Mad thabi'i merupakan cabang bahasan dari macam-macam mad. Dalam bahasa Arab, mad ( )المد
artinya memanjangkan. Istilahnya adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad.
Secara jelasnya, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di dalam ayat
tersebut terdapat salah satu huruf mad. Mad thabi'i sendiri adalah mad biasa atau mad asli.
Pengertiannya adalah mad yang terjadi apabila ada huruf alif ( )اterletak sesudah harakat fathah, huruf
ya sukun ( )يterletak sesudah harakat kasrah, dan huruf waw mati ( )وsesudah harakat dammah,
sebagaimana ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah dalam Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020).
Hukum bacaan mad thabi'i dilafalkan dengan panjang 2 harakat atau 2 ketukan. Setiap menemukan
ayat yang mengandung mad thabi'i, pembaca Al-Quran atau qari wajib membaca ayat tersebut sesuai
kaidah mad thabi'i dengan panjang 2 harakat.
Pertama, pada contoh ك َ ( ِإيَّاiyyaaka), kata ini mengandung hukum bacaan mad thabi'i karena ada huruf
alif yang terletak setelah harakat fathah.
Kedua, pada contoh ( اَع ُۡو ُذaudzuu), kata ini mengandung hukum bacaan mad thabi'i karena ada huruf
waw sukun yang terletak setelah harakat dammah.
Ketiga, pada contoh ( فِيهَاfiihaa), kata ini mengandung hukum bacaan mad thabi'i karena ada huruf ya
sukun yang terletak setelah harakat kasrah.
Contoh Mad Thabi'i dalam Al-Quran Hukum bacaan mad thabi'i nyaris terdapat di setiap ayat Al-
Quran. Berikut ini contoh-contoh mad thabi'i dalam Al-Quran.
1. QS. Al-Humazah Ayat 3 ُ َد ۥهJَالَ ٓۥهُ َأ ْخلJJبُ َأ َّن َمJ يَحْ َسBacaan latinnya: "Yaḥsabu anna mālahū akhladah"
Artinya: "Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya," (QS. Al-Humazah [104]: 3)
Di antara jenis-jenis mad tersebut, ada mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. Akan tetapi, untuk
memahami konsep dua hukum mad di atas, kita harus memahami terlebih dahulu hukum mad asli atau
mad thabi'i. Sebab, kedua jenis mad tadi (mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil) merupakan
turunan atau cabang dari mad asli.
Mad asli sendiri adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah diikuti dengan alif,
atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun, dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf
waw sukun, sebagaimana ditulis Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987).
Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat. Contoh bacaannya adalah
sebagai berikut. ٌ( كتَا بDibaca: kitaabun) ( يَقُوْ ُلyaquulu) ( س ِم ْي ٌعsamii'un). Setelah memahami mad asli
atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan pembelajaran mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil.
Berikut ini penjelasan kedua mad tersebut sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020)
yang ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah.
Bacaan latinnya: "Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā" Artinya: "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang
yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan," (QS. Ad-Dhuha [93]: 8).
ٓ ٓ
َ ك َعلَ ٰى هُدًى ِّمن َّربِّ ِه ْم ۖ َوُأ ۟و ٰلَِئ
2. QS. Al-Baqarah Ayat 5 َك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون َ ُأ ۟و ٰلَِئ
Bacaan latinnya: "Ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn" Artinya: "Mereka
itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung,"
(QS. Al-Baqarah [2]: 5).
۟ َٔت ُوجُوهُ ٱلَّ ِذينَ َكفَر
3. QS. Al-Mulk Ayat 27 َُوا َوقِي َل ٰهَ َذا ٱلَّ ِذى ُكنتُم بِ ِهۦ تَ َّد ُعون ْ فَلَ َّما َرَأوْ هُ ُز ْلفَةً ِس ٓيـ
Bacaan latinnya: "Fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī
tadda'ụn" Artinya: "Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang
kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu
meminta-mintanya," (QS. Al-Mulk [67]: 27).
Mad Farqi
Pembahasan mad farqi dalam ilmu tajwid termasuk bahasan mad tingkat lanjut. Sebab, untuk
memahami mad farqi, pembaca Al-Quran atau qari harus memahami konsep mad badal dan mad
thabi'i (mad asli) terlebih dahulu. Hal itu disebabkan mad farqi merupakan turunan atau cabang dari
mad asli dan mad badal.
Pemahaman terhadap mad asli dan mad badal menentukan konsep mad farqi dikuasai dengan baik.
Untuk itu, tulisan ini akan menjabarkan mengenai mad asli dan mad badal terlebih dahulu. Sebab,
bahasan mad farqi akan sangat berkaitan dengan mad asli dan mad badal.
Pertama, mad asli atau mad thabi'i adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah
diikuti dengan alif ()ا, atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun ()ي, dan harakat dammah
yang diikuti dengan huruf waw sukun ()و, sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020)
yang ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah Cara membaca mad thabi'i adalah dengan panjang 2
harakat.
Contoh bacaannya adalah sebagai berikut: ٌ( كتَا بDibaca: kitaabun) ( يَقُوْ ُلyaquulu) ( س ِم ْي ٌعsamii'un).
Kedua, setelah memahami mad asli atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan pembelajaran mad
badal. Dalam bahasa Arab, mad badal ( )بَـدَلartinya adalah mad pengganti.
Pengertian mad badal adalah ketika hamzah ( )ءbertemu dengan huruf-huruf mad asli dalam satu kata,
sebagaimana dinyatakan Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987). Hukum bacaan mad badal
dalam ilmu tajwid wajib dilafalkan dengan panjang 2 harakat atau 2 ketukan. Sebagai misal, kata-kata
dalam ayat Al-Quran yang memuat mad badal adalah: ( آ َد ُمdibaca: aadamu), ( ِإيْـ َمانًاiimaanan), dan ُأوْ تُوا
(uutuu).
Contoh Mad Farqi dalam Al Quran, Berikut ini contoh-contoh mad farqi yang tertera dalam Al-
Quran:
1. QS. Yunus Ayat 59 َرُونJَلْ َءٓاهَّلل ُ َأ ِذنَ لَ ُك ْم ۖ َأ ْم َعلَى ٱهَّلل ِ تَ ْفتJJُهُ َح َرامًا َو َح ٰلَاًل قJق فَ َج َع ْلتُم ِّم ْن َ Jلْ َأ َر َء ْيتُم َّمٓا َأنJJُق
ٍ زَل ٱهَّلل ُ لَ ُكم ِّمن رِّ ْزJ
Bacaan latinnya: "Qul a ra`aitum mā anzalallāhu lakum mir rizqin fa ja'altum min-hu ḥarāmaw wa
halālā, qul āllāhu ażina lakum am 'alallāhi taftarụn" Artinya: "Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku
tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan
(sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau
kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?" (QS. Yunus [10]: 59).
Hal itu disebabkan mad lazim mukhaffaf kilmi merupakan turunan atau cabang dari mad asli.
Pemahaman terhadap mad asli menentukan konsep mad lazim mutsaqqal kilmi dikuasai
dengan baik.
Mad asli sendiri adalah kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki harakat fathah diikuti
dengan alif ()ا, atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun ()ي, dan harakat dammah
yang diikuti dengan huruf waw sukun ()و, sebagaimana dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid
(2020) yang ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah
Ketiga huruf di atas adalah huruf-huruf mad asli, yakni huruf alif ()ا, waw ()و, dan ya ()ي.
Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat. Contoh
bacaannya adalah sebagai berikut. ٌا ب4( ك َتDibaca: kitaabun) و ُل4ْ ُ( َيقyaquulu) ِم ْي ٌع4( سsamii'un).
