Anda di halaman 1dari 3

Nama : Boaz Marcus W.

Nim : 215010107111151

Kelas : Hukum Peradilan Tata Usaha Negara

UTS HUKUM PERADILAN TATA NEGARA

1. Adapun tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN)


adalah untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang
sejahtera, aman, tenteram serta tertib yang dapat menjamin kedudukan
warga masyarakat dalam hukum dan menjamin terpeliharanya hubungan
yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur di bidang tata usaha
negara dengan para warga masyarakat.

2. UU no. 5 Tahun 1986 UU ini membahas tentang Peradilan Tata Usaha


Negara
BUMN. Undang-undang ini diundangkan dan diberlakukan pada: 29
Desember 1986.
UU no. 9 Tahun 2004 Undang-undang ini merupakan perubahan
pertama atas
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 yang membahas tentang Peradilan
Tata Usaha Negara. diundangkan dan diundangkan dan mulai berlaku
pada tanggal 29 Maret 2004.

UU no. 51 Tahun 2009 Undang-Undang ini merupakan perubahan kedua


atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 yang membahas tentang
Peradilan Tata Usaha Negara. diundangkan dan diundangkan dan mulai
berlaku pada tanggal 29 Oktober 2017.

3. -Kompetensi relatif dari badan peradilan ditentukan oleh batas-batas


yurisdiksinya berada di bawah yurisdiksinya. Suatu badan peradilan
dinyatakan berwenang untuk memeriksa sengketa jika salah satu pihak
berselisih (Penggugat/Tergugat) bertempat tinggal di salah satu wilayah
hukum yang menjadi wilayah hukum pengadilan.
-Kompetensi absolut terkait dengan kewenangan Peradilan Tata Usaha
Negara untuk mengadili suatu kasus sesuai dengan objek, materi atau
pokok sengketa

4. A. Subjek Sengketa Peradilan Tata Usaha Negara tergugat adalah Badan


atau Pejabat Tata Usaha Negara Negara yang mengambil keputusan
berdasarkan kewenangan yang ada di dalamnya atau dilimpahkan
kepadanya, sehingga pejabat tata usaha negara sering terlibat dalam
tergugat.

B. Objek sengketa di PTUN adalah putusan tata usaha negara


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 3 dan keputusan fiktif negatif berdasarkan Pasal 3 UU No. 5
Tahun 1986 jo UU no. 9
2004 tahun.

5. Acara biasa
-pemeriksaan terbuka untuk umum
-Pembacaan gugatan
-Jawab menjawab
-Pemeriksaan bukti surat
-Pemeriksaan bukti saksi
-Kesimpulan
-Putusan, sedangkan

Acara cepat : ada kepentingan penggugat yang cukup mendesak,


misalnya : Pembongkaran rumah

Dalam acara cepat terdapat :


- Hakim Tunggal
- Di ruang sidang terbuka untuk umum
- Tanpa dilakukan Pemeriksaan Persiapan
- Proses jawab menjawab
- Pemeriksaan bukti surat
- Pemeriksaan bukti saksi-saksi

- Putusan Proses acara cepat maksimal 30 (tiga puluh) hari

6. A. Gugatan TUN Pasal 56 Identitas Penggugat (-nama, kewarganegaraan,


tempat tinggal, pekerjaan) Identitas Terdakwa (nama, jabatan, domisili)
Posita Petitum Litigasi sedapat mungkin disertai dengan Putusan TUN
yang disengketakan
B. Isi Pasal 53Ayat (1) UU No. 9 tahun 2004 adalah:
- Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
- Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
asas-asas umum pemerintahan yang baik

7. Berikut alur persidangan dalam Peradilan Tata Usaha Negara di


Indonesia:
-Pembacaan gugatan
-Pembacaan jawaban
-Replik
-Duplik
-Pembuktian
-Kesimpulan
-Putusan

Anda mungkin juga menyukai