Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENCULIKAN YANG MERAJALELA

DI SUSUN OLEH
SASKIA ANDINI
NISA AULIYA ROHMAH
RAHMA CELIA ANJANI
JENI ZAHID ANAQOH
ERMIANA WAHYUNINGSIH
SYIFA’ MUTIA SARI

SMP PLUS FAJAR SENTOSA


Jl. Griya Alam Sentosa Blok C No.1, Cileungsi, Kec, Cileungsi, Kab Bogor
Jawa Barat, 16820.
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata pelajaran
informatika tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “PENCULIKAN YANG MERAJALELA” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang
simulasi robotika dapat bernilai bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah bertema penculikan yang merajalela ini masih
memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala
bentuk kritik dan saran demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah informatika
ini dapat bermanfaat.

Bogor, 30 Januari 2023


BAB I

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara indonesia adalah negara hukum dimana semua perbuatan baik itu
kejahatan yang disengaja ataupun tidak ada unsur kesengajaan pasti akan di
tindak lanjuti dan juga negara indonesia merupakan sebuah negara yang besar
dan dalam tahap untuk mengimbangi negara-negara maju. Bagaimana disaat
momentum ini malah ada peristiwa penculikan anak yang sangat di
sayangkan terjadi di indonesia dan menimbulkan keresahan di dalah hati
rakyat indonesia. Bisa di bayangkan bagaimana masa depan dari negara
indonesia bila para anak-anak banyak di culik, diperdagangkan secara ilegal
yang tidak bertanggung jawab.
Sendikat penculikan bayi yang kerap menyasra kaum ibu, salah satu cara
adalah dengan memunculkan kepercayaan dari korban pelaku, pelaku yang
terlibat-libat dalam penculikan dan penjualan bayi ini. Mereka membagi
peran masing-masing dalam setiap beroprasi.salah satu pelaku mendekati
korban sampai muncul kepercayaan bahwa pelaku akan memberikan bantuan
perkerjaan agar dapat kehidupan sejahtera, proses perencanaan ke eksekusi
kurang lebih memakan waktu dua minggu untuk di ajak kenalan kemudian
didekati oleh pelaku, kemudian setelah dua minggu ibu di ajak pergi bersama
dengan anaknya dengan segala macam tipu musilihat sipelaku pura-pura
minta tolong ambilkan uang di ATM dengan pin palsu lalu si pelaku hilang
dengan bersama anak korban.
Penyidikan mengarah para sindikat penjualan bayi. Bedasarkan
pemeriksaan sementara bayi - bayi hasil penculikan sekelompok ini akan di
dagangkan lewat perantara pada pembeli terakhir. Tiga tersangka lainnya
diduga berperan dalam perdagangan bayi tersebut. Polisi menjerat para
pelaku dengan pasal 3 28 KUHP dan pasal 83 Juncto pasal 76F umdang -
undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
BAB II

2.1 Pendapat

Orang tua juga di imbau untuk membekali sang anak agar mampu
menyelamatkan dirinya dari bujuk rayu, tipu muslihat dan ancaman orang
lain dengan mengajarkan kepada anak untuk berani mengatakan tidak pada
ajakan orang lain, dan para petugas polisi lebih menindaklanjuti kasus
penculikan.

2.2 Penyebab Penculikan

Penyebab penculikan anak adalah adanya dendam, Meminta tebusan


kepada orang tua anak, dan lebih mirisnya adalah menjual organ organ tubuh
secara ilegal atau mempuyai motif tersendiri.

2.3 Dampak Penculikan

Mempuyai trauma psikologis yang sangat bergantung pada bagaimana


proses penculikan tersebut, apa yang terjadi selama di culik, dan setelah
penculikan. Tidak mungkin bisa kita sama ratakan. Dan untuk lingkungan
masyarakat dapat muncul rasa cemas dan ketakutan.
2.4 Cara Menghindari Penculikan

Cara menghindari penculikan dengan :


1. Memahani situasi bahaya
2. Meminta tolong kepada orang dewasa
3. Identitas anak lengkap jika anak tersebut di nyatakan hilang.

2.5 Cara Mengatasi Penculikan

Cara mengatasi penculikan dengan


1. Melakukan Perlawanan
2. Mengatasi situasi ketika sandra
3. Mengatasi Kecemasan mengenai penculikan
BAB III

3.1 Kesimpulan

Dari semua pembahasan penomena penculikan anak ini dapat saya


simpulkan dan ketahui bagai mana negara kita indinesia masi harus lebih
tanggap dan ketat dalam menerapkan hukum bagi para penculikan dan para
pelaku kejahan. Apa lagi masalah aspek keamanan merupakan salah satu
pondasi yang menunjukan keadan itu, semakin aman warga atau masyarakat
suatu negara semakin baik pula negara itu untuk di tinggali, kalo kejadian
penculikan anak ini terjadi tidak dapat di bayangkan bagaimana nasib bangsa
di indonesia di masa depan, disini pun kita dapat mengetahui penybab -
penyebab terjadinya penculikan anak , mulai dari paling bertanggung jawab
sampai yang sedikit tanggung jawab dalam masalah penculikan anak ini, di
dalam masalah ini saya ketahui bahwa bamyak pasal-pasal yang di langgar
pelaku penculikan anak mulai dari pasal di undang - undang KUHP yang
dimana dapat memberi sedikit tambahan wawasan kepada saya tentang
hukuman -hukuman yang akan diterima pelaku penculikan anak tersebut.

3.2 Saran

Disini saya memberikan beberapa saran/ solusi yang di mana di mulai


dari tingkat atas sampai bawah. Antara lain :
1. Pemeritah
Pemerintah dalam hal ini petugas keamanan, harus menunjukan
profesionalismenya dalam bekerja dalam keamanan anak anak dari segala
macam tindak kekerasan yang dapat menimbulkan trauma pada diri anak,
bahwa sampai hilangnya nyawa anak anak, kekerasan dalam apapun harus di
hindari, berbagai peluang terjadi kekerasan harus di tutup rapat, ini sudah
menjadi tugas pemerintah dalam mengarahkan petugas aparat kemanan.
2. Kepolisian
Kepolisian harus menambah keamanan dan mengupayakan untuk menjaga
ketertiban lingkungan dan memberi penyuluhan kepada anak-anak untuk
lebih berhati-hati bila di ajak oleh seseorang yang belum dikenal sama sekali
dan polisi juga mengawasi orang-orang yang mencurigakan, memberikan
penyuluhan kepada masyarakat terutama para orang tua untuk lebih berhati-
hati ketika mengajak buah hatinya jalan-jalan agar tidak meninggalkan anak
tersebut sendirian atau bersama orang yang tidak terlalu dikenal dengan baik
atau menerima pembantu rumah tangga bekerja dirumah dan selalu
memberikan pengawasan trhadap anak, memberikan penyuluhan kepada
masyarakat dengan penyuluhan kepada setiap warga dengan materi kesadaran
hukum beserta sangsi-sangsinya dan keagamaan sehingga tidak terlibat
tindak pidana penculikan anak, meningkatkan keamanan komplek, desa
dengan mengadakan siskamling.

3. Orang tua
Orang tua sebagai pondasi terakhir untuk menjaga anak-anakny agar tidak
terjadinya penculikan, peran aktif orang tua merupakan langkah efektif untuk
mengurangi kasus enculikan kepada anak. Seandainya orang tua menyadari
akan pentingnya kewaspadaan dalam hal pengawasan terhadap anak, maka
kasus penculin segera teratasi, dan keresahan kekalagan masyarakat luas
akan kasus penculikanpun setidaknya berkurang dan tidak muncul kembali
kasus seperti ini, karena dari orang tualah keamanan bagi anak yang paling
utama dari pada keamanan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai