Anda di halaman 1dari 9

J.

CHA BUBBLE DRINK


(PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA MINUMAN RINGAN
BER-TOPPING)

Jutin Chandra (jutinchandra@gmail.com)


Yulizar Kasih (yulizar@stmik-mdp.net),
Charisma Ayu P.(charismaayupramuditha11@gmail.com)
Jurusan Manajemen
STIE MDP

Ringkasan Eksekutif : J.Cha Bubble Drink adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner, khususnya
minuman. Produk yang ditawarkan J.Cha Bubble Drink adalah minuman (seperti teh, teh susu, dsb.) yang
diberi tambahan topping dalam penyajiannya. Usaha bubble drink sendiri awalnya ditemukan di Taiwan,
dan bukan merupakan usaha baru di Palembang. Kehadiran J.Cha Bubble Drink dipicu oleh keinginan
pemilik untuk menambah pilihan produk bubble drink yang ada saat ini, menghadirkan menu-menu yang
belum ditawarkan oleh pesaing, dan mengubah pola konsumsi masyarakat dari soft drink berkarbonasi
menjadi minuman yang lebih menyehatkan untuk tubuh. J.Cha Bubble Drink memasarkan produknya
dengan mempergunakan media cetak, media sosial, dan strategi WOM. Struktur organisasi J.Cha Bubble
Drink terdiri dari owner, barista, dan kasir. Pada aspek keuangan, J.Cha Bubble Drink dinyatakan layak
usahanya dengan mengunakan metode-metode seperti payback period, NPV, IRR dan BEP. Dari hasil
perhitungan dan didukung oleh pengalaman dalam bidang ini, penulis optimis akan usaha ini.

Kata Kunci : J.Cha Bubble Drink, teh mutiara

Executive Summary : J.Cha Bubble Drink is a business that engaged in the culinary field, especially
beverages. The products at J.Cha Bubble Drink are beverages (such as tea, milk tea, etc..) which is
coupled with a topping on its service. This bubble drink enterprise was founded in Taiwan, and it is not a
new venture in Palembang. The presence of J.Cha Bubble Drink is triggered by the owner’s desire to
increase the choices of bubble drink products available today, to present some menus that have not been
offered by competitors, and to change the consumption’s patterns of carbonated soft drinks into more
healthful for the body. J.Cha Bubble Drink markets their products by using printed media, social media,
and WOM strategies. The organizational structure of J.Cha Bubble Drink consists of the owner, barista,
and cashier. On the financial aspect, J.Cha Bubble Drink is declared as an eligible business by using
some methods such as payback period, NPV, IRR and BEP. Therefore, from the calculating’s results and
the experiences in this business, the author is optimistic about this business.

Keywords : J.Cha Bubble Drink, Bubble Tea

1. Pendahuluan memulai usahanya di dalam Mall, salah


satu produk yang kini sedang mulai
1.1 Sejarah Berdirinya Usaha berkembang di antara masyarakat,
adalah produk bubble tea atau bubble
Perkembangan zaman dan gaya hidup drink. Saat ini akan didirikan Mall baru
masyarakat yang terus berkembang yaitu Mall Palembang Icon. Dalam
membuat masyarakat Palembang mulai lahan baru ini belum ada produk bubble
gemar mengunjungi Mall pada berbagai tea merk pesaing. Penulis berniat untuk
kesempatan. Melihat adanya pangsa menjalankan usaha ini dikarenakan hal
pasar yang besar tersebut, maka dapat tersebut, adanya peningkatan jumlah
meningkatkan niat para pebisnis untuk pengunjung Mall, dan adanya

Hal - 1
pengalaman saya di bidang ini Tampilan booth ini akan
dikarenakan saya telah membuka usaha didominasi oleh warna hijau.
ini sebelumnya di salah satu mall di Produk minuman ringan ber-
Palembang. topping yang ditawarkan ini adalah
beberapa jenis teh, seperti black
1.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai-nilai tea, green tea, milk tea, green milk
tea, dan akan digabungkan dengan
Visi J.Cha Bubble Drink adalah perisa dari beberapa brand produk
menjadikan J.Cha sebagai usaha yang telah memiliki BPOM,
franchise yang dikenal dan diminati di kemudian ditambahkan dengan
Indonesia. pilihan topping. Produk yang dibeli
konsumen pun akan diracik
Misi J.Cha Bubble Drink : langsung oleh barista, petugas
1. Menyelenggarakan proses riset dan peracik minuman, setelah
inovasi secara berkesinambungan konsumen memilih dan membayar
terhadap produk untuk menarik pesanannya tersebut di kasir.
minat pasar. Persediaan bahan baku untuk
2. Terus menjaga kualitas produk. produk J.Cha dapat disimpan dalam
3. Melakukan promosi gencar akan waktu yang cukup lama, sekitar 1-2
brand. tahun. Akan tetapi, permasalahan
bahan baku yang dapat timbul
Tujuan J.Cha Bubble Drink : selama operasional J.Cha ini adalah
1. Mengubah pola hidup dari perubahan harga bahan baku
masyarakat dari konsumsi soft yang dapat berubah mengikuti
drink berkarbonasi menjadi besarnya nilai tukar mata uang,
minuman yang lebih sehat untuk dikarenakan bahan baku yang
tubuh. dipergunakan merupakan bahan
2. Menciptakan produk bubble baku import. Untuk mengatasi
drink yang berkualitas. kemungkinan perubahan harga
3. Meningkatkan minat masyarakat bahan baku tersebut, J.Cha akan
dalam mengkonsumsi teh. melakukan proses pemesanan dan
4. Meningkatkan keinginan penyimpanan bahan baku yang
masyarakat dalam berwirausaha. lebih besar. Kami juga akan
5. Menyediakan lapangan menerapkan safety stock pada
pekerjaan bagi tenaga kerja yang bahan baku untuk mencegah
ada di daerah Palembang dan terjadinya kekosongan bahan baku
daerah sekitarnya. yang dapat mengganggu kegiatan
operasional J.Cha. Berikut
2. Gambaran Usaha keunikan dan keunggulan yang
ditawarkan oleh J.Cha Bubble
Produk yang ditawarkan usaha ini Drink :
adalah produk minuman ringan ber- 1. Memiliki cita rasa yang setara atau
topping atau yang biasa dikenal akan lebih enak dibandingkan para
dengan sebutan bubble tea / bubble pesaing
drink. Lokasi usaha saya akan 2. Memiliki tapioca pearl dengan
dilaksanakan di Mall Palembang kekenyalan yang pas.
Icon. Proses operasional akan 3. Mempergunakan topping tambahan
dijalankan pada suatu lahan (island) berupa buih-buih (foam) dari keju
dalam bentuk outlet. Outlet yang sebagai penambah cita rasa dari
akan dipergunakan di sini produk, yang mana belum dimiliki
berbentuk seperti booth penjualan oleh pesaing.
makanan / minuman yang 4. Menerima orderan dalam jumlah
umumnya dikenal masyarakat. besar untuk mengisi event tertentu,

