Daftar keterampilan Ahli Madya Kebidanan sebelum dan sesudah tahun 2026 berdasarkan KMK
NO.NK 01.07/MENKES/320/2020
34 Akselerasi persalinan 2 2
35 Konseling Keluarga Berencana 4 3
36 Tata Laksana persalinan dengan 2 2
tindakan (Ekstraksi vakum, ekstraksi
forcep)
37 Tata laksana awal pada persalinan 3 2
dengan ibu yang mengalami penyakit
sistemik
38 Tata laksana awal pada persalinan 3 2
dengan ibu yang mengalami penyakit
infeksi
39 Tata laksana awal pada persalinan 3 2
dengan penyulit obstetri perdarahan
antepartum
40 Tata laksana awal pada persalinan 3 2
dengan penyulit obstetri persalinan
preterm
41 Tata laksana awal pada persalinan 3 2
dengan penyulit obstetri ketuban pecah
dini
5 Pemberian Medikamentosa 2
6 Pemantauan tanda bahaya pasca 4
keguguran
7 Layanan kontrasepsi pasca keguguran 4
10 Pemasangan implan 4 3
11 Pencabutan implan 4 3
12 Fasilitasi Metode Amenorhoe 4 2
Laktasi (MAL)
13 Edukasi dan konseling Metode 4 2
Operasi Wanita (MOW) dan Metode
Operasi Pria (MOP)
12. Kesehatan 1 3
Reproduksi dan Identifikasi gangguan pada organ dan
Seksualitas fungsi reproduksi perempuan
perempuan
2 Skrining keganasan organ reproduksi 3
3 Skrining penyimpangan perilaku 2
seksual
11 Pemasangan Infus 4 4
12 Pemberian Magnesium Sulfat 4 4
(Mgso4)
13 Pemasangan urine kateter 4 4
50 kebersihan diri 4 4
51 Anticipatory guidance 4 4
Tabel 4.4
Daftar Keterampilan Yang Berlaku Setelah Tahun 2026
Tingkat
Lingkup Kemampuan
Asuhan No Daftar Keterampilan
Ahli
Kebidanan Bidan madya
kebidanan
14. Bayi Baru 1 Penilaian awal bayi baru lahir 4 4
Lahir
(Neonatus) usia
0-28 hari
2 Pemotongan tali pusat 4 4
3 Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 4 4
4 Pengukuran antropometri 4 4
5 Pemeriksaan fisik bayi baru lahir 4 4
6 Pemantauan Tanda Tanda Vital bayi 4 4
baru lahir
7 Pemberian tanda pengenal bayi baru 4 4
lahir
8 Penilaian kesesuaian gestasi dengan 4 3
kondisi bayi baru lahir
9 Pemeriksaan refleks pada bayi baru 4 3
lahir
10 Pencegahan hipotermi 4 4
11 Pemantauan dan pencegahan infeksi 4 4
tali pusat tali pusat
12 Memandikan bayi baru lahir 4 4
13 Pemantauan tumbuh kembang 4 3
14 Pengisapan lendir menggunakan deele 4 4
15 Pengisapan lendir menggunakan 4 4
suction
16 Pijat pada bayi sehat 4 4
17 Fasilitasi metode kanguru 4 4
18 Deteksi awal cacat bawaan melalui 4 4
pemeriksaan fisik
19 Identifikasi bayi baru lahir bermasalah 4 3
4 Inspeksi abdomen 4 3
5 Penilaian pembesaran uterus normal 4 3
selama kehamilan
14 Kauterisasi 2
15 Identifikasi risiko Infeksi menular 4
seksual (IMS)
16 Edukasi tatalaksanana IMS 4
17 Konseling keluarga berencana 4
- 86 -
- 86 -
13 4 3
Pemasangan urine kateter
14 Memproses Sterilisasi ruangan dengan 4 3
sinar UV/chlorin
15 Pemeriksaan fisik 4 3
16 Pemantauan tingkat kesadaran 4 3
17 Pemeriksaan obstetri 4 3
18 Pemeriksaan gynekologi 3 2
19 Pemeriksaan laboratorium sederhana 4 3
(Hb, darah rutin, golongan darah, dll)
20 Pemeriksaan laboratorium khusus (HIV, 4 2
sifilis dan hepatitis)
21 Pemeriksaan USG 2 1
22 Penggunaan speculum untuk 4 3
pemeriksaan kebidanan
23 Pemberian obat atas instruksi dokter 4 3
dengan berbagai cara (topical, oral,
inhalasi, subpositoria, Injeksi intravena,
injeksi intramuscular, injeksi sub-kutan,
injeksi intrakutan)
24 Pengukuran status nutrisi dan indeks 4 3
masa tubuh
50 Kebersihan diri 4 4
51 Anticipatory guidance 4 3
52 Dukungan pada proses kehilangan dan 4 3
kesedihan (loss and grief)
53 Rujukan 4 4
54 Dokumentasi 4 4
55 Mengelola pelayanan kebidanan di 3 2
fasyankes primer
56 Mengelola pelayanan kebidanan di 3 2
fasyankes rujukan
57 Fasilitasi pemberian informasi tentang 4 4
berbagai pilihan
58 Fasilitasi pemberian persetujuan 4 4
setelah
mendapatkan informasi
59 Pendampingan klien menjelang ajal 4 3
dan meninggal dunia
KESIMPULAN
Standar Kompetensi Bidan ini diharapkan dapat menjadi acuan dan landasan bagi Bidan
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan kebidanan yang
terstandar di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Selain hal tersebut di atas, standar ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan kebidanan
baik Pendidikan Diploma III Kebidanan maupun Pendidikan Profesi Bidan.
Standar ini juga digunakan sebagai acuan dalam melakukan penilaian kompetensi bidan.
Agar penyelenggaraan pelayanan dan pendidikan kebidanan dapat berjalan sesuai standar maka
diperlukan adanya persamaan persepsi dan pemahaman terhadap standar kompetensi ini. Untuk
pemanfaatan Standar Kompetensi Bidan ini diperlukan adanya dukungan kebijakan dari berbagai
pihak dalam sosialisasi, implementasi, monitoring dan evaluasi pada setiap fasilitas pelayanan
kesehatan serta Institusi Penyelenggara Pendidikan Kebidanan
- 85 -