SKRIPSI
OLEH
NIM. 211117025
2021
2
ABSTRAK
Sentaningrum,Cherin Rahma Imaniar. 2021. Bermain Kelereng Dan Petak
Umpet Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Di
Ra Insan Cendekia Ngujung Maospati. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo. Dosen. Pembimbing, Dr. Mambaul
Ngadhimah, M.Ag.
v
3
i
4
ii
5
NIM : 211117025
Menyatakan bahwa naskah skripsi / tesis telah diperiksa dan disahkan oleh
dosen pembimbing. Selanjutnya saya bersedia naskah tersebut dipublikasikan
oleh perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di
etheses.iainponorogo.ac.id. Adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari penulis.
iii
6
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berada pada jalur pendidikan
arab adalah tarbiyah, dengan kata kerja rabba. Kata pengajaran dalam
bahasa Arab adalah ta’lim dengan kata kerja ‘allama. Pendidikan dan
menggenal potensi yang dimiliki oleh setiap anak maka diperlukan adanya
usaha yang sesuai dengan kondisi anak masing – masing. upaya ini bisa
tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam
1
Himmatul Farihah, Prosedur Seminar Nasional : Memaksimalkan Peran Pendidik dalam
Membangun Karakter Anak Usia Dini Sebagai Wujud Investasi Bangsa Jilid 2 (Tuban : Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Panggolawe, 2018 ), 36-37.
2
Umar Sidiq, “Urgensi Pendidikan Pada Anak Usia Dini”, Insania Vol.16, No. 2, 2011, 257.
1
2
dasar pada anak usia dini, sehingga diharapkan anak usia duni dapat
dini sama pentingnya dengan pengenalan huruf. Diri sini anak diharapkan
sesuai. Pembelajaran berhitung yang baik pada anak usia dini diharapkan
3
Himmatul Farihah, 36-37.
4
Nur Fausia, Taktikjar (Otak Atik Jari) (Bandung : CV MEDIA SAINS INDONESIA, 2020), 1-2.
3
yang ditentukan. 5
Pada usia kelompok A yaitu usia 4-5 tahun dalam menurut Peraturan
melakukan operasi bilangan. Belajar bilangan bagi anak usia dini lebih
sebagainya.
5
Agus Cahyono, Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Belajar Ular
Tangga di Taman Kanak – Kanak Dharma Wanita 2 (Yogyakarta : UNY, 2017), 2-3.
4
cara lama ini dapat mengakibatkan kegagalan pada anak. Sejalan dengan,
seorang anak mempunyai bakat yang baik dalam bidang ilmu hitung dan
yang salah. Hasilnya tidak diragukan lagi anak ini akan lemah dalam
bidang matematika. Untuk itu, dalam mengajarkan anak tidak harus selalu
berkutut dengan rumus – rumus serius, tapi bisa diselipkan dalam kegiatan
sehari hari. Seperti melalui bermain, dengan begitu secara tidak langsung
pengurangan.
pada anak. Jika pengertian bermain dipahami dan sangat kita kuasai, maka
kemampuan itu akan berdampak positif pada cara kita dalam membantu
proses belajar anak. Pengamatan ketika anak bermain secara aktif maupun
pasif, akan banyak membantu memahami jalan pikir anak, selain itu juga
6
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Undang – Undang
No. 137 Tahun 2014, Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, 26.
5
perlu mengetahui saat yang tepat bagi kita untuk melakukan atau
tepat. Hal ini akan membuat anak frustasi atau tidak kooperatif dan
sebaliknya. Dari bahasa tubuh si anak pun kita sudah dapat mengetahui
dengan menggunakan bola kecil yang terbuat dari tanah yang dibakar,
marmer, atau kaca. Permainan kelereng dapat dimainkan dimana saja dan
adalah permainan dari betawi yang dikenal luas dan dapat dengan mudah
8
dimainkan oleh sekelompok anak. menurut bahasa petak umpet adalah
dengan bermain petak umpet dan kelereng. Anak – anak harus memainkan
7
Huri Yani, Permainan Tradisional Anak Negeri (Jakarta: BALAI PUSTAKA, 2019), 25.
8
Evi Desmariani, Metode Perkembangan Fisik Anak Usia Dini (Padang: Pustaka Galeri
Mandiri, 200), 117.
9
Siti Azkia Labibah, Nursyabeni, Kompilasi Permainan Rakyat (Bandung: Mahasiswa
Pascasarjana S-2 Prodi komunikasi dan penyiaran Islam, 2020), 75.
6
permainan kelereng dan petak umpet sesuai aturan bermain dengan tepat.
Maospati, juga dapat melatih anak untuk bermain kerjasama dalam tim
dengan temannya.
10. Oleh karena dunia anak adalah dunia bermain, maka pembelajaran
umpet yang akan membuat anak bersemangat sehingga akan mudah dalam
kurang maksimal.
tradisional.
C. Rumusan Masalah
Kabupaten Magetan?
Magetan?
b Fisik – motorik
c Kognitif
d Bahasa
e Sosial-emosional
f Seni
simbolik yaitu: (1) anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1-10, (2)
10
Undang – Undang Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini.
9
D. Tujuan Penelitian
Magetan.
E. Manfaat Penelitian
11
Permendikbud RI No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.
10
pembelajaran untuk anak usia dini merupakan salah satu teknik yang
dini12
2. Manfaat praktis :
langsung.
b Bagi Peneliti:
usia dini.
12
Mulyani, Permainan Tradisional Anak Indonesia (Yogyakarta: Klitren Lor GK
III,2013), 15.
11
c Bagi RA:
berhitung.
F. Sistematika Pembahasan
Bagian awal yang terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul,
Penulisan.
BAB II
mana melalui permainan petak umpet angka ini anak – anak dapat
13
14
ketuntasan pada siklus I 20%, siklus II menjadi 60% dan pada siklus
dilakukan selama ini tiga siklus dan setiap siklus dilakukan selama 2
16
penelitian saat ini dengan peneltian Poni Roika Sari adalah variabel
B. Landasan Teori
dari kata mampu yang mendapat imbuhan ke- dan akhiran –an, yang
13
Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketifa (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), 707.
17
14
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011), 97.
15
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus, 114.
18
umpet.
16
Meidinda Rohmiah, “ Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Kegiatan
Bermain Sempoa,” Jurnal Ilmiah Potensia, 1 (2016), 73.
17
Santi & Muhammad Yusri Bachtiar, “Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui
Permainan Tradisional Congklak Di Taman Kanak – Kanak Yustikarini Kabupaten Bantaeng,”
Jurnal Pemikiran dan penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 6 (Juni 2020), 22.
19
2. Metode Bermain
a Permainan Kelereng
umumnya sudah sangat tua. Mainan ini telah dikenal sejak Zaman
Mesir Kuno, 176 tahun 3000 sebelum masehi. Pada zaman itu
kelereng dibuat dari batu atau tanah liat. Sementara itu, kelereng
18
Huri Yani, Permainan Tradisional Anak Negeri (Jakarta: BALAI PUSTAKA, 2019), 25.
19
Roselyy Sinaga, dkk, “Pengaruh Permainan Tradisional Kelereng Terhadap
Perkembangan Sosial Anak Kelompok B di TK Puteri Sian Medan,” Jurnal Usia Dini, 6 (Juni
2020), 13.
20
lain.
permainan terjatuh.
kelerengnya terjauh.
gacoannya mati,
20
Novi Mulyani, Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia, (Yogyakarta: DIVA
Press, 2016), 83.
22
anak
teman 21
21
Novi Mulyani, 86.
22
Roselyy Sinaga, dkk, 13.
23
yang menang dan anak yang kalah. Anak yang kalah bertugas
23
Evi Desmariani, Metode Perkembangan Fisik Anak Usia Dini (Padang: Pustaka Galeri
Mandiri, 200), 117.
24
Siti Azkia Labibah, Nursyabeni, Kompilasi Permainan Rakyat (Bandung: Mahasiswa
Pascasarjana S-2 Prodi komunikasi dan penyiaran Islam, 2020), 75.
