0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas beberapa topik hukum administrasi dan kasus-kasus terkait, antara lain:
1. Pengertian hukum administrasi menurut para ahli dan perbedaan pengertian hukum publik menurut Hans Kelsen dan John Austin.
2. Analisis beberapa kasus keputusan pejabat publik dan izin usaha industri.
3. Makna diamnya pejabat terhadap permohonan izin limbah industri menurut UU PTUN dan UU Administrasi Negara.
Dokumen tersebut membahas beberapa topik hukum administrasi dan kasus-kasus terkait, antara lain:
1. Pengertian hukum administrasi menurut para ahli dan perbedaan pengertian hukum publik menurut Hans Kelsen dan John Austin.
2. Analisis beberapa kasus keputusan pejabat publik dan izin usaha industri.
3. Makna diamnya pejabat terhadap permohonan izin limbah industri menurut UU PTUN dan UU Administrasi Negara.
Dokumen tersebut membahas beberapa topik hukum administrasi dan kasus-kasus terkait, antara lain:
1. Pengertian hukum administrasi menurut para ahli dan perbedaan pengertian hukum publik menurut Hans Kelsen dan John Austin.
2. Analisis beberapa kasus keputusan pejabat publik dan izin usaha industri.
3. Makna diamnya pejabat terhadap permohonan izin limbah industri menurut UU PTUN dan UU Administrasi Negara.
1. Definisi hukum administrasi sangat beragam diberikan oleh para ahli.
Jelaskan pengertian hukum administrasi menurut Albert Venn Dicey dan Sir Ivor Jening?
2. Hukum administrasi adalah hukum publik. Apa itu hukum publik
diberikan pengertian berbeda oleh Holland, Hans Kelsen, John Austin, Algra dan Duyvendick, Peter Cane, Mark Ryan, Martin Loughlin, Lisa Webley dan Harriet Samuels, Elisabeth Zoller, dan Howard Fisher. Jelaskan pengertian hukum publik menurut Hans Kelsen dan John Austin?
3. Perhatikan kasus fiktif di bawah ini.
a. A adalah Bupati Kabupaten B. Bupati A menerbitkan keputusan
yang memberhentikan C sebagai dosen PNS di perguruan tinggi negeri D yang berada di Kabupaten B. Bupati A memberhentikan C karena 2 pelanggaran disiplin pegawai. Jelaskan bagaimanakah keputusan Bupati A yang memberhentikan C?
b. A adalah bupati Kabupaten B. Bupati A mengangkat C sebagai
camat di kecamatan D yang berada di wilayah Kabupaten E. Jelaskan bagaimanakah keputusan Bupati A mengakat C sebagai camat D di wilayah Kabupaten E?
c. A adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan di
Kabupaten B. A kemudian dipindah tugaskan sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan dilantik pada tanggal 28 Juni 2019. Pada tanggal 29 Juni 2019 A menandatangi Izin Usaha Industri atas nama C yang diajukan pada saat A masih sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Jelaskan bagaimanakah keputusan A yang menandatangani Izin Usaha Industri atas nama C?
4. Perhatikan kasus fiktif di bawah ini.
A mengajukan permohonan Izin Membuang Limbah ke Media Lingkungan untuk industrinya kepada Bupati B. Menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku, dalam jangka waktu paling lama tiga puluh hari sejak permohonan itu diterima Bupati B harus sudah membuat keputusan menerima permohonan atau menolak permohonan penerbitan Izin Membuang Limbah ke Media Lingkungan yang diajukan A. Namun demikian, setelah lewatnya jangka waktu tersebut Bupati B tidak menanggapi permohonan A. Bupati B tidak memberikan putusan menerima atau menolak permohonan A. Berdasarkan kasus fiktif di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a. Jelaskan apa makna diam Bupati B atas permohonan A tersebut
jika didekati dengan Pasal 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara?
b. Jelaskan apa makna diam Bupati B atas permohonan A tersebut
jika didekati dengan Pasal 53 Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan?
c. Jelaskan asas hukum apa yang d belakang Pasal 3 Undang-Undang
No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Pasal 53 Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan?
d. Dari dua undang-undang tersebut mana yang paling tepat
diterapkan pada contoh kasus fiktif di atas?
5. Perhatikan kasus fiktif di bawah ini.
A adalah industri yang bergerak di bidang garmen. A telah memiliki Izin
Membuang Limbah ke Media Lingkungan sehingga dapat membuang limbah industrinya sesuai ketentuan yang ada dalam izin. Pada suatu ketika A membuang limbah yang melanggar syarat izin (limbah tidak diolah dahulu sebagaimana diwajibkan dalam izin) sehingga menyebabkan pencemaran air tanah di sekitar A. Atas perbuatannya tersebut, A dijatuhi sanksi administrasi oleh pejabat yang berwenang berupa paksaan pemerintah yaitu membersihkan air tanah yang telah tercemar serta izin usaha industri dibekukan selama 2 bulan. Atas perbuatannya mencemarkan air tanah tanah tersebut A dan direkturnya yaitu B juga diproses hukum pidana. Oleh Hakim, A dijatuhi pidana denda sebanyak Rp. 1. 000.000.000 (satu milyar rupiah). Berdasarkan kasus fiktif di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a. Jelaskan apakah satu perbuatan A yaitu mencemari air tanah
dapat dijatuhi dua sanksi (administrasi-pidana) sekaligus? Apakah tidak melanggar asas non bis in idem?
b. Jelaskan perbedaan penegakan hukum administrasi dengan
penegakan hukum pidana dalam kasus fiktif tersebut?