D
Van Wijk / Willem Konijnenbelt mendefinisikan 3 hal tersebut sebagai berikut:
a. Atribusi
Atribusi adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang – undang
kepada organ pemerintahan.
Contoh:
Pasal 10
(1) “Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-
Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah.”
(2) “Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi
kewenangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintahan
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.”
Misal: Pemerintahan daerah Provinsi Jawa Barat yang dipimpin oleh Gubernur
menjalankan otonomi seluas – luasnya untuk mengatur sendiri urusan
pemerintahannya berdasarkan dari amanat UU No.32 tahun 2004.
Pasal 71
“DPR mempunyai tugas dan wewenang:
a. membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama;
Misal: DPR hendak membuat suatu produk hukum berupa undang – undang,
disini DPR membahas RUU tersebut bersama-sama presiden untuk mendapat
persetujuan bersama.
b. Delegasi
Delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ pemerintahan
kepada organ pemerintahan lainnya.
Contoh:
Misal: Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat raperda, dimana tata cara
pembuatan raperda tersebut harus melihat ketentuan dari peraturan presiden
yang telah ada.
c. Mandat
Mandat terjadi jika organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh
organ lain atas namanya.
Contoh:
UUD 1945
Marbun, SF., Moh Mahfud MD. 2006. Pokok – Pokok Hukum Administrasi Negara.
Yogyakarta: Liberty.