Anda di halaman 1dari 45

VERIFIKASI PERIZINAN

OPERASIONAL
FASILITAS KESEHATAN
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
DASAR HUKUM
❑ UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
❑ UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
❑ UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
❑ UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
❑ UU Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
❑ PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
❑ PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Kewenangan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
❑ PP Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
❑ Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit
❑ Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 tentang tentang Standar Kegiatan
Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan
PERMENKES NOMOR 14 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
Standar Usaha Pelayanan Kesehatan • Standar Penetapan Rumah
1. Standar Rumah Sakit Pemerintah (KBLI : Sakit Pendidikan
86101) dan Swasta (KBLI : 86103); • Standar Penetapan
2. Standar Usaha Puskesmas (KBLI : 86102); Penyelenggaraan
3. Standar Usaha Klinik ; Klinik Pemerintah Pelayanan Reproduksi
(KBLI : 86104), Klinik Swasta (KBLI : 86105); Dengan Bantuan Atau
4. Standar Penunjang Kegiatan Usaha Kehamilan Di Luar Cara
Pelayanan Kesehatan (KBLI : 86903); Alamiah
• Standar Penyelenggaraan Laboratorium • Standar Penetapan
Pengolahan Sel/Sel Punca Di Rumah Penyelenggaraan
Sakit Transplantasi Organ Di
• Standar Penyelenggaraan Bank Sel, Sel Rumah Sakit
Punca Dan/Atau Jaringan Di Rumah • Standar Penetapan
Sakit Penyelenggaraan
• Standar Penyelenggaraan Pelayanan Penelitian Berbasis
Medis Hiperbarik Di Rumah Sakit Pelayanan Terapi Sel
• Standar Penetapan Penyelenggaraan Punca
Pemeriksaan Kesehatan Calon Pekerja • Standar Penetapan
Migran Indonesia Di Rumah Sakit Dan Penyelenggaraan
Klinik Utama Pelayanan Medik
• Standar Penetapan Penyelenggaraan Radioterapi/Pelayanan
Unit Transfusi Darah Di Rumah Sakit Medik Onkologi Radiasi
Pemerintah • Standar Penetapan
• Standar Penyelenggaraan Pelayanan Aktivitas Penyelenggaraan
Kedokteran Nuklir Di Rumah Sakit Pelayanan Dialisis
https://oss.go.id
HALAMAN AKUN OSS
DINAS KESEHATAN
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Subsektor Kesehatan
Lampiran I PP No. 5 Tahun 2021
Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Berusaha
Subsektor Kesehatan
Lampiran I PP No. 5 Tahun 2021
ALUR PERIZINAN MELALUI OSS RBA

OSS
Verifikasi Kelengkapan Dokumen
Persyaratan:
Persyaratan
1. Syarat Umum
2. Syarat Khusus
(Pernyataan Komitmen)
Kunjungan Lapangan
(bila diperlukan)

Perbaikan Persetujuan

Notifikasi Perbaikan Persyaratan Notifikasi Persetujuan Persyaratan

Mengajukan Kembali SERTIFIKAT


STANDAR/ IZIN
TERVERIFIKASI
STANDAR RUMAH SAKIT
PEMERINTAH DAN
SWASTA
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL RUMAH SAKIT
Persyaratan Umum
1. Berbadan hukum
2. Profil RS : visi misi, lingkup kegiatan,
rencana strategis, struktur organisasi,
perencanaan pemenuhan kebutuhan SDM
dan kualifikasinya
3. Dokumen komitmen melakukan akreditasi
4. Surat keterangan kesesuaian peruntukan
lokasi dan lahan serta pertimbangan
kebutuhan rumah sakit
Persyaratan Perpanjangan
1. Dokumen izin RS yang masih berlaku
2. Dokumen bukti akreditasi
3. Self asesmen Rumah Sakit
4. Dokumen bukti uji fungsi alat kesehatan
terbaru dan bukti kalibrasi
Persyaratan Perubahan
1. Dokumen izin berusaha yang masih berlaku
2. Dokumen surat pernyataan penggantian badan
hukum, nama RS, kepemilikan modal, jenis
RS, klasifikasi dan/atau alamat RS
3. Dokumen perubahan NIB
4. Self asesmen RS
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL RUMAH SAKIT

Persyaratan Khusus b. Bangunan


1. Feasibility Study • memenuhi prinsip keselamatan, kesehatan,
2. Detail Engineering Design (DED) kenyamanan, keamanan serta kemudahan.
3. Masterplan • Rencana blok bangunan RS harus berada
4. Dokumen bukti uji fungsi alat kesehatan baru dalam satu area yang terintegrasi dan saling
5. Dokumen Kalibrasi alat kesehatan yang wajib terhubung.
kalibrasi • memenuhi peryaratan teknis bangunan RS
Persyaratan Sarana, Prasarana, Bangunan dan • Bangunan menjamin pelayanan kesehatan
Peralatan diberikan secara aman dan bermutu untuk
a. Lokasi dan Lahan setiap layanan
• Secara geografis tidak berada di lokasi area c. Prasarana
berbahaya 1. Harus memenuhi prinsip keselamatan,
• Tidak berada di lokasi mengganggu kegiatan kesehatan, kenyamanan, dan keamanan
pelayanan kesehatan. serta kemudahan.
• mudah dijangkau 2. Prasarana untuk masing-masing jenis
• Tersedia lahan untuk parkir (minimal 20% dari Rumah Sakit dibutuhkan dalam rangka
luas total bangunan) menjamin pelayanan kesehatan
• Tersedia utilitas publik
• \Lokasi harus berada pada lahan yang sesuai d. Peralatan
dengan rencana tata ruang wilayah Peralatan medis dan peralatan nonmedis yang
• Lahan harus memiliki batas yang jelas dan memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
• dilengkapi akses/ pintu yang terpisah keamanan, keselamatan, dan laik pakai
JUMLAH TEMPAT TIDUR/ TT

Perhitungan Jumlah Tempat Tidur : RS Umum RS Khusus


• Tempat Tidur Ruang Perawatan, Kelas A paling sedikit 250 Kelas A paling sedikit 100
• Tempat Tidur Kelas Standar, Kelas B paling sedikit 200 Kelas B paling sedikit 75
• Perinatologi, Kelas C paling sedikit 100 Kelas C paling sedikit 25
• Intensif,
• Ruang Bersalin,
Kelas D paling sedikit 50
• Intermediate Ward (IW)

RS Khusus THT KL dan Mata RS Khusus Gigi dan Mulut


Kelas A paling sedikit 40 TT Kelas A paling sedikit 14 TT dan 75 dental unit
Kelas B paling sedikit 25 TT Kelas B paling sedikit 12 TT dan 50 dental unit
Kelas C paling sedikit 15 TT Kelas C paling sedikit 10 TT dan 25 dental unit

Tempat tidur ruang gawat darurat, rawat jalan dan kamar operasi tidak dihitung dalam total tempat tidur
SARANA
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR RS
paling lambat 1 Januari 2023
UMUM DAN RS KHUSUS
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.

RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI RS UMUM DAN RS KHUSUS


• Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
• Dalam kondisi wabah atau kedaruratan kesehatan masyarakat, kapasitas
ruang yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
a.30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemda;
b.20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
• RS Khusus mata, RS Khusus gigi dan mulut, RS Khusus THT-KL tidak
wajib memiliki ruang yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi
SARANA
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF paling lambat 1 Januari 2023

