Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM IKHTIOLOGI PENGARUH PEMBERIAN

PAKAN ALAMI DAN BUATAN

Disusun oleh :

Achmad Alfarizi
NIM : 21542420094

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN

KIOTAWARINGIN BARAT

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan Pengaruh Pemberian Pakan Yang Berbedadengan
baik tanpa adanya halangan.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ikhtiologi dari ibu Suhartini,SPi,MPi. Selain itu, penyusunan laporan ini
bertujuan untuk menambah wawasan kita terhadap Pengaruh Pakan yang
berbeda.

Laporan ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama


dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak
terima kasih kepada ibu Suhartini,SPi,MPi. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Ikhtiologi. Berkat tugas yang beliau berikan, dapat menambah
wawasan saya terkait dengan materi yang diberikan.

Selain itu, saya hanyalah seorang manusia biasa menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati ,
saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga laporan ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.

Pangkalan Bun, 20 November 2023

Achmad Alfarizi

i|ikht
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
2.1 Klasifikasi Ikan Patin ...................................................................... 2
2.2 Pengaruh Pemberian Pakan Alami Dan Buatan .............................. 3
2.3 Data Pengamatan ............................................................................. 4
A. Tabel Pengukuran Pakan Alami (Kangkung) .............................. 4
B. Tabel Pengukuran Pakan Buatan (Pelet) ..................................... 6
BAB III........................................................................................................... 8
PENUTUP ...................................................................................................... 8
3.1 KESIMPULAN ............................................................................... 8
3.3 DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 11

ii | i k h t
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan budidaya pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam
terlaksananya kegiatan budidaya utamanya dalam kegiatan budidaya secara
intensif yang sepenuhnya tergantung dengan pakan buatan. Pada budidaya intensif
50 – 60% biaya oprasional terdapat di pakan sehingga pakan harus bisa dikelola
dengan baik dalam kegiatan budidaya.

Keberhasilan dari suatu usaha budidaya sangat ditentukan oleh 3 faktor yang
sama penting yakni : Breeding (bibit), feeding (pakan), danmanagement . Namun
jika dilihat dari total biaya produksi dalam usaha perikanan budidaya maka
kontribusi pakan adalah yang paling tinggi yakni sekitar 60%. Pakan merupakan
salah satu faktor pembatas dalam unit budidaya. Dimana pertumbuhan dan
perkembangan serta kelangsungan hidup biota budidaya tergantung dari pakan ini.

Pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan


tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Oleh sebab itu nutrisi yang
terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan memenuhi kebutuhan
dari ikan tersebut. Pemberian pakan yang sesuai akan menghindarkan ikan dari
berbagai serangan penyakit, khususnya penyakit nutrisi. Penyakit nutrisi ini
biasanya menyerang ikan yang hanya diberi pakan sembarangan tanpa
memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan Penyakit nutrisi dapat
dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan
komposisi yang lengkap. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan
yang diberikan. Pakan yang sudah busuk atau pakan buatan yang kadaluarsa
(tengik/berjamur) dapat menyebabkan ikan menjadi sakit.

Selain dari nutrisi sifat fisik pakan juga perlu diperhatikan. Sifat fisik pakan
ini menggambarkan baik atau tidaknya pakan. Sifat fisik pakan akan
mempengaruhi cara makan dari ikan. Pakan yang baik secara morfologi
permukaanya itu tidak kasar, memiliki daya larut hingga 2-3 jam, bau tidak terlalu
tengik, dan tidak busuk atau berjamur. Dengan memperhatikan kondisi dari fisik
pakan ini secara tidak langsung kita juga memperhatikan kualitas dari pakan yang
akan diberikan kepada biota budidaya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengaruh pakan buatan terhadap ikan patin !
b. Bagaimana pengaruh pakan alami terhadap ikan patin !

1|ikht
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Ikan Patin


Dalam klasifikasi ikan patin termasuk famili pangasidae, ikan patin merupakan
kelompok ikan berkumis dalam ordo “siluriformes” yang termasuk dalam keluarga
pangasidae.Nama patin juga disematkan pada salah satu anggotanya,
“P.nasutus”.Kelompok hewan ini banyak bernilai ekonomis,seperti patin siam (p.
Haypophthalmus syn.P.sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam).
Anggotanya yang hidup di sungai mekong, P.gigas.

TAKSONOMI

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopteri

Ordo : Siluriformes

Famili : Pangasidae

Ciri-ciri umum dari ikan patin yaitu memiliki warna putih perak,dan
sepasang kumis yang pendek, tidak bersisik, dan senang berkelompok. Habitat ikan
patin berada di tepian sungai besar, muara sungai dan danau.

2|ikht
2.2 Pengaruh Pemberian Pakan Alami Dan Buatan
Dalam melaksanakan tugas praktikum ini, tempat dan waktu praktikum ini di
laksanakan di Kec,Arut Selatan , Kec. Madurejo, Kab.Kotawaringin Barat
Provinsi Kalimantan Tengah, Praktikum ini di lakukan selama satu (1) Bulan .
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, penggaris, ember
atau bak dengan ketinggian ± 20 cm, diameter lingkaran 40 cm atau 5-8 liter air.
Pengukuran panjang ikan di ukur menggunakan penggaris dan berat ikan di ukur
menggunakan timmbangan digital,pengukuran dilakukan seminggu sekali.
Saya terlebih dahulu tempat untuk penebar bibit di media ember yang di
isi air, setelah 24 jam barulah di isi bibit ikan patin di dalam embe yang suddah di
siapkan tadi. Satu ember di isi 10 ekor bibit ikan patin yang di bagi menjadi 2
ember sehingga ada 20 ekor bibit ikan patin dengan perlakuan yang berbeda di
setiap bak / ember .Yaitu pada bak pertama pemberian pakan buatan /pelet, dan
bak kedua pemberian pakan alamai berupa kangkung. Pemberian pakan pelet
dilakuan 3 kali dalam sehari yaitu pagi , siang , dan sore menjelang malam,
sedangkan pakan kangkung hanya menaruh kangkung di bak dan di biarkan begitu
saja, di beri kangkung kembali apabila kangkung yang telah diberikan sudah
habis.

3|ikht
2.3 Data Pengamatan

A. Tabel Pengukuran Pakan Alami (Kangkung)


NO Minggu Awal Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-4

Panjang Berat Panjang Berat Panjang Berat Panjang Berat Panjang Berat

1 6 cm 2g 6 cm 2g 4 cm 1g 5 cm 2g 5,7 cm 1,5 g

2 7 cm 2g 7 cm 2g 4 cm 1g 6,5 cm 2g 7,1 cm 3g

3 6 cm 2g 6 cm 2g 6 cm 1,5 g 6,5 cm 2g 6,8 cm 2g

4 6 cm 2g 6 cm 2g 6 cm 2g 7,2 cm 3g 7,4 cm 2g

5 6 cm 2g 6,5 cm 2g 6,7 cm 2g 5,5 cm 2g 7 cm 2g

6 4 cm 1g 5 cm 1g 7 cm 2g 6,2 cm 2g 5 cm 1g

7 4 cm 1g 4 cm 1g 4,5 cm 1g 7,2 cm 3g 5,5 cm 2g

8 5 cm 2g 6 cm 2g 7 cm 2g 6,4 cm 2g 7,5 cm 3g

9 5,5 cm 2g 5,5 cm 2g 6 cm 2g 5 cm 1,5 g 7,7 cm 3g

10 5 cm 1g 5 cm 1g 5,7 cm 1g 6,9 cm 3g 6,5 cm 3g

 Minggu Awal
Tingkah laku ikan Patin saat pertama kali pengambilan bibit ikan dikemas
dalam plastik bening dan diberikan O2 di dalamnya. Pada saat awal ikan
masih lincah berenang , setelah sampai ikan di taruh di bak dengan kondisi
masih di bungkus plastik untuk penyesuaian suhu selama 15menit setelah
itu barulah ikan di tebar di bak atau ember. Panjang awal ikan 5-6cm
dengan berat 1-2g.

4|ikht
 Minggu I
Tingkah laku ikan sudah mulai stabil dimana ikan sudah mulai terbiasa
dengan lingkungan bak atau ember dan media air. Ikan patin jenderung
aktif bergerak, ikan patin termasuk ikan omnivora.Perubahan ukuan ikan
dari awal tidak signifikan bahkan tidak terlalu terlihat jelas.
 Minggu II
Tingkah laku ikan sudah terbiasa dengan lingkungan bak namun beberapa
ikan mengalami penurunan berat badan kemungkinan karena penyesuaian
karna adanya perubahan pakan dari pelet ke pakan alami yaitu kangkung.

 Minggu III
Tingkah laku ikan sudah mulai normal dimana ikan sudah terbiasa dengan
pakan alami dan berat badan ikan mengalami penaikan yang bisa dilihat
pada tabel yang ada diatas.
 Minggu IV
Ikan normal dan baik baik saja dengan penaikan bobot yang baik, namun
ada beberapa ikan yang bobotnya tidak terlalu berubah mungkin karna
perebutan makan dan kalah dalam ukuran. Dengan berat akhir 2-3g dan
panjang 6-7cm.

5|ikht
B. Tabel Pengukuran Pakan Buatan (Pelet)
NO Minggu Awal Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-4

Panjang Berat Panjang Berat Panjang Berat Panjang Berat Panjang Berat

1 6 cm 2g 6 cm 2g 7,5 cm 3g 9 cm 6g 9,6 cm 6g

2 6,5 cm 2g 7 cm 2g 8 cm 4g 8,5 cm 5g 9 cm 7g

3 6 cm 2g 6 cm 2g 6 cm 2g 7,7 cm 3g 10 cm 9g

4 6 cm 2g 6,2 cm 2g 7,5 cm 5g 7,2 cm 3g 8 cm 5g

5 5,5 cm 1g 5,5 cm 1g 8 cm 4g 7,5 cm 3g 8 cm 4g

6 5,5 cm 1g 5,5 cm 1g 6,5 cm 2g 8,8 cm 5g 7,8 cm 3g

7 4,5 cm 1g 4,5 cm 1g 6,5 cm 2g 7,8 cm 4g 8,9 cm 6g

8 6,5 cm 2g 7 cm 2g 7 cm 2g 8,7 cm 6g 8,3 cm 5g

9 6 cm 2g 6,7 cm 2g 8 cm 3g 8,7 cm 5g 9 cm 5g

10 6 cm 2g 6 cm 2g 7,5 cm 3g 8,8 cm 5g 9,5 cm 7g

 Minggu Awal
Perlakuan yang diberikan sama dengan perlakuan pada minggu awal pada
pemberian pakan alami yang berbeda disini hanya pemberian pakan saja.
Tingkah laku ikan Patin saat pertama kali pengambilan bibit ikan dikemas
dalam plastik bening dan diberikan O2 di dalamnya. Pada saat awal ikan
masih lincah berenang , setelah sampai ikan di taruh di bak dengan kondisi
masih di bungkus plastik untuk penyesuaian suhu selama 15menit setelah
itu barulah ikan di tebar di bak atau ember. Panjang awal ikan 5-6cm
dengan berat 1-2g.
 Minggu I
Tingkah laku ikan sudah normal dan sudah terbiasa di dalam bak dan
kondisi air karena ikan saat di penangkaran sudah diberi pakan pelet jadi
ikan tidak perlu penyesuaian yang terlalu lama bagi ikan patin.

6|ikht
 Minggu II
Karna ikan yang sudah normal dan sudah menyesuaikan kondisi
lingkungan di dalam bak ikan sangat lahap makan dan berat ikan terus
bertambah yang mana saat awal berat ikan 1-2g saat di minggu ke dua ini
berat ikan 3-5g.

 Minggu III
Berat ikan terus bertambah dan kondisi ikan sangat lincah di dalam bak
ikan sangat lahap makan dengan rata rata berat ikan di minggu ke tiga ini
5-6 g.

 Minggu IV
Ikan terus berkembang dengan berat satu bulan ini atau berat minggun
terakhir pengukuran 6-7g, bahkan ada salah satu ikan yang beratnya
mencapai 9g.

7|ikht
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penelitian yang dilakukan selama satu bulan ini atau selama empat minggu ini, di
pantau tingkah laku ikan di dalam media ember atau bak dimana pada bak perlakuan
pakan buatan ikan sangat lincah bergerak dan aktif , sedangkan pada bak perlakuan
pakan alami ikan cenderung kalem dan menghemat tenaga gerak. Meskipun ikan
patin omnivora atau pemakan segalanya namun ikan patin tidak terlalu mau makan
kangkung dan nutrisi yang ada pada kangkung juga kurang lengkap sehingga
pertumbuhan ikan patin aga terhambat. Sedangkan pada perlakuan pakan buatan
atau pakan pelet sangat jelas perubahan pertumbuhan ikan patin karena nutrisi yang
ada pada pakan pelet sudah cukup dan baik untuk ikan. Sehingga untuk produksi
budidaya ikan akan lebih baik dan efektif menggunakan pakan pelet dan bisa juga
kangkung teteap di taruh di kolam budidaya namun pakan pelet tetap diberikan
secara normal agar komposisi nutrisi ikan jauh lebih memadai dan baik agar
mendapatkan hasil panen yang tepat waktu dan hasil budidaya yang baik.

8|ikht
3.2 LAMPIRAN

Gambar.01 Bak ikan

Gambar.02 Bak ikan

9|ikht
Gambar.03 Penimbangan Bobot Ikan dan Pengukuran Panjang Ikan

10 | i k h t
3.3 DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=klasifikasi+ikan+pat
Alfarizi, Achmad. 2023.Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Pangkalan Bun :
Mendawai

11 | i k h t

Anda mungkin juga menyukai