PROPOSAL
Disusun oleh :
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................7
2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................................7
2.2 Konsep Pengawasan.......................................................................................8
2.3 Konsep Kenakalan Remaja..........................................................................16
BAB 3....................................................................................................................18
METODE PENELITIAN.......................................................................................18
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................18
3.2 Sumber Data.................................................................................................18
3.3 Fokus Penelitian...........................................................................................19
3.4 Lokasi Dan Informan Penelitian...................................................................20
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................20
3.6 Teknik Analisis Data....................................................................................21
Daftar Pustaka........................................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN
Jadi Pengawasan adalah sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen untuk
membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut
dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat
bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin
didalam mencapai tujuan.
Kriteria pengawasan yang efektif :
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas)
b. Pengawasan perlu melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
dengan segera
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus objektif, teliti sesuai dengan standard yamg
digunakan
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola orgamisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah mengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi
Menurut Usman Effendi (2014:138) mengemukakan bahwa pengawasan
merupakan fungsi manajemen yang paling esensial, sebaik apa pun kegiatan
pekerjaan tanpa adanya dilaksanakan pengawasan pekerjaan itu tidak dapat
dikatakan berhasil. Sedangkan menurut Irham Fahmi (2014:138) mengatakan
bahwa pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi
mewujudkan kinerja yang efekif dan efisien, serta lebih jauh mendukung
terwujudnya visi dan misi suatu orgainisasi.
Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig, Pengawasan adalah tahap
proses manejerial mengenai pemeliharaan kegiatan orgainisasi dalam batas-batas
yang diizinkan yang diukur dari harapan-harapan. T. Hani Handoko, Pengawasan
dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan orgainisasi dan
manejerial tercapai.
Brantas,Pengawasan ialah proses pemantauan, penelitian, dan
pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk
tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut. Sedangkan menurut
Manullang (2006:177) menjelaskan bahwa Pengawasan adalah dilakukan oleh
atasan dari tugas yang bersangkutan, Karena pengawasan seperti ini disebut juga
Pengawasan vertical atau formal karena yang melakukan pengawasan ini adalah
orang-orang yang berwenang.
Menurut S.P Siagian (2004:40) Mengawasi berarti mengamati dan
memantau dengan berbagai cara seperti pengamatan langsung kegiatan-kegiatan
operasional dilapangan, membaca laporan dan berbagai cara lainnya sementara
kegiatan operasional sedang berlangsung maksudnya ialah untuk mengetahui
apakah dalam pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari
rencana dan program yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Husaini Usman (2001:503) pengendalian adalah proses
pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar
semua pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Menurut Irham Fahmi (2014:138) pengawasan didefenisikan
sebagaicara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta
lebih jauh mendukungnya visi dan misi suatu organisasi.
Berdasarkan diskripsi pengertian pengawasan yang tersaji diproleh suatu
konsep pemahaman bahwa perlu dilakukannya suatu pengawasan yang dilakukan
secara rutin ataupun berkala oleh pimpinan atau orang yang mempunyai
wewenang untuk melakukakan pemantauan, pemeriksaan, penilaian dan perbaikan
agar tidak terjadinya penyimpangan dalam pencapaian suatu tujuan yang efektif
dan efisien dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Secara filosofi dikatakan bahwa pengawasan sangat penting dilakukan
karena manusia pada dasarnya memiliki sifat salah dan khilaf, sehingga kegiiatan
manusia didalam organisasi perlu dilakukan pemantauan, hal ini bukan
dilakukakan untuk mencari kesalahannya tetapi untuk mendidik, membimbing
dan mengarahkannya.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa. Dari pengertian di atas kita simpulkan bahwa
yang termasuk Pemerintah Desa yaitu Kepala Desa dan Perangkat Desa
(Sekretaris Desa, Kaur, Kepala Dusun) Pemerintah desa adalah unsur
penyelenggara desa, pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa.
Pemerintah desa mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga
desa, urusan pemerintahan umum, pembangunan dan pembinaan masyarakat.
Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten
Adapun wewenang pemerintahan desa antara lain menyelenggarakan musyawarah
desa untuk membicarakan masalah-masalah penting yang menyangkut
pemerintahan desa dan kehidupan masyarakat desanya, melakukan pungutan dari
penduduk desa berupa iuran atau sumbangan untuk keperluan penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat yang
bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
menggerakkan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan pembangunan.
Adapun kewajiban pemerintah desa yaitu menjalankan pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan masyarakat di desa yang bersangkutan;
Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa, melakukan tugas-tugas dari
pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan mengusahakan keamanan,
ketentraman, dan kesejahteraan warga desanya dan memelihara tanah kas desa,
usaha desa dan kekayaan desa lainnya yang menjadi milik desa untuk tetap
berdaya guna dan berhasil.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film, sedangkan
recordadalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau
lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting
(Moleong, 2011: 216). Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis,
gambar maupun elekronik. Dokumentasi di lakukan untuk melengkapi metode
observasi dan wawancara.
b. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan setelah reduksi data. Dalam penelitian kualitatif.
Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antara katagori, flowchart, dan sejenisnya. penyajian data tersebut, maka data
akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah
dipahami.
c. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada, temuan ini dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.
Daftar Pustaka
Losa, Jospin. Femmy Tasik. Antonius Purwanto. 2018. Peran Orang Tua
Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Akibat Meminum Alkohol Cap Tikus.
Universitas Sam Ratulangi.
Lapamusu, Lin. Telly D, Wua. N, F Kaunang. 2018. Peran Pemerintah Desa
Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Desa Balahu Kecamatan Tibawa
Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri Manado. Vol 2, No 1.
Oktaviani, Rizka Dwi. 2017. Pengawasan Pemerintah Kota Cilegon Dalam
Penyaluran Raskin di Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
ketiga belas. Bumi Aksara. Jakarta.
Sarwoto. 2001. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Cetakan keenam
belas. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Sujamto. 2001. Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan. Jakarta: Ghalia
Indah.
George R, Terry. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Penerbit Bumi.
Aksara.
Harjono Wirnadi. 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka
Cipta.
Effendi, Usman. 2014. Asas-Asas Manajemen. Depok: Katalog Dalam
Terbitan (KDT).
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Marigan, Masry, Simbolon. 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: Ghakia Indonesia.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemenn Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi. Aksara.
Satriadi. 2016. Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru Pada SD Negeri Binaan Tanjung Pinang. Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Tanjung Pinang.
Gunarsa, Singgih D. 2004. Psikologis Praktis Anak, Remaja dan Keluarga.
Cetakan 7. Jakarta: Gunung Mulia.