pemimpin tersebut akan menjadi resonansi (resonance),
yaitu pemimpin yang mampu menyelaraskan diri dengan perasaan orang-orang yang dipimpinnya
dan menggerakkan perasaan mereka ke arah emosi positif. Kata resonansi (resonance) berasal
dari bahasa latin resonare yang artinya menggemakan, sedangkan menurut Oxford English
Dictionary arti resonance adalah penguatan atau pemanjangan suara melalui pemantulan atau
melalui getaran yang selaras.
Jadi kepemimpinan yang resonan dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk kepemimpinan yang
mampu memantulkan bunyi untuk menggerakkan nada emosi positif orang yang dipimpinnya yang
terlihat ketika seorang pemimpin mampu membuat getaran yang selaras secara emosional dan
berada pada gelombang yang sama didalam perasaan yang sama.
Salah satu tanda pemimpin yang resonan adalah ketika seorang pemimpin mampu menjadikan
pengikutnya bervibrasi dengan energi semangat dan antusiasme pemimpin dan ketika seorang
pemimpin mampu menciftakan perekat yang mengikat orang yang dipimpin kedalam sebuah cita-
cita atau visi bersama, dan inilah satu lagi contoh terpenting dalam model primal leadership.
Model primal leadership inilah yang telah lama hilang dari tengah-tengah kehidupan berbangsa
dan bernegara selama ini, dan bagaikan sebuah kerinduan yang telah lama tidak terobati dalam
atmosfir kehidupan politik Bangsa Indonesia. Keberhasilan Jokowi sebagai Walikota Solo yang
dianggap mampu memimpin masyarakat Solo dengan metode merakyat, mengatasi masalah
rakyat dengan mempergunakan kaca mata rakyat serta kedekatan dirinya dengan perasaan
masyarakat Solo menjadi sebuah contoh model kepemimpinan yang mengandalkan kecerdasan
emosional dalam arti keterampilan kepemimpinan yang mengandalkan kemampuan
memproyeksikan diri pemimpin kedalam perasaan yang sedang dialami oleh masyarakat.
Kemenangan pasangan Jokowi pada putaran pertama pemilihan Gubernur Jakarta menjadi
sebuah indikator bahwa masyarakat Indonesia umumnya juga tengah dilanda kerinduan terhadap
seorang pigur pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional, apa yang terjadi di Jakarta menjadi
sebuah barometer kehidupan dan detak jantung masyarakat Indonesia karena Jakarta sebagai
Ibukota Republik Indonesia merupakan mikrokosmos kehidupan nasional.
Oleh karena itu selayaknyalah jika fenomena kemenangan pasangan Jokowi pada putaran
pertama pemilihan Gubernur Jakarta dijadikan sebagai sebuah wahana permenungan dan
otokritik terhadap para elit politik dan elit penguasa negeri ini, dan menggoreskan catatan bertinta
emas tentang terungkapnya sebuah realita baru bahwa sesungguhnya masyarakat dewasa ini
menginginkan lahirnya pigur pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional, yaitu pemimpin yang
mampu menyelami perasaan rakyatnya dan mampu memenuhi keinginan rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai