dan KIA
19 Januari 2023
Contoh perhitungan :
• Jumlah Puskemas di wilayah Kabupaten A adalah 100 Puskesmas.
• Puskesmas X di kabupaten A melakukan pembinaan ke Puskesmas 4
kali dalam setahun:
✓Jumlah sekolah SD, SMP dan SMA di wilayah Puskesmas
adalah 50 sekolah.
✓Jumlah sekolah yang harus dilakukan pembinaan minimal 4 kali
adalah 25 sekolah. • Pelaksana Kegiatan : tenaga kesehatan penanggung jawab
✓Pembinaan dilakukan melalui kegiatan antara lain penjaringan
program kesehatan usia sekolah dan remaja di puskesmas
kesehatan, pemberian TTD, pemberian edukasi, pelayanan didampingi oleh Tim pelaksana UKS di sekolah
imunisasi, skrining anemia, pemberian obat obat cacing, • Tempat Pelaksaaan : kegiatan dapat dilaksanakan di
pembinaan STBM dan kantin sekolah sehat , dll serta sekolah/ madrasah dan dapat dilakukan pada saat
sosialisasi, edukasi, koordinasi , evaluasi secara luring dan pertemuan/ forum koordinasi baik luring atau daring.
daring. • Waktu Pelaksanaan : sepanjang tahun
• Jumlah Puskemas yang melaksanakan pembinaan ke minimal 50% • Pencatatan dan Pelaporan : komdat kesmas.
sekolah di wilayahnya sebanyak 4 kali dalam setahun di Kabupaten A • Sumber Data : komdat kesmas
adalah 60 Puskesmas. • Waktu Pelaporan : dilaporkan setiap triwulan
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun di kab A :
60 X 100% = 60%
100
Persentase remaja putri yang
mengonsumsi Perhitungan Target Triwulan
Tablet Tambah Darah (TTD) Target 2022 2023 2024
Nasional 54% 75% 90%
Definisi Operasional
Triwulan I 12% 20% 20%
Adalah Jumlah remaja putri siswi SMP dan SMA sederajat Triwulan II 25% 40% 45%
yang mengonsumsi tablet tambah darah sesuai standar Triwulan III 40% 60% 70%
dibagi jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang dikali Triwulan IV 54 % 75% 90%
1 Persentase Rematri Jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang mengonsumsi TTD sesuai standar (mengandung zat besi triwulanan Renstra Sigizi Terpadu
mengonsumsi tablet tambah setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat atau TTD lainnya dengan kandungan yg
darah sesuai standar WHO) dan diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu minimal 26 tablet setahun
dibagi jumlah siswi SMP dan SMA/sederajat
2 Persentase Remaja putri yang di Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dilakukan skrining anemia Tahunan Program Sigizi Terpadu
skrining anemia dengan pemeriksaan hemoglobin dibagi jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat
kelas 10
3 Persentase Remaja putri anemia Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dari hasil pemeriksaan hb tahunan Program Sigizi Terpadu
teridentifikasi anemia dibagi jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10
yang dilakukan pemeriksaan hb
4 Persentase puskesmas yang Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah di wilayahnya sebanyak 4 kali/tahun ( Triwulan Renstra Komdat
melaksanakan pembinaan ke minimal 50% jumlah sekolah SD, SMP, SMA / sederajat ) untuk mengaktifkan Trias UKS/M kesmas
sekolah 4 kali setahun melalui (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat)
UKS/M
5 Jumlah Puskesmas memiliki Hb Jumlah puskesmas yang memiiiliki alat pemeriksaan hb portable Tahunan Program Sigizi Terpadu
meter
6 Jumlah sekolah melaksanakan Jumlah sekolah yang mempunyai tim pelaksana UKS/ M dan melaksanakan Trias UKS/M Bulanan Program Komdat
UKS/M (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat) kesmas
7 Jumlah sekolah penjaringan Jumlah sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas 1 SD, 7 SMP dan 10 SMA Tahunan Program Komdat
kesehatan sederajat oleh Puskesmas kesmas
8 Jumlah sekolah melaksanakan Jumlah sekolah SMP dan SMA / sederajat yang melaksanakan skrining anemia dengan pemeriksaan Tahunan Program Sigizi Terpadu
skrining anemia hemoglobin
Indikator Program Gizi
dan KIA – Sasaran Bayi
dan Ibu Hamil
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator
9 Persentase Ibu Hamil ANC K1 Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal pertama dibagi seluruh sasaran ibu hamil di Bulanan Program Komdat
suatu wilayah kerja dengan kurun waktu dalam 1 tahun yang sama Kesmas
10 Persentase Ibu Hamil ANC 4 kali* Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai dengan standar Bulanan RPJMN* Komdat
(10T) dengan ketentuan : Kesmas
- minimal 1 kali pada trimester 1
- Minimal 1 kali pada trimester 2
- Minimal 2 kali pada trimester 3
dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama
11 Persentase Ibu Hamil ANC 6 kali Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal 6 kali sesuai dengan standar Bulanan Renstra Komdat
(10T) dengan ketentuan : Kesmas
