Anda di halaman 1dari 22

Indikator Program Gizi

dan KIA
19 Januari 2023

Direktorat Gizi dan KIA


Anemia Lahir
Prematur
48,9%
Ibu Hamil 29,5%
Indikator
RPJMN/Renstra
Indikator Program Gizi dan
KIA – Sasaran Anak Usia
Sekolah dan Remaja Putri
Kegiatan dalam TRIAS UKS
Persentase Puskesmas yang melaksanakan • Pendidikan Kesehatan:
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun - Penyampaian informasi dan edukasi berbagai isu kesehatan oleh petugas kesehatan
puskesmas di sekolah
- Literasi kesehatan
- Sarapan bersama
Definisi Operasional - Pembinaan kader kesehatan sekolah oleh petugas Puskesmas
Adalah Puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah di
- Peningkatan kapasitas guru UKS
• Pelayanan Kesehatan:
wilayahnya sebanyak 4 kali/ tahun untuk mengaktifkan trias UKS ( - Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala pada peserta didik
- Pemberian dan konsumsi Tablet Tambah Darah
pendidikan kesehatan , pelayanan - Skrining anemia dengan pemeriksaan hemoglobin
kesehatandan pembinaan lingkungan sekolah sehat) - Pemberian obat cacing
- Imunisasi anak sekolah
Keterangan: • Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat:
a) Puskesmas melaksanakan pembinaan ke sekolah, minimal - Pembinaan kantin sekolah sehat
- Pembinaan pengelolaan sampah
mencakup 50% jumlah sekolah (SD/MI, SMP/MTs,
- Pemanfaatan pekarangan sekolah
SMK/SMA/MA, dan SLB baik negeri maupun swasta) di - Pembinaan dan advokasi penetapan sekolah Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Kawasan Tanpa
wilayah kerjanya. Kekerasan (KTK), Kawasan Tanpa Narkoba (KTN), Kawasan Tanpa Pornografi (KTP)
b) Pembinaan oleh Puskesmas adalah rangkaian kegiatan baik
secara daring maupun luring dalam
implementasi peningkatan kesehatan seluruh warga satuan
Perhitungan Target Triwulan
pendidikan yang terintegrasi dalam Usaha Kesehatan Sekolah Target 2022 2023 2024
(UKS). Nasional 70% 80 % 90%
Triwulan I 20% 20% 20%
Triwulan II 40% 40% 45%
Triwulan III 55% 60% 70%
Triwulan IV 70 % 80% 90%
Rumus Perhitungan Indikator Variabel data yang dibutuhkan beserta sumber data
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke
sekolah 4 kali setahun dibagi jumlah Puskesmas di
wilayah kerja kab/ kota dikali 100%

Contoh perhitungan :
• Jumlah Puskemas di wilayah Kabupaten A adalah 100 Puskesmas.
• Puskesmas X di kabupaten A melakukan pembinaan ke Puskesmas 4
kali dalam setahun:
✓Jumlah sekolah SD, SMP dan SMA di wilayah Puskesmas
adalah 50 sekolah.
✓Jumlah sekolah yang harus dilakukan pembinaan minimal 4 kali
adalah 25 sekolah. • Pelaksana Kegiatan : tenaga kesehatan penanggung jawab
✓Pembinaan dilakukan melalui kegiatan antara lain penjaringan
program kesehatan usia sekolah dan remaja di puskesmas
kesehatan, pemberian TTD, pemberian edukasi, pelayanan didampingi oleh Tim pelaksana UKS di sekolah
imunisasi, skrining anemia, pemberian obat obat cacing, • Tempat Pelaksaaan : kegiatan dapat dilaksanakan di
pembinaan STBM dan kantin sekolah sehat , dll serta sekolah/ madrasah dan dapat dilakukan pada saat
sosialisasi, edukasi, koordinasi , evaluasi secara luring dan pertemuan/ forum koordinasi baik luring atau daring.
daring. • Waktu Pelaksanaan : sepanjang tahun
• Jumlah Puskemas yang melaksanakan pembinaan ke minimal 50% • Pencatatan dan Pelaporan : komdat kesmas.
sekolah di wilayahnya sebanyak 4 kali dalam setahun di Kabupaten A • Sumber Data : komdat kesmas
adalah 60 Puskesmas. • Waktu Pelaporan : dilaporkan setiap triwulan
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun di kab A :
60 X 100% = 60%
100
Persentase remaja putri yang
mengonsumsi Perhitungan Target Triwulan
Tablet Tambah Darah (TTD) Target 2022 2023 2024
Nasional 54% 75% 90%
Definisi Operasional
Triwulan I 12% 20% 20%
Adalah Jumlah remaja putri siswi SMP dan SMA sederajat Triwulan II 25% 40% 45%
yang mengonsumsi tablet tambah darah sesuai standar Triwulan III 40% 60% 70%
dibagi jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang dikali Triwulan IV 54 % 75% 90%