Paling sedikit 10% dari seluruh a. paling sedikit 10%dari seluruh jumlah total
tempat tidur TT
a. 6% untuk pelayanan unit b. RS tidak menyediakan layanan PICU, NICU,
ICCU dan RICU menyediakan TT ICU
perawatan intensif/ICU; dan
sejumlah 10%
b. 4% untuk pelayanan intensif c. RS Khusus mata, RS Khusus Gilut ,RS
lain yang terdiri atas Khusus THT-KL tidak wajib memenuhi TT
perawatan intensif neonatus intensif
dan perawatan intensif d. RS jiwa berupa Unit Pelayanan Intensif
pediatrik (NICU dan PICU). Psikiatri sebesar 10%
e. RS jiwa yang menyelenggarakan pelayanan
diluar kekhususannya wajib → 10% dari total
TT yang dipergunakan sesuai dengan
Kekhususannya serta intensif sejumlah 6%
dari total TT di luar kekhususannya.
Penilaian Kesesuaian
1. RS merupakan kegiatan usaha dengan risiko tinggi ; NIB, sertifikat standar, dan izin.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, bangunan, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Perubahan perizinan jenis, kepemilikan modal, klasifikasi, alamat RS dilakukan kunjungan
lapangan
6. Perubahan badan hukum dan nama RS tidak memerlukan kunjungan lapangan.

TIM PENILAI KESESUAIAN

RS KELAS A & RS PMA RS KELAS B RS Kelas C dan D


1. Dinkes Provinsi 1. Dinkes Kabupaten/ Kota
1. Ditjen Pelayanan Kesehatan
2. DPMPTSP Provinsi 2. Dinkes Provinsi
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinkes Kabupaten/ Kota 3. DPMPTSP Kabupaten/Kota;
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
4. Ditjen Pelayanan Kesehatan 4. Asosiasi Perumahsakitan
4. Asosiasi Perumahsakitan
5. Asosiasi Perumahsakitan
STANDAR USAHA KLINIK
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL KLINIK
Penggolongan Usaha : Persyaratan Perpanjangan
1. Klinik Pratama 1. Dokumen sertifikat standar usaha Klinik atau
2. Klinik Utama surat izin operasional Klinik sebelumnya
Persyaratan Umum yang masih berlaku.
1. Badan hukum publik untuk klinik pemerintah 2. Dokumen self assessment Klinik meliputi
2. Klinik Swasta dengan Pelayanan Rawat Jalan dapat kemampuan pelayanan Klinik, pelayanan
berbentuk orang perorangan, badan usaha atau badan penunjang medik (kefarmasian dan
hukum. laboratorium), pemenuhan persyaratan
3. Klinik Swasta dengan Pelayanan Rawat Inap dapat sarana, prasarana, peralatan dan SDM.
berbentuk badan usaha atau badan hukum.
4. Klinik dengan Penanaman Modal Asing hanya berbentuk
badan hukum Perseroan Terbatas. Persyaratan Perubahan
5. Dokumen Surat keterangan dari dinas kesehatan 1. Izin Berusaha Klinik yang masih berlaku.
kabupaten/kota mengenai pertimbangan persetujuan 2. surat pernyataan penggantian badan hukum,
pendirian Klinik. nama Klinik, kepemilikan modal, jenis Klinik,
6. Dokumen profil Klinik meliputi nama dan alamat lengkap, dan/atau alamat Klinik, yang ditandatangani
visi, misi, struktur organisasi dan waktu penyelenggaraan pemilik Klinik.
Klinik. 3. dokumen perubahan NIB; dan/atau
7. Dokumen self assessment Klinik meliputi kemampuan 4. Self assessment Klinik yang meliputi
pelayanan Klinik, pelayanan penunjang medik (kefarmasian kemampuan pelayanan Klinik, pelayanan
dan laboratorium), pemenuhan persyaratan sarana, penunjang medik (kefarmasian dan
prasarana, peralatan dan SDM. laboratorium), pemenuhan persyaratan sarana,
8. Durasi pemenuhan standar oleh pelaku usaha untuk prasarana, peralatan dan SDM.
perizinan baru selama 3 (tiga) bulan, sejak NIB diterbitkan.
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL KLINIK
b. Bangunan
Persyaratan Khusus
1. Daftar sarana, prasarana, bangunan, peralatan 1. Lokasi Klinik mudah diakses, paling sedikit oleh 1 (satu) unit
dan daftar obat-obatan dan bahan habis pakai; kendaraan roda 4 (empat).
2. Daftar SDM sesuai dengan kewenangan dan
2. Struktur bangunan kuat, kokoh, dan stabil dalam menahan
kompetensi dan struktur organisasi;
beban/kombinasi beban.
3. Daftar jenis pelayanan kesehatan pada Klinik;
4. Dokumen Surat Izin Praktik (SIP) semua 3. Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung
tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik; fisik bangunannya dengan tempat tinggal perorangan, kecuali
5. Dokumen perjanjian kerja sama pembuangan untuk Klinik di apartemen, perkantoran, rumah toko, rumah
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); susun, pusat perbelanjaan, dan bangunan yang sejenis
dan dengan akses yang terpisah dari kegiatan lain yang bukan
6. Dokumen Izin Mempekerjakan Tenaga Asing merupakan pelayanan Klinik.
(IMTA) bila Klinik mempekerjakan Tenaga
Kerja Warga Negara Asing (TK-WNA). 4. Bangunan Klinik harus memperhatikan fungsi keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan dalam pemberian pelayanan
Persyaratan Sarana, Prasarana, Bangunan dan Peralatan serta perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi semua
Klinik memiliki sarana, prasarana, peralatan orang termasuk penyandang disabilitas, anak-anak dan lanjut
dan prosedur untuk: usia.
1) menjamin mutu pelayanan;
2) memastikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja 5. Rancangan tata ruang agar memperhatikan fungsi sebagai
petugas Klinik (tenaga kesehatan dan nonkesehatan); dan fasilitas pelayanan kesehatan.
3) pengendalian dan penanganan limbah medis yang
dihasilkan (tidak termasuk pengangkutan,pengolahan dan 6. Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Klinik diatur
pemusnahan). dengan memperhatikan zonasi Klinik sebagai bangunan
fasilitas pelayanan kesehatan.
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL KLINIK