- minimal 1 kali pada trimester 1 dengan dokter
- Minimal 2 kali pada trimester 2
- Minimal 3 kali pada trimester 3 , dengan minimal 1 kali pemeriksaan dengan dokter
dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama
12 Persentase Ibu Hamil ANC K1 Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal dengan pemeriksaan USG oleh dokter Bulanan Program Komdat
dengan USG pada trimester 1 dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas
13 Persentase Ibu Hamil ANC K5 Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal dengan pemeriksaan USG oleh dokter Bulanan Program Komdat
dengan USG pada trimester 3 dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas
14 Persentase Ibu hamil KEK Jumlah Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan Bulanan RPJMN Sigizi Terpadu
atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang diukur lingkar lengan atas (LiLA) di
suatu wilayah kerja kurun waktu dalam 1 tahun yang sama
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator
15 Persentase Ibu Hamil KEK Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas Bulanan Program Komdat
Mendapat PMT (LiLA) kurang dari 23,5Cm yang mendapat tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis pangan Kesmas
lokal) selama 90 hari
16 Persentase Ibu Hamil KEK Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas Bulanan Program Komdat
Mengkonsumsi PMT (LiLA) kurang dari 23,5Cm yang mengonsumsi tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis Kesmas
pangan lokal) selama 90 hari
17 Persentase Ibu Hamil Konsumsi Jumlah ibu hamil yang mengkonsumsi TTD selama kehamilan dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu Bulanan Program Komdat
TTD wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas
18 Persentase Ibu Hamil memiliki Jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 Bulanan Program Komdat
Buku KIA tahun yang sama Kesmas
19 Persentase Ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang telah mengikuti minimal 4 (empat) kali kelas ibu hamil dibagi seluruh sasaran ibu Bulanan Program Komdat
mengikuti kelas ibu hamil hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas
20 Persentase Ibu hamil komplikasi Jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia atau obesitas, atau anemia, atau KEK, atau Bulanan Program Komdat
(preeklampsia, obesitas, anemia, perdarahan dibagi seluruh ibu hamil dalam 1 tahun yang sama Kesmas
KEK, pendarahan)
21 Persentase Ibu hamil komplikasi Jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia atau obesitas, atau anemia, atau KEK, atau Bulanan Program Komdat
dirujuk ke rumah sakit perdarahan dirujuk ke RS dibagi seluruh ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia atau Kesmas
(preeklampsia, obesitas, anemia, obesitas, atau anemia, atau KEK dalam 1 tahun yang sama
KEK, pendarahan)
22 Persentase Ibu Bersalin di Fasilitas Jumlah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi Bulanan RPJMN/ Komdat
Kesehatan jumlah seluruh ibu bersalin di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Renstra Kesmas
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator
23 Persentase Ibu Nifas mendapat Jumlah ibu bersalin yang mendapat pemeriksaan nifas oleh tenaga kesehatan dengan ketentuan : Bulanan Program Komdat
pelayanan nifas lengkap 4 kali KF4 - Minimal 1 kali pada 6-48 jam setelah melahirkan Kesmas
- Minimal 1 kali pada hari ke 3-7 setelah melahirkan
- Minimal 1 kali pada hari ke 8-28 setelah melahirkan
- Minimal 1 kali pada hari 29-42 setelah melahirkan/
Dibagi jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja dalam dalam 1 tahun yang sama
24 Persentase Ibu Nifas mendapat Jumlah ibu nifas mendapat vitamin A di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dibagi seluruh Bulanan Program Komdat
Vit A sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmad
25 Jumlah Puskesmas dengan Jumlah Puskesmas yang memiliki dokter terlatih USG obstetric dasar terbatas Tahunan Program Komdat
dokter terlatih USG/ Blended Kesmas
Learning KIA
26 Jumlah tenaga kesehatan terlatih Jumlah tenaga kesehatan terlatih gawat darurat matneo Tahunan RPJMN* Komdat
gawat darurat matneo* Kesmas
27 Jumlah Puskesmas dengan bidan Jumlah Puskesmas yang memiliki bidan terlatih Blended Learning KIA Tahunan Program Komdat
terlatih Blended Learning KIA Kesmas
28 Jumlah Kematian Ibu Jumlah kematian perempuan selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya Bulanan RPJMN MPDN
kehamilan (tanpa memandang usia gestasi), akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera atau kejadian incidental
29 Penyebab Kematian Ibu Penyebab yang mendasari kematian ibu Bulanan Program MPDN
30 Tempat Kematian Ibu Tempat terjadinya kematian ibu Bulanan Program MPDN
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator
31 Kab/kota melakukan audit Jumlah kab/kota yang melakukan pengkajian kematian ibu bayi minimal 4x dalam 1 Bulanan Program MPDN/Kom
kematian ibu bayi tahun dat
32 RS melakukan audit Jumlah RS yang melakukan pengkajian kematian ibu bayi minimal 4x dalam 1 tahun Bulanan Program MPDN/Kom
kematian ibu bayi dat
33 Persentase Bayi baru lahir Jumlah Bayi Baru Lahir yang mengalami komplikasi (BBLR, prematur , asfiksia, panjang < Bulanan Program Komdat
komplikasi (BBLR, prematur, 48 cm) dibagi seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang
asfiksia) sama
34 Persentase Bayi baru lahir Jumlah Bayi Baru Lahir yang mengalami komplikasi yang dirujuk ke RS di suatu wilayah Bulanan program Komdat
dengan komplikasi yang kerja dalam kurun 1 tahun yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah kerja
dirujuk ke RS dalam kurun 1 tahun yang sama
35 Persentase Bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari yang mendapatkan pelayanan sesuai standar Bulanan RPJMN/ Komdat
mendapat pelayanan paling sedikit tiga kali dengan ketentuan : Renstra
lengkap (KN 3) - Minimal 1 kali pada 6-48 jam,
- Minimal 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7,
- Minimal 1 kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir /
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
36 Persentase Bayi Baru Lahir Jumlah bayi baru lahir yang dilakukan SHK di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun Bulanan program Komdat
yang dilakukan SHK yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama
37 Persentase Bayi Baru Lahir Jumlah bayi baru lahir yang terkonfirmasi Hipotiroid Kongenital dibagi jumlah seluruh bayi Bulanan program Komdat
positif Hipotiroid Kongenital baru lahir yang dilakukan SHK di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
38 Persentase Bayi Baru Lahir Jumlah bayi baru lahir terkonfirmasi Hipotiroid Kongenital yang mendapatkan terapi di Bulanan program Komdat
positif Hipotiroid Kongenital suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di
yang mendapat terapi suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis Sumber
No Indikator Definisi Operasional
Pelaporan Indikator Data
39 Jumlah Kematian Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 28 hari karena sebab Bulanan RPJMN MPDN
Neonatus apapun
40 Penyebab Kematian Penyebab yang mendasari kematian bayi sebelum mencapai umur 28 hari Bulanan Program MPDN
Neonatus karena sebab apapun
41 Tempat Kematian Tempat terjadinya kematian bayi sebelum mencapai umur 28 hari Bulanan Program MPDN
Neonatus
Indikator Program Gizi
dan KIA – Sasaran
Balita dan Anak
Prasekolah
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis Sumber
No Indikator Definisi Operasional
Pelaporan Indikator Data
42 Persentase bayi usia <6 Jumlah bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan Bulanan RPJMN Sigizi
bulan mendapat ASI atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam dibagi Terpadu
bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang dilakukan recall 24 jam di suatu wilayah
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
43 Persentase Anak 6-23 bulan Jumlah anak usia 6-23 bulan dengan status gizi baik dan tidak menderita penyakit yang Bulanan Program PPGBM/Sigi
mendapatkan MPASI memerlukan diet khusus yang: zi Terpadu
a. Sehari sebelumnya mengonsumsi minimal 5 dari 8 kelompok makanan (ASI; sereal,
akar dan umbi; kacang-kacangan; susu dan produk olahannya; daging, ikan; telur;
buah dan sayur sumber vitamin A; buah atau sayur lainnya)
b. Frekuensi minimal 3 kali sehari (kecuali 2 kali sehari untuk perkenalan MP-ASI pada
bayi usia 6 bulan) dibagi jumlah seluruh anak usia 6-23 bulan dengan status gizi baik
dan tidak menderita penyakit yang memerlukan diet khusus yang dilakukan recall 24
jam di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
44 Persentase balita ditimbang Jumlah anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang ditimbang berat badannya Bulanan Program Sigizi
berat badannya (D/S) dibagi jumlah seluruh anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan di suatu wilayah Terpadu
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Bayi dan Balita
Jenis
No Indikator Definisi Operasional Periode Sumber Data
Indikator
45 Persentase balita dipantau pertumbuhan dan Jumlah Balita usia 0-59 bulan yang mendapat pelayanan : Bulanan RPJMN Sigizi
perkembangan - Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, Terpadu/Kom
