PEMBAHASAN
4
2. Visi :
Menjadi Lembaga Penelitian yang Unggul dan bertaraf internasional
Tahun 2000.
3. Misi :
- Menghasilkan IPTEK mendukung kemajuan induk kopi dan kakao
untuk meningkatkan daya saing.
- Melaksanakan transfer IPTEK untuk implementasi inovasi kepada
pengguna melalui pembinaan petani dengan
Pola Kemitraan Bermediasi (MOTRAMED)
- Mengembangkan pusat informasi agri bisnis dan argo industri kopi
dan kakao.
- Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam bidang agri
bisnis dan agro industri kopi dan kakao.
5
B. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT KOPI DAN KAKAO
1. Bagan struktur organisasi
6
c. Direktur Utama Tugas dari Direktur Utama yaitu mengkoordinasi
semua kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dan
membuat peraturan bagi karyawan.
d. Komite Audit Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan
atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Komisaris dan
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.
Menelaah laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan
kepada public
e. Direktur Keuangan tugasnya yaitu mengkoordinasi semua kegiatan
keuangan, merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji dan
menentukan kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
f. Manajer Produksi bertugas untuk membuat rencana produksi sesuai
dengan target pemasaran. Bekerjasama dengan Laboratorium dalam
pelaksanaan proses produksi.
g. Manajer R &D tugasnya yaitu melakukan penelitian dan
pengembangan produk baru, mengawasi pelaksanaan teknis dan
kualitas produksi, menetapkan standar bahan baku dan produk jadi,
serta membuat laporan internal produksi.
h. Manajer Keuangan Mengkoordinasi semua kegiatan dibagian
keuangan, termasuk didalamnya membuat anggaran, diposisi transaksi
keuangan, membuat laporan realisasi anggaran gaji, serta membuat
laporan secara berkala untuk mengetahui perkembangan usaha yang
dijalankan.
i. Manajer Akuntansi tugasnya yaitu membuat laporan secara berkala
untuk mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan, membantu
kepala bagian administrasi dalam membuat pembukuan.
7
C. MANAJEMEN KETENEGARAAN
1. Proses Perengkutan Tenaga Kerja
Proses perengkrutan di pusat penelitian kopi dan kakao tidak jauh
dengan perengkrutan tenaga kerja yang lain, perengkrutan tenaga
kerja dipusat penelitian kopi dan kakao adalah dengan menggunakan
sistem lowongan kerja biasanya pekerja di Puslitkoka kebanyakan
berijazah SLTA.
8
3. Jam Kerja
Jam kerja yang diterapkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
adalah sebagai berikut:
4. SISTEM GAJI
Sistem pengupahan yang berlaku di puslitkoka hampir sama
dengan sistem pengupahan pada umumnya. Puslitkoka meliliki 2
golongan tenaga kerja yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak
tetap . sistem pengupahan yang diterapkan pada tenaga kerja tetap
dilakukan setiap satu bulan sekali, diawal bulan dengan jumlah upah
yang dapat sesuai dengan tingkat golongannya.
Tenaga kerja tidak tetap memiliki perbedaan sistem pengupahan.
Pada tenaga kerja pasca panen dikenal dengan sitem rolling,
sistem rolling diterapkan pada beberapa pekerja. Pekerja yang dikenal
rolling akan diliburkan setiap minggu dan selama libur hanya dikenal
hitungan kerja satu bulan dengan adanya sistem rolling ini maka
sistem pengupahan bagian pasca panen dilakukan 2 kali selama
sebulan.
D. KEGIATAN PRODUKSI
1. Bahan Baku
9
Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan kopi dan kakao
adalah biji kopi dan kakao sendiri,bahan baku diperoleh dari kebun
puslitkoka dan dari supplite.
Ciri-ciri biji kakao yang baik memiliki standar. Standar bagi biji
kakao yang penting yaitu memiliki kadar air 7,5%. Bahan baku utama
untuk semua produk olahan cokelat yaitu biji kakao. Biji kakao yang
digunakan di puslitkoka ada yang diperoleh dari kebun sendiri dan ada
yang membeli dari supplier kakao dari daerah lain. Biji kakao yang
diperoleh dari kebun sendiri adalah biji kakao kaliwining-jember dan
biji kakao sumberasain-malang. Jenis biji kopi kakao yang diperoleh
dari kebun sendiri yaitu jenis kakao mulia (finecocoa/f). biji kakao
mulia merupakan biji kakao yang berasal dari tanaman kakao jenis
creeolo dan trinitaraio serta hasil persiapan. Sedangkan biji kakao dari
supplier yaitu biji kakao glenmole-banyuwangi, biji kakao blitar baru-
blitar , biji kakao kencong, biji kakao trebesala harga dari biji kakao
yang berasal dari supplier ditentukan oleh pihak puslitkoka
berdasarkan analisa persyaratan, misalnya jika biji yaitu maksimal
7,5% maka akan dilakukan perulangan proses pengeringan terhadap
biji kakao. Sebaiknya jika bahan baku memenuhi persyaratan maka
harga akan semakin tinggi.
10
c. Sortasi
Bahan Produksi
a. Kopi
- Kopi Robusta
- Kopi Arabika
b. Kakao
- Kakao Merah
- Kakao edel atau kakao mulia
3. PROSES PRODUKSI
Pengolahan Kopi
Pengolahan kopi yang diterapkan di Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao terbagi menjadi dua proses, yaitu pengolahan primer dan
sekunder yaitu :
a) Pengolahan primer
Pengolahan primer pada pengolahan kopi, dilakukan melalui dua
tahap, yaitu pengolahan kopi kering dan pengolahan kopi basah.
1) Pengolahan Kopi Kering
Pengolahan kopi kering yang diterapkan di Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao melalui tahapan sortasi dan penjemuran.
a. Sortasi
Sortasi merupakan tahapan pengelompokan kopi berdasarkan
tingkat kematangan. Tingkat kematangan dipisahkan
berdasarkan warna. Pada proses sortasi dilakukan manual
dengan jumlah tenaga kerja orang.
b. Pengeringan
11
Pengeringan kopi pada pengolahan kopi kering dilakukan
dengan memanfaatkan sinar matahari. Pengeringan dilakukan
hingga kadar air pada biji kopi mencapai 12-13%
12
f. Hulling
Hulling ini merupakan proses pengupasan kulit tanduk atau
kulit ari. pada proses hulling ini menggunakan alat huller,
dengan jumlah tenaga kerja 2 orang.
g. Gredding
Gredding merupakan tahapan pengelompokanbiji kopi. Biji
kopi dipisahkan berdasarkan besar kecilnya biji kopi, agar
pada saat proses penyaringan biji kopi matang dengan merata.
E. MANAJEMEN PEMASARAN
Pusat penelitian kopi dan kakao adalah salah satu dari lembaga
penelitian Indonesia yang mendapat manda untuk melakukan penelitian
aspek agribisnis untuk komoditas kopi dan kakao mulai dari bahan tanam,
budidaya, perlakuan pasca panen sampai dengan pengolahan produk.
Puslitkoka memiliki strategi dalam memasarkan produknya yaitu
dengan melakukan periklanan atau pengenalan produk iklan adalah media
informasi yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak.
13
1. JENIS-JENIS KEGIATAN PEMASARAN YANG DILAKUKAN
DALAM MEMASARKAN PRODUK
Strategi tersebut meliputi strategi STP dan 4P
a. Strategi STP
1) Segmenting
Segmenting merupakan suatu strategi yang digunakan oleh
perusahaan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen
ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Seperti yang diketahui
bahwa pasar bersifat heterogen, sehingga akan sulit bagi produsen
untuk melayaninya. Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan
segmentasi pasar seperti perusahaan dapat menganalisis pasar dalam
membantu mendeteksi siapa saja yang menggerogoti pasar
produknya. Permen cokelat di PPKKI memilih segmen pasar
geografis dan demografis. Dari sisi geografis persebaran produk
permen cokelat PPKKI hanya sebatas jember saja dengan alasan
karena ruang lingkup produksinya belum terlalu besar. Segmentasi
geografis di wilayah Jember diharapkan agar masyarakat Jember
dapat mengenal produk asli cokelatnya. Dari sisi demografis sasaran
produk cokelat PPKKI adalah semua umur, jadi cokelat ini tidak
membeda-bedakan konsumsen dari segi umurnya.
2) Targetting
Targetting atau target pasar adalah upaya menentukan
segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya. Target pasar yang
baik adalah dapat diidentifikasi, besar pasar mencukupi dan stabil.
Permen cokelat PPKKI memilih strategi targetting yaitu
14
undifferentiated marketing. Undifferentiated marketting ini tidak
membeda medakan kelompok pembeli dan memusatkan perhatian
pada kesamaan kebutuhan orang. Strategi ini dilakukan akan meraih
konsumen sebanyak-banyaknya. Keuntungan yang didapat adalah
permen cokelat PPKKI dapat dengan cepat dikenal oleh masyarakat
Jember.
3) Positioning
Positioning dalam konsep pemasaran adalah cara produk
dipersepsikan oleh pelanggan dan calon pelanggan yang
dibandingkan dengan para pesaing. Positioning adalah tindakan
merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu
posisi yang terbedakan di benak konsumen. Fungsi dari strategi ini
adalah perusahaan dapat mengetahui persepsi pelanggan terhadap
produknya dengan demikian dapat dikaji kekurangan yang dimiliki
sehingga akan menghasilkan perbaikan ke depannya. Permen cokelat
produk PPKKI merupakan produk yang baru di pasaran cokelat
Indonesia, terlebih permen cokelat ini hanya di pasarkan di wilayah
Jember. Maka dari itu dapat disimpulkan permen cokelat PPKKI
merupakan Follower. Follower disini adalah produk ini diciptakan
dengan mengikuti produk yang sudah terkenal di pasaran, namun
permen cokelat ini memiliki perbedaan utama yaitu tidak
mengandung pengawet dan hanya memakai lemak kakao. Permen
cokelat ini diharapkan dapat diterima oleh konsumen dengan
spesifikasinya.
Market follower berjumlah lebih banyak daripada market
nicher karena lebih mudah menjadi pengukur pasar. Market follower
tidak perlu memikirkan ide-ide produk baru atau metode pemasaran
baru. Cukup melihat program pemasaran dari market leader dan
market challenger, maka mereka dapat memperoleh ide-ide tentang
produk baru atau program pemasaran baru ( Ma’aruf, 2005).
15
b. Strategi 4P
1) Product
PPKKI memiliki produk olahan cokelat yang bermerk
Vicco. Vicco ini dihasilkan sebagai hasil penelitian PPKKI yang
dikembangkan atas nama koperasi dengan tujuan agar petani kakao
mampu mengolah buah kakaonya sendiri. Vicco tersebut terdiri dari
berbagai olahan produk sekunder cokelat seperti cokelat batang dan
bubuk. Cokelat bubuk yang tersedia meliputi bubuk murni, 3in1
sachet, 3 in 1 ukuran 200gr, dan 3in1 curah. Cokelat bubuk dikemas
dengan sachet sedangkan cokelat batang dengan berbagai bentuk
mulai dari bentuk bar, trapesium, segitia dan pralin. Permen cokelat
tersebut dikemas sesuai dengan bentuknya. Permen cokelat di
PPKKI terdapat jenis milk cokelat dan dark cokelat yang biasaya
juga terdapat variasi kacang mente. Cokelat premium juga tersedia di
PKKKI. Cokelat ini dibuat dengan rasa dan harga yang lebih
dibanding dengan yang lain. Cokelat premium memiliki varian rasa
seperti markisa, mangga, buah naga, pepaya, nanas dan kiwi.
2) Price
Harga cokelat seperti yang sudah tersedia juga relatif
mahal. Hal itu terkait dengan mutu dan brand yang dimiliki oleh
permen cokelat masing masing. Vicco adalah salah satu produk
olahan PPKKI yang menetapkan harga sesuai dengan kualitas darin
cokelat yang dihasilkan. Variasi harga untuk permen cokelat sendiri
dimulai dari kisaran Rp.6000 sampai puluhan ribu rupiah sesuai
dengan jenis dan ukuran cokelat. Harga tersebut dinilai sebanding
karena cokelat yang dihasilkan terbuat dari lemak kakao asli, namun
PPKKI Vicco juga memproduksi cokelat dengan campuran lemak
nabati dengan harga relatif masih dibawah dengan permen cokelat
lemak kakao.
3) Place
16
Vicco dipasarkan di sekitar Jember. Permen cokelat yang
telah selesai diproduksi akan dipasarkan di tempat-tempat yang
sudah tersedia. PPKKI memiliki outlet yang berada disetiap kantor
di Jember baik di Jalan PB Sudirman no 90 maupun Kebun
Percobaan di Kaliwining Jenggawah. Outlet-outlet yang tersedia di
kantor PPKKI dipasarkan untuk tamu-tamu yang berkunjung di
PPKKI. PPKKI juga memiliki cafe di Jember, cafe tersebut bernama
Corakna. Corakna didirikan oleh pensiunan pegawai PPKKI. Pada
cafe tersebut tersedia berbagai jenis Vicco dan produk olahan kopi
dan kakao yang dapat dikonsumsi di tempat tersebut. Selain tempat-
tempat tersebut Vicco juga tersedia di outlet primadona dan outlet
makanan khas Jember.
