Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nita Aqila

NPM : 3021210295
Mata Kuliah : HAPTUN C
Soal Latihan Haptun C
KASUS
PT Hutani bergerak dibidang perkebunan kota Ambon. Dalam rangka membersihkan wilayah
perkebunannya PT Hutani menebang pohon-pohon liar disekitar perkebunan miliknya. Akan
tetapi seminggu kemudian PT Hutani menerima KTUN berupa Surat Keputusan
no.155/D/II/2018 tertanggal 12 Febuari 2018 perihal Pemberian Denda terhadap PT Hutani
sejumlah Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Perkebunan kota Ambon. SK itu dikeluarkan dikarenakan PT Hutani menebang pohon tanpa
ijin (ilegal loging). Kepala Dinas Perkebunan atas nama Menteri Kehutanan memberikan
waktu 30 hari agar PT. Hutani melaksanakan KTUN tersebut.
Sutrisno selaku direktur PT Hutani yang berkantor di jln Pasundan kav 21 kota Ambon
keberatan dan mendatangi kekantor Advokat sdr untuk meminta bantuan agar membatalkan
SK tersebut.
PERTANYAAN
1) Jelaskan para pihak yang bersengketa (penggugat dan Tergugat) dalam kasus
tersebut beserta dasar hukumnya?
Penggugatnya adalah PT. Hutani. Tergugatnya adalah Kepala dinas perkebunan atas nama
Menteri kehutanan. Hal ini beralasan karena PT. Hutani menebang pohon tanpa ijin (illegal
loging) menebang pohon – pohon liar disekitar perkebunan miliknya. (Pasal 1 angka 12 UU
No. 51 Th 2009) Jo. Pasal 8 UU No. 30 Th 2014
2) Mengapa dalam sengketa TUN tidak dapat mengajukan gugatan rekonpensi?
Itu sebab dalam hukum acara TUN tidak dikenal adanya gugat rekonvensi/gugat balik. Karena
jika ini diatur, maka tujuan atau fungsi dari PTUN ini tidak akan tercapai. Namun jika kita
melihat substansi dari UU No. 5/1985 jo UU No. 9/2004 mempunyai kecenderungan lebih
memihak kepada pemerintah.
3) Apa yang dapat dijadikan Objek dalam sengketa TUN diatas jelaskan beserta
unsur2 nya menurut pasal 1 angka 9 UU no 51 Tshun 2009 dan Pasal 87 UU no
30 Thn 2014 ?
Pasal 1 angka 9 mengatur mengenai objek sengketa dalam perkata TUN adapun keputusan
tertulis unsur-unsur nya:
-penetapan tertulis
-dikeluarkan oleh pejabat tun
-berisi Tindakan hukum
-berdasarkan peraturan perundang-undangan
-bersifat konkret
-menimbulkan akibat hukum/kerugian
-ditujukan kepada individu atau badan hukum perdata
Kemudian di sempurnakan oleh UU No. 30 Th 2014 pasal 87 UU Adminstrasi Pemerintah
4) Apa alasan penggugat mngajukan gugatan ke PTUN?
Alasan atau dasar gugatan ditunjukkan pada Pasal 53 ayat (2) UU PTUN, yang berbunyi :
“Alasan – alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah :
1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat tersebut bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat tersebut bertentangan dengan asas – asas umum
pemerintahan yang baik (AAUPB).”
3. Badan atau pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain.
5) Jelaskan peraturan perundang-undangan yang digunakan oleh Hakim Peratun
? Undang-undang beserta Perma nya?
-UU No.5 Tahun 1986 tentang peradilan TUN
-UU No.9 Tahun 2004 tentana perubahan atas. UU No.5 tahun 1986 tentang peradilan TUN
-UU No.51 Tahun 2009 tentang perubahan ke 11 atas. UU No.9 Tahun 2004 tentang perubahan
atas UU No. 5 tahun 1986 tentana peradilan TUN
-UU No. 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintah
-Perma nomor 2 tahun 2019 tentang pedoman penyelesaian sengketa tindakan pemerintah dan
kewenangan mengadili perbuatan melawan hukum
-Perma nomor 6 tahun 2018 tentang pedoman penyelesaian sengketa administrasi
pemerintahan setelah menempuh upaya administratif
6) Apabila sdr menjadi kuasa hukum Tergugat apa saja isi dari surat Jawabannya
?
Yang pertama penjelasan kemana surat jawaban di ajukan, kedua identitas pihak tergugat untuk
memperkenalkan diri pihak tergugat. Kemudian sangkalan secara umum, maksudnya bahwa
tergugat menyangkal semua dalil yang diajukan dalam gugatan penggugat, yang ke empat dasar
fundamental petendi/postia dalam jawaban artinya jawaban dalam eksepsi dan jawaban dalam
pokok perkara. Lalu ada petitum, dan yang terakhir ada tanda tangan para pihak tergugat atau
kuasa hukum tergugat.
7) Pembuktian merupakan jantungnya pemeriksaan di Pengadilan jelaskan
macam-macam alat bukti dalam Peratun.
Diatur dalam pasal 100 ayat 1 UU No. 5 Th 1986 yaitu ada surat atau tulisan, keterangan ahli,
keterangan saksi, pengakuan para pihak, pengetahuan hakim.

Anda mungkin juga menyukai