Guppy
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan proposal yang berjudul “Laporan Kegiatan Usaha Ikan Guppy”
Penyusunan karya tulis ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu perkenankan penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepadaSeluruh pihak untuk dukungan dan bantuannya.
Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-rekan semua mendapatkan balasan setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis dan
para pembaca pada umumnya.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
1.2. Tujuan
1. Mengetahui Budidaya Ikan Guppy
2. Mengetahui Jenis – Jenis Guppy
3. Mengetahui Pencegahan dan Pengobatan guppy
4. Meningkatkan pendapatan
5. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi Budidaya Ikan Guppy
1.3. Manfaat
1. Sebagai peluang membuka usaha
2. Pengetahuan untuk pembudidaya ikan guppy
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit
1. Infeksi Jamur Kulit
2. Fin Rot (Busuk Sirip)
3. White Spot atau Ick (Bintik putih)
4. Velvet (Bintik emas/karatan)
5. Pop Eye (Mata Bengkak)
6. Dropsy (Sisik Nanas)
7. Swim Bladder Disorder (kembung atau sembelit)
8. Inflamed Gills (Insang Memerah)
2.2.3 Pakan
Jentik Nyamuk, cacing sutra, artemia, pelet.
2.2.4 Telur
Merawat telur ikan guppy harus memisahkan induk dari telur agar induk tidak memakan telur
guppy tersebut. pemberian aerasi atau oksigen dapat meningkatkan tinggkat tetas dari telur
tersebut.
2.2.5 Burayak
Saat baru menetas, larva guppy membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum
sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya sat ini tidak memberikan pakan untuk larva,
karena makan tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan. Pada awal
kehidupannya, larva sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva . Pada 3 –
4 hari pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air atau kuning tel.
2.2.6 Induk
Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan siap di pijahkan.
ciri ikan jantan :
- umur ± 4 bulan
- wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
- gerakannya agresif dan lincah.
- keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ).
Ciri-ciri ikan betina :
- umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan
- wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin.
- gerakannya lambat.
- sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
- keadaan badan sehat.
2.2.7 Reproduksi
Proses reproduksi jantan dan betina akan siap memijah jika keduanya matang gonad dan akan
saling mengejar butuh waktu 1 – 2 jam induk akan mengeluarkan telurnya.
3
2.3 Analisis Usaha
2.3.1. Biaya Tetap
No Uraian Jumlah Satuan Harga satuan Total Harga
1. Aquarium 1 unit Rp 20.000 Rp 20.000
2. Induk Ikan Guppy 2 Pasang Rp 10.000 Rp 20.000
3. Pakan 2 Bungkus Rp. 5.000 Rp 10.000
4. Batu Hiasan 1 Bungkus Rp 5.000 Rp 5.000
Total : Rp 55.000
= 54 ekor
Total produksi benih/siklus = 54 x 3 = 162 ekor
hasil penjualan 1 siklus
= 162 ekor x Rp 5.000
= Rp 810.000
pendapatan
= penerimaan – biaya produksi
= Rp 810.000 – Rp 200.000 = Rp 610.000
1. Analisis Usaha :
2. R/C = Penerimaan : biaya produksi
= Rp 810.000 : Rp 200.000
= Rp 4,05
Artinya: setiap investasi sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan Rp 4,05
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1) Ikan guppy merupakan salah satu ikan hias yang tidak memerlukan banyak biaya
untuk melakukan budidaya ikan.
2) Melakukan budidaya ikan guppy bisa membuka peluang usaha bisnis
Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto dan Lingga, P. 1997. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Lambert. 2003. Buku Pintar Budidaya Kan Hias Air Tawar. Gramedia, Jakarta
Perkasa, B.E. 2001. Budidaya Cupang Hias dan Adu. Penebar Swadaya, Jakarta
Regan 1908 dalam Sudrajad 2003. Pembenihan Dan Pembesaran Cupang Hias. Kanisius,
Yogyakarta.
Sudrajad. 2003. Pembenihan Dan Pembesaran Cupang Hias. Kanisius, Yogyakarta. Sugandy,
I. 2002. Budidaya Cupang Hias. Argo Media Pustaka, Jakarta.
Susanto, H. 1991. Memelihara Cupang. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Zairin, M.J. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan Atau Betina. Penerbit Swadaya,
Jakarta.
7