Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

KompetensiDasar
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan
dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses
pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-
organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi

Indikator

3.7.4 Menghitung nilai BMI(Body Mass Index)


3.7.5 Menghitung nilai BMR (Basal Metabolic Rate)
3.7.6 Menyusun menu makanan seimbang
3.7.7 Menyebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan manusia
3.7.8 Mengaitkan hubungan antara struktur jaringan penyusun organ dengan
fungsinya dalam sistem pencernaan manusia
3.7.9 Mengkaitkan struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dengan
gangguan fungsi dalam sistem pencernaan manusia
3.7.10 Menjelaskan struktur organ pencernaan hewan ruminansia

TujuanPembelajaran

1. Peserta didik mampu menghitung nilai BMI(Body Mass Index) melalui studi literatur
dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
2. Peserta didik mampu menghitung nilai BMR (Basal Metabolic Rate) melalui studi
literatur dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
3. Peserta didik menyusun menu makanan seimbang melalui studi literatur dan diskusi
kelompok menggunakan LKPD
4. Peserta didik mampu menyebutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan
manusia dengan menggunakan gambar
5. Peserta didik mampu menjelaskan struktur penyusun organ pencernaan manusia
melalui studi literatur dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
6. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi penyusun organ pencernaan manusia
melalui studi literature dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
7. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ dengan fungsinya dalam sistem pencernaan manusia melalui studi literature
dan diskusi kelompok menggunakan LKPD
8. Peserta didik mampu mengkaitkan struktur jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dengan gangguan fungsi dalam sistem pencernaan manusia melalui studi
literature dan diskusi kelompok menggunakan LKPD

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan dalam tubuh akan membentuk


suatu sistem yang disebut sistem pencernaan. Molekul-molekul zat makanan yang berukuran
besar akan diubah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh usus halus.
Proses perubahan tersebut disebut sebagai pencernaan. Organ-organ pencernaan makanan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan berfungsi mencerna makanan sehingga dapat diserap oleh usus
halus.Sistem pencernaan makanan pada manusia membentuk suatu saluran yang meliputi
rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Masing-masing organ
pencernaan tersebut memiliki struktur yang sesuai dengan fungsi yang dijalankannya.
A. Organ pencernaan
1. Rongga mulut
Proses pencernaan makanan dimulai sejak makanan masuk kedalam mulut. Di dalam
rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di
dalam mulut yang berperandalam proses pencernaan, yaitu :
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Secara
umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu :
 mahkota gigi (korona), Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang
tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-
beda
 leher gigi (kolum), Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi
 dan akar gigi (radiks), akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam
rahang

Gambar 1.Bagian-bagiangigi
Sumber :http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/organ-pencernaan-manusia-dan-
fungsinya.html

Manusia memiliki 4 jenis gigi sesuai dengan struktur dan fungsinya masing-masing :
 Gigi Seri, gigi seri berbentuk tegak dengan mahkota yang horizontal seperti pahat
sesuai dengan fungsinya yaitu untuk memotong makanan. Manusia dewasa memiliki
4 gigi seri, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang atas.

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


 Gigi Taring, gigi taring berbentuk tegak dan agak runcing sesuai dengan strukturnya
yang runcing berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Manusia dewasa
memiliki 4 gigi taring, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang atas.
 Gigi Geraham Depan (Premolar), gigi Premolar berbentuk rendah dan terdapat
beberapa tonjolan pada bagian mahkotanya. merupakan jenis gigi yang mempunyai
2 akar dan berfungsi untuk menggiling dan mengunyah makanan. Manusia Dewasa
memiliki 8 Gigi Premolar, yaitu 4 di rahang bawah, dan 4 di rahang atas.
 Gigi Geraham Belakang (Molar), strukturnya mirip dengan premolar akan tetapi
molar permukaannyalebih lebar serta berlekuk-lekuksesuai dengan fungsinya
untuk menggilas, melumat, menghancurkan, dan menghaluskan makanan. Molar
mempunyai 2 atau 3 akar gigi. Manusia dewasa memiliki 12 gigi Molar permanen.
Masing- masing 6 di rahang atas dan bawah.

Gambar 2.Macam-macamgigipadamanusia
Sumber :http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Struktur-Jenis-Bentuk-
Susunan-Gigi-Manusia.html

Berdasarkan usianya Gigi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :


 Gigi Susu, merupakan gigi yang tumbuh pertama kali pada manusia, seiring berjalannya
waktu dan bertambahnya usia, gigi susu ini akan digantikan oleh gigi permanen.
Biasanya gigi susu mulai tumbuh sejak usia 6-8 bulan. Gigi susu berjumlah 20 buah
seluruhnya yaitu 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi premolar.
 Gigi Permanen, merupakan gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu dan gigi ini tidak
akan tanggal dengan sendirinya juga tidak akan digantikan oleh gigi lain sepanjang
kehidupan. Gigi permanen seluruhnya berjumlah 32 buah, yaitu 8 gigi seri, 4 gigi taring,
8 Gigi Premolar, dan 12 Gigi Molar.

Gambar 3.Rumusgigisusudangigipermanen
Sumber :https://biologiklaten.wordpress.com/bab-17-sist-pencernaan-mak-pada-hewan-
manusia-xi/

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


b. Lidah
Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa). Permukaan lidah dilengkapi reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai
tonjolan yang disebut papilla sehingga lidah dapat merasakan rasa manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Selain berfungsi sebagai pengecap Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di
dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan ke esophagus (proses penelanan).

c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah tersusun atas jaringan epitelium kelenjar. Kelenjar ludah merupakan
kelenjar eksokrin dimana hasil seksesi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan
epitelium. Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah pada
manusia berjumlah 3 pasang, yaitu
 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga menghasilkan ludah berbentuk air dan
mengandung enzim amilase/ptialin
 Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah ludah mengandung air dan
lendir
 Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah menghasilkan ludah mengandung
air dan lendir

Gambar 4. Kelenjar ludah


Sumber : http://www.nicole.wtf/salivary-gland-cancer-and-acinic-cell-carcinoma/

Setiap kelenjar ludah memiliki saluran untuk menyalurkan hasil sekresinya.Di dalam
ludah terdapat enzim amilase (ptialin). Enzim amylase berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi maltosa. Enzim ini bekerja dengan
baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC.Selainitu ludah/saliva berfungsi untuk memudahkan
penelanan makanan yaitu dengan membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan.

2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut
menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak
ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan
untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut.

Gambar 5. gerak peristaltik dalam kerongkongan


Sumber : https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/kerongkongan.gif

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita
(tidak disadari).

3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep
atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur
lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 6. Struktur Lambung


Sumber : https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/lambung.gif

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk
dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di
dalam lambung berbentuk seperti bubur.

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin),
asam lambung, enzim renin, dan enzimpepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak
mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri
yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya
enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai
dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat
lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan,
gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita
pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu
disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
berikut.

Gambar 7. Gerak mengaduk pada lambung


https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/lambung2.gif

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar
menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar
menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4.  Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1.  Amilopsin (amilase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


3. TripsinogenJika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh
usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya,
empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-
garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan
lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel
darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada
feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/hati.gif
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

Gambar 8. Penampang Usus Halus Manusia


https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/usus_halus.gif

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar
diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan
dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan
kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan
harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau
pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus,
melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati.
Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel.
Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap.
Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil),
dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke
darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening.
Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah.
Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak
diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5.  Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri  Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar  berikut ini.

Gambar 9. Struktur usus besar


https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/usus_besar.gif
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses
di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


6.  Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 10. struktur anus


https://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/anus.gif

B. Body Mass Index (BM I) dan Basal Metabolic Rate (BMR)

Ada beberapa cara untuk menghitung berat badan sesorang , apakah termasuk ideal
atau tidak beberapa di antaranya dengan menggunakan pengukuran berkut ini ;

1. Menggunakan Rumus BMI

Body Mass Index (BM I) adalah skala yang digunakan untuk menentukan kategori berat
badan seseorang , penting bagi kita untuk mengetahui BMI masing masing . BMI digunakan
sebagai tali pengukur untuk menentukan berat badan ideal kita. Body Mass Index (BMI) atau
dalam bahasa Indonesia disebut Index Masa Tubuh(IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap
tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori
Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas
(kegemukan). Istilah “normal”, “overweight” dan “obese” dapat berbeda-beda, masing-masing
negara dan budaya mempunyai kriteria sendiri-sendiri, oleh karena itu, WHO menetapkan
suatu pengukuran / klasifikasi obesitas yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan.
Rumus atau cara menghitung BMI sangat mudah, yaitu dengan membagi berat badan dalam
kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan (dalam m²).

BMI lebih berhubungan dengan lemak tubuh dibandingkan dengan indikator lainnya
untuk tinggi badan dan berat badan. Sebagai contoh jika anda mempunyai tinggi 160 cm dan
berat badan sebesar 60 kg , apakah sudah ideal ? Untuk mengetahuinya kita gunakan rumus
BMI dengan cara membagi berat badan dalam kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan
(dalam m²) (jika tinggi anda 160 cm, maka harus dirubahjadi 1,6m ). Lalu hasil dari BMI

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


tersebut dapat dicocokkanpada Tabel Klasifikasi Internasional kriteria
Underweight,Overweight dan Obesitas pada Orang Dewasa yangdisepakati oleh organisasi
kesehatan dunia, WHO sebagai berikut :

Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI

Kategori BMI(kg/m2)Resiko Comorbiditas


Underweight 25
Pre-obese 25.0 – 29.9 kg/m2 Meningkat
Obese I 30.0 – 34.9kg/m2 Sedang
Obese II 35.0 – 39.9 kg/m2 Berbahaya
Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya

BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena
resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese
dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut
memiliki kelebihan BB sebanyak 20%.

Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:


• Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan
• Wanita hamil
• Orang yang sangat berotot, contohnya atlet

2. Rumus Menghitung Berat Badan Ideal/Normal Indeks Broca (Broca Index)

Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan
tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk
terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan berat badan yang
ideal versi indeks broca. (Gunakan timbangan berat badan yang masih berfungsi dengan baik
dan akurat. Rumus yang di gunakan untuk menghitung Berat Badan Normal adalah l = Tinggi
Badan – 100

Contoh :
Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan
normal kita adalah 160 – 100 = 60 kg.

3. Menghitung Berat Badan Ideal

Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan – 100) – ( 10% tinggi badan -100)

Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah
(150 – 100) – (10% x (150 – 100) = 50 – 5 = 45 kg.

Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan
membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


– Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar dari yang
seharusnya
– Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya
– Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya

Adapun rumus hitungan untuk mengetahui kebutuhan kalori tubuh Anda per hari adalah = BMR
x nilai level aktivitas.

Nah, sebelum Anda bisa menghitung kebutuhan kalori tubuh Anda per hari, Anda harus bisa
dulu mengetahui berapa BMR (basal metabolic rate) Anda. BMR itu adalah energi/kalori yang
dibutuhkan selama sehari, dalam kondisi istirahat (nggak ngapa-ngapain).

 Rumus untuk mengetahui BMR laki-laki = 66,4730 + (13,7516 x BB kg) + (5,0033 x TB


cm) – (6,7550 x usia)
 Rumus untuk mengetahui BMR perempuan = 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x
TB cm) – (4,6756 x usia)

Yang mana:

 BB disitu adalah berapa berat badan Anda, dalam satuan kg.


 TB disitu adalah berapa tinggi badan Anda, dalam satuan cm.
 Dan x usia disitu adalah yah berapa usia Anda sekarang.

Kalau sudah dapat BMR-nya berapa, selanjutnya akan kita kalikan dengan nilai level aktivitas.
Adapun nilai level aktivitas itu adalah:

1. Tidak aktif = 1,2. Yang mana mereka tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu.
2. Aktivitas ringan = 1,375. Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali dalam
seminggu.
3. Aktivitas sedang = 1,55. Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali dalam
seminggu.
4. Aktivitas berat = 1,725. Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali dalam seminggu.
5. Aktivitas sangat berat = 1,9. Yang mana mereka berolahraga sekitar 2 kali dalam sehari,
termasuk latihan fisik ekstra berat, atau memang job desc-nya full aktivitas fisik.

Contoh Cara Menghitung Kebutuhan Kalori

Sekarang, ayo kita praktekkan. Kita masuk ke contohnya. Misal, ada seseorang yang namanya
Talita. Si Talita ini:

 Perempuan
 Berat badannya 53,5 kg
 Tinggi badannya 165,6 cm
 Usianya 27 tahun
 Level aktivitasnya sedang

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


Mari kita masukkan data-data si Talita tersebut ke rumus, untuk mengetahui berapa BMR-nya,
kemudian berapa kebutuhan kalorinya.

BMR-nya Talita = Jenis kelamin + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
                             = Perempuan + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
                             = 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
                             = 655,0955 + (9,5634 x 53,5 kg) + (1,8496 x 165,6 cm) – (4,6756 x 27)
                             = 655,0955 + 511,6419 + 306,29376 – 126,2412
                             = 1.346,78996

Segitulah BMR-nya Talita, 1.346,78996. Lalu, terakhir, untuk menghitung berapa kebutuhan
kalorinya, tinggal dikalikan dengan level aktivitasnya (sedang = 1,55).

Kebutuhan kalori Talita = BMR x level aktivitas


= BMR x level aktivitas sedang
= 1.346,78996 x 1,55
= 2087,524438 kkal

Segitulah kebutuhan kalorinya si Talita, 2087,524438 kkal. Bisa pula kita sederhanakan,
anggaplah jadinya 2088 kkal. Dengan begitu, jadi tahulah kita, bahwa tubuh si Talita butuh 2088
kkal untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.

C. SistemPencernaanHewanRuminasnia

Kita mungkinpernahmelihatsapisedangistitahatsambilterusmengunyahmakanan di
mulutnya.Kira-kirasedangapayasapinya? Pastinyayasedangmencernamakanan. Kita
tahubahwahewan-hewanherbivora (pemakanrumput) sepertidomba, sapi,
kerbaudisebutsebagaihewanmemamahbiak (ruminansia). Apaituhewanruminansia?

Hewanruminansiaadalahkelompokhewanmamalia yang bisamemakandua kali


sehinggakelompokhewantersebutdikenaljugasebagaihewanmemamah/
mengunyahmakanannyasebanyakduafase.Sistempencernaanmakananpadahewaninilebihpanjan
gdankompleks.Makananhewaninibanyakmengandungselulosa yang
sulitdicernaolehhewanpadaumumnyasehinggasistempencernaannyaberbedadengansistempenc
ernaanhewan lain.

Organ pencernaan pada hewan ruminansia yaitu :

1. Rongga Mulut ( cavum oris )


2. Kerongkongan (esophagus)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus Halus ( intestinum)
5. Usus besar (colon)
6. Rectum dan Anus

Salah satuperbedaanpadasistempencernaanmakananpadahewanmammalia,
tampakpadastrukturgigi, yaituterdapatgerahambelakang (molar) yang besar,

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


berfungsiuntukmengunyahrerumputan yang sulitdicerna.Sapi, misalnya,
mempunyaisusunangigisebagaiberikut:

Gigi pada hewan ruminansia yaitu :

1. Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk


yang sesuai untuk menjepit makanan
berupa tetumbuhan seperti rumput.
2. Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
3. Gigi geraham belakang (molare)
berbentuk datar dan lebar. Makanan
yang direnggut dengan bantuan lidah
secara cepat dikunyah dan dicampur
dengan air liur dalam mulut, kemudian
ditelan masuk ke dalam lambung
melalui esofagus. http://www.geraiberas.com/sistem-
pencernaan-hewan-ruminansia.html

Gambar 1. Perbandingan gigi hewan


ruminansia, manusia dan karnivora

Rumusan gigi hewan ruminansia:

3 0 0 0 0 0 0 0 Rahang atas I = insisivus = gigi seri


M P C I I C P M Jenis gigi C = kaninus = gigi taring
3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah P = premolar = gerahamdepan
M = molar = geraham belaka

Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihatbahwasapi (hewan memamahbiak) tidak


mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak
dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat,
yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.

Sistem Pencernaan Sapi

Gambar 2.HewanMamahbiak
http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-pada-ruminansia/

Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut
jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam), dengan ukuran yang bervariasi
sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.Lambung sapi sanga tbesar, diperkirakan sekitar

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI


3/4
dariisironggaperut.Lambungmempunyaiperananpentinguntukmenyimpanmakanansementara
yang akandimamahkembali (kedua kali). Selainitu, padalambungjugaterjadi proses
pembusukandanperagian (fermentasi)

Nah, saat mereka makan rumput, maka makanan dari kerongkongan akan masuk rumen
yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi
pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan
oleh bakteri dan protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di
tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar disebut
bolus.

Sebenarnya ada banyak bakteri yang melakukan fermentasi selulosa. Total ada sekitar
32 strain bakteri yang melakukan fermentasi. Diantara sekian banyak itu yang terkenal adalah:
Lachnospira multiparous, Butyrivbrio fibrisolvens, Bacteroides ruminicola, dan semua bersifat
anaerob.

Saat para ruminansia ini sudah santai di kandangnya, bolus akan dimuntahkan kembali
ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk
diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan
bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang
sebenarnya, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim
selulase yang akan menghancurkan selulosa. Mikroba penghasil selulase tidak tahan hidup di
abomasum karena pH yang sangat rendah (asam), akibatnya bakteri ini akan mati, namun para
mikroba ini malah dapat dicerna sebagai sumber protein bagi hewan ruminansia. Dengan
demikian, rumimansia tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

Daftar Pustaka

http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-pada-ruminansia/

http://banggapunyasmanda.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pencernaan-pada-manusia.html

https://biologiklaten.wordpress.com/bab-17-sist-pencernaan-mak-pada-hewan-manusia-xi/

http://www.geraiberas.com/sistem-pencernaan-hewan-ruminansia.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/organ-pencernaan-manusia-dan-
fungsinya.html

http://www.nicole.wtf/salivary-gland-cancer-and-acinic-cell-carcinoma/

http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Fungsi-Struktur-Jenis-Bentuk-Susunan-Gigi-
Manusia.html

http://www.teknikhidup.com/2015/04/cara-menghitung-kebutuhan-kalori-tubuh-per-hari.html

Bahan Ajar SistemPencernaanpadaManusia SMA Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai