Disusun oleh:
22010119220120
Pembimbing:
SEMARANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 22010119220120
Pembimbing,
PENDAHULUAN
ISI
2.1 Definisi
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu penyakit yang terjadi karena
penurunan fungsi ginjal secara progresif selama beberapa bulan sampai
beberapa tahun, dimana hal itu ditandai dengan pergantian bertahap struktur
ginjal normal dengan fibrosis intertisial. Kelainan struktur dan fungsi dari
ginjal tersebut yang terjadi lebih dari 3 bulan dengan implikasi kesehatan.
Keadaan tersebut terjadi karena penurunan fungsi ginjal secara progresif
secara perlahan dapat mencapai 60% ditandai dengan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
dapat menyebabkan uremia atau biasa disebut Penyakit Ginjal Kronik.
KDIGO juga menjelaskan kriteria lain dari Penyakit Ginjal Kronik sebagai
berikut:5
Pada keadaan tidak teradapat kerusakan ginjal lebih dari tiga bulaln
dan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) sama atau lebih dari 60
ml/menit/1,73m2 tidak termasuk kriteia penyakit ginjal kronik.
Penyebab Insiden
Diabetes mellitus 44%
Tipe 1 7%
Tipe 2 37%
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 27%
Glomerulonefritis 10%
Nefritis interstisial 3%
Kista dan penyakit bawaan lain 2%
Penyakit sistemik (Lupus dan vaskulitis) 2%
Neoplasma 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%
2.6 Penatalaksanaan
Menurut KDIGO 2012 Pengobatan Gagal ginjal kronis terdiri dari 2 strategi,
yang pertama yaitu usaha untuk memperlambat laju penurunan fungsi ginjal
dengan pengobatan hipertensi, pembatasan asupan protein, restriksi fosfor,
mengurangi proteinuria dan mengendalikan hiperlipidemia. Lini kedua yaitu
dengan mencegah kerusakan ginjal6.
Terapi Kondisi
Terapi dengan bikarbonat GFR<60mL/menit/1,73m2 dan/atau
transplantasi ginjal
Terapi dengan allopurinol GFR<60mL/menit/1,73m2
dan/atautransplantasi ginjal dengan/tanpa
hiperuresemia
Inisiasi dilakukan RRT GFR<30mL/menit/1,73m2
(Renal Replacement
Therapy)
Diet protein GFR<60mL/menit/1,73m2 dan/atau
transplantasi ginjal
2.6.2 Terapi dengan Phospate Binding Agents
2.6.3 Dislipidemia
Dislipidemia GOAL
(mg/dL) (mg/dL) Terapi Terapi Alternatif
Awal Modifikasi
TG ≥ 500 TG < 500 TLC TLC+fibrat/ Fibrat/niacin
niacin
TLC+statin Bile acid
LDL 100-129 LDL < TLC dosis sequestran /
100 rendah Niacin
TLC + statin TLC + statin Bile acid
LDL ≥ 130 LDL < dosis rendah dosis maksimal sequestran /
100 Niacin
TG ≥ 200
mg/dL Non-HDL TLC + TLC + statin
<130 statin dosis dosis Fibrat / niacin
& non- HDL ≥
130 mg/dL rendah maksimal
Terapi Erythropoietic
Dosis : awal 80-120 U/kg/mgg sc atau 120-180 U/kg/mgg iv (dosis terbagi)
Suplemen Besi
Sediaan oral : ferrous sulfat, f.fumarat, f.gluconat, polysaccharide iron & heme
iron polypeptide
Sediaan iv : iron dextran, sodium ferric gluconat, iron sucrose
Third Line
Transfusi RBC
Terapi Androgen
L-Carnitin
2.6.5 Terapi Hipertensi
Terapi Hipertensi
Pilihan Terapi Alternatif
Target 130/80 mmHg ACE atau ARB menunda CCB
pada PGK (GFR<60 penurunan fungsi ginjal nondihidropiridin
ml/min atau (menurunkan (efek menurunkan
albuminuria > 300 proteinuria) proteinuria)
mg/hari)
CCB dihidropiridin (tdk
menurunkan
proteinuria)
Dosis
Glimepirid Hindari Hipoglikemia
Rendah;
1
mg/hari
In ibitor α- SCr > 2 mg/dl; Kemungkinan
glukosidase Acarbose Hindari Hindari hepatotoksik
SCr > 2
Miglitol mg/dl; Hindari
Hindari
Asidosis
Biguanida Metformin Kontraindikasi : Hindari Laktat
GFR 30-50
Inhibitor Sitagliptin ↓ 50% Hipoglikemia
ml/min,
↓ 25%
Dipeptidil- GFR < 30
peptidase IV ml/min, ↓
50%
b. Asupan garam
- Untuk mencegah hipertensi, asupan sodium <100mmol/hari
direkomendasi, selain diet yang seimbang.
- Pasien dengan hipertensi seharusnya membatasi asupan
sodium mereka sampai 65-100mmol/hari.
2.6.8 Rujukan
Waktu mulai
- TIdak ada bukti saat ini ada mengenai rekomendasi GFR
dimana terapi pengganti ginjal seharusnya dimulai tanpa
adanya komplikasi Penyakit Ginjal Kronik
- Pasien dengan kira-kira GFR <20ml/menit/m2 mungkin
memerlukan awal terapi pengganti ginjal jika yang berikut ini
ditemukan: gejala klinis uremia (setelah menyingkirkan
penyebab lain), komplikasi metabolic refrakter (hiperkalemia,
asidosis), berlebihnya volume (dikeluhkan sebagai edema
resisten atau hipertensi) atau berkurangnya status nutrisi
(seperti yang diukur oleh serum albumin, lean body mass
yang refrakter terhadap intervensi diet
- Transplantasi ginjal donor hidup tidak seharusnya dilakukan
smapai GFR kira-kira <20ml/menit/m2 dan terdapat bukti
kerusakan renal progresif dan ireversibel melebihi 6-12 bulan
sebelumnya
Catatan GFR= glomerular filtration rate
Gambar 3. Strategi pengobatan untuk mencegah progresi Penyakit Ginjal Kronik
pada pasien non diabetes untuk membandingan pedoman strategi terapi lain. 8
Gambar 4. Strategi pengobatan untuk mencegah progresi Penyakit Ginjal
Kronik pada pasien diabetes8
2.7 Prognosis
2.8 Komplikasi
Manifestasi dari komplikasi yang terjadi pada penyakit ginjal kronik sesuai
dengan derajat penurunan fungsi ginjal yang terjadi
2. Ketut Suwitra. Penyakit Ginjal Kronik. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p. 2161.
4. Pernefri. 4th report of indonesian renal registry [Internet]. 2011 [cited 2020
Sep 17]. Available from: ERNEFRI. 4th report of indonesian renal
registry.2011 (diunduh Februari 2016). Tersedia
dari:http://www.indonesianrenalregistry.org/data/4th%20Annual Report Of
IRR 2011.pdf