Anda di halaman 1dari 2

Memelihara Tradisi Belajar Marketing

Betapa penting melanjutkan tradisi belajar. Supaya, lebih cakap pengetahuan. Agar,
kemampuan makin sepadan tantangan pasar. Bahkan, hingga titik seorang marekting sanggup
melipatgandakan penjualan.

Saat pasar normal, kemampuan kerja pas-pasan saja barangkali cukup mengantar pencapaian
omset penjualan 100 unit property sebulan. Bisa lebih kadang. Tapi, pasar property ujung tahun
2019 lain. Amat dinamis.

Ketapatannya sekarang grafik pasar mengarah turun. Kita, selaku pegiat marketing property tak
elok mengandalkan pengetahuan dan skill ala kadar jika demikian.

Mari lanjutkan belajar. Jadikan belajar kebutuhan. Supaya, setahap demi setahap pengetahuan
pun skill naik level expert.

Tentang belajar, di KPTI kami biasa menggunakan ukuran tingkat pengetahuan tim marketing
dari kualitas analisanya atas selling point produk. Tertulis tapi, bukan penuturan analisa lisan.

Seberapa fasih tim marketing mengetahui hingga mampu mengkomunikasikan aspek lokasi, site
lokasi, spesifikasi produk, legalitas, harga jual, pula presepsi nilai properti ke calon konsumen,
bakal terlihat dari jawaban tertulisnya.

Maka sesekali silakan anda terapkan cara belajar KPTI. Mintalah tim marketing anda menulis
analisa produk.

Bukan kualitas bahasa tulisnya yang anda kritisi. Tak pula panjang pendek tulisan. Tapi,
ketersambungan (koherensi) ide tiap item jawaban yang harus anda cermati.

Kalau jawaban hanya berisi chek point lokasi proyek, sekadar memberi info letak lokasi, berarti
isi kepala tim marketing masih NGANU. Menandakan tak tersimpan kualitas analisa untuk
memikat konsumen.

Padahal, konsumen itu lega gembira membeli kalau marketingnya mampu memikat dengan
analisa wangi. Mampu membangun presepsi nilai positif produk yang dijualnya.

Bahwa Benefit dan add-value produk lumrahnya juga dijadikan stimulan perbincangan ke
konsumen. Utamanya saat penajaman follow-up. Itulah mengapa kemampuan analisa memikat
sangat dibutuhkan bagi seorang marketing.

Awak KPTI gemar berbagi dalam hal tradisi belajar pun peluang. Karena rasanya, jika tak saling
belajar tetiba saja kita buntu akal. Beku kreatifitas untuk menerobos pasar.

Maka mari mari.. Kita awali perjumpaan dengan ngopi.


Salam Hangat

Aqil PropertyToday

Anda mungkin juga menyukai