Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KULIAH

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS GARUT
ANGKATAN VIII – 2022

KAPSEL CLINICAL SCIENCES


Dosen Ibu Dra. apt. Emma Surachman, M.Si.

Nama : Aji Nur Akbar, S.Si


NPM : 24043122002

SOAL
1. Apa definisi sehat menurut WHO ?
2. Apa perbedaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan Rumah Sakit ?
3. Bagaimana peran Apoteker dalam meminimalisir kesalahan penggunaan obat di
Puskesmas ?
4. Bagaimana peran Anda dalam memberikan informasi kepada pasien yang meminta obat
tanpa resep ?

JAWABAN
1. Definisi Sehat menurut WHO adalah keadaan sempurna secara fisik, mental, serta
sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan.

Tiga Komponen Sehat Menurut WHO :


 Sehat Jasmani
Penampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot,
tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi
fisiologi tubuh berjalan normal.

 Sehat Mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain.
Pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat” (Men Sana In
Corpore Sano).

 Sehat Spiritual
Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk
berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan
lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
2. Apa perbedaan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dan Rumah Sakit ?

Aspek Perbedaan Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian


di Puskesmas di Rumah Sakit
Definisi Unit pelaksana teknis dinas Institusi pelayanan kesehatan yang
kesehatan kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
bertanggung jawab kesehatan perorangan secara
menyelenggarakan paripurna yang menyediakan
pembangunan kesehatan di pelayanan rawat inap, rawat jalan,
suatu wilayah kerja dan gawat darurat.
Pengelolaan a. Perencanaan kebutuhan a. Pemilihan
Sedaiaan Farmasi b. Permintaan b. Perencanaan kebutuhan
& BMHP c. Penerimaan c. Pengadaan
d. Penyimpanan d. Penerimaan
e. Pendistribusian e. Penyimpanan
f. Pengendalian f. Pendistribusian
g. Pencatatan, pelaporan, g. Pemusnahan dan penarikan
dan pengarsipan h. Pengendalian
h. Pemantauan dan evaluasi i. Administrasi.
pengelolaan.
Pelayanan Farmasi a. Pengkajian resep, a. Pengkajian dan pelayanan Resep
Klinik penyerahan Obat, dan b. Penelusuran riwayat penggunaan
pemberian informasi Obat Obat
b. Pelayanan Informasi Obat c. Rekonsiliasi Obat
(PIO) d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
c. Konseling e. Konseling
d. Ronde/visite pasien (khusus f. Visite
Puskesmas rawat inap) g. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
e. Pemantauan dan pelaporan h. Monitoring Efek Samping Obat
efek samping Obat (MESO)
f. Pemantauan terapi Obat i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
g. Evaluasi penggunaan Obat j. Dispensing sediaan steril
k. Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah (PKOD).
3. Bagaimana peran Apoteker dalam meminimalisir kesalahan penggunaan obat di
Puskesmas ?

 Untuk mengurangi resiko tersebut perlu rasanya untuk diberikan pelatihan dan
pemahaman terkait dengan SOP sehingga kejadian kesalahan pemberian obat
dapat diminimalisir
 Kepada pasien juga diperlukan konfirmasi ulang kepada petugas ketika proses
pemberian obat akan dilakukan. Tujuan dari komunikasi antara dua belah pihak
adalah tercapainya perawatan yang paripurna pada pasien tercapai sehingga
peningkatan keselamatan pasien.
 Pada resep obat pasien sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan diberlakukan
double check terhadap resep obat. Tujuan dari doble cek memastikan bahwa obat
yang diambil telah diracik dan dikemas untuk selanjutnya siap didistribusikan
kepada pasien yang berobat di puskesmas.
 Selain dalam bentuk SOP penyerahan obat, perlu juga dilakukan pembenahan
dalam inventarisasi obat yang ada. Pemisahan obat sesuai dengan kategori juga
dilakukan, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam pengambilan
obat. Obat yang masuk kategori hight alret dipisahkan dengan obat jenis lainnya
 Pemberian infromasi terkait dengan SOP pengambilan obat juga disampaikan
kepada pasien dengan membuat media X-banner yang diletakkan didepan ruang
farmasi.Media ini bertujuan juga untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien terkait dengan prosedur pengambilan obat yang berlaku di
Puskesmas
5. Bagaimana peran Anda dalam memberikan informasi kepada pasien yang meminta obat
tanpa resep ?

Peran kita sebagai Apoteker yaitu harus memberikan informasi terkait Swamedikasi serta
menanyakan beberapa hal kepada pasien tsb, diantaranya :
 Memperkenalkan diri kita sebagai Apoteker
 Menanyakan sakit yang diderita
 Menanyakan identitas pasien tsb

Jika pasien tsb bisa diberikan obat yang sesuai aturan bisa diberikan tanpa resep & tidak
dalam kondisi kritis (yang harus dirujuk ke dokter), maka kita lanjutkan dengan informasi
sebagai berikut :

 Menginformasikan nama obat


 Khasiat obat
 Kontraindikasi obat
 Efek samping obat
 Cara pemakaian
 Dosis obat
 Waktu pemakaian obat
 Lama penggunaan obat
 Hal yang harus diperhatikan sewaktu minum obat tersebut
 Hal apa yang harus dilakukan jika lupa memakai obat
 Cara penyimpanan obat yang baik
 Cara memperlakukan obat yang masih tersisa
 Cara membedakan obat yang masih baik dan sudah rusak

Anda mungkin juga menyukai