Anda di halaman 1dari 1

Bacaan ALKITAB.

1 Korintus 1:18-31
JUMAT, 13 Januari 2023
Ayat Renungan – 1 Korintus 1: 24
“…tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.”

Kekuatan dan Hikmat Allah


Oleh: Pdt. Rinto P. Nainggolan, S.Th

Sekitar awal tahun 2000-an, Saya menemukan sebuah fenomena yang mengherankan. Pada waktu itu di
daerah-daerah luar Tapanuli yang merupakan daerah perantauan orang Batak Toba, enggan
mencantumkan marga dari anak yang lahir. Khususnya ketika saya melayani di HKI Resort Pekanbaru
acapkali saya mencatatkan nama anak yang akan menerima baptisan tanpa marga walaupun dia berasal
dari latar belakang keluarga Batak. “Mengapa ?”, saya pun bertanya. Kebanyakan mereka menjawab
bahwa para orang tua kuatir nantinya si anak akan kesulitan memperolah pekerjaan ketika dewasa
kelak.
Memang ketika itu hampir di seluruh nusantara menguat semacam perasaan ego-sektoral dari
daerah-daerah yang mendapat „berkah‟ Undang-undang OTONOMI DAERAH. Beberapa derah merasa
bahwa putra daerah harus mendapat prioritas dalam berolah pekerjaan dan akses ekonomi lainnya.
Maka orang-orang Batak di perantauan pun mulai memakai strategi menghapus marga dari akte
kelahirannya. Sebuah cara yang mungkin terlihat sangat taktis.
Rasul Paulus hadir dengan pembelaannya terhadap iman kristiani bahwa Kristus adalah kekuatan
dan hikmat Allah. Secara sengaja Paulus memakai kata „dunamin‟ untuk menyebut kekuatan.
Sebagaimana dinamit yang terlihat kecil namun punya daya ledak yang besar demikianlah iman kristen
digambarkan oleh rasul. Secara sengaja pula Paulus memilih kata „sophian‟ untuk hikmat. Seolah-olah
Paulus mau mengatakan bahwa sophian yang anda cari-cari selama ini ada dalam Kristus. Iman yang
baru itu dianggap „lemah‟ karena mengingkari keillahian TUHAN, pun dianggap „bodoh‟ karena
menyederhanakan sesuatu yang Mahabesar. Allah memperdamaikan diri-Nya dengan menusia dengan
jalan mengampuni dosa melalui YESUS, yang adalah KRISTUS. Kabar itu tidak keren, tidak mewah.
Injil menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi dan kebodohan bagi orang-orang Yuniani yang gemar
berfilsafat itu.
Saudara-saudara yang kekasih, tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun dalam contoh
kasus si atas. Bisakah sauadara bayangkan bagaimana posisi kekristenan ketika untuk pertama sekali
disyiarkan (proklamasikan / beritakan)? Mereka harus keluar dari identitas lama kepada identitas baru.
Mereka tidak menyembunyikannya, tetapi membiarkan semua orang mengetahuinya. Selamat beroleh
kekuatan dan hikmat dalam Kristus untuk mengakui identitas Iman kita. Amin.

Karena itu jadilah teladan dalam segala hal bagi orang-orang dunia
Dukung pelayanan Tim Penulis
Renungan Harapan Kasih Iman
dengan mengirimkan melalui :

BANK RAKYAT INDONESIA


Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk dapat menyatakan identitas kami di 0113-01-115163-50-6
tengah dunia yang membenci identitas kami sebagai muridMu. Amin A.n: Riston Eirene Sihotang

PimpinanRedaksi
Pdt. Riston Eirene Sihotang, S.Si.,
M.Hum

Anda mungkin juga menyukai