Bangunan Klinik paling sedikit


Bangunan terdiri atas:
g. Komponen bangunan dan material harus kuat dan layak (1) ruang pendaftaran;
sesuai dengan kebutuhan pelayanan. (2) ruang administrasi;
h. Kawasan di dalam Klinik harus bebas rokok. (3) ruang tunggu;
i. Klinik memiliki papan nama dengan menyebutkan (4) ruang konsultasi;
kemampuan pelayanannya dan alamat Klinik, (5) ruang tindakan;
j. memiliki ukuran minimal 1 (satu) meter persegi dengan (6) ruang/pojok ASI;
dasar putih, huruf hitam yang paling sedikit (7) kamar mandi/wc; dan
mencantumkan: (8) ruang lain sesuai dengan kebutuhan.
• Jenis klinik : pratama atau utama
• Nama klinik SDM
• Kekhususan untuk klinik utama ; organ, bidang, 1) Klinik pratama paling sedikit terdiri dari:
cabang ilmu/disiplin ilmu, jenis layanan a) 2 (dua) dokter;
g. Nama dokter/dokter spesialis, dokter gigi/dokter gigi b) 2 (dua) dokter spesialis di bidang layanan primer;
spesialis wajib dicantumkan di ruang tunggu Klinik. c) 1 (satu) dokter dan 1 (satu) dokter spesialis di bidang
h. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian layanan primer; atau d) 2 (dua) dokter gigi.
wajib memasang papan nama apoteker.
Tenaga medis pada Klinik utama memberikan pelayanan
spesialistik paling sedikit 2 (dua) dokter spesialis atau 2
(dua) dokter spesialis gigi, dapat dengan jenis spesialis
yang sama atau berbeda disiplin ilmu sesuai dengan
konsep Klinik utama yang dibentuk. Tenaga medis
spesialis harus sesuai dengan kebutuhan Klinik utama.
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL KLINIK

Peralatan
1. Peralatan meliputi peralatan kesehatan dan nonkesehatan pada
jenis-jenis ruang yang ada dalam bangunan sesuai area
fungsional Klinik
2. Peralatan untuk ruang ASI sama untuk semua jenis Klinik baik
Klinik Pratama maupun Klinik Utama
3. Standar peralatan Klinik Utama meliputi set Rawat Inap, Bahan
Habis Pakai, Perlengkapan, Meubelair, Pencatatan dan
Pelaporan pada klinik utama yang menyelenggarakan rawat inap
disesuaikan dengan standar pelayanan spesialistik yang
ditetapkan oleh Organisasi Profesi kedokteran yang
bersangkutan.
4. Ruang sterilisasi dapat berupa ruangan tersendiri atau bergabung
dengan ruang lainnya. Peralatan di ruang sterilisasi sama untuk
Klinik Utama dan Klinik Pratama
5. Klinik dapat menyelenggarakan untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
6. Ruang laboratorium klinik sesuai dengan standar pelayanan
laboratorium di Puskesmas.
7. Ruang laboratorium hanya disediakan bagi Klinik yang
8. menyelenggarakan pelayanan laboratorium.
Penilaian Kesesuaian
1. Klinik merupakan kegiatan usaha dengan risiko menengah tinggi ; NIB dansertifikat standar.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, bangunan, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Perubahan perizinan Kepemilikan modal (PMA/PMDN); jenis Klinik; pelayanan dari rawat inap
ke rawat jalan atau sebaliknya; penambahan pelayanan; dan/atau alamat Klinik.

TIM PENILAI KESESUAIAN

Klinik Pratama dan Utama (PMDN) Klinik Utama (PMA)


Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Kementerian Kesehatan
1. DPMPTSP Kabupaten Kota 1. Dirjen Yankes
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
3. Organisasi Profesi/ Asosiasi Fasilitas Kesehatan 3. Dinas Kesehatan Provinsi
STANDAR PENUNJANG
KEGIATAN USAHA
PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR USAHA
LABORATORIUM MEDIS
LAB MEDIS LAB MEDIS KLASIFIKASI
UMUM KHUSUS
LABORATORIUM
UTAMA UTAMA MEDIS
● Umum : pemeriksaan Patologi Klinik,
Patologi Anatomi, Mikrobiologi Klinik
dan Parasitologi Klinik sesuai dengan
PRATAMA PRATAMA klasifikasinya
● Khusus : pemeriksaan pada salah
satu bidang yaitu Patologi Klinik,
Mikrobiologi Klinik, Parasitologi Klinik
atau Patologi Anatomi
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL LABORATORIUM MEDIS
Penggolongan Usaha :
1. Laboratorium Medis Pratama (Umum dan Khusus) Persyaratan Perpanjangan
2. Laboratorium Medis Utama (Umum dan Khusus) 1. Perizinan Berusaha Laboratorium Medis
Persyaratan Umum yang berlaku.
1. Laboratorium Medis Swasta harus berbadan hukum 2. Self assessment paling sedikit terdiri atas
2. Dokumen surat keputusan pemilik sebagai unit pelayanan sarana, prasarana, peralatan, sumber daya
teknis/unit pelaksana teknis daerah bagi laboratorium manusia, dan pelayanan.
medis mandiri milik pemerintah dan Pemerintah Daerah.
3. Dokumen pembentukan/kepemilikan Laboratorium Medis
bagi laboratorium medis swasta.
4. Durasi pemenuhan persyaratan oleh pelaku usaha untuk Persyaratan Perubahan
perizinan baru selama 1 (satu) tahun sejak NIB terbit. 1. Perizinan Berusaha Laboratorium Medis yang
masih berlaku;
2. Surat pernyataan penggantian badan hukum,
nama Laboratorium Medis, kepemilikan modal,
jenis Pelayanan, klasifikasi pelayanan,
dan/atau alamat Laboratorium Medis, yang
ditandatangani pemilik Laboratorium Medis;
dan/atau
3. dokumen perubahan NIB.
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL LABORATORIUM MEDIS