25
Valentina Mbadhi, dkk. Pengaruh Permainan Tradisional Patek Umpet Terhadap Penyesuaian
Sosial Anak Usia Dini Sekolah Dasar. Journal of Elemantary School (JOES), Jilid 1, No. 2 Tahun
2018. http://Journal.ipm2kpe.or.id, Diakses 16 Mei 2021, 105.
24
yang di dapat.
yang di dapat.
temannya ditemukan.
26
Nor Izatil Hasanah dan Hardiyanti Pratiwi, A sampai Z Permainan Tradisional Banjar
Untuk Perkembangan Anak (Banjarmasin: IAIN Antasari Press, 2016), 37-38.
25
C. Kerangka Berpikir
27
Novi Mulyani, 66.
26
yang meliputi:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
siswa 24, siswa laki – laki sebanyak 11 siswa dan siswa perempuan
dengan siswa laki – laki 5 siswa dan perempuan 5 siswi. penentuan objek
lama semakin terlihat dengan tingkah laku anak yang tidak memperhatikan
guru saat menyempaikan materi berhitung. Begitu juga saat guru meminta
anak agar berhitung ulang yang telah disampaikan oleh guru, anak masih
dapat berhitung yang disampaikan guru, namun beberapa anak masih sulit
27
28
1. Tempat Penelitian
dengan jumlah siswa laki – laki 5 anak dan siswa perempuan sebanyak
5 siswi.
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama untuk diamati adalah:
angka 1-10.
29
D. Prosedur Penelitian
lebih profesional. 28
REFLEKSI PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS 1
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS 2
REFLEKSI
PENGAMATAN
28
Mahmud, Metode Penelitian Tindakan (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2011), 199.
29
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009), 49.
30
SIKLUS
SELANJUTNYA
Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin
berikut:
1. Perencanaan
KD RPPM : 1.1, 1.2, 2.2, 3.5, 4.5, 3.6, 4.6, 3.8, 4.8, 3.12, 4.12,
3.15, 4.15
(bintang)
30
Ibid, 49.
31
2. Pelaksanaan
berikut:
3) Dzikir pagi
5) Perkenalan
b Kegiatan inti
31
Ibid, 49.
32
petak umpet.
temukan)
masuk ke kelas.
(Permainan Kelereng)
idealnya 6 pemain, atau bisa juga lebih dari itu, sesuai dengan
kesepakatan bersama.
permainan terjatuh.
kelerengnya terjauh.
gacoannya mati,
35
4) Pesan moral
6) SOP penutup.
3. Pengamatan
daftar centang yang telah disiapkan, yang mana hal ini dilakukan oleh
4. Refleksi
32
Ibid, 49.
36
Tabel 3.2
Prosedur Pelaksanaan PTK antar Siklus
SIKLUS I
PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI
sama kurang
menyebutkan maksimal.
untuk menata
ulang setting
bermain
kelereng agar
anak bisa
menghitung
kelereng 1-10
dan dapat
bergantian
menghitungnya
agar lebih
kondusif.
39
1. Perencanaan
KD RPPM: 1.1, 1.2, 2.2, 3.5, 4.5, 3.6, 4.6, 3.8, 4.8, 3.12, 4.12,
3.15, 4.1
muka.
33
Ibid, 49.
34
Ibid, 49.
40
2. Pelaksanaan
(PTK) pada tema alam semesta dengan sub tema benda – benda di
3) Dzikir pagi
b Kegiatan inti
35
Ibid, 49.
41
petak umpet
temukan)
(Permainan Kelereng)
kelereng
kelereng
dibuat tadi
kelereng.
urut)
43
4) Pesan moral
5) SOP penutup.
3. Pengamatan
dengan mengisi daftar centang yang telah disiapkan, yang mana hal
4. Refleksi
36
Ibid, 49.
44
Tabel 3.3
SIKLUS II
perasaan siswa
dengan
kegiatan hari
ini.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
anak usia dini formal yang diberi mana Raudhatul Athfal Insan
2017/2018.
Magetan.
48
49
serta indah dengan dihiasi tanaman – tanaman hias dan pohon – pohon
dan jauh dari keributan dan kebisingan seperti halnya di kota, madrasah
ini terletak jauh dari keramaian kota, kurang lebih 17 km dari pusat
atas struktur tanah yang kuat sehingga aman dari terjadnya longsor. Di
banjir.
50
puting beliung, letusan guru merapi, dan kebakaran hutan, karena itu
Pada saat ini RA Insan Cendekia pada tahun ketiga ini sanggup
Insan Cendekia ini bisa memberi akses yang mudah bagi masyarakat
sebagai berikut:
juga tidak sulit ditemui karena dekat dengan jalan raya, sehingga masih
mudah dijangkau oleh semua siswa dari segala penjuru. Dengan dekat
dari pemukiman penduduk diharapkan adanya kerja sama yang baik dan
secara langsung.
jauh dari keributan dan kebisingan seperti halnya di kota, madrasah ini
atas struktur tanah yang kuat sehingga aman dari terjadnya longsor. Di
banjir.
puting beliung, letusan guru merapi, dan kebakaran hutan, karena itu
muslim yang sholih, cerdas, sehat, mandiri dan kreatif berdasarkan Al-
pendidikan berikutnya.
bertanggung jawab.
Maospati.
Cendekia.
Tabel 4.1
mencapai siswa.
Tabel 4.2
No Nama Kelas
1 Aisyah Syauqia Sittah A
2 Alvaro Yunas Adhi Pratama A
3 Alvi Ardira Putra A
4 Anindya Putri Pertiwi A
5 Ardhafa Yudhistiral A
6 Arina Lucida Muthmainnah A
7 Arsenio Ahmad Rafli Yunaryo A
8 Aurel Dwi Palupi A
9 Aurora Vania Raudhatunisa A
10 Diareva Cantika Varani A
11 Fauzan Rizky Wahyudi A
12 Keysa Faresti Kurnia A
13 Kirani Maydina Amira A
14 Lathifatussyifa Nazla Al Hadi A
15 Laura Mio Larasakti A
16 Maerendra Nazril Ilham A
17 Maulana Cahya Ramadhan A
18 Muhammad Fariz Wahyu Hadi A
19 Muhammad Rozzaq Mufti Ash Shidiq A
20 Nadya Salsabila Ramadhania A
21 Naufal Shafwan Narindra Pratama A
22 Rakha Fathur Rahman A
23 Rosana Fauziyah Al Jawi A
24 Ulil Albab Al Hisbah A
25 Adhiyasta Gilang RW B
26 Afiqah Ghossani B
27 Afnan Mufied T B
28 Alya Renata P A Z B
29 Andini Gita Nafisa B
30 Apriliani Anjani B
31 Aqila Wafiqa Fitriyan B
32 Ardelia Elisya Safara B
33 Arfa Dzaky M B
34 Bimo Suryo N B
55
35 Danang Adjie B B
36 Fanni Ramadhon M B
37 Farrel Eka R B
38 Fera Indah Aprilia B
39 Iqfan Al Azzam B
40 Kamilah Husna N B
41 Kodhijah Nurul H B
42 M Farrel Noor E B
43 M Khiar Waahid B
44 M Oyu Ar Rachel B
45 M Rasyid B
46 M Riski Romadhon B
47 Nanindra Jauharo Z B
48 Nashrullah Rifqi A B
49 Ozora Naufal MA B
50 Rafa Rahardian B
51 Risqi Aditya R B
52 Shabrina Azzahra B
53 Shofiyyah Marmora A B
54 Tsania Dyas L B
edukatif.
nyaman.
5. Stuktur Organisasi
dapat berjalan dengan baik mudah. Di samping itu, pihak sekolah juga
Tabel 4.3
Struktur Organisasi RA Insan Cendekia Ngujung Maospati
STRUKTUR ORGANISASI RA INSAN CENDEKIA
Pembina
Bendahara Sekertaris
A B
Peserta Didik
Masyarakat
juhgv
58
37
Cendekia.
1. Pra Tindakan
a Perencanaan
37
Wawancara dengan Paramita Febriyanti, 16 Maret 2021 di Kantor Kepala Sekolah RA
Insan Cendekia Ngujung Maospati.
59
b Pelaksanaan
masuk di dalam persegi dan ada juga yang tidak masuk persegi.
c Pengamatan
Dan ada juga anak yang tertarik pada saat guru mengenalkan dan
kepada guru, bertanya kepada teman. Dan ada sebagian juga yang
Tabel 4.4
PRA-TINDAKAN
Hasil Kemampuan Berhitung Anak Kelas A RA Insan Cendekia
Indikator “Permainan
Bola Plastik” Keterangan
No Nama Jumlah Tuntas / Tidak
A B C D E F Tuntas
1 Noval √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
2 Aurel √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
63
3 Refa 0 Tidak
Tuntas
4 Afferio √ √ √ √ 4 Tuntas
5 Rozak 0 Tidak
Tuntas
6 Syifa √ √ √ √ 4 Tuntas
7 Nadia √ √ 2 Tidak
Tuntas
8 Nindi √ √ √ √ 4 Tuntas
9 Fauzan 0 Tidak
Tuntas
10 Raka √ √ 2 Tidak
Tuntas
Jumlah 7 7 5 5 2 2
Penilaian Keterangan
0-3 Tidak Tuntas
4-6 Tuntas
Keterangan:
d Refleksi
2. Siklus I
a Perencanaan
penelitian, data observasi, dan saran dari guru kelas A, maka yang
b Pelaksanaan
18 Maret 2021, peneliti dan guru kelas bekerja sama yaitu peneliti
kelereng.
dengan keras anak yang sudah pernah dan ada yang belum pernah
berhitung.
oleh peneliti.
pulang.
c Pengamatan
kelereng terbatas. Dan sebagian pula ada yang kurang percaya diri
anak akan lebih merasa percaya diri dan merasa diakui oleh orang
Tabel 4.5
Siklus I
Hasil Kemampuan Berhitung Anak Kelas A RA Insan Cendekia
No Nama Indikator Jumlah Keterangan
Permaian Petak Permainan Tuntas / Tidak
Umpet Kelereng Tuntas
A B C D E F
1 Noval √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
2 Aurel √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
3 Refa √ √ √ √ 4 Tuntas
4 Afferio √ √ 2 Tidak
Tunas
5 Rozak √ √ 2 Tidak
Tuntas
6 Syifa √ √ √ √ 4 Tuntas
7 Nadia √ √ √ √ 4 Tuntas
8 Nindi √ √ √ √ 4 Tuntas
9 Fauzan √ √ 2 Tidak
Tuntas
10 Raka √ √ 2 Tidak
Tuntas
Jumlah 5 5 6 6 7 7
Penilaian Keterangan
0-3 Tidak Tuntas
4-6 Tuntas
Keterangan:
d Refleksi
Pada saat bermain petak umpet anak sudah paham tentang tata
3. Silus II
a Perencanaan
2021 dengan tema “alam semesta” dan sub tema “gejala alam”.
hasil diskusi yang telah dilakukan, maka hal – hal yang perlu
75
berlangsung.
b Pelaksanaan
kelereng.
petak umpet dan kelereng apa belum dan semua anak antusias
menjawabnya dengan keras anak yang sudah pernah dan ada yang
berhitung.
c Pengamatan
80
I.
Tabel 4.6
SIKLUS II
Hasil Kemempuan Berhitung Anak Kelas A RA Insan Cendekia
No Nama Indikator Jumlah Keterangan
Permaian Petak Permainan Tuntas / Tidak
Umpet Kelereng Tuntas
A B C D E F
1 Noval √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
2 Aurel √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
3 Refa √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
4 Afferio √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
5 Rozak √ √ √ √ 4 Tuntas
6 Syifa √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
7 Nadia √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
8 Nindi √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
9 Fauzan √ √ 2 Tidak
Tuntas
10 Raka √ √ √ √ √ √ 6 Tuntas
Jumlah 8 8 9 9 10 10
Penilaian Keterangan
0-3 Tidak Tuntas
4-6 Tuntas
Keterangan:
d Refleksi
meningkat.
hasil dari kinerja yang telah ditentukan yaitu dengan siswa yang
II dinyatakan berhasil.
1. Pra Tindakan
tiga jenis data, yaitu hasil mengenal dan menyebutkan angka 1-5 dan
6-10, mengurutkan angka 1-5 dan 6-10, menghitung angka 1-5 dan 6-
83
10. Hasil penelitian Pra Tindakan dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai
Kemampuan
Berhitung Tuntas Tidak
No Siswa Tuntas
Permainan F % F %
Bola Plastik
1 A 7 70% 3 30%
2 B 7 70% 3 30%
3 C 5 50% 5 50%
4 D 5 50% 5 50%
5 E 2 20% 8 80%
6 F 2 20% 8 80%
Jumlah 28 280 32 320
Rata - Rata 4 46 5 53
tindakan dalam permainan bola plastik pada tabel 4.7, di atas dapat
Pra Tindakan
54
52
50
Permainan Bola Plastik
48
Tuntas
46
Permainan Bola Plastik
44 Tidak Tuntas
42
Tuntas Tidak Tuntas
Permainan Bola Plastik
berikutnya.
2. Siklus I
tiga jenis data yaitu hasil mengenal dan menyebutkan angka 1-5 dan
6-10, mengurutkan angka 1-5 dan 6-10, menghitung angka 1-5 dan 6-
85
10. Hasil penelitian Siklus I dapat dibuat pada tabel 4.5 sebagai
tabel 4.8, di atas dapat dilihat pada grafik sebagai berikut gambar
grafik 4.2.
86
Siklus I
80
70
60
50
40
30
20
10 Siklus I
0
Mengenal dan Mengurutkan Angka Menghitung Angka 1-
Menyebutkan Angka 1-10 10
1-10
Permainan Petak Umpet Permainan kelereng
petak umpet ada 6 dengan presentase (60%), siswa yang tidak tuntas
3. Siklus II
menyebutkan angka 1-5 dan 6-10, mengurutkan angka 1-5 dan 6-10,
menghitung angka 1-5 dan 6-10. Hasil penelitian siklus II dapat dilihat
Siklus II
120
100
80
60
40
20 Siklus II
0
Mengenal dan Mengurutkan Angka Menghitung Angka
Menyebutkan Angka 1-10 1-10
1-10
Permainan Petak Umpet Permainan Kelereng
D. Pembahasan
anak usia dini formal yang diberi mana Raudhatul Athfal Insan Cendekia
atau suasana pada proses belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak
90
sesuai dengan tahapan berhitung anak, yaitu pada tahap pengertian. Karena
anak merasa bosan dalam pembelajaran. Hal ini yang menjadikan siswa
38
Keen, Achroni, Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Melalui Permainan
Tradisional ( Yogyakarta: Javalitera, 2012), 45.
91
angka 1-10 dengan metode permainan petak umpet dan pada siklus II
Mengurutkan Angka 1 – 10
II. Mengenal dan menyebutkan angka 1-10 dapat dilihat di bawah ini.
Menghitung Angka 1 – 10
hasil penelitian pada tabel 5.4 di atas dapat dilihat pada grafik
120
100
80
60
Siklus I
40
Siklus II
20
0
Mengenal dan Mengurutkan Menghitung
Menyebutkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
(90%).
95
96
B. Saran
diantaranya :
1. Bagi guru,
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, dkk, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketifa. Jakarta: Balai
Pustaka, 2005.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahan. Jakarta : Darul Hadits. 2006.
Desmariani, Evi. Metode Perkembangan Fisik Anak Usia Dini. Padang: Pustaka
INDONESIA, 2020.
97
98
2016.
III,2013.
Undang No. 137 Tahun 2014, Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini.
Permendikbud RI No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini.
99
Group, 2009.
Sidiq, Umar. “Urgensi Pendidikan Pada Anak Usia Dini”. Insania,6, 2011.
Undang – Undang Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
2019.