Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN : PERATURAN DIREKTUR RSIA FATMA BOJONEGORO

NOMOR : 0105/PER-DIR/RSIAF/I/2022
TANGGAL : 05 JANUARI 2022

PEDOMAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSIA FATMA BOJONEGORO

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam UUD Negara Republik Indonesia thun 1945 pasal 28H ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik,sejahtera dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam pasal 3
menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Selanjutnya dalam pasal 46 dinyatakan bahwa untuk mewujudkan derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan perorangan maupun paripurna yang meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dan untuk mendukung program pemerintah mengenai peningkatan kesehatan
masyarakat secara merata, perlu suatu sistem promosi kesehatan terutama
mengenai aspek promotif dan preventif.
Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut di atas, RSIA
Fatma juga seharusnya perperan aktif dalam hal ini sehingga perlu dibentuk Instalasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

1|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


A. LATAR BELAKANG
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) merupakan upaya
mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit
tentang penyakit dan pencegahannya, selain itu, promosi kesehatan di rumah
sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam usaha
penyembuhan dan pencegahan penyakit (Kemenkes RI, 2012).
Promosi kesehatan merupakan suatu strategi rumah sakit kearah lebih
baik dari segi penataan struktur, proses dan output yang berdampak pada
peningkatan kontribusi rumah sakit terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat
Dibentuknya tim PKRS di RSIA Fatma adala suatu keharusan dimana
PKRS punya peran penting dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan
sehat bagi seluruh pasien, keluarga pasien, pengunjung mapun tenaga RSIA
Fatma sendri.

B. TUJUAN
UMUM : Terciptanya masyarakat RSIA Fatma dan sekitarnya yang
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui perubahan
pengetahuan, sikap, dan perilaku serta meningkatkan kunjungan ke
RSIA Fatma
KHUSUS :
1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat terutama dalam kalangan RSIA
Fatma mengenai PHBS
2. Meningkatnya kemampuan masyarakat terutama dalam kalangan RSIA
Fatma menjalankan PHBS

2|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


BAB II
RUANG LINGKUP KERJA
1. Pemberdayaan pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar
a. Edukasi di dalam gedung RSIA Fatma
b. Edukasi di luar gedung

3|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


BAB III
LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. KepMenKes Nomor 1426/ MenKes/ SK/XII/ 2006
3. PerMenKes RI Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
4. Pedoman Etika Promosi RS oleh PERSI Tahun 2011
5. UU RI Tentang Pelayanan Publik

4|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


BAB IV
KEBUTUHAN TENAGA/KEANGGOTAAN
Secara struktural anggota tim adalah

DIREKTUR

KETUA TIM PKRS


(Sulistiyawati)

SEKRETARIS BENDAHARA

(Nindya Putri) (Sri Rejeki)

KOORDONATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


INFORMASI EDUKASI LINTAS UNIT
(Ulfia R) (Meyriza Intan) (ErlinS/ Sari Lian)
(Laila L / Kaber)
(Widya Eka / Irja)
(Ima Y / Farmasi)
(Henni / Ani Mona)
(Muliadi / ICU)
(Nur Alfi / Neo)
(Yunia S / Amila)

5|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


BAB V
TATALAKSANA PELAYANAN

Pada dasarnya sistem kerja dari PKRS adalah seitem kerja “team work” dimana
semua aspek/ unit yang ada di RSIA Fatma akan bekerjasama san saling
berkatan satu sama lain sesuai dengan tata hubungan kerja.
Adapun akan dikelola persiapan, pelaksanaan dan evaluasi akan dikelola Tim
PKRS yang dibentuk.
Kagiatan tim PKRS diantaranya :
A. Edukasi di dalam gedung RSIA Fatma
 Promosi diruang pendaftaran
o Penyediaan leaflet informasi profil RSIA Fatma
o Penyediaan informasi alur pelayanan
o Penyediaan leaflet praktek dokter dan poli lain
o Penyediaan leaflet mengenai program gizi
 Promosi kesehatan Rawat Jalan
o Penyediaan informasi kesehatan dg media audio visual
o Promosi kesehatan melalui penyuluhan kesehtan dengan media
laptop,LCD, layar proyektor
o Penyediaan spanduk promosi kesehatan
o Penyediaan leaflet gratis
 Edukasi kesehatan untuk pasien rawat inap, keluarga dan pengunjung
o Pelayanan konseling ( bedside conseling)
Ruang sari : setiap hari Senin dan Kamis
Ruang mona : setiap hari Rabu dan Selasa
o Penyediaan konseling kelompok
o Penyediaan poster/spanduk promosi kesehatan
o Penyuluhan kepada pengunjung ( situasional )
o Penyediaan informasi kesehatan melalui media audio visual
 Promosi kesehatan di apotek
o Penyediaan spanduk/ poster promosi kesehatan

6|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


o Penyediaan leaflet gratis
 Promosi kesehatan klien sehat
o Pengadaan kegiatan senam sehat tiap hari jumat
o Pengadaan pemeriksaan tekanan darah gratis setelah seman
sehat
B. Edukasi pada momen khusus
Seminar dalam hari ulang tahun RS
C. Edukasi di luar gedung
 Edukasi kesehatan di tempat ibadah dan tempat parkir
o Dengan media spanduk/ poster

