Anda di halaman 1dari 16

Tugas Kutipan Jurnal

Nama : Marsita Melania Sarci Amala

Nim : 17081101013

Mata Kuliah : Intrinsip Praktikum

1. Peran Orang Tua Dalam Mencegah Kenakalan Remaja Desa


Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworwjo
Oleh : lusiyana pratiwi, pendidikan luar sekolah,universitas negeri
yogyakarta

Masalah temuan :

1. Peran orang tua dalam mencegah terjadinya kenakan remaja di Desa


Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
2. Faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan
Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang di dimaksud dalam pnelitian ini adalah untuk


mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kenakalan remaja Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten
Purworejo.

Temuan :

1. Orang tua di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo


sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, peran sebagai pendorong,
peran sebagai teman, peran sebagai konselor, dan peran sebagai
komunikator tetapi orang tua masih belum bisa menjalankan perannya
sebagai panutan dikarenakan orang tua belum bisa menjalankan ibadah
bersama anaknya dan belum bisa menjadi teladan untuk anak, dan sebagai
pengawas karena orang tua belum bisa memantau aktivitas bersama
temantemannya.
2. faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan
Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo adalah karena faktor diri sendiri
karena remaja masih mempunyai kontrol diri yang lemah, faktor rumah
tangga bahwa lingkungan keluarga yang dialami oleh remaja yang
menyimpang dikarenakan kondisi ekonomi dan kesibukan orang tua
sehingga mempengaruhi tingkat emosional anak, faktor masyarakat
dikarenakan pergaulan sangat rentan dan cenderung ke hal negatif dan
faktor sekolah bahwa banyaknya teman ditemui di lingkungan sekolah
yang memiliki latar belakang berbeda-beda menyebabkan remaja mudah
terpengaruh dengan perilaku menyimpang yang dilakukan temannya.

Saran :

1. Bagi pemerintah perhatian pemerintah terhadap remaja perlu ditingkatkan


terkait jumlah kenakalan remaja yang semakin meningkat dan perlu
adanya pengarahan atau sosialisasi untuk remaja.
2. Bagi orang tua agar dapat meningkatkan peranya untuk membimbing anak
untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja.
3. Bagi masyarakat peran aktif masyarakat sekitar perlu ditingkatkan terkait
kegiatan yang melibatkan remaja terkait gotong-royong dan kegiatan
keagamaan maupun materi untuk mendukung kegiatan remaja.
2. Peran Pemerintah Desa Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di
Desa Balahu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo

Oleh: Iin Lapamusu, Telly D. Wua, N. F. Kaunang

Masalah temuan :

1. Kepedulian pemerintah desa dalam menanggulagi kenakalan remaja di


desa Balahu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
2. Faktor terjadinya kenakalan remaja di desa Balahu Kecamatan Tibawa
Kabupaten Gorontalo.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang di dimaksud dalam pnelitian ini adalah memberikan


gambaran tentang Peran Pemerintah Desa dalam Menanggulangi Kenakan Remaja
(Studi kasus di Desa Balahu Kec. Tibawa Kab. Gorontalo) dengan tepat dan
berkualitas.

Temuan:

Hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan para informan


yang ada menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kenalakan remaja di Desa
Balahu yaitu: kurangnya perhatian Pemerintah desa, karena pemerintah desa lebih
mengutamakan pembangunan infrasturuktur ketimbang pembangunan
pembentukkan karakter pemuda di masa pertumbuhannya. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa kurangnya perhatian pemerintah desa terhadap
pembentukan karakter generasi muda, karena pemerintah desa lebih
mementingkan permbangunan infrastruktur desa.

Saran:

1. Masalah kenakalan remaja seharusnya perlu mendapatkan perhatian


pemerintah bahwa kenakalan remaja tidak hanya merupakan masalah
dalam lingkungan keluaraga akan tetapi menjadi perhatian khusus bagi
pemerintah, oleh sebab itu perlu adanya tindakan dari pemerintah untuk
menyelesaikan persoalan kenakalan remaja agar tercipt rasa aman dan
tentram bagi masyarakat serta kehidupan generasi yang menuju kea rah
yang lebih baik.
2. Untuk menanggulangi kenekalan remaja di desa Balahu perlu adanya
tindakan nyata dari pihak pemerintah desa untuk menghentikan peredaran
minuman keras di warung-warung terdekat, karena selama ini yang sering
menjadi pemicu suatu konflik dan tindakan yang berhubungan dengan
kenakalan remaja yaitu minuman keras.
3. Pemerintah desa sebaiknya memantau perkembangan remaja dan
memberikan kebijakan untuk mengembangkan minat dan hobi mereka,
sehingga perekembangan dan kemajuan desa tidak hanya dilihat dari segi
fisiknya tetapi juga perkembangan dan kemajuan desa juga terlihat pada
masyarakat yang ada di desa Balahu melalui prestasi yang nantinya
mereka raih.
3. Pengawasan Pemerintah Terhadap Peredaran dan Penjualan
Minuman Berakohol di Kota Tanjungpinang Tahun 2017
Oleh : Kolli Giovani1, Afrizal2, Uly Shopia3

Masalah Temuan:

Pengawasan pemerintah terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol di


Kota Tanjungpinang.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang dimaksud dalam pnelitian ini adalah Pengawasan melekat adalah
kegiatan mengamati, menilai, mengarahkan pekerjaan, wewenang yang
diserahkan oleh atasan terhadap bawahannya. Sehingga dapat diberikan sanksi
terhadap bawahan secara struktural, yang dilakukan secara kontiniu dan
berkesinambungan. Berdasarkan 3 variabel yaitu menentukan ukuran pelaksanaan,
memberikan penilaian, dan mengadakan korektif.

Temuan :

Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian


Kota Tanjungpinang terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol
golongan A yakni bir pada minimarket, kedai, warung, maupun PKL yang ada di
Kota Tanjungpinang dapat dikatakan belum terlaksana secara optimal. Karena
pengawasan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang
dalam artian turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan secara langsung
terhadap permasalahan tersebut hanya dilakukan sekali dalam setahun.
Seharusnya pengawasan terhadap permasalahan ini dilakukan secara rutin, yakni
1(satu) atau bahkan 2(dua) kali dalam sebulan mengingat sampai saat ini laju dari
peredaran dan penjualan minuman beralkohol golongan A yakni bir masih
tergolong tinggi atau mudah didapatkan pada minimarket, kedai, warung, maupun
PKL yang ada di Kota Tanjungpinang.
4. Collaborative Governance Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di
Kabupaten Tegal
Oleh: Elok Prihatin, Dr. Ida Hayu Dwimawanti, MM

Masalah Temuan :

Proses kolaborasi yang dibangun dalam mengatasi masalah kenakalan


remaja di Kabupaten Tegal serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
kolaborasi.

Konsep Variabel yang di teliti:

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model kolaborasi Ansell dan


Gash untuk menjawab permasalahan kenakalan remaja, karena penekanan dalam
model kolaborasi ini adalah bahwa forum secara resmi terorganisir dan melakukan
pertemuan yang teratur dalam pengambilan keputusan.

Temuan :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaboratif berjalan dengan


cukup baik dengan melihat aspek dialog tatap muka, membangun kepercayaan,
komitmen terhadap proses, pemahaman bersama, dan hasil sementara. Namun,
proses kolaboratif ini masih terdapat kendala dalam partisipasi masyarakat dan
swasta yang kurang aktif dalam kolaborasi. Faktor pendukung dalam kolaborasi
adalah kualitas SDM, ketersediaan infratruktur, insentif untuk berpartisipasi,
sejarah kerjasama, dan ransparansi dalam kolaborasi. Sedangkan faktor
penghambat yang ditemui adalah keterbatasan anggaran, kurangnya keterbukaan
informasi publik, kurang intensifnya kegiatan sosialisasi, dan
ketidaktersediaannya LPKS. Penulis menyarankan untuk mengoptimalkan
pengawasan terhadap aktivitas remaja serta mengoptimalkan peran keluarga dan
sekolah dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.

Saran :

1. Pemerintah perlu melibatkan peran seluruh elemen mulai dari masyarakat


khususnya peran keluarga dan juga pihak sekolah dalam upaya
pencegahan kenakalan remaja. Misalnya dengan melakukan koordinasi
untuk dapat bersama-sama melakukan pengawasan yang optimal terhadap
aktivitas remaja.
2. Memfokuskan sosialisasi terkait bahaya kenakalan remaja dan sanksinya
kepada pihak sekolah hingga pada ranah keluarga serta menjadikan
keluarga dan sekolah sebagai unit utama untuk menumbuhkan budaya
agama yang kuat dalam diri remaja.
3. Pemerintah melalui Kepolisian dan Satpol PP dapat mengoptimalkan
kegiatan patroli menyusuri wilayah-wilayah yang rawan untuk aktivitas
remaja yang negatif hingga ke tingkat desa.
4. Menambah pekerja sosial masyarakat yang ada di Dinas Sosial Kabupaten
Tegal karena tugas pekerja sosial tidak hanya ketika terjadi kasus Anak
Berhadapan dengan Hukum, tetapi juga membantu masyarakat untuk
memecahkan masalah termasuk juga masalah keluarga.
5. Perlu adanya kerjasama dengan pihak swasta untuk pembangunan LPKS
karena keterbatasan anggaran forum PPT maka perlu adanya kerjasama
dengan pihak swasta.
5. Peranan Komunikasi Keluarga Dalam Mencegah Kenakalan Remaja
di Kelurahan Malalayang 1 Kecamatan Malalayang
Oleh : Dra. J. P. M tangkudung, MSi

Masalah Temuan :

komunikasi keluarga dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Malalayang


I Kec. Malalayang Kota Manado

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang dimaksud dengan deskriptif merupakan salah satu cara yang
digunakan dalam penelitian guna memaparkan situasi atau peristiwa.

Temuan :

Hasil penelitian menyatakan bahwa anak remaja di kelurahan Malalayang


bertumbuh dalam keluarga yang harmonis, walaupun menurut mereka
pertengkaran memang ada di antara anggota keluarga, namun bisa diatasi dan
tidak menjadi halangan bagi pertumbuhan mereka sebagai remaja karena segala
persoalan dalam rumah bisa mereka komunikasikan.

Lingkungan bermain dari para remaja ini masih bisa terkendali, walaupun
ada juga penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja seperti kebut-kebutan
dijalan dengan motor dan menghabiskan waktu di luar rumah seperti bermain
dengan teman dan pergi ke Mall atau Warnet, yang bisa mengganggu waktu
belajar mereka, namun ada remaja memanfaatkan fasilitas wi-fi di mall untuk
membuat tugas sekolah mereka.

Saran :

1. Disarankan kepada remaja, agar tidak mudah terjebak dan terpengaruh


terhadap pergaulan remaja zaman sekarang, dengan cara membekali diri
dengan agama yang kuat dan wawasan yang luas, disertai dengan berbagai
kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
2. Penelitian lanjutan untuk melihat dari sisi perkembangan modernisasi dan
teknologi informasi karena diperoleh hasil dari penelitian ini bahwa para
remaja ternyata sering menghabiskan waktu di Mall sambil internet.
6. Peran Kepala Desa dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Desa
Pasir Belengkong Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser
Oleh: Akhmad Pauzi1 H.Achmad Djumlani2 ,Cathas Teguh Prakoso 3
Masalah Temuan :
1. peran kepala desa dalam mengatasi kenakalan remaja yang ada di Desa
Paser Belengkong.
2. faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja yang ada di
Desa Paser Belengkong.
3. Faktor-faktor yang penghambatnya peran kepala desa dalam mengatasi
kenakalan remaja di Desa Paser Belengkong Kecamatan Paser Belengkong
Kabupaten Paser.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang di dimaksud untuk mendeskripsikan apa yang saat ini


berlaku, menentukan dan menginterpretasikan kondisi yang saat ini terjadi.

Temuan :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Kepala Desa dalam Mengatasi


Kenakalan Remaja di Desa Paser Belengkong Kecamatan Paser Belengkong
Kabupaten Paser adapaun cara mengatasinya adalalah dengan cara berkoordinasi
kepada Masyarakat, Ketua RT dan pihak Kepolisian dengan mengadakan patroli
keliling di tempat yang rawan melakukan kenakalan, memberikan penyuluhan dan
sosialisasi tentang kenakalan remaja dan memberikan pembinaan berupa
kunjungan kerumah yang terlibat kenakalan remaja untuk memberikan teguran
lisan. bentuk kenakalan remaja di Desa Paser Belengkong antara lain, merokok,
minum-minuman keras,oplosan komix.menghirup lem pox. Tempat yang biasa di
jadikan tongkrongan adalah kuburan muslim. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya kenakalan remaja di Desa Pasir Belengkong lemahnya kontrol diri
dalam bergaulan dengan teman bermain yang keliru kurangnya kasih sayang dan
perhatian dari orang tua dan lingkungan masyarakat, kurangnya sarana penyalur
waktu senggang, pengaruh perkembangan teknologi. Adapun penghambat peran
kepala desa adalah kurangnya dana dalam mengadakan sosialisasi ataupun
penyuluhan, masyarakat yang kurang antusias dalam membantu dan menjaga
untuk mengatasi kenakalan remaja, kurangnya keikutsertaan dan partisiapsi
masyarakat dalam mengadakan kegiatan sosialisasi maupun penyuluhan tentang
kenakalan remaja.

Saran :

saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi Kepala Desa Paser Belengkong. Baik
masyarakat sekitar dan remaja adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hambatan-hambatan timbulnya kenakalan remaja adalah kurangnya


kesadaran orang tua maupun masyrakat sekitar yang acuh tak acuh dengan
kenakalan remaja. Seharusnya Kepala desa memberikan semangat dan
motivasi yang tinggi kepada bawahnya yaitu ketua RT. tokoh masyarakat,
warga sekitar maupun orang tua untuk saling membimbing dan membina
anak-anak remaja agar tidak kenakalan remaja.
2. Permasalah kenakalan yang sering terjadi terus-menerus, kepala desa
seharusnya memberikan arahan kepada pegawai kantor maupun ketua RT
untuk adanya pendataan remaja-remaja yang kerap melakukan kenakalan
remaja untuk kemudian dilakukan pembinaan secara khusus.
3. Faktor terjadinya kenakalan terutama adalah orang tua, hendaknya kepala
desa lebih aktif berkomunikasi kepada orang tua untuk meningkatkan
perhatian dan pengawasan terhadap anak terutama memasuki usia remaja.
4. Kepala desa memberikan arahan kepada masyarakat harus saling
membantu dan memberikan informasi untuk menutup arus peredaran
barang-barang terlarang.
5. Perlunya upaya pengendalian, pengawasan peredaran minuman keras
dalam bentuk peraturan desa, yang memberikan sanksi kepada pelanggar
sehingga dapat menimbulkan efek jera bagi para pelanggar.
6. Kepala desa Perlunya Memotifasi pemuda agar termotivasi untuk menata
dan membangun hidup mereka menjadi lebih baik dengan memanfaaatkan
gedung olah raga.
7. Kepala desa lebih giat melakukan penyuluhan, baik melalui media massa,
media cetak.
7. Peranan Pemerintah dan Masyarakat dalam Menanggulangi Masalah
Kenakalan Remaja (Alkoholisme) di Kelurahan Calaca Kecamatan
Wenang Kota Manado.

Oleh : Johny Lumowa, Natalia Eunike Kumendong

Masalah Temuan :

upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi


masalah kenakalan remaja (alkoholisme)Di Kelurahan Calaca Kecamatan Wenang
Kota Manado.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang di dimaksud analisa presentase yang diperoleh dapat dipakai untuk
menguji kebenaran dari hal penelitian.

Temuan :

Hasil penelitian menunjukan bahwa: Berdasarkan hasil penelitian di atas,


memberikan gambaran bahwa dari 50 responden di temui, 15 responden atau 26%
mengatakan bahwa Peranan Keluarga dalam menanggulangi masalah kenakalan
remaja/pemabukkan sangat serasi dan 15 responden atau 26% mengatakan
Peranan Keluarga dalam menanggulangi masalah kenakalan remaja/pemabukkan
serasi, sedangkan 20 responden atau 48% mengatakan bahwa Peranan Keluarga
dalam menanggulangi masalah kenakalan remaja/pemabukkan kurang serasi.
8. Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas
Oleh: Nunung Unayah dan Muslim Sabarisman

Masalah Temuan:

faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja dan pergeseran kualitas kenakalan


yang dilakukan remaja.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang di dimaksud untuk mengkaji dari berbagai kajian dan literatur yang
berkaitan dengan tindak kriminalitas yang dilakukan remaja.Tulisan ini
merupakan studi literatur dari berbagai referensi yang ada,kemudian data tersebut
di kemas sebagai bahan data dan informasi yang dapat memberikan gambaran
mengenai kondisi kenakalan remaja saat ini.

Temuan :

Adapun usaha yang dilakukan dalam menanggulangi perilaku kenakalan


remaja dapat dikelompokkan menjadi tindakan pencegahan (preventif),
pengentasan (curative), pembetulan (corrective), dan penjagaan atau pemeliharaan
(preservative). Terkait dengan penanggulanngan kenakalan remaja dan
perlindungan anak mensyaratkan adanya komponen-komponen yang saling terkait
yang meliputi sistem kesejahteraan sosial bagi anak dan remaja serta keluarga,
sistem peradilan yang sesuai dengan standar internasional, dan mekanisme untuk
mendorong perilaku remaja yang tepat dalam masyarakat dan lingkungannya.

Selain itu diperlukannya kerangka hukum dan kebijakan serta program-


program yang tersistematis guna mendukung sistem peradilan dan perlindungan
anak dan remaja yang didukung oleh sistem data dan informasi. Kemudian pada
tingkat masyarakat dibutuhkan berbagai komponen yang harus disatukan dalam
rangkaian kesatuan pelayanan perlindungan anak remajauntuk mendorong
kesejahteraan dan perkembangan dalam kehidupannya, ditambah dengan
meningkatkan kapasitas keluarga dan sekolah serta masyarakat untuk memenuhi
tanggung jawab mereka guna mencegah konflik lebih jauh.
Saran :

Sebagai saran, bagaimana dalam mengatasi kenakalan dan kriminalitas


yang dilakukan anak remaja berdasarkan kajian, sebagai berikut:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa


dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya mengalami hal ini.

2. Adanya motivasi dan pengawasan dari keluarga, guru, teman sebaya


untuk melakukan prinsip keteladanan dalam pengembangan karakter yang
dibarengi dengan pendalaman akhlak melalui pendidikan agama.

3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta


keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja, bila perlu orang
tua dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan yang diinginkan oleh anak remaja.

4. Anak remaja agar pandai memilih teman dan lingkungan yang baik,
serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.

5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika


ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

6. Perlu adanya kerjasama dari berbagai elemen yang terkait, baik


pemerintahan selaku penegak hukum dan tokoh-tokoh masyarakat untuk
membiasakan hidup tentram dan damai dalam melakukan segala sesuatu sesuai
dengan aturan hukum yang berlaku di masyarakat, dengan melihat sisi psikologis
individual pelaku, pola asuh keluarga, komunitas dan masyarakat secara luas.

7. Perlunya kebijakan serta program-program perlindungan kepada anak


dan remaja yang tersistematis untuk melindungi dari bahaya narkoba bagi masa
depannya. Kiranya semua perlu bertanggung jawab, secara bersama-sama dalam
memberantas narkoba baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun
lingkungan pergaulan teman sebayanya.
9. pengawasan Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan Terorisme di
Kota Cimahi

Oleh: Endang Priatna1), Titin Rohayati2), Tinda Irawaty3)

Masalah Temuan :

Pengawasan Pemerintah Daerah Kota Cimahi dalam penanggulangan terorisme.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang dimaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainnya.

Temuan :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah DaerahKota Cimahi


dalam penanggulangan terorisme, melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Kota Cimahi bersinergi dengan pihak kepolisian dan juga
masyarakat Kota Cimahi. Melalui Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat,
Kesbangpol bersama dengan pihak kepolisian, memberi edukasi kepada
masyarakat terkait radikaslime dan terorisme. Baik pihak Kesbapol dan
kepolisian, telah memiliki SDM yang berkompeten dalam pengawasan. Hanya
saja sejauh ini yang menjadi kekurangan adalah terkait kuantitas dari SDM di
kepolisian. Perencanaan pengawasan dalam penanggulangan terorisme di Kota
Cimahi dilakukan dengan pemetaan tugas kepada masing-masing unit yang ada di
kepolisian. Anggaran khusus untuk penanganan terorisme belum ada. Jadi,
kesimpulannya adalah pengawasan penanggulangan di Pemerintah Kota Cimahi
dilakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk melihat lingkungan sekitarnya,
dan apabila ada hal yang mencurigakan bisa langsung melaporkan kepada
Pemerintah atau pihak kepolisian.
10. Pengaruh Mass Media Terhadap Kenakalan Remaja ditinjau dari
Psikologi Kriminal
Oleh: Risdalina, SH.MH

Masalah Temuan :

pengaruh mass media telivisi dengan kenakalan remaja serta


penanggulangannya dari psikologi kriminal.

Konsep Variabel yang di teliti:

Konsep yang dimaksud Peneliti mengkaji data sekunder berkaitan dengan


Mass Media Pengaruhnya terhadap Kenakalan Remaja ditinjau dari Psikologo
Kriminal.

Temuan :

Pengaruh mass media terhadap anak remaja merupakan hal yang sangat
peka dan memerlukan pemikiran yang serius untuk menanggulangi segala akibat
yang dapat merugikan perkembangan jiwa remaja serta dapat mempengaruhi
kepribadian remaja.

Psikologi Kriminal merupakan tingkah laku manusia dibidang kejahatan


berkaitan dengan kenakalan remaja merupakan bentuk dari segala tingkah laku
remaja yang pada umumnya disebut kenakalan remaja yang sebagian lagi telah
memenuhi unsur kejahatan atau tindak pidana, untuk itu perlu penanggulangan
baik dari masyarakat , bangsa dan negara, sehingga diharapkan kesadaran remaja
dimasa yang akan datang, karena ditangan merekalah menjadi kader kader bangsa
yang mengisi pembangunan ditengah-tengah masyarakat.

Saran :

Mass media sangat berpengaruh dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan


masyarakat. Pengaruh mass media itu sering menimbulkan dampak positif
maupun dampak negative dalam kehidupan masyarakat, khususnya bila
dihubungkan dengan pengaruh media massa terhadap kenakalan remaja dilihat
dari psikologi kriminal maka agar remaja tidak terpengaruh dari suatu tindak
pidana maupun perbuatan yang asosial maka sangat diharapkan didikan dan
bimbingan orang tua dan keluarga disertai dengan bimbingan agama dari remaja
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai