OPERASIONAL
FASILITAS KESEHATAN
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
DASAR HUKUM
❑ UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
❑ UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
❑ UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
❑ UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
❑ UU Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
❑ PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
❑ PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Kewenangan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
❑ PP Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
❑ Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit
❑ Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 tentang tentang Standar Kegiatan
Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan
PERMENKES NOMOR 14 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
Standar Usaha Pelayanan Kesehatan • Standar Penetapan Rumah
1. Standar Rumah Sakit Pemerintah (KBLI : Sakit Pendidikan
86101) dan Swasta (KBLI : 86103); • Standar Penetapan
2. Standar Usaha Puskesmas (KBLI : 86102); Penyelenggaraan
3. Standar Usaha Klinik ; Klinik Pemerintah Pelayanan Reproduksi
(KBLI : 86104), Klinik Swasta (KBLI : 86105); Dengan Bantuan Atau
4. Standar Penunjang Kegiatan Usaha Kehamilan Di Luar Cara
Pelayanan Kesehatan (KBLI : 86903); Alamiah
• Standar Penyelenggaraan Laboratorium • Standar Penetapan
Pengolahan Sel/Sel Punca Di Rumah Penyelenggaraan
Sakit Transplantasi Organ Di
• Standar Penyelenggaraan Bank Sel, Sel Rumah Sakit
Punca Dan/Atau Jaringan Di Rumah • Standar Penetapan
Sakit Penyelenggaraan
• Standar Penyelenggaraan Pelayanan Penelitian Berbasis
Medis Hiperbarik Di Rumah Sakit Pelayanan Terapi Sel
• Standar Penetapan Penyelenggaraan Punca
Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja • Standar Penetapan
Migran Indonesia Di Rumah Sakit Dan Penyelenggaraan
Klinik Utama Pelayanan Medik
• Standar Penetapan Penyelenggaraan Radioterapi/Pelayanan
Unit Transfusi Darah Di Rumah Sakit Medik Onkologi Radiasi
Pemerintah • Standar Penetapan
• Standar Penyelenggaraan Pelayanan Aktivitas Penyelenggaraan
Kedokteran Nuklir Di Rumah Sakit Pelayanan Dialisis
https://oss.go.id
HALAMAN AKUN OSS
DINAS KESEHATAN
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Subsektor Kesehatan
Lampiran I PP No. 5 Tahun 2021
Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Berusaha
Subsektor Kesehatan
Lampiran I PP No. 5 Tahun 2021
ALUR PERIZINAN MELALUI OSS RBA
OSS
Verifikasi Kelengkapan Dokumen
Persyaratan:
Persyaratan
1. Syarat Umum
2. Syarat Khusus
(Pernyataan Komitmen)
Kunjungan Lapangan
(bila diperlukan)
Perbaikan Persetujuan
Tempat tidur ruang gawat darurat, rawat jalan dan kamar operasi tidak dihitung dalam total tempat tidur
SARANA
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR RS
paling lambat 1 Januari 2023
UMUM DAN RS KHUSUS
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
Paling sedikit 10% dari seluruh a. paling sedikit 10%dari seluruh jumlah total
tempat tidur TT
a. 6% untuk pelayanan unit b. RS tidak menyediakan layanan PICU, NICU,
ICCU dan RICU menyediakan TT ICU
perawatan intensif/ICU; dan
sejumlah 10%
b. 4% untuk pelayanan intensif c. RS Khusus mata, RS Khusus Gilut ,RS
lain yang terdiri atas Khusus THT-KL tidak wajib memenuhi TT
perawatan intensif neonatus intensif
dan perawatan intensif d. RS jiwa berupa Unit Pelayanan Intensif
pediatrik (NICU dan PICU). Psikiatri sebesar 10%
e. RS jiwa yang menyelenggarakan pelayanan
diluar kekhususannya wajib → 10% dari total
TT yang dipergunakan sesuai dengan
Kekhususannya serta intensif sejumlah 6%
dari total TT di luar kekhususannya.
Penilaian Kesesuaian
1. RS merupakan kegiatan usaha dengan risiko tinggi ; NIB, sertifikat standar, dan izin.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, bangunan, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Perubahan perizinan jenis, kepemilikan modal, klasifikasi, alamat RS dilakukan kunjungan
lapangan
6. Perubahan badan hukum dan nama RS tidak memerlukan kunjungan lapangan.
Peralatan
1. Peralatan meliputi peralatan kesehatan dan nonkesehatan pada
jenis-jenis ruang yang ada dalam bangunan sesuai area
fungsional Klinik
2. Peralatan untuk ruang ASI sama untuk semua jenis Klinik baik
Klinik Pratama maupun Klinik Utama
3. Standar peralatan Klinik Utama meliputi set Rawat Inap, Bahan
Habis Pakai, Perlengkapan, Meubelair, Pencatatan dan
Pelaporan pada klinik utama yang menyelenggarakan rawat inap
disesuaikan dengan standar pelayanan spesialistik yang
ditetapkan oleh Organisasi Profesi kedokteran yang
bersangkutan.
4. Ruang sterilisasi dapat berupa ruangan tersendiri atau bergabung
dengan ruang lainnya. Peralatan di ruang sterilisasi sama untuk
Klinik Utama dan Klinik Pratama
5. Klinik dapat menyelenggarakan untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
6. Ruang laboratorium klinik sesuai dengan standar pelayanan
laboratorium di Puskesmas.
7. Ruang laboratorium hanya disediakan bagi Klinik yang
8. menyelenggarakan pelayanan laboratorium.
Penilaian Kesesuaian
1. Klinik merupakan kegiatan usaha dengan risiko menengah tinggi ; NIB dansertifikat standar.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, bangunan, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Perubahan perizinan Kepemilikan modal (PMA/PMDN); jenis Klinik; pelayanan dari rawat inap
ke rawat jalan atau sebaliknya; penambahan pelayanan; dan/atau alamat Klinik.
Prasarana Peralatan
1. Memiliki Kebijakan dan/atau prosedur untuk 1. Memiliki peralatan laboratorium dalam standar
berkomunikasi dengan pasien dan pengguna ini berarti semua instrument laboratorium
laboratorium untuk memastikan informasi dan bahan habis pakai, reagen dan sistem analitik
mengkonfirmasi bahwa layanan laboratorium dipahami serta peralatan pendukung yang bersih, terawat
lengkap dan akurat. dan terkualifikasi serta terkalibrasi.
2. Laboratorium harus menentukan format laporan hasil 2. Pemenuhan peralatan menyesuaikan dengan
pemeriksaan baik elektronik atau nonelektronik dan cara ketersediaan jenis pelayanan.
untuk mengkomunikasikan kelengkapan laporan.
3. Harus memastikan bahwa proses komunikasi yang No Peralatan Utama Pratama
tepat dibangun antara laboratorium dengan para
pemangku kepentingan dan komunikasi tersebut 1 Peralatan + +/-
berkaitan dengan efektivitas proses pra analitik, analitik pemeriksaan Patologi
dan pasca analitik serta sistem manajemen. Klinik
4. Fasilitas telepon dan konferensi video untuk ruang 2 Peralatan + +/-
rapat. pemeriksaan
5. Persyaratan outlet data dan komunikasi, jaringan Mikrobiologi Klinik
nirkabel, server dan ruang komunikasi.
3 Peralatan + +/-
6. Ventilasi dan AC.
pemeriksaan Patologi
7. Menyediakan air dan listrik dengan kapasitas yang Anatomi
memadai dan cadangan listrik.
8. Menyediakan sistem proteksi kebakaran. 4 Peralatan + +/-
9. Menyediakan sistem tata udara. pemeriksaan
Parasitologi Klinik
SUMBER DAYA MANUSIA/ KETENAGAAN
Kepala Laboratorium : Tenaga medis atau kesehatan yang mempunyai kemampuan dan
keahlian manajemen di bidang laboratorium
Penanggung Jawab atau : Dokter spesialis dan dokter subspesialis sesuai dengan bidang
Koordinator Pemeriksaan pemeriksaan/pengujian/pengolahan
Penanggung Jawab Mutu : Tenaga medis atau kesehatan yang mempunyai kemampuan dan
keahlian pemantapan mutu
Penanggung Jawab SDM : Tenaga medis atau kesehatan yang mempunyai pengalaman
pengaturan SDM dan Umum
Staf Teknis (sesuai : 1. Tenaga Medis :
dengan jenis pelayanan) a. dokter spesialis/subspesialis/konsultan sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan di bidang
pemeriksaan/pengujian/pengolahan
b. Dokter umum dengan sertifikat pelatihan teknis laboratorium
2. Tenaga Kesehatan :
a. Tenaga ATLM/ teknis lain
b. Tenaga ATLM/ tenis lain minimal DIII yang telah mengikuti
pelatihan sesuai tugas
3. Tenaga Non Kesehatan ; Sarjana Biologi
STAF TEKNIS SESUAI JENIS PELAYANAN (1)
STAF TEKNIS SESUAI JENIS PELAYANAN (2)
Penilaian Kesesuaian
1. Laboratorium Medis merupakan kegiatan usaha dengan risiko tinggi ; NIB dan Izin.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, sarana, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Laboratorium medis harus melakukan perubahan perizinan berusaha dalam hal terdapat
perubahan : Badan Hukum, Nama Laboratorium, Kepemilikan Modal, Jenis Laboratorium
Medis, Klasifikasi pelayanan Lab, dan atau alamat Laboratorium
1. Tidak adanya notifikasi permohonan baru yang masuk di akun Dinas Kesehatan
2. Durasi verifikasi pemenuhan persyaratan walaupun prosesnya dikembalikan ke
pemohon tetap mengurangi durasi verifikasi oleh Dinkes
3. Data pemohon yang sudah disetujui tidak tersimpan di akun Dinkes
4. Tidak adanya pilihan untuk upload data BA Verifikasi Teknis di Sistem OSS
5. Lampiran teknis masih diupload manual oleh Dinkes
6. Pemohon yang belum memenuhi persyaratan dasar bisa mengajukan
permohonan verifikasi Dinkes contohnya persyaratan IMB atau Ijin Lingkungan
bagi Lab Medis
TERIMA KASIH