4) Promotion
Vicco selama sejauh ini belum ada upaya promosi secara
besar-besaran. Vicco sendiri sudah dikenal melalui kunjungan
instansi ke PPKKI. Secara tidak langsung hal tersebut sudah
memasarkan Vicco. Instansi atau pihak yang berkepentingan dengan
PPKKI ingin mengetahui produk nyata hasil riset dari PPKKI.
Pemasaran Vicco terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Masyarakat jember pada umumnya sudah mengetahui produk Vicco
yang tersedia di wilayah Jember. Tujuan PPKKI menciptakan Vicco
memang tidak seperti industri cokelat pada umumnya, sehingga
distribusi di Jember sudah cukup baik bagi PPKKI.
2. KEGIATAN PROMOSI
Vicco selama sejauh ini belum ada upaya promosi secara
besar-besaran. Vicco sendiri sudah dikenal melalui kunjungan instansi
ke PPKKI. Secara tidak langsung hal tersebut sudah memasarkan
Vicco. Instansi atau pihak yang berkepentingan dengan PPKKI ingin
mengetahui produk nyata hasil riset dari PPKKI. Pemasaran Vicco
terus berkembang seiring berjalannya waktu. Masyarakat jember pada
17
umumnya sudah mengetahui produk Vicco yang tersedia di wilayah
Jember. Tujuan PPKKI menciptakan Vicco memang tidak seperti
industri cokelat pada umumnya, sehingga distribusi di Jember sudah
cukup baik bagi PPKKI.
F. OMZET PENJUALAN
1. Omzet yang dihasilkan perbulan
Omzet yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
perbulan sekitar 300-600 juta.
2. Omzet yang dihasilkan pertahun
Omzet yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
pertahun adalah 3.6 – 7.2 Miliar pertahun. Omzet ini diperoleh
dengan mengalikan omzet perbulan dengan 12 (karena dalam satu
tahun terdapat 12 bulan).
b. Limbah Padat
18
Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah
padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang
memindahkannya. Limbah padat ini misalnya sisa makanan,
sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah plastik, dan
logam (Abdurahman, 2008).
2) PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomi. Limbah dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu limbah
padat, limbah cair, dan limbah gas. Tujuan diterapkannya sanitasi di
industri pangan adalah untuk menghilangkan kontaminasi dari
makanan dan mesin pengolahan makanan serta mencegah kontaminasi
kembali.
a. Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan oleh PPKKI terjadi pada proses
steaming dimana terdapat air rebusan proses steaming yang tidak
dipakai lagi. Air panas yang dihasilkan pada proses steaming
dimanfaatkan untuk mencuci peralatan proses produski kakao.
Seperti loyang permen cokelat ataupun wadah kakao. Seperti yang
kita ketahui bahwa kakao banyak mengandung lemak dan lemak
tersebut masih menempel di peralatan proses produksinya. Hal
yang dilakukan adalah dengan mencuci peralatan yang masih
terdapat lemak kakao dengan air panas hasil steaming. Lemak tidak
lagi apabila terkena air panas dengan demikian pemanfaatan
limbah cair sudah sangat efektif bila dikelola dengan cara seperti
itu.
b. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh PPKKI terjadi pada proses
sortasi biji kakao, dimana biji kakao yang tidak terfermentasi
19
dengan baik atau tidak memenuhi kualifikasi lainnya dimanfaatkan
untuk pembuatan sabun kakao. Biji kakao yang tidak sesuai dengan
kriteria PPKKI akan diilakukan proses pengolahan sehingga
menghasilkan lemak kakao. Lemak kakao itulah yang dijadikan
sabun kakao. Sabun tersebut tentunya akan dijual kepada
konsumen, maka dari itu pengolahan limbah juga dapat
menguntungkan perusahaan apabila diolah dengan cara yang tepat.
Limbah padat lainnya yang dihasilkan adalah pada proses
pemisahaan kulit ari dan nib kakao. Mesin yang bekerja akan
secara otomatis memisahkan nib dan kulit ari kakao. Kulit ari
tersebut tidak dapat digunakan pada proses pengoalah sekunder
cokelat, maka dari itu kulit ari dimanfaatkan untuk pakan ternak
sapi maupun kambing yang terdapat di kebun percobaan PPKKI.
20