- Pengukuran panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dat Kesmas
- Pemantauan perkembangan sedikitnya 2 kali dalam satu tahun (dengan cek list buku KIA
atau KPSP atau instrument lainnya)
dibagi jumlah seluruh balita yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan di suatu wilayah kerja
dalam kurun 1 tahun yang sama
46 Persentase Balita Wasting (BB/TB) Jumlah anak usia 0 sampai 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Bulanan RPJMN Sigizi Terpadu
Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
memiliki Z-score kurang dari -2SD dibagi jumlah seluruh anak usia 0 sampai 59 bulan yang
diukur Berat Badan menurutPanjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB) di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Balita wasting (kurus dan sangat kurus) adalah balita gizi kurang dan gizi buruk (sesuai PMK
Nomor 2 Tahun 2020)
47 Persentase Balita Stunting (TB/U) Jumlah balita usia 0 sampai 59 bulan dengan PB atau TB menurut umurnya ≤2SD Bulanan RPJMN Sigizi Terpadu
berdasarkan indeks PB/U atau TB/U dibagi balita yang diukur panjang/ tinggi badannya di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
48 Persentase balita stunting dirujuk Puskesmas Jumlah balita stunting yang dirujuk oleh puskesmas ke RS dibagi jumlah seluruh balita Bulanan Program Sigizi Terpadu
ke RS stunting di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
49 Persentase balita berat badan kurang Jumlah balita dengan berat badan kurang berdasarkan indeks BB/U <-2 SD yang mendapat Bulanan Program Sigizi Terpadu
(underweight) mendapat MT tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis pangan lokal) dibagi jumlah seluruh
balita indeks BB/U <-2 SD di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Bayi dan Balita
Jenis
Indikator Definisi Operasional Periode Sumber Data
Indikator
50 Persentase balita gizi kurang Jumlah Balita Gizi Kurang berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dengan nilai z-score < -2 SD Bulanan Program Sigizi Terpadu
mendapat MT sampai dengan -3 SD yang mendapat tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis pangan
lokal) dibagi jumlah seluruh balita dengan nilai z-score < -2 SD sampai dengan -3 SD di suatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
51 Persentase balita gizi buruk Jumlah balita usia 0-59 bulan yang memiliki tanda klinis gizi buruk dan atau Indeks Berat Badan Bulanan Program Sigizi Terpadu
mendapat pelayanan tata menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-
laksana gizi buruk score kurang dari -3 SD atau LiLA ,11.5 cm pada balita usia 6-59 bulan yang dirawat inap maupun
rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk
dibagi jumlah seluruh balita gizi buruk usia 0 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama
52 Persentase Balita usia 6-59 bulan Jumlah Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna biru dengan Semesteran Program Sigizi Terpadu
mendapatkan vitamin A pada kandungan vitamin A sebesar 100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak umur 12 sampai 59 bulan
bulan Febuari/Agustus yang mendapat kapsul vitamin A berwarna merah dengan kandungan vitamin A sebesar 200.000 SI
dibagi jumlah seluruh balita usia 6 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
53 Jumlah balita mendapat Jumlah balita usia 6-59 bulan dengan kategori berat badan kurang (underweight) berdasarkan Tahunan RPJMN Sigizi Terpadu
suplementasi gizi mikro indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z-score kurang dari -2 SD dan tidak termasuk
(Taburia) kategori wasting berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB <-2SD yang mendapat taburia Dibagi jumlah
seluruh balita usia 6 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
54 Persentase Balita Memiliki buku Jumlah balita yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang memiliki buku berisi catatan kesehatan ibu Bulanan Program Komdat
KIA (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai informasi Kesmas/Sigizi
Terpadu
cara memelihara dan merawat kesehatan ibu serta grafik pertumbuhan anak yang dapat dipantau
setiap bulan atau kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin dibagi jumlah
seluruh balita usia 0 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Bayi dan Balita
Jenis
No Indikator Definisi Operasional Periode Sumber Data
Indikator
55 Persentase Kabupaten/kota melaksanakan Kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi adalah kabupaten/kota yang Triwulan RPJMN Sigizi
surveilans gizi minimal 70% dari jumlah puskesmas melakukan kegiatan pengumpulan data, Terpadu
pengolahan dan analisis data, serta diseminasi informasi .
56 Jumlah Kader terorientasi ASI Eksklusif Jumlah kader yang mendapatkan orientasi tentang ASI eksklusif Tahunan Program Sigizi
Terpadu
57 Jumlah Puskesmas yang memiliki nakes Jumlah Puskesmas dengan tenaga kesehatan yang terlatih SDIDTK, PMBA atau Tahunan Program Sigizi
terlatih SDIDTK, PMBA atau SDIDTK SDIDTK terintegrasi PMBA Terpadu
terintegrasi PMBA
58 Jumlah Nakes terlatih konseling menyusui Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih konseling menyusui Tahunan Program Sigizi
Terpadu
Bayi dan Balita
59 Posyandu mempunyai Jumlah posyandu yang memiliki set alat antropometri lengkap (baby Tahunan Program Sigizi
alat antropometri scale, standing weight, infantometer, stadiometer, pita LiLA, dan tas) Terpadu
60 Puskesmas memiliki alat Jumlah puskesmas yang memiliki set alat antropometri lengkap (baby Tahunan Program Sigizi
antropometri scale, standing weight, infantometer, stadiometer, alat ukur LiLA /lingkar Terpadu
kepala)
61 RS punya stok PKGK Rumah sakit yang memiliki stok pangan olahan untuk keperluan gizi Bulanan Program Sigizi
cukup khusus (PKGK) untuk kebutuhan 3 bulan kedepan Terpadu
62 RS memiliki SOP Jumlah RSUD yang memiliki SOP penanganan balita stunting Tahunan Program Sigizi
penanganan balita Terpadu
stunting
63 Dokter Puskesmas Jumlah dokter Puskesmas yang terlatih tatalaksana stunting Tahunan Program Sigizi
terlatih tatalaksana Terpadu
stunting
64 Jumlah kader mendapat Jumlah kader yang mendapatkan orientasi Pemberian Makan Bayi dan Tahunan Program Sigizi
orientasi PMBA Anak Terpadu
65 Posyandu Mengedukasi Jumlah Posyandu yang melakukan edukasi PMBA Tahunan Program Sigizi
PMBA Terpadu
66 Puskesmas punya Jumlah Puskesmas dengan perkiraan ketersediaan mineral mix cukup Tahunan Program Sigizi
mineral mix cukup untuk 3 bulan kedepan Terpadu
Bayi dan Balita
67 Jumlah Kematian Bayi Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun karena Bulanan RPJMN MPDN
sebab apapun
68 Penyebab Kematian Bayi Penyebab yang mendasari kematian bayi sebelum mencapai umur 1 tahun Bulanan Program MPDN
karena sebab apapun
69 Tempat Kematian Bayi Tempat terjadinya kematian bayi sebelum mencapai umur 1 tahun Bulanan Program MPDN
70 Jumlah kematian anak Jumlah anak balita yang meninggal umur 1-5 tahun karena sebab apapun Bulanan Program MPDN
balita
71 Penyebab kematian anak Penyebab yang mendasari kematian balita usia 1-5 tahun karena sebab Bulanan Program MPDN
Balita apapun
72 Tempat Kematian anak Tempat terjadinya kematian balita usia 1-5 tahun Bulanan Program MPDN
balita