Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BUDIDAYA IKAN GUPPY

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Wirausha

Disusun oleh:

1. AFFIFAH DWI DAMAYANTI (2) 21221232


2. DINA MELANI (13) 21221243
3. GALANG AFANDI RAMADHAN (16) 21221211
4. MONA MAHARDIKA (23) 21221173
5. NOVITA DAMAYANTI (29) 21221179
6. RIDHO KURNIAWAN SYAH (32) 21221261

KELAS XI MIPA 3
SMA NEGERI 6 KABUPATEN TANGERANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

I
DAFTAR ISI

II
BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Ikan guppy merupakan satu dari lima komoditas ikan hias air tawar yang

paling diminati pecinta ikan hias diantara keempat ikan lainnya ikan

arwana, ikan koi, ikan cupang dan ikan rainbow (Utami, 2013). Produksi

ikan guppy tahun 2014 sebesar 48.936 ekor. Ikan guppy tergolong

kelompok ikan livebearer yaitu jenis ikan yang memiliki frekuensi

perkembangbiakan yang tinggi. Perkembangbiakan ikan liverbearer

berlangsung dengan cara ovovivipar yaitu bertelur-beranak sehingga anak

yang baru lahir mampu berenang secara aktif serta mampu mencari makan

dengan sendirinya (Yusrina, 2015). Ikan guppy memiliki ciri seksual di

mana ikan jantan lebih menarik dari pada ikan betina. Seksual

dikromatisme pada ikan guppy jangan lebih menarik dan cerah

dibandingkan ikan guppy betina. Ikan guppy jantan juga memiliki corak

tubuh yang lebih beragam dibandingkan dengan ikan guppy betina. Hal ini

menyebabkan ikan guppy jantan memiliki harga jual yang lebih tinggi

dibandingkan ikan guppy betina. Oleh karena itu memproduksi ikan guppy

jantan lebih menguntungkan.

Determinasi kelamin secara genotipe sudah ditentukan semenjak

terjadinya pembuahan. Kelamin tersebut akan berubah menjadi fenotipe

fungsional setelah terjadinya proses diferensiasi kelamin (Piferrer, 2011).

1
Proses pembalikan ini disebut juga dengan sex reversal (pengarahan

kelamin). Sex revesal dapat diartikan sebagai suatu teknologi pembalikan

kelamin secara fenotipik, yaitu ikan yang berkelamin jantan secara

genotipik diarahkan perkembangan gonadnya menjadi betina dan

sebaliknya. Sex reversal dapat dilakukan melalui beberapa cara

diantaranya melalui perendaman, penyuntikan, serta melalui pakan (oral).

Pada golongan ikan liveberear jenis kelamin ikan akan terdiferensiasi

sebelum kelahiran (Yamazaki, 1983 dalam Yusrina, 2015). Keberhasilan

sex reversal induksi hormon dilakukan pada induk betina bunting yaitu

pada fase embrio di dalam perut induk.

Metode sex reversal yang dilakukan yaitu dengan cara maskulinisasi.

Maskulinisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan jumlah populasi ikan jantan. Maskulinisasi dapat dilakukan

dengan menggunakan hormon sintetis seperti 17α-metiltestosteron,17α-

metildihdrotestosteron (MDHT) dan trembolon aceter. Pada saat ini

bahan-bahan tersebut telah dilarang penggunaanya. Hal ini dikarenakan

senyawa sintetik memiliki kelemahan yang sulit terurai dalam tubuh,

bersifat karsinogenik, serta mecemari lingkungan (Adel et al., 2006).

Bahan alami pun menjadi alternatif lain untuk bahan maskulinisai tersebut.

Berbagai penelitian telah dilakukan, misalkan penelitian Priyono (2013)

maskulinasi ikan guppy menggunakan madu melalui perendaman induk

bunting.

2
Selain itu, Yustina et al. (2012) menggunakan tepung teripang pasir pada

larva ikan cupang, serta bahan lainnya seperti cabe jawa (Yusrina, 2015)

dan akar ginseng (Ferdian et al., 2017). Lada hitam merupakan salah satu

tanaman obat yang berperan sebagai bahan afrodisiak. Biasanya bahan

yang bersifat afrodisiak mengandung steroid.

Berdasarkan penelitian Wida (2014) lada hitam mempunyai efek

peningkatan libido pada mecit jantan yang berbeda umur. Lada hitam

memiliki kandungan alkaloid, glikosida, terpenoid, steroid, flavonoid,

tanin, kadar gula, dan anthraquinones (Nahak dan Sahu, 2011). Bagian

lada hitam yang dimanfaatkan sebagai afrodisiak adalah bagian buahnya

dan diduga senyawa aktif yang berkhasiat afrodisiak adalah kandungan

steroid (Moeloek et al., 2010). Adanya kandungan steroid yang dihasilkan

dalam lada hitam diduga dapat digunakan untuk maskulinisasi pada ikan

guppy melalui perendaman induk bunting.

2.2 Rumusan Masalah

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Morfologi

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cyprinodontiformes

Famili : Poeciliidac

Genus : Poecilia

Spesies : P. reticulata

Ikan Guppy dengan nama ilmiahnya (Poecilia reticulata) ditemukan oleh

Robert John Lechmere Guppy, seorang yang berkebangsaan Inggris, di

4
5

Trinidad pada tahun 1850. Sejak saat itu nama Guppy digunakan sebagai

nama populer untuk ikan ini.

Guppy dijuluki ikan 'seribu' (million fish) karena ikan ini gampang dan

cepat sekali berkembang biak. Guppy alam liar pernah juga digunakan

sebagai alat untuk membasmi jentik nyamuk malaria. Kemampuannya

untuk melahap jentik nyamuk terbukti efektif untuk meredam

perkembangan malaria. Sampai sekarang guppy alam dapat dengan mudah

ditemukan di kolam, parit dan sungai kecil, Guppy selain dikenal sebagai

ikan yang gampang berkembang biak juga memiliki julukan ikan 'pelangi

karena pola warna yang beragam dan banyak corak baru yang muncul saat

dikawinsilangkan.

2.2 Pembudidayaan Ikan Guppy

2.2.1 Wadah Pembudidayaan Ikan Guppy

Berikut ini peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya ikan guppy,

antara lain wadah/tempat, aerator dan tanaman air. Wadah untuk

pemijahan ikan guppy bisa berupa akuarium, bak semen, atau

ember plastik.

Wadah atau tempat yang diperlukan untuk budidaya ikan guppy

setidaknya ada empat fungsi, yakni tempat pemisahan indukan (2

wadah), tempat pemijahan (1 wadah), tempat penetasan (1 wadah),

dan tempat pendederan (1 wadah).


6

Luas dan ukuran wadah budidaya ikan guppy bisa bermacam-

macam, disesuaikan dengan banyaknya ikan yang akan dipijahkan.

Sedangkan ketinggian wadah minimal 30 cm, kecuali untuk

pendederan diperlukan wadah yang lebih tinggi dari 50 cm.

2.2.2 Pemilihan Indukan

Calon induk ikan Guppy dapat diperoleh setelah ikan berumur 4

bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk

dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva

Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan

dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak

20-30% volume wadah pemeliharaan. Memilih indukan yang baik

merupakan tahapan pertama, agar dapat mengawinkan induk dan

menghasilkan anakan yang bagus pula. Indukan betina yang bagus

memiliki badan bulat dengan warna kusam dan pasif di dalam air,

guppy betina cenderung lebih suka berdiam diri di bagian dasar

maupun permukaan akuarium. Sedangkan guppy jantan yang bagus

memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan guppy betina dan

bertubuh lebih langsing. Induk jantan dan betina sudah bisa

dipijahkan jika telah matang gonad (kelamin), biasanya pada umur

3 bulan, dan panjang Ikan Guppy betina umumnya telah berukuran


7

antara 4 - 5 cm, sedangkan ikan jantan umumnya telah berkuran

antara 3,5 – 4 cm.

2.2.3 Pembibitan

Tempat pembibitan yang dipakai bisa berupa akuarium ukuran

panjang 80 cm, lebar 45 dan tinggi 40 cm. Bisa menggunakan bak

semen ukuran 2x12 x 40 cm. Kualitas air dengan parameter suhu

23 - 26 oC, pH 7 – 8, DO > 4 ppm. Sumber air yang digunakan

bisa berasal dari sungai, air sumur yang telah diendapkan sehari

semalam. Sebagai perangsang pembibitan sekaligus sebagai

tempat persembunyian anak anaknya dapat dilengkapi tanaman air

: Hydrilla atau Eceng gondok.

Teknik Pembibitan :

1. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang

mengembung serta mempunyai warna yang indah.

2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak

untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki

keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara

memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.

3. Bak-bak pembibitan harus dikontrol setiap hari.


8

4. Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak guppy telah

mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan

menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak guppy ini

umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan

dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun guppy yang

telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak

yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila dipelihara

di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-

ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan

mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja.

(Bond, C. E. 1979).

2.2.4 Pemeliharaan Indukan

Cara Merawat Anak Ikan Guppy

1. Pisahkan Anak Dari Induknya

Induk ikan guppy akan memangsa anaknya sendiri. Maka dari

itu kenali saat ikan guppy yang sedang hamil akan melahirkan.

Bisanya ikan guppy yang hendak melahirkan, akan mendekati

dasar akuarium. Setelah dilahirkan, bayi ikan guppy, akan

dengan sendirinya menjauh dari sang induk. Seakan bentuk

pertahanan diri secara alami, supaya tidak dimangsa oleh

induknya.
9

Untuk menghindari bayi ikan guppy dimangsa oleh induknya

sendiri, kamu bisa memisahkan bayi dan induknya.

2. Letakkan Tanaman Hias Di Akuarium

Tanaman hias dapat membantu bayi ikan guppy bersembunyi

dari induknya dan ikan dewasa lainnya supaya tidak dimakan.

Dengan begini, akan lebih banyak bayi ikan guppy yang

bertahan hidup karena berhasil bersembunyi.

3. Perhatikan Kualitas Air

Kualitas air sangat berdampak bagi kehidupan ikan. Pastikan

suhu air berada pada kisaran 24-27 derajat celcius. Setelah itu,

jangan lupa mengganti air setiap minggunya supaya tidak keruh.

Saat mengganti air, kamu harus berhati-hati pada anak ikan

guppy supaya tidak ikut tersaring.

Dalam menjaga kualitas air, kamu juga bisa menggunakan filter

mekanik atau filter spons untuk menyaring kotoran yang ada di

dalam air.

4. Periksa Volume Air

Volume air harus disesuaikan dengan banyaknya anak ikan

guppy yang ada. Cara ini dilakukan supaya anak ikan guppy

mendapatkan air yang sesuai untuk tubuhnya, serta dapat dengan

mudah mencari makan. Menuangkan 2 liter air ke dalam wadah


10

untuk tempat hidup anak ikan guppy yang berusia sekitar satu

bulan. Apabila usianya lebih dari satu bulan maka kamu bisa

menuangkan 4 liter air ke dalam wadah tersebut.

5. Berikan Makanan yang Bergizi

Pemberian makan sangat dibutuhkan bagi setiap makhluk hidup.

Anak ikan guppy harus diberi makan sebanyak 5 kali dalam

sehari. Makanan yang bisa kalian berikan yaitu, pakan hidup dan

buatan. Pakan hidup yang bisa diberikan pada anak ikan guppy

yaitu, kutu air, cacing putih, artemia atau cacing sutra. Kamu

juga bisa memberikannya kuning telur rebus. Berikan kuning

telur rebus sedikit demi sedikit supaya tidak membuat air

menjadi keruh. Pemberian makan yang asal-asalan akan

mengganggu pertumbuhan anak ikan guppy. Makanan anak ikan

guppy harus merupakan makanan khusus untuk anak ikan.

6. Hindari Mencampur Obat Pada Air

Segala bentuk produk yang mengandung obat-obatan sebaiknya

tidak dicampurkan pada air akuarium. Karena dikhawatirkan,

ikan yang tadinya sehat kemungkinan tidak bisa menerima obat-

obatan tersebut, yang justru membuat mereka menjadi sakit.


11

2.2.5 Perawatan Penyakit

Penyakit yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu

dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri.

Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi

tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa

spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut

miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat,

berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan

seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang

guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab

lainnya.

Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif

harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi

penyakit yang timbul.

Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :

a. Saprolegnia.

Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada

kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam

tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air.

Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.

Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang

melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa


12

juga digunakan malachite green atau methyline blue atau

acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena

infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum

mengobati.

b. Penyakit Bengkak atau Bloa

Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung.

Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang

terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah

dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6

jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh

dapat dikembalikan ke tempat asal.

c. Jamur Mulut

Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna

putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut

merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan,

sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan

makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan

aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat

merah dan metopen 2 tetes.

d. Penyakit Insang

Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan

oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka,


13

malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini

disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit

untuk diatasi.

Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan

membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah

berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen

mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan

kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam

dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.

e. Penyakit Kembung

Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan

tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1

sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan

selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam

tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih

ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya

kutu atau jarum.


BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

wadah cara beternak ikan guppy yang baik yaitu bak semen atau

akuarium yang ukurannya tak perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau

akuarium 100 x 40 x 50 cm. Proses reproduksi jantan dan betina

akan siap memijah jika keduanya matang gonad. dan akan saling

mengejar butuh waktu 1 – 2 jam induk akan mengeluarkan

telurnya. Merawat telur ikan guppy harus memisahkan induk dari

telur agar induk tidak memakan telur guppy tersebut. pemberian

aerasi atau oksigen dapat meningkatkan tinggkat tetas dari telur

tersebut.

Merawat telur ikan guppy harus memisahkan induk dari telur agar

induk tidak memakan telur guppy tersebut. pemberian aerasi atau

oksigen dapat meningkatkan tinggkat tetas dari telur tersebut. Saat

baru menetas, larva guppy membawa kuning telur sebagai

cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang

diberikan. Sebaiknya saat ini tidak memberikan pakan untuk larva,

karena makan tersebut akan membusuk dan dapat memengaruhi

kesehatan. Pada awal kehidupannya, larva sering jatuh ke dasar

kolam karena belum pandai berenang. Larva. Pada 3-4 hari

14
pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air atau

kuning telur.

15

Anda mungkin juga menyukai