Setelah memahami mad asli atau mad thabi'i, barulah bisa melanjutkan pembelajaran mad
lazim mukhaffaf kilmi.
Dalam bahasa Arab, mad "mukhaffaf kilmi" artinya adalah mad yang ringan pada
pengucapan kata-nya. Pengertian mad lazim mukhaffaf kilmi adalah ketika huruf mad
bertemu dengan huruf berharakat sukun dalam satu kata.
Contoh kata ayat Al-Quran yang memuat mad lazim mukhaffaf kilmi adalah: ( َء ْٓالـَٰٔ َنdibaca: al
aaana).
Hukum bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi dalam ilmu tajwid wajib dilafalkan dengan panjang
6 harakat atau 6 ketukan, sebagaimana ditulis Imam Zarkasyi dalam
Hukum mad lazim mukhaffaf kilmi hanya tertera dua kali dalam Al-Quran, yakni pada surah
Yunus ayat 21 dan 91. Berikut ini bacaan ayatnya:
Pada masa Nabi, shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang tidak perlu mempelajari tajwid, karena
mereka berbicara dengan menggunakan bahasa Arab yang menjadi kalimat dalam ayat Al-
Qur’an.
Namun, ketika orang Arab mulai berbaur dengan orang non-Arab dan ketika Islam menyebar,
kesalahan dalam cara membaca Al-Qur’an mulai muncul, sehingga para ulama mulai
mencatat aturannya.
Sekarang, karena bahasa Arab sehari-hari yang digunakan orang Arab telah berubah begitu
banyak dari bahasa Arab Klasik, maka orang Arab pun juga harus mempelajari tajwid, tidak
terkecuali, mengingat bahasa Arab klasik dengan bahasa Arab dalam Al-Qur’an tetap
memiliki perbedaan.
Nah, salah satu ilmu yang dipelajari ketika hendak membaca Al-Qur’an sendiri adalah mad
lazim mutsaqqal harfi. Lazim mutsaqqal harfi sendiri adalah ketika sebuah huruf dalam ayat
Al-Qur’an dibaca panjang 6 harakat.
1. Hukum bacaan ini selalu terjadi pada lafaz Al-Qur’an di awal pembukaan surat.
2. Ada huruf dengan mad yang bertemu dengan huruf bertasydid
3. Hanya berlaku untuk pasal-pasal dalam Al-Qur’an yang dimulai dengan huruf saja.
Beberapa dari surah ini termasuk surat Al-Baqarah, surat Maryam, dan surat Qaaf.
4. Setiap surat dengan mad lazim mutsaqqal harfi dimulai dengan surat yang memiliki
kasus khusus, yang semuanya tercakup dalam aturan tajwid mad lazim.
Dalam ayat di atas, cara membaca bukan “Kaahaayaa’aasoo”, melainkan sahabat muslim bisa
membacanya dengan cara mengeja, yakni “Kaaaf haa yaa aiin shood”
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Hukum Bacaannya dalam Ilmu Tajwid Dalam bahasa Arab, mad ( )المدartinya memanjangkan.
Istilahnya adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad.
Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di
dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad.
Salah satu jenis mad tersebut adalah mad lazim mukhaffaf harfi. Ia terjadi terjadi ketika
melafalkan huruf-huruf tunggal di awal-awal surah Al-Quran.
Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987) menuliskan bahwa hukum bacaan mad lazim
mukhaffaf harfi wajib dilafalkan dengan panjang 6 harakat, kecuali huruf ain ( )عyang boleh
dibaca 4/6 harakat
Contoh kata atau kalimat dalam Al-Quran yang mengandung mad lazim mukhaffaf harfi
ٰ (Bacaan latinnya: Thaa haa) atau ( ۤال ٰرAlif laam raa).
adalah sebagai berikut: ۚ ط ٰه
Hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi terdapat dalam sejumlah surah Al-Quran, di
antaranya adalah sebagai berikut: