KompetensiDasar
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan
dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses
pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-
organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi
Indikator
TujuanPembelajaran
1. Peserta didik mampu menghitung nilai BMI(Body Mass Index) melalui studi literatur
dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
2. Peserta didik mampu menghitung nilai BMR (Basal Metabolic Rate) melalui studi
literatur dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
3. Peserta didik menyusun menu makanan seimbang melalui studi literatur dan diskusi
kelompok menggunakan LKPD
4. Peserta didik mampu menyebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan
manusia dengan menggunakan gambar
5. Peserta didik mampu menjelaskan struktur penyusun organ pencernaan manusia
melalui studi literatur dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
6. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi penyusun organ pencernaan manusia
melalui studi literature dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
7. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ dengan fungsinya dalam sistem pencernaan manusia melalui studi literature
dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
8. Peserta didik mampu mengkaitkan struktur jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dengan gangguan fungsi dalam sistem pencernaan manusia melalui studi
literature dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
Gambar 1.Bagian-bagiangigi
Sumber :http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/organ-pencernaan-manusia-dan-
fungsinya.html
Manusia memiliki 4 jenis gigi sesuai dengan struktur dan fungsinya masing-masing :
Gigi Seri, gigi seri berbentuk tegak dengan mahkota yang horizontal seperti pahat
sesuai dengan fungsinya yaitu untuk memotong makanan. Manusia dewasa memiliki
4 gigi seri, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang atas.
Gambar 2.Macam-macamgigipadamanusia
Sumber :http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Struktur-Jenis-Bentuk-
Susunan-Gigi-Manusia.html
Gambar 3.Rumusgigisusudangigipermanen
Sumber :https://biologiklaten.wordpress.com/bab-17-sist-pencernaan-mak-pada-hewan-
manusia-xi/
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah tersusun atas jaringan epitelium kelenjar. Kelenjar ludah merupakan
kelenjar eksokrin dimana hasil seksesi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan
epitelium. Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah pada
manusia berjumlah 3 pasang, yaitu
Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga menghasilkan ludah berbentuk air dan
mengandung enzim amilase/ptialin
Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah ludah mengandung air dan
lendir
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah menghasilkan ludah mengandung
air dan lendir
Setiap kelenjar ludah memiliki saluran untuk menyalurkan hasil sekresinya.Di dalam
ludah terdapat enzim amilase (ptialin). Enzim amylase berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi maltosa. Enzim ini bekerja dengan
baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC.Selainitu ludah/saliva berfungsi untuk memudahkan
penelanan makanan yaitu dengan membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut
menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak
ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita
(tidak disadari).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep
atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur
lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk
dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di
dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar
menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar
menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Amilopsin (amilase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/hati.gif
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Ada beberapa cara untuk menghitung berat badan sesorang , apakah termasuk ideal
atau tidak beberapa di antaranya dengan menggunakan pengukuran berkut ini ;
Body Mass Index (BM I) adalah skala yang digunakan untuk menentukan kategori berat
badan seseorang , penting bagi kita untuk mengetahui BMI masing masing . BMI digunakan
sebagai tali pengukur untuk menentukan berat badan ideal kita. Body Mass Index (BMI) atau
dalam bahasa Indonesia disebut Index Masa Tubuh(IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap
tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori
Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas
(kegemukan). Istilah “normal”, “overweight” dan “obese” dapat berbeda-beda, masing-masing
negara dan budaya mempunyai kriteria sendiri-sendiri, oleh karena itu, WHO menetapkan
suatu pengukuran / klasifikasi obesitas yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan.
Rumus atau cara menghitung BMI sangat mudah, yaitu dengan membagi berat badan dalam
kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan (dalam m²).
BMI lebih berhubungan dengan lemak tubuh dibandingkan dengan indikator lainnya
untuk tinggi badan dan berat badan. Sebagai contoh jika anda mempunyai tinggi 160 cm dan
berat badan sebesar 60 kg , apakah sudah ideal ? Untuk mengetahuinya kita gunakan rumus
BMI dengan cara membagi berat badan dalam kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan
(dalam m²) (jika tinggi anda 160 cm, maka harus dirubahjadi 1,6m ). Lalu hasil dari BMI
BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena
resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese
dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut
memiliki kelebihan BB sebanyak 20%.
Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan
tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk
terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan berat badan yang
ideal versi indeks broca. (Gunakan timbangan berat badan yang masih berfungsi dengan baik
dan akurat. Rumus yang di gunakan untuk menghitung Berat Badan Normal adalah l = Tinggi
Badan – 100
Contoh :
Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan
normal kita adalah 160 – 100 = 60 kg.
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan – 100) – ( 10% tinggi badan -100)
Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah
(150 – 100) – (10% x (150 – 100) = 50 – 5 = 45 kg.
Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan
membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :
Adapun rumus hitungan untuk mengetahui kebutuhan kalori tubuh Anda per hari adalah = BMR
x nilai level aktivitas.
Nah, sebelum Anda bisa menghitung kebutuhan kalori tubuh Anda per hari, Anda harus bisa
dulu mengetahui berapa BMR (basal metabolic rate) Anda. BMR itu adalah energi/kalori yang
dibutuhkan selama sehari, dalam kondisi istirahat (nggak ngapa-ngapain).
Yang mana:
Kalau sudah dapat BMR-nya berapa, selanjutnya akan kita kalikan dengan nilai level aktivitas.
Adapun nilai level aktivitas itu adalah:
1. Tidak aktif = 1,2. Yang mana mereka tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu.
2. Aktivitas ringan = 1,375. Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali dalam
seminggu.
3. Aktivitas sedang = 1,55. Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali dalam
seminggu.
4. Aktivitas berat = 1,725. Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali dalam seminggu.
5. Aktivitas sangat berat = 1,9. Yang mana mereka berolahraga sekitar 2 kali dalam sehari,
termasuk latihan fisik ekstra berat, atau memang job desc-nya full aktivitas fisik.
Sekarang, ayo kita praktekkan. Kita masuk ke contohnya. Misal, ada seseorang yang namanya
Talita. Si Talita ini:
Perempuan
Berat badannya 53,5 kg
Tinggi badannya 165,6 cm
Usianya 27 tahun
Level aktivitasnya sedang
BMR-nya Talita = Jenis kelamin + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= Perempuan + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= 655,0955 + (9,5634 x 53,5 kg) + (1,8496 x 165,6 cm) – (4,6756 x 27)
= 655,0955 + 511,6419 + 306,29376 – 126,2412
= 1.346,78996
Segitulah BMR-nya Talita, 1.346,78996. Lalu, terakhir, untuk menghitung berapa kebutuhan
kalorinya, tinggal dikalikan dengan level aktivitasnya (sedang = 1,55).
Segitulah kebutuhan kalorinya si Talita, 2087,524438 kkal. Bisa pula kita sederhanakan,
anggaplah jadinya 2088 kkal. Dengan begitu, jadi tahulah kita, bahwa tubuh si Talita butuh 2088
kkal untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
C. SistemPencernaanHewanRuminasnia
Kita mungkinpernahmelihatsapisedangistitahatsambilterusmengunyahmakanan di
mulutnya.Kira-kirasedangapayasapinya? Pastinyayasedangmencernamakanan. Kita
tahubahwahewan-hewanherbivora (pemakanrumput) sepertidomba, sapi,
kerbaudisebutsebagaihewanmemamahbiak (ruminansia). Apaituhewanruminansia?
Salah satuperbedaanpadasistempencernaanmakananpadahewanmammalia,
tampakpadastrukturgigi, yaituterdapatgerahambelakang (molar) yang besar,
Gambar 2.HewanMamahbiak
http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-pada-ruminansia/
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut
jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam), dengan ukuran yang bervariasi
sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.Lambung sapi sanga tbesar, diperkirakan sekitar
Nah, saat mereka makan rumput, maka makanan dari kerongkongan akan masuk rumen
yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi
pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan
oleh bakteri dan protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di
tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar disebut
bolus.
Sebenarnya ada banyak bakteri yang melakukan fermentasi selulosa. Total ada sekitar
32 strain bakteri yang melakukan fermentasi. Diantara sekian banyak itu yang terkenal adalah:
Lachnospira multiparous, Butyrivbrio fibrisolvens, Bacteroides ruminicola, dan semua bersifat
anaerob.
Saat para ruminansia ini sudah santai di kandangnya, bolus akan dimuntahkan kembali
ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk
diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan
bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang
sebenarnya, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim
selulase yang akan menghancurkan selulosa. Mikroba penghasil selulase tidak tahan hidup di
abomasum karena pH yang sangat rendah (asam), akibatnya bakteri ini akan mati, namun para
mikroba ini malah dapat dicerna sebagai sumber protein bagi hewan ruminansia. Dengan
demikian, rumimansia tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Daftar Pustaka
http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-pada-ruminansia/
http://banggapunyasmanda.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pencernaan-pada-manusia.html
https://biologiklaten.wordpress.com/bab-17-sist-pencernaan-mak-pada-hewan-manusia-xi/
http://www.geraiberas.com/sistem-pencernaan-hewan-ruminansia.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/organ-pencernaan-manusia-dan-
fungsinya.html
http://www.nicole.wtf/salivary-gland-cancer-and-acinic-cell-carcinoma/
http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Struktur-Jenis-Bentuk-Susunan-Gigi-
Manusia.html
http://www.teknikhidup.com/2015/04/cara-menghitung-kebutuhan-kalori-tubuh-per-hari.html