Persyaratan Khusus Persyaratan Sarana


1. Profil Laboratorium Medis meliputi visi misi, Memiliki sarana, prasarana dan prosedur
surat pernyataan waktu penyelenggaraan lab, untuk menjamin:
surat pernyataan komitmen Lab Medis untuk 1. Mutu hasil pemeriksaan;
memenuhi standar fasilitas Lab Medis beserta 2. Kesehatan dan keselamatan kerja personil laboratorium
standar pelayanan sesuai klasifikasi, surat serta penanganannya baik dari agen biologi maupun
pernyataan nama dan alamat Lab, surat bahan B3 dan lingkungan sekitarnya;
pernyataan untuk melakukan registrasi minimal 3. Pengendalian dan penanganan limbah medis yang
1 kali setahun dan pelaporan sesuai dihasilkan namun tidak termasuk pengangkutan,
ketentuan, surat pernyataan melakukan pengolahan dan pemusnahan;
perpanjangan izin paling lambat 6 bulan 4. Spesimen klinis dalam kondisi terjaga dan aman sesuai
sebelum berakhirnya izin dengan persyaratan serta spesimen dalam kondisi aman
2. Daftar sarana, prasarana, peralatan, SDM dan bagi petugas laboratorium dan lingkungan mulai dari pra
prosedur analitik, analitik dan pasca analitik; dan
5. Kondisi lingkungan, air, dan udara serta pasokan listrik
untuk menjamin mutu pemeriksaan.
VERIFIKASI DOKUMEN PERSYARATAN OPERASIONAL LABORATORIUM MEDIS

Prasarana Peralatan
1. Memiliki Kebijakan dan/atau prosedur untuk 1. Memiliki peralatan laboratorium dalam standar
berkomunikasi dengan pasien dan pengguna ini berarti semua instrument laboratorium
laboratorium untuk memastikan informasi dan bahan habis pakai, reagen dan sistem analitik
mengkonfirmasi bahwa layanan laboratorium dipahami serta peralatan pendukung yang bersih, terawat
lengkap dan akurat. dan terkualifikasi serta terkalibrasi.
2. Laboratorium harus menentukan format laporan hasil 2. Pemenuhan peralatan menyesuaikan dengan
pemeriksaan baik elektronik atau nonelektronik dan cara ketersediaan jenis pelayanan.
untuk mengkomunikasikan kelengkapan laporan.
3. Harus memastikan bahwa proses komunikasi yang No Peralatan Utama Pratama
tepat dibangun antara laboratorium dengan para
pemangku kepentingan dan komunikasi tersebut 1 Peralatan + +/-
berkaitan dengan efektivitas proses pra analitik, analitik pemeriksaan Patologi
dan pasca analitik serta sistem manajemen. Klinik
4. Fasilitas telepon dan konferensi video untuk ruang 2 Peralatan + +/-
rapat. pemeriksaan
5. Persyaratan outlet data dan komunikasi, jaringan Mikrobiologi Klinik
nirkabel, server dan ruang komunikasi.
3 Peralatan + +/-
6. Ventilasi dan AC.
pemeriksaan Patologi
7. Menyediakan air dan listrik dengan kapasitas yang Anatomi
memadai dan cadangan listrik.
8. Menyediakan sistem proteksi kebakaran. 4 Peralatan + +/-
9. Menyediakan sistem tata udara. pemeriksaan
Parasitologi Klinik
SUMBER DAYA MANUSIA/ KETENAGAAN
Kepala Laboratorium : Tenaga medis atau kesehatan yang mempunyai kemampuan dan
keahlian manajemen di bidang laboratorium
Penanggung Jawab atau : Dokter spesialis dan dokter subspesialis sesuai dengan bidang
Koordinator Pemeriksaan pemeriksaan/pengujian/pengolahan
Penanggung Jawab Mutu : Tenaga medis atau kesehatan yang mempunyai kemampuan dan
keahlian pemantapan mutu
Penanggung Jawab SDM : Tenaga medis atau kesehatan yang mempunyai pengalaman
pengaturan SDM dan Umum
Staf Teknis (sesuai : 1. Tenaga Medis :
dengan jenis pelayanan) a. dokter spesialis/subspesialis/konsultan sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan di bidang
pemeriksaan/pengujian/pengolahan
b. Dokter umum dengan sertifikat pelatihan teknis laboratorium
2. Tenaga Kesehatan :
a. Tenaga ATLM/ teknis lain
b. Tenaga ATLM/ tenis lain minimal DIII yang telah mengikuti
pelatihan sesuai tugas
3. Tenaga Non Kesehatan ; Sarjana Biologi
STAF TEKNIS SESUAI JENIS PELAYANAN (1)
STAF TEKNIS SESUAI JENIS PELAYANAN (2)
Penilaian Kesesuaian
1. Laboratorium Medis merupakan kegiatan usaha dengan risiko tinggi ; NIB dan Izin.
2. Penilaian kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan standar sesuai ketentuan → pelaku
usaha melakukan self assessment pelayanan, SDM, sarana, prasarana dan alat kesehatan
3. Verifikasi administrasi dapat dilakukan melalui Aplikasi (sistem elektronik).
4. Pengecekan lapangan dilakukan melalui kunjungan/verifikasi lapangan.
5. Laboratorium medis harus melakukan perubahan perizinan berusaha dalam hal terdapat
perubahan : Badan Hukum, Nama Laboratorium, Kepemilikan Modal, Jenis Laboratorium
Medis, Klasifikasi pelayanan Lab, dan atau alamat Laboratorium

TIM PENILAI KESESUAIAN

LAB UMUM DAN KHUSUS PRATAMA


LAB UMUM DAN KHUSUS UTAMA
1. Pemerintah Daerah Provinsi
1. Kementerian Kesehatan 2. DPMPTSP Provinsi
2. Dinas Kesehatan Provinsi 3. Dinkes Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan atau 4. Dinas Kesehatan Kabupaten Kota
4. Organisasi Profesi 5. Organisasi Profesi
KENDALA OSS OLEH PEMOHON

a. Kendala pembuatan akun dan NIB


b. Pengisian data usaha belum dijelaskan secara detail di Panduan OSS
c. Berbedanya data akun yang tersimpan di OSS dengan data yang diinput pemohon
d. Pemohon tidak mengetahui posisi pengajuan perizinan dan durasi verifikasi
e. OSS belum terintegrasi dengan OPD terkait pengajuan persyaratan dasar ; IMB,
Ijin Lingkungan
f. Menu upload dokumen tidak didetailkan secara rinci bagi pemohon
g. Batas maksimal ukuran file yang harus diupload di beberapa menu upload terlalu
kecil.
h. Ketidaksesuaian KBLI yang diajukan dengan jenis Badan Usaha/AHU.
i. Nomor call help OSS lama dalam merespon keluhan atau pertanyaan pemohon.
j. Layanan konsultasi tatap muka harus mendaftar di OSS dan mengantri cukup
lama.
KENDALA OSS DI OPD DINKES PROVINSI

1. Tidak adanya notifikasi permohonan baru yang masuk di akun Dinas Kesehatan
2. Durasi verifikasi pemenuhan persyaratan walaupun prosesnya dikembalikan ke
pemohon tetap mengurangi durasi verifikasi oleh Dinkes
3. Data pemohon yang sudah disetujui tidak tersimpan di akun Dinkes
4. Tidak adanya pilihan untuk upload data BA Verifikasi Teknis di Sistem OSS
5. Lampiran teknis masih diupload manual oleh Dinkes
6. Pemohon yang belum memenuhi persyaratan dasar bisa mengajukan
permohonan verifikasi Dinkes contohnya persyaratan IMB atau Ijin Lingkungan
bagi Lab Medis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai