Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BIMBINGAN TEKNIS
SAHABAT TARUNA SIAGA BENCANA

DIREKTORAT PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM


DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
TAHUN 2019

0
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
BIMBINGAN TEKNIS SAHABAT TARUNA SIAGA BENCANA

A. Latar Belakang
Bencana alam merupakan peristiwa luar biasa yang dapat
menimbulkan penderitaan luar biasa pula bagi yang mengalaminya. Bahkan
bencana alam tertentu menimbulkan banyak korban cedera maupun
meninggal dunia. Bencana alam juga tidak hanya menimbulkan luka atau
cedera fisik, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis atau kejiwaan.
Hilangnya harta benda dan nyawa dari orang - orang yang dicintainya,
membuat sebagian korban bencana alam mengalami stress atau gangguan
kejiwaan. Hal tersebut akan sangat berbahaya terutama bagi anak - anak
yang dapat terganggu perkembangan jiwanya.
Mengingat dampak yang luar biasa tersebut, maka penanggulangan
bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang
tepat. Selain itu, penanggulangan bencana alam juga harus menyeluruh tidak
hanya pada saat terjadi bencana tetapi pencegahan sebelum terjadi bencana
dan rehabilitasi serta rekronstruksi setelah terjadi bencana. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar bencana alam tidak terlalu banyak menimbulkan dampak
buruk bagi korban bencana alam.
Penanggulangan bencana alam bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari bencana alam dan dampak yang ditimbulkannya. Karena itu,
dalam penanggulangannya harus memperhatikan prinsip-prinsip
penanggulangan bencana alam. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, prinsi-prinsip tersebut yaitu; cepat
dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil
guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, non
diskriminatif, non proletisi (tidak boleh menyebarkan agama, keyakinan).
Disadari bahwa dalam penanggulangan bencana alam diperlukan
adanya koordinasi dan keterpaduan sebagaimana dalam prinsip
penanggulangan bencana di atas, maka Kementerian Sosial sebagai salah
satu sektor/Instansi yang memiliki fungsi dan peran dalam penyelenggaraan
1
kesejahteraan sosial sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial, menyebutkan bahwa salah satu sasaran
penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah korban bencana.
Mencermati sebagaimana yang telah disampaikan di atas, maka
diperlukan adanya keterpaduan antara instansi dan lintas profesi terkait
dalam penanggulangan bencana sesuai dengan tugas, fungsi dan peran
masing-masing. Dalam rangka implementasi pelaksanaan peran tersebut,
maka sudah seyogyanya dilakukan pengenalan dasar terkait konsep
penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial bagi profesi jurnalis.
Profesi jurnalis selama ini dianggap sebagai ujung tombak yang mampu
mempengaruhi keputusan politik, mengubah prilaku dan meyelamatkan
manusia. Diharapkan, nantinya sehabis pelatihan, para jurnalis terlatih
memliki kemampuan khusus bidang bencana dan bisa menyatu dengan
relawan TAGANA dalam upaya penanggulangan bencana bidang
perlindungan sosial.
Bentuk kegiatannya adalah bimbingan teknis bagi Sahabat TAGANA
bagi pemangku profesi jurnalistik dan Organisasi Entrepreneur Muda yang
akan dilatih tentang Penanggulangan Bencana Bidang Perlindungan Sosial
sesuai dengan kode output 2248.051.F.521211.521219.522151.524119.

B. Dasar Hukum
Yang mendasari pelakasanaan kegiatan sebagai berikut:
1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 dan 34;
2. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial
(Lembaga Negara RI Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4967);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial.
2
C. Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud diselenggarakannya kegiatan Bimbingan Teknis Sahabat Taruna
Siaga Bencana untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang
penanggulangan bencana alam bidang perlindungan sosial kepada jurnalis
yang akan menjadi sahabat TAGANA.

Tujuan
a. Tersosialisasikannya program dan kegiatan Direktorat Perlindungan
Sosial Korban Bencana Alam tentang penanggulangan bencana bagi
kalangan jurnalis dan Organisasi Entrepreneur Muda.
b. Tersosialisasikannya manajemen penanggulangan bencana bidang
perlindungan sosial bagi kalangan jurnalis dan Organisasi Entrepreneur
Muda.
c. Terinformasikannya tentang mekanisme, korrdinasi dan peran media
dalam penanggulangan bencana.
d. Tersedianya tenaga penanggulangan bencana terlatih yang berasal dari
kalangan jurnalis dan Organisasi Entrepreneur Muda.

D. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Sahabat Taruna Siaga
Bencana adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan simulasi.

E. Materi
Adapun materi yang akan disampaikan pada kegiatan bimbingan teknis
sahabat taruna siaga bencana dari unsur jurnalis dan Organisasi
Entrepreneur Muda tahun 2019 ini adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan dan program penanggulangan bencana pada Direktorat
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam - Direktorat Jenderal
Perlindungan dan Jaminan Sosial - Kementerian Sosial RI.
2. Pengenalan konsep dasar penanggulangan bencana bidang perlindungan
sosial dari perspektif karakteristik bencana di Indonesia.

3
3. Sinkronisasi Tugas dan Fungsi Taruna Siaga Bencana dan profesi jurnalis
dalam pelayanan korban bencana alam.
4. Teori konsepsi dan prinsip dasar SAHABAT TAGANA dalam upaya
penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.
5. Implementasi Penanggulangan Bencana Alam Melalui Pendekatan
Klasterisasi Serta Akitvasi Relawan Internasional di Indonesia.
6. Manajemen pengungsi berupa pelayanan kebutuhan logistik, dapur umum
lapangan dan dukungan psikososial.

F. Pelaksanaan Kegiatan
Sebagai bagian dalam tahapan persiapan ini adalah menentukan
Narasumber, Moderator, Praktisi,Peserta dan Panitia antara lain :
1. Narasumber
Narasumber kegiatan Bimbingan Teknis Sahabat Taruna Siaga Bencana
berjumlah 6 (enam) orang terdiri dari Pejabat Eselon I, II dan III ke bawah
dengan rincian sebagai berikut :
1) Dirjen Linjamsos
2) Sekretaris Ditjen Linjamsos
3) Direktur PSKBA
4) Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi
5) Kasubdit Penanganan Korban Bencana
6) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
7) World Food Programme (WFP)

2. Peserta

Peserta berjumlah 60 (enam puluh) orang terdiri dari 30 (tiga puluh)


orang berasal dari unsur jurnalis media cetak dan elektronik serta 30 (tiga
puluh) orang dari Organisasi Entrepreneur Muda.

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Sahabat Taruna Siaga Bencana
selama 3 (tiga) hari dari tanggal tanggal 19 s.d 24 Maret 2019 di Bogor,
Jawa Barat.

4
4. Moderator
Moderator Kegiatan Bimbingan Teknis Sahabat Taruna Siaga Bencana
sebanyak 3 (tiga) orang yang berasal dari Direktorat Perlundungan Sosial
Korban Bencana Alam.

5. Panitia
Panitia kegiatan Kegiatan Bimbingan Teknis Sahabat Taruna Siaga
Bencana sebanyak 6 (enam) orang dari Direktorat Perlindungan Sosial
Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial RI.

G. Biaya yang Dibutuhkan


Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis
Sahabat Taruna Siaga Bencana dibebankan pada DIPA Ditjen
Perlindungan dan Jaminan Sosial Satker Direktorat Perlindungan Sosial
Korban Bencana Alam Tahun 2019 sebagaimana terlampir dalam Rincian
Anggaran Belanja.

Jakarta, Maret 2018


Kasubdit
Kesiapsiagaan dan Mitigasi

Ni Masjitoh Tri Siswandewi

Anda mungkin juga menyukai