7|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


BAB VI
KESELAMATAN KERJA

Mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mana digunakan sebagai


landasan hukum yaitu pedoman etika promosi rumah sakit oleh PERSI tahun 2011.
Adalah:
1. Promosi harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku
2. Promosi tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat
negara, agama, tata susila, adat, budaya, suku, dan golongan.
3. Promosi harus dijiwai oleb asas persaingan yang sehat.
4. Promosi yang dilakukan harus tetap memiliki tanggung jawab sosial;
a. Layanan yang ditawarkan harus profesional dan bermutu. Setiap institusi/
pelaku layanan kesehatan harus selalu mengacu kepada etika profesi dan
etika rumah sakit, serta bekerja sesuai pedoman dan standar layanan yang
ada.
b. Tarif layanan yang ditawarkan wajar dan dapat dipertanggungjawabkan
serta memperhatikan ketentuan yang ada.
c. Layanan yang ditawarkan harus merata dan ditujukan kepada seluruh
anggota masyarakat.
d. Layanan yang ditawarkan harus mampu memberikan rasa aman dan
nyaman bagi pengguna layanan.
5. Promosi layanan kesehatan adalah fundamental, yang mengacu kepada :
a. Falsafah promosi, setiap institusi/pelaku Layanan kesehatan harus berada
pada koridor
kompetisi yang sehat.
b. Misi promosi, tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pengguna jasa
(yang sekaligus
akan meningkatkan pendapatan), akan tetapi juga harus sejalan dengan
manfaat
sosialnya.

8|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


c. Sistem promosi, bukan hanya menjual, tetapi sekaligus akan meningkatkan
pengetahuan
anggota masyarakat untuk memilih bentuk layanan kesehatan yang paling
tepat bagi
dirinya.
Secara umum promosi harus bersifat :
o Informatif :
memberikan pengetahuan mengenai hal ihwal yang ada relevansinya
dengan berbagai pelayanan dan program rumah sakit yang efektif
bagi pasien / konsumen.
o Edukatif :
memperluas cakrawala khalayak ramai tentang berbagai fungsi dan
Program rumah
sakit, penyelenggaraan
o Preskriptif :
Pemberian petunjuk-petunjuk kepada khalayak ramai umumnya dan
pasien khususnya
tentang peran pencari pelayanan kesehatan dalam proses diagnosis dan
terapi
o Preparatif :
membantu pasien/keluarga pasien dalam proses pengambilan keputusan
Kesemuanya
mi hams dibenikan secara kongkret dan berdasarkan Kode Etik Rumah
Sakit Indonesia.
7. ASAS KHUSUS
a. Harus selalu tetap mencerminkan jatidiri rumah sakit sebagai institusi
yang memiliki tanggung jawab sosial.
b. Penampilan tenaga profesi.Dokter, ahli farmasi, tenaga medis, dan
paramedis lain atau atribut-atribut profesinya tidak boleh digunakan
untuk mengiklankan jasa pelayanan kesehatan/rumah sakit dan alat-
alat kesehatan.
c. Menghargai hak-hak pasien sebagai pelanggan

9|Pedoman Promosi Kesehatan RSIA Fatma Bojonegoro


BAB VII
INDIKATOR MUTU
A. INDIKATOR MASUKAN
NO INDIKATOR PENCAPAIAN
1 Ada/tidaknya komitmen direksi yang ada
tercermin dalam rencana umum PKRS
2 Ada/tidaknya komitmen seluruh jajaran ada
yang tercermin dalam rencana operasional
PKRS
3 Ada/tidaknya Unit/petugas RS yang ada
ditunjuk sebagai koordinator PKRS dan
mengacu pada standar
4 Ada/tidaknya Unit/ petugas koordinator ada
PKRS dan petugas lain yang sudah terlatih
5 Ada/tidaknya sarana dan prasarana ada
kesehatan yang mengacu keoada standar
6 Ada/tidaknya dana yang mencukupi untuk ada
penyelenggaraan PKRS

B. INDIKATOR PROSES, KELUARAN dan DAMPAK


NO INDIKATOR PENCAPAIAN
1 Sudah/belum dilaksanakannya kegiatan sudah
( pemasangan postr, konseling,dll) dan
atau frekuensinya
2 Media komunikasi yang digunakan dalam Iya
keadaan baik
3 Cakupan kegiatan Semua bagian RS
4 Jumlah klien/keluarga/pengunjung/dll Tercatat/terdokumentasi
5 Dampak pelaksanaan Terobservasi, tercatat

10 | P e d o m a n P r o m o s i K e s e h a t a n R S I A F a t m a B o j o n e g o r o
dan terlaporkan

BAB VIII
PENUTUP
Sebagai penutup kembali kami sampaiakan bahwa pelaksanaan PKRS bukanlah
hanya tim PKRS namun seluruh jajaran di RSIA Fatma. Melalaui pedoman kerja
yang telah tersusun ini diharap akan dapat menjadi dasar dan pegangan dalam
pelaksanaan kegiatan Promosi selanjutnya sehingga meningkatkan kerjasama dan
pelayanan kita kepada masyarakat luas.

Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada tanggal : 05 Januari 2022
DIREKTUR RSIA FATMA

dr. Ajeng Dias Puspitasari

11 | P e d o m a n P r o m o s i K e s e h a t a n R S I A F a t m a B o j o n e g o r o

Anda mungkin juga menyukai