Hal - 2
seperti ulang tahun, arisan, dan lain permintaan, sebelumnya saya akan
sebagainya. memperhitungkan jumlah besarnya
5. Memiliki jasa delivery untuk permintaan potensial, baik dari
pemesanan dalam jumlah tertentu. jumlah pengunjung Mall serta
6. Memiliki promo-promo yang jumlah penduduk yang berada di
berkelanjutan bagi konsumen. sekitar area tersebut (kecamatan Ilir
Barat I). Jumlah pengunjung Mall
3. Aspek Pemasaran diasumsikan sama dengan jumlah
pengunjung rata-rata Mall
3.1 Segmen Pasar, Target Pasar, Palembang Square 2013 yaitu
Positioning sebesar 40.000 orang. Untuk data
jumlah penduduk di area sekitar
Segmentasi yang dilayani oleh J.Cha Mall Palembang Icon, yaitu area
Bubble Drink adalah pria maupun kecamatan Ilir Barat I, saya akan
wanita dari anak-anak hingga dewasa, mempergunakan data yang telah
pada kelas ekonomi menengah ke atas, didapatkan dari sebuah tabel pada
yang bertindak sebagai pengunjung katalog BPS Kota Palembang. Dari
maupun para karyawan serta pemilik data tersebut, diketahui bahwa
tenant yang berada di lokasi usaha jumlah penduduk di kecamatan Ilir
(Mall) serta para penduduk / karyawan Barat I pada tahun 2009 berjumlah
di daerah sekitar area Mall Palembang 129.604 orang. Maka dari itu,
Icon. Target pasar yang ingin diraih jumlah pasar yang potensial
J.Cha Bubble Drink adalah perempuan berjumlah 169.604
dari anak-anak hingga dewasa yang orang.Diasumsikan bahwa 5% dari
berada pada kelas ekonomi menengah pasar potensial tersebut adalah
ke atas yang berada di lokasi usaha permintaan potensial, yaitu 6.480
(Mall) baik sebagai pengunjung, orang. Melihat dari jumlah
karyawan, maupun pemilik tenant. permintaan potensial tersebut, bila
Positioning dari J.Cha Bubble Drink seluruh pesaing memasuki pasar
adalah sebagai pilihan minuman ringan yang sama, yaitu Mall Palembang
yang dapat menemani Anda di tiap Icon, maka jumlah permintaan
moment pada waktu kapan pun, dengan potensial yang belum terlayani oleh
citarasa yang unik dan menarik melalui pesaing adalah sebesar 6.215
penambahan buih-buih keju pada orang.Untuk perhitungan perkiraan
minumannya, serta dapat lebih mudah penawaran J.Cha, saya
untuk didapatkan konsumen. mempergunakan asumsi jumlah
besarnya penawaran kami adalah
sebesar 2,5% dari jumlah
3.2 Perkiraan Permintaan dan permintaan potensial yaitu sebesar
Penawaran 6.215 orang, jadi perkiraan
besarnya penawaran adalah 150
Dalam perhitungan perkiraan gelas/hari. Besarnya jumlah
besarnya permintaan dan perkiraan ini saya ambil
penawaran terhadap produk ini, berdasarkan pada informasi jumlah
saya akan mempergunakan data penawaran pesaing sejenis di
yang ada, yaitu data yang diperoleh Palembang.
dari situs palembang-pos.com
mengenai jumlah pengunjung Mall
3.3 Rencana Penjualan dan Pangsa pasar
tahun 2013 dan data dari BPS
Palembang mengenai jumlah
Pangsa pasar yang tersedia saat ini
penduduk tahun 2013 sebagai
adalah sebanyak 169.604 orang. Angka
landasan perhitungan. Untuk
ini didapatkan dari perhitungan jumlah
melakukan perhitungan perkiraan
pengunjung Mall beserta jumlah

Hal - 3
penduduk yang berada di kecamatan Ilir 4. Threat (Ancaman)
Barat I yang telah ada pada poin poin Ancaman yang akan ditemui oleh
4.2.Perkiraan Permintaan dan J.Cha Bubble Drink adalah adanya
Penawaran. Diasumsikan bahwa 5% pesaing usaha sejenis yang sudah
dari pasar potensial tersebut adalah beroperasi saat ini, munculnya
permintaan potensial, yaitu 6.480 pesaing baru, karyawan yang kurang
orang. Melihat dari jumlah permintaan terlatih dalam kegiatan operasional
potensial tersebut, maka jumlah dan besarnya nilai kurs yang tidak
permintaan potensial yang belum menentu.
terlayani oleh pesaing adalah sebesar
6.215 orang. Jumlah ini didapatkan dari 3.5 Strategi Pemasaran Perusahaan
hasil pengurangan permintaan potensial Terhadap pesaing
dengan jumlah permintaan para
pesaing. 3.5.1 Produk (Product)
3.4 Analisis SWOT Strategi pemasaran yang
diterapkan dalam segi produk ini
1. Strenght (Kekuatan) adalah dengan mencoba
menawarkan beraneka jenis
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki produk yang lebih banyak atau
oleh J.Cha Bubble Drink antara lain: setara dengan pesaing pada
A. Bahan baku import umunya. Selain dari varian
B. Brand terlihat brand asing / produk, kami juga menekankan
internasional pada penawaran kualitas produk
C. Harga lebih terjangkau yang lebih baik kepada
D. Menggunakan sarana promosi pelanggan.
yang efektif
E. Lokasi strategis
F. Memiliki jasa delivery dan event
G. Memiliki topping khusus
H. Mengadakan promo yang
berkelanjutan

2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan J.Cha Bubble Drink
adalah :
A. Harga sewa yang tinggi
B. Ukuran counter yang terbatas
C. Kemungkinan terjadinya
kekosongan stok cukup besar

3. Opportunities (Peluang)
Peluang bisnis J.Cha Bubble Drink ini 3.5.2 Harga (Price)
masih sangat tinggi karena masih Harga yang ditetapkan oleh J.Cha
banyak pangsa pasar yang belum Bubble Drink adalah Rp 13.000 –
digapai oleh pesaing dan masyarakat Rp 18.000 untuk harga
menyukai produk import. Sehingga produknya.
diharapkan J.Cha Bubble Drink dapat
ikut bersaing dan berkembang di kota 3.5.3 Promosi (Promotion)
Palembang.
3.5.3.1 Periklanan (Advertising)
- Memasang poster
promosi di area kampus.

Hal - 4
- Mempromosikan J.Cha
Bubble Drink secara Pemilik (Owner)
offline dan online melalui
jejaring sosial. Barista Kasir
- Melakukan kegiatan
sponsorship di berbagai
acara kampus yang 4.2 Perijinan
berhubungan langsung J.Cha Bubble Drink merupakan usaha
dengan pangsa pasar. yang berbentuk badan hukum usaha
perorangan dan perijinan yang
3.5.3.2 Penjualan Personal dibutuhkan adalah SITU (Surat Izin
Penjualan personal yang Tempat Usaha), dan SIUP ( Surat Izin
dapat dipergunakan Usaha Perdagangan). SITU dan SIUP
sebagai media promosi ini harus diproses di Kantor pelayanan
J.Cha adalah melalui Perizinan Terpadu (KPPT)
promosi oleh pemilik Palembang.
(owner) secara pribadi
dan langsung kepada 4.3 Kegiatan Pra Oprasi dan Jadwal
kerabat, teman, dan Pelaksanaan
masyarakat yang dekat
dengannya. Jadwal
Pelaksanaan
3.5.3.3 Hubungan Masyarakat Jadwal Kegiatan (dalam
mingguan)
Bentuk promosi public
1 2 3 4
relation yang dilakukan Survei lokasi √
oleh J.Cha Bubble Drink Menyusun konsep
berbentuk balasan atas √
dan rencana
setiap comment yang ada Menghu-bungi pihak
√ √
di jejaring sosial, marketing
sehubungan dengan hal Perijinan √ √
yang dirasakan oleh Pembuatan counter
√ √
konsumen terhadap dan papan nama
produk J.Cha Bubble Penyediaan produk,
peralatan, dan √
Drink ini sendiri.
perleng.
Mendesain tenant √
3.5.4 Penyaluran (Placement) Training karyawan √
Untuk poin penyaluran di sini,
penyaluran yang dimiliki J.Cha
Bubble Drink merupakan bentuk 4.4 Inventaris Kantor dan Suplai
penyaluran langsung, yangmana Kantor
penyampaian produk dari titik
produksi hingga ke konsumen Untuk menunjang operasional dari
dilakukan di satu tempat yang J.Cha Bubble Drink diperlukan
sama, yaitu counter (gerai) J.Cha inventaris dan supply kantor.
Bubble Drink ini sendiri. Inventaris kantor adalah segala hal
yang dipergunakan kantor dan
4. Aspek Organisasi dan Manajemen memiliki umur ekonomis 4 – 16
tahun penggunaan, sedangkan supply
4.1 Organisasi dan Sumber Daya kantor adalah segala sesuatu yang
Manusia dipergunakan kantor dengan umur
ekonomis 1 tahun penggunaan.
Untuk menentukan umur ekonomis
dari inventaris J.Cha Bubble Drink,

Hal - 5
inventaris tersebut akan
dikelompokkan sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan PMK-
96/PMK.03/2009 dan berdasarkan
observasi kami terhadap usaha
sejenis, seluruh inventaris (aktiva
tetap) J.Cha Bubble Drink akan
memiliki nilai residu sebesar 50%.

5. Aspek Produksi

5.1 Pemilihan Lokasi 5.3 Proses Produksi

Lokasi yang akan dijadikan sebagai Proses produksi pada dasarnya


lokasi produksi untuk usaha J.Cha menjelaskan tahapan-tahapan yang
Bubble Drink adalah sama dengan diperlukan untuk menghasilkan suatu
lokasi penjualan dan pemasarannya produk. Berikut ini diagram alur yang
, yaitu pada Mall “Palembang Icon” menjelaskan tahapan proses produksi
yang berlokasi di Jl. Pom IX, dari J.Cha Bubble Drink :
Palembang. Pemilihan lokasi
produksi, penjualan, dan pemasaran Pemilihan produk (Basic Drink, flavor, toppings, dan sugar)
Pembayaran atas produk
yang sama ini didasari oleh bentuk Customer melihat
menu

usaha kami yaitu pembuatan produk


setelah diterimanya pesanan
customer oleh kasir kami.
Memberikan minuman kepada customer
Alasan pemilihan lokasi di Mall
Proses sealing cup
“Palembang Icon” adalah lokasi
merupakan tempat perbelanjaan Pembuatan minuman oleh barista

yangmana konsumen /
pengunjungnya akan lebih mudah
dan mau untuk mengeluarkan 5.4 Bahan Baku dan Bahan Pembantu
uangnya dan melakukan pembelian,
lokasi tersebut berada di tengah Dalam menjalankan operasionalnya
kota, dan berada di dekat area J.Cha Bubble Drink tentunya
perkantoran dan pemukiman membutuhkan bahan baku dan bahan
masyarakat, sehingga pangsa pasar pembantu untuk proses produksi.
menjadi lebih besar lagi, tidak Biaya yang dibutuhkan untuk bahan
hanya untuk para pengunjung Mall baku adalah Rp 24.200.000 dan
saja. bahan pembantu Rp 4.065.000.

5.2 Rencana Tata Letak 5.5 Tenaga Produksi

Counter J.Cha Bubble Drink akan J.Cha Bubble Drink dalam


diletakkan dalam island Mall. “Bentuk menjalankan usahanya akan
Bebas”. Tata letak untuk penempatan menggunakan 2 karyawan yang
peralatan dan bahan baku dalam bertugas sebagai barista (peracik
kegiatan operasional disusun minuman) dan kasir. Kriteria tenaga
sedemikian rupa sehingga penampilan kerja yang akan digunakan J.Cha
rapi dan bersih. Sehingga baik Bubble Drink adalah Warga Negara
karyawan maupun customer dapat Indonesia (WNI) yang berada pada
merasa nyaman selama proses usia produktif, baik pria maupun
transaksi. wanita. Kualifikasi tenaga produksi
yang dibutuhkan adalah minimal
tamatan SMP yang memiliki
kemampuan berbahasa Indonesia dan
Hal - 6
Inggris, serta memiliki kemampuan 6.2 Kebutuhan Pembiayaan / Modal
mempergunakan komputer. Investasi
5.6 Mesin dan Peralatanya Modal investasi yang dibutuhkan
J.Cha Bubble Drink adalah Rp
Dalam menjalankan usaha 32.115.000.
memerlukan mesin dan peralatan
untuk mendukung kegiatan 6.3 Kebutuhan Modal Kerja
operasional. Total biaya yang
dibutuhkan untuk Mesin dan peralatan Modal kerja yang dibutuhkan J.Cha
yang dibutuhkan oleh J.Cha Bubble Bubble Drink adalah Rp 40.125.000.
Drink dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya adalah Rp 18.765.000 6.4 Analisis Kelayakan Usaha
5.7 Tanah, Gedung dan 6.4.1 Payback Period
Perlengkapanya Payback Period untuk J.Cha
Bubble Drink adalah selama 2
J.Cha Bubble Drink direncanakan tahun 2 bulan.
akan dibuka di sebuah Mall, sehingga
tidak memerlukan perencanaan tanah. 6.4.2 Net Present Value (NPV)
J.Cha Bubble Drink akan menyewa
lokasi island yang kosong di lantai 2, 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠iℎ 1 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠iℎ 2 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠iℎ 𝑁
NPV = + +⋯+ − 𝐼𝑛
(1 + 𝑟) (1 + 𝑟)2 (1 + 𝑟 )𝑛
Mall Palembang Icon. Untuk
perencanaan gedung dan fasilitas Menggunakan BI rate sebesar
lainnya seperti tempat parkir tidak 7,5% (Bank Indonesia 2013) :
perlu dikhawatirkan karena J.Cha Dihasilkan nilai NPV Positif
Bubble Drink berlokasi di wilayah sebesar Rp 167.881.978.
Mall, sehingga untuk pengelolaan
gedung dan tempat parkir akan 6.4.3 Internal Rate of Return (IRR)
dikelola oleh pihak Mall. J.Cha
Bubble Drink pun tidak
IRR = i1 + NPVNPV 1
− i1)
mempergunakan perlengkapan 1 − NPV2𝑥 (i2

lainnya, perlengkapan yang


dipergunakan adalah lemari
Melihat dari hasil perhitungan
penyimpanan untuk bahan baku yang
ditempatkan di kediaman pribadi IRR yaitu 23,1%, dan
mempergunakan BI rate (sebesar
pemilik. Penempatan bahan baku
yang tidak di lokasi toko dikarenakan 7,5%) sebagai perhitungan bunga
pinjaman, dapat dinyatakan
karena ukuran counter yang terbatas
dan terbilang cukup minim, yaitu 2m bahwa investasi J.Cha Bubble
Drink melalui perhitungan IRR
x 1m, yang hanya cukup untuk proses
operasional saja. dinyatakan dapat diterima.

6. Aspek Keuangan 6.5 Analisis Keuntungan

6.1 Sumber Pendanaan 6.5.1 BEP per Unit


Total modal yang diperlukan J.Cha 𝐵i𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
Bubble Drink adalah Rp 515.000.000. BEP = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 j𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 − 𝐵i𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟i𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

Modal tersebut berasal dari dana


pribadi sebesar 30% yaitu Rp Tahun Pertama :
154.500.000 dan modal dari orang tua
sebesar 70% yaitu Rp 360.500.000. 𝑅𝑝 148.231.250
BEP = = 19.058 𝑢𝑛i𝑡
𝑅𝑝 15.444 − 𝑅𝑝 7.666

Hal - 7
Tahun kedua : 6.6 Laporan Keuangan
Untuk menilai kinerja J.Cha Bubble
𝑅𝑝 148.231.250
BEP = 𝑅𝑝 15.444 − 𝑅𝑝 7.323 = 18.253 𝑢𝑛i𝑡 Drink untuk tahun operasionalnya
selama 1 hingga 3 tahun, diperlukan
Tahun ketiga : evaluasi terhadap laporan
keuangannya. Berikut adalah laporan
𝑅𝑝 148.231.250
keuangan J.Cha Bubble Drink berupa
BEP = = 18.253 𝑢𝑛i𝑡
𝑅𝑝 15.444 − 𝑅𝑝 7.323 laporan arus kas, laba/rugi dan neraca
per tahun ke-1,2, dan 3.
Berdasarkan pada perhitungan
BEP per unit di atas, diketahui - Arus kas
bahwa J.Cha Bubble Drink perlu Tahun pertama : Rp 198.782.341
menjual sebanyak 19.058 unit Tahun kedua : Rp 259.983.200
pada tahun pertama, 18.253 unit Tahun ketiga : Rp 339.290.600
pada tahun kedua, dan 18.253
unit pada tahun ketiga untuk - Laba Rugi
mencapai titik impasnya.
Tahun pertama : Rp 195.951.091
6.5.2 BEP dalam Rupiah Tahun kedua : Rp 254.151.950
Tahun ketiga : Rp 336.459.350
𝐵i𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP = 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟i𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛
1 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 j𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛
- Neraca
Tahun pertama : Tahun pertama : Rp 586.566.091
𝑅𝑝 148.231.250 Tahun kedua : Rp 814.490.041
BEP =
𝑅𝑝 7.666 = Rp 290.649.510 Tahun ketiga : Rp 1.142.702.391
1 𝑅𝑝 15.444

Tahun kedua :
DAFTAR PUSTAKA
𝑅𝑝 148.231.250
BEP = = 𝑅𝑝 279.681.600
𝑅𝑝
1 𝑅𝑝 15.444 Assauri, Sofjan. 2001, Manajemen Produksi
dan Operasi, Edisi Revisi Fakultas
Tahun kedua : Universitas Indonesia, Jakarta.
𝑅𝑝 148.231.250
BEP = = 𝑅𝑝 279.681.600 Anonim. 2013, Data BI Rate, Diakses 20
𝑅𝑝
1 𝑅𝑝 15.444 Desember 2013, www.bi.go.id

Jumingan. 2009, Studi Kelayakan Bisnis,


Berdasarkan pada perhitungan Bumi Aksara, Jakarta.
BEP per rupiah di atas, diketahui
bahwa J.Cha Bubble Drink perlu Icon, Palembang. 2013, Concept, Diakses 14
melakukan penjualan atas September 2013
produknya sebesar Rp http://palembangicon.com
290.649.510 pada tahun pertama,
Rp 279.681.600 unit pada tahun Kasmir dan Jakfar. 2009, Studi kelayakan
kedua, dan Rp 279.681.600 unit Bisnis, Kencana, Jakarta.
pada tahun ketiga untuk
mencapai titik impasnya. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008,
Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.

Hal - 8
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008,
Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 2,
Erlangga, Jakarta.

Mulyani Indrawati, Sri. 2009, Jenis-jenis


Harta yang Termasuk dalam
Kelompok Harta Berwujud Bukan
Bangunan untuk Keperluan
Penyusutan. Diakses 15 Desember
2013, http://www.sjdih.depkeu.go.id

Palembang, Badan Pusat Statistik. 2013,


Jumlah Penduduk Menurut
Kecamatan dan Jenis Kelamin pada
Pertengahan Tahun 2013, Statistik
Daerah Kota Palembang 2013,
11010021671, BPS Kota
Palembang, Palembang.

Palembang, Kota. 2009, Penduduk dan


Ketenagakerjaan:Jumlah Penduduk
Kota Palembang Tahun 2006 –
2009, Diakses 17 September 2013,
http://kota. palembang.go.id

Paramitha, Niken dan Taufik Rachman.


2013, Penerapan PP 46 Tahun 2013
Untuk Keadilan Pajak, Diakses 17
Desember 2013,
http://www.republika. co.id

Pos, Palembang. 2013, Mall Dipadati


Pengunjung, Diakses 7 september
2013, http://Palembang-pos.com

Suliyanto. 2010, Studi Kelayakan Bisnis,


Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra, dan


Dadi Adriana. 2008, Pemasaran
Strategik, Andi, Yogyakarta.

Wibisono,D. 2006, Manajemen Kinerja:


Konsep, Desain dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan, Erlangga, Jakarta.

Wijaya, Trisnadi. 2013, Capital Budgeting


Kantin “Gun”, Diakses 15
Desember 2013,
http://www.slideshare.net

Hal - 9

Anda mungkin juga menyukai