100%. Sekolah dan madrasah jenjang SMP dan SMA atau


Rumus Perhitungan Indikator
sederajat mencakup milik pemerintah maupun
swasta,termasuk sekolah khusus. Jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang
mengonsumsi tablet tambah darah dibagi total sasaran
jumlah siswi SMP dan SMA sederajat dikali 100%.
Mengonsumsi TTD sesuai standar adalah TTD
mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental
Variabel Data yang Dibutuhkan beserta sumber data
dan 0,4 mg asam folat atau TTD lainnya dengan kandungan
yang sesuai dengan standar WHO dan diminum secara
rutin 1 tablet setiap minggu minimal 26 tablet dalam
setahun.
Rumus Perhitungan Indikator • Pelaksana Kegiatan : Tenaga kesehatan di Puskesmas
Cakupan rematri di SMP/MTs/sederajat dan serta Guru UKS dan tim pelaksana UKS di sekolah.
SMA/MA/sederajat mengonsumsi TTD dihitung dengan • Tempat Pelaksaaan : sekolah SMP dan SMA atau sederajat
jumlah rematri yang mengonsumsi TTD dibagi dengan baik negeri maupun swasta, termasuk sekolah khusus.
jumlah sasaran remaja putri SMP/MTs/sederajat dan • Waktu : Satu kali setiap minggu sepanjang tahun
SMA/MA/sederajat di wilayah kerja Puskesmas tersebut. • Pencatatan dan Pelaporan :
(1) Siswi mencatat TTD yang didapat dan diminum pada
kartu monitoring suplementasi remaja putri (kartu
kontrol, Buku Rapor Kesehatanku) dan aplikasi CERIA
Contoh perhitungan (2) Merekap jumlah TTD yang diterima dan diminum
• Jumlah remaja putri siswi SMP dan SMA atau (angka 1) serta jumlah minggu yang dilalui siswi
sederajat yang mengonsumsi TTD di Kabupaten A sejak bersekolah di SMP/MTs/sederajat dan
adalah 1.000 orang. SMA/MA/sederajat berdasarkan formulir pemantauan
• Jumlah remaja putri siswi SMP dan SMA atau program TTD rematri
sederajat yang mengonsumsi TTD minimal 26 (3) Menghitung cakupan jumlah TTD yang diterima
tablet dalam setahun di wilayah Kabupaten adalah terhadap jumlah minggu yang dilalui dan persentase
900 orang. jumlah TTD yang diminum terhadap jumlah minggu
• Persentase remaja putri siswi SMP dan SMA yang dilalui
sederajat yang mengonsumsi TTD di Kab A = • Sumber Data : Laporan rutin Surveilans Gizi dan KIA
900 X 100% = 90% (Sigizi Terpadu)
1000 • Waktu Pelaporan : dilaporkan setiap triwulan
Anak Usia Sekolah dan Remaja
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator

1 Persentase Rematri Jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang mengonsumsi TTD sesuai standar (mengandung zat besi triwulanan Renstra Sigizi Terpadu
mengonsumsi tablet tambah setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat atau TTD lainnya dengan kandungan yg
darah sesuai standar WHO) dan diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu minimal 26 tablet setahun
dibagi jumlah siswi SMP dan SMA/sederajat

2 Persentase Remaja putri yang di Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dilakukan skrining anemia Tahunan Program Sigizi Terpadu
skrining anemia dengan pemeriksaan hemoglobin dibagi jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat
kelas 10

3 Persentase Remaja putri anemia Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dari hasil pemeriksaan hb tahunan Program Sigizi Terpadu
teridentifikasi anemia dibagi jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10
yang dilakukan pemeriksaan hb

4 Persentase puskesmas yang Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah di wilayahnya sebanyak 4 kali/tahun ( Triwulan Renstra Komdat
melaksanakan pembinaan ke minimal 50% jumlah sekolah SD, SMP, SMA / sederajat ) untuk mengaktifkan Trias UKS/M kesmas
sekolah 4 kali setahun melalui (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat)
UKS/M

5 Jumlah Puskesmas memiliki Hb Jumlah puskesmas yang memiiiliki alat pemeriksaan hb portable Tahunan Program Sigizi Terpadu
meter

6 Jumlah sekolah melaksanakan Jumlah sekolah yang mempunyai tim pelaksana UKS/ M dan melaksanakan Trias UKS/M Bulanan Program Komdat
UKS/M (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat) kesmas

7 Jumlah sekolah penjaringan Jumlah sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas 1 SD, 7 SMP dan 10 SMA Tahunan Program Komdat
kesehatan sederajat oleh Puskesmas kesmas

8 Jumlah sekolah melaksanakan Jumlah sekolah SMP dan SMA / sederajat yang melaksanakan skrining anemia dengan pemeriksaan Tahunan Program Sigizi Terpadu
skrining anemia hemoglobin
Indikator Program Gizi
dan KIA – Sasaran Bayi
dan Ibu Hamil
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator

9 Persentase Ibu Hamil ANC K1 Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal pertama dibagi seluruh sasaran ibu hamil di Bulanan Program Komdat
suatu wilayah kerja dengan kurun waktu dalam 1 tahun yang sama Kesmas

10 Persentase Ibu Hamil ANC 4 kali* Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai dengan standar Bulanan RPJMN* Komdat
(10T) dengan ketentuan : Kesmas
- minimal 1 kali pada trimester 1
- Minimal 1 kali pada trimester 2
- Minimal 2 kali pada trimester 3
dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama

11 Persentase Ibu Hamil ANC 6 kali Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal 6 kali sesuai dengan standar Bulanan Renstra Komdat
(10T) dengan ketentuan : Kesmas
- minimal 1 kali pada trimester 1 dengan dokter
- Minimal 2 kali pada trimester 2
- Minimal 3 kali pada trimester 3 , dengan minimal 1 kali pemeriksaan dengan dokter
dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama

12 Persentase Ibu Hamil ANC K1 Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal dengan pemeriksaan USG oleh dokter Bulanan Program Komdat
dengan USG pada trimester 1 dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas

13 Persentase Ibu Hamil ANC K5 Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal dengan pemeriksaan USG oleh dokter Bulanan Program Komdat
dengan USG pada trimester 3 dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas

14 Persentase Ibu hamil KEK Jumlah Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan Bulanan RPJMN Sigizi Terpadu
atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang diukur lingkar lengan atas (LiLA) di
suatu wilayah kerja kurun waktu dalam 1 tahun yang sama
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator

15 Persentase Ibu Hamil KEK Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas Bulanan Program Komdat
Mendapat PMT (LiLA) kurang dari 23,5Cm yang mendapat tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis pangan Kesmas
lokal) selama 90 hari

16 Persentase Ibu Hamil KEK Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas Bulanan Program Komdat
Mengkonsumsi PMT (LiLA) kurang dari 23,5Cm yang mengonsumsi tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis Kesmas
pangan lokal) selama 90 hari

17 Persentase Ibu Hamil Konsumsi Jumlah ibu hamil yang mengkonsumsi TTD selama kehamilan dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu Bulanan Program Komdat
TTD wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas

18 Persentase Ibu Hamil memiliki Jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 Bulanan Program Komdat
Buku KIA tahun yang sama Kesmas

19 Persentase Ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang telah mengikuti minimal 4 (empat) kali kelas ibu hamil dibagi seluruh sasaran ibu Bulanan Program Komdat
mengikuti kelas ibu hamil hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmas

20 Persentase Ibu hamil komplikasi Jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia atau obesitas, atau anemia, atau KEK, atau Bulanan Program Komdat
(preeklampsia, obesitas, anemia, perdarahan dibagi seluruh ibu hamil dalam 1 tahun yang sama Kesmas
KEK, pendarahan)

21 Persentase Ibu hamil komplikasi Jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia atau obesitas, atau anemia, atau KEK, atau Bulanan Program Komdat
dirujuk ke rumah sakit perdarahan dirujuk ke RS dibagi seluruh ibu hamil yang mengalami komplikasi preeklampsia atau Kesmas
(preeklampsia, obesitas, anemia, obesitas, atau anemia, atau KEK dalam 1 tahun yang sama
KEK, pendarahan)

22 Persentase Ibu Bersalin di Fasilitas Jumlah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi Bulanan RPJMN/ Komdat
Kesehatan jumlah seluruh ibu bersalin di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Renstra Kesmas
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator

23 Persentase Ibu Nifas mendapat Jumlah ibu bersalin yang mendapat pemeriksaan nifas oleh tenaga kesehatan dengan ketentuan : Bulanan Program Komdat
pelayanan nifas lengkap 4 kali KF4 - Minimal 1 kali pada 6-48 jam setelah melahirkan Kesmas
- Minimal 1 kali pada hari ke 3-7 setelah melahirkan
- Minimal 1 kali pada hari ke 8-28 setelah melahirkan
- Minimal 1 kali pada hari 29-42 setelah melahirkan/
Dibagi jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah kerja dalam dalam 1 tahun yang sama

24 Persentase Ibu Nifas mendapat Jumlah ibu nifas mendapat vitamin A di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dibagi seluruh Bulanan Program Komdat
Vit A sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama Kesmad

25 Jumlah Puskesmas dengan Jumlah Puskesmas yang memiliki dokter terlatih USG obstetric dasar terbatas Tahunan Program Komdat
dokter terlatih USG/ Blended Kesmas
Learning KIA

26 Jumlah tenaga kesehatan terlatih Jumlah tenaga kesehatan terlatih gawat darurat matneo Tahunan RPJMN* Komdat
gawat darurat matneo* Kesmas

27 Jumlah Puskesmas dengan bidan Jumlah Puskesmas yang memiliki bidan terlatih Blended Learning KIA Tahunan Program Komdat
terlatih Blended Learning KIA Kesmas

28 Jumlah Kematian Ibu Jumlah kematian perempuan selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya Bulanan RPJMN MPDN
kehamilan (tanpa memandang usia gestasi), akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera atau kejadian incidental

29 Penyebab Kematian Ibu Penyebab yang mendasari kematian ibu Bulanan Program MPDN

30 Tempat Kematian Ibu Tempat terjadinya kematian ibu Bulanan Program MPDN
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator

31 Kab/kota melakukan audit Jumlah kab/kota yang melakukan pengkajian kematian ibu bayi minimal 4x dalam 1 Bulanan Program MPDN/Kom
kematian ibu bayi tahun dat

32 RS melakukan audit Jumlah RS yang melakukan pengkajian kematian ibu bayi minimal 4x dalam 1 tahun Bulanan Program MPDN/Kom
kematian ibu bayi dat

33 Persentase Bayi baru lahir Jumlah Bayi Baru Lahir yang mengalami komplikasi (BBLR, prematur , asfiksia, panjang < Bulanan Program Komdat
komplikasi (BBLR, prematur, 48 cm) dibagi seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang
asfiksia) sama

34 Persentase Bayi baru lahir Jumlah Bayi Baru Lahir yang mengalami komplikasi yang dirujuk ke RS di suatu wilayah Bulanan program Komdat
dengan komplikasi yang kerja dalam kurun 1 tahun yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah kerja
dirujuk ke RS dalam kurun 1 tahun yang sama

35 Persentase Bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari yang mendapatkan pelayanan sesuai standar Bulanan RPJMN/ Komdat
mendapat pelayanan paling sedikit tiga kali dengan ketentuan : Renstra
lengkap (KN 3) - Minimal 1 kali pada 6-48 jam,
- Minimal 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7,
- Minimal 1 kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir /
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
36 Persentase Bayi Baru Lahir Jumlah bayi baru lahir yang dilakukan SHK di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun Bulanan program Komdat
yang dilakukan SHK yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama

37 Persentase Bayi Baru Lahir Jumlah bayi baru lahir yang terkonfirmasi Hipotiroid Kongenital dibagi jumlah seluruh bayi Bulanan program Komdat
positif Hipotiroid Kongenital baru lahir yang dilakukan SHK di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

38 Persentase Bayi Baru Lahir Jumlah bayi baru lahir terkonfirmasi Hipotiroid Kongenital yang mendapatkan terapi di Bulanan program Komdat
positif Hipotiroid Kongenital suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama dibagi seluruh bayi baru lahir di
yang mendapat terapi suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis Sumber
No Indikator Definisi Operasional
Pelaporan Indikator Data

39 Jumlah Kematian Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 28 hari karena sebab Bulanan RPJMN MPDN
Neonatus apapun

40 Penyebab Kematian Penyebab yang mendasari kematian bayi sebelum mencapai umur 28 hari Bulanan Program MPDN
Neonatus karena sebab apapun

41 Tempat Kematian Tempat terjadinya kematian bayi sebelum mencapai umur 28 hari Bulanan Program MPDN
Neonatus
Indikator Program Gizi
dan KIA – Sasaran
Balita dan Anak
Prasekolah
Maternal dan Neonatal
Periode Jenis Sumber
No Indikator Definisi Operasional
Pelaporan Indikator Data

42 Persentase bayi usia <6 Jumlah bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan Bulanan RPJMN Sigizi
bulan mendapat ASI atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam dibagi Terpadu
bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang dilakukan recall 24 jam di suatu wilayah
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

43 Persentase Anak 6-23 bulan Jumlah anak usia 6-23 bulan dengan status gizi baik dan tidak menderita penyakit yang Bulanan Program PPGBM/Sigi
mendapatkan MPASI memerlukan diet khusus yang: zi Terpadu
a. Sehari sebelumnya mengonsumsi minimal 5 dari 8 kelompok makanan (ASI; sereal,
akar dan umbi; kacang-kacangan; susu dan produk olahannya; daging, ikan; telur;
buah dan sayur sumber vitamin A; buah atau sayur lainnya)
b. Frekuensi minimal 3 kali sehari (kecuali 2 kali sehari untuk perkenalan MP-ASI pada
bayi usia 6 bulan) dibagi jumlah seluruh anak usia 6-23 bulan dengan status gizi baik
dan tidak menderita penyakit yang memerlukan diet khusus yang dilakukan recall 24
jam di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

44 Persentase balita ditimbang Jumlah anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang ditimbang berat badannya Bulanan Program Sigizi
berat badannya (D/S) dibagi jumlah seluruh anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan di suatu wilayah Terpadu
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Bayi dan Balita
Jenis
No Indikator Definisi Operasional Periode Sumber Data
Indikator

45 Persentase balita dipantau pertumbuhan dan Jumlah Balita usia 0-59 bulan yang mendapat pelayanan : Bulanan RPJMN Sigizi
perkembangan - Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, Terpadu/Kom
- Pengukuran panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dat Kesmas
- Pemantauan perkembangan sedikitnya 2 kali dalam satu tahun (dengan cek list buku KIA
atau KPSP atau instrument lainnya)
dibagi jumlah seluruh balita yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan di suatu wilayah kerja
dalam kurun 1 tahun yang sama

46 Persentase Balita Wasting (BB/TB) Jumlah anak usia 0 sampai 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Bulanan RPJMN Sigizi Terpadu
Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
memiliki Z-score kurang dari -2SD dibagi jumlah seluruh anak usia 0 sampai 59 bulan yang
diukur Berat Badan menurutPanjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB) di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Balita wasting (kurus dan sangat kurus) adalah balita gizi kurang dan gizi buruk (sesuai PMK
Nomor 2 Tahun 2020)

47 Persentase Balita Stunting (TB/U) Jumlah balita usia 0 sampai 59 bulan dengan PB atau TB menurut umurnya ≤2SD Bulanan RPJMN Sigizi Terpadu
berdasarkan indeks PB/U atau TB/U dibagi balita yang diukur panjang/ tinggi badannya di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

48 Persentase balita stunting dirujuk Puskesmas Jumlah balita stunting yang dirujuk oleh puskesmas ke RS dibagi jumlah seluruh balita Bulanan Program Sigizi Terpadu
ke RS stunting di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

49 Persentase balita berat badan kurang Jumlah balita dengan berat badan kurang berdasarkan indeks BB/U <-2 SD yang mendapat Bulanan Program Sigizi Terpadu
(underweight) mendapat MT tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis pangan lokal) dibagi jumlah seluruh
balita indeks BB/U <-2 SD di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Bayi dan Balita
Jenis
Indikator Definisi Operasional Periode Sumber Data
Indikator

50 Persentase balita gizi kurang Jumlah Balita Gizi Kurang berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dengan nilai z-score < -2 SD Bulanan Program Sigizi Terpadu
mendapat MT sampai dengan -3 SD yang mendapat tambahan asupan gizi (baik Pabrikan maupun berbasis pangan
lokal) dibagi jumlah seluruh balita dengan nilai z-score < -2 SD sampai dengan -3 SD di suatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

51 Persentase balita gizi buruk Jumlah balita usia 0-59 bulan yang memiliki tanda klinis gizi buruk dan atau Indeks Berat Badan Bulanan Program Sigizi Terpadu
mendapat pelayanan tata menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-
laksana gizi buruk score kurang dari -3 SD atau LiLA ,11.5 cm pada balita usia 6-59 bulan yang dirawat inap maupun
rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk
dibagi jumlah seluruh balita gizi buruk usia 0 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama

52 Persentase Balita usia 6-59 bulan Jumlah Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna biru dengan Semesteran Program Sigizi Terpadu
mendapatkan vitamin A pada kandungan vitamin A sebesar 100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak umur 12 sampai 59 bulan
bulan Febuari/Agustus yang mendapat kapsul vitamin A berwarna merah dengan kandungan vitamin A sebesar 200.000 SI
dibagi jumlah seluruh balita usia 6 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

53 Jumlah balita mendapat Jumlah balita usia 6-59 bulan dengan kategori berat badan kurang (underweight) berdasarkan Tahunan RPJMN Sigizi Terpadu
suplementasi gizi mikro indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z-score kurang dari -2 SD dan tidak termasuk
(Taburia) kategori wasting berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB <-2SD yang mendapat taburia Dibagi jumlah
seluruh balita usia 6 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama

54 Persentase Balita Memiliki buku Jumlah balita yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang memiliki buku berisi catatan kesehatan ibu Bulanan Program Komdat
KIA (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai informasi Kesmas/Sigizi
Terpadu
cara memelihara dan merawat kesehatan ibu serta grafik pertumbuhan anak yang dapat dipantau
setiap bulan atau kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin dibagi jumlah
seluruh balita usia 0 – 59 bulan di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
Bayi dan Balita
Jenis
No Indikator Definisi Operasional Periode Sumber Data
Indikator

55 Persentase Kabupaten/kota melaksanakan Kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi adalah kabupaten/kota yang Triwulan RPJMN Sigizi
surveilans gizi minimal 70% dari jumlah puskesmas melakukan kegiatan pengumpulan data, Terpadu
pengolahan dan analisis data, serta diseminasi informasi .

1) Pengumpulan data adalah puskesmas di wilayah kerja kabupaten/kota melakukan


entri data sasaran balita serta data pengukuran melalui Sistem Informasi Gizi
Terpadu, rerata setiap bulan mencapai minimal 60% sasaran balita
2) Pengolahan dan analisis data adalah puskesmas di wilayah kerja kabupaten/ kota
melakukan konfirmasi dan identifikasi penyebab masalah gizi pada seluruh balita gizi
buruk
3) Diseminasi informasi adalah puskesmas di wilayah kerja Kabupaten/Kota
melakukan penyusunan rencana kegiatan berdasarkan hasil surveilans gizi dan di-
upload ke dalam sistem setiap triwulan/
Dibagi jumlah kab/kota di wilayah kerja

56 Jumlah Kader terorientasi ASI Eksklusif Jumlah kader yang mendapatkan orientasi tentang ASI eksklusif Tahunan Program Sigizi
Terpadu

57 Jumlah Puskesmas yang memiliki nakes Jumlah Puskesmas dengan tenaga kesehatan yang terlatih SDIDTK, PMBA atau Tahunan Program Sigizi
terlatih SDIDTK, PMBA atau SDIDTK SDIDTK terintegrasi PMBA Terpadu
terintegrasi PMBA

58 Jumlah Nakes terlatih konseling menyusui Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih konseling menyusui Tahunan Program Sigizi
Terpadu
Bayi dan Balita

Periode Jenis Sumber


No Indikator Definisi Operasional
Pelaporan Indikator Data

59 Posyandu mempunyai Jumlah posyandu yang memiliki set alat antropometri lengkap (baby Tahunan Program Sigizi
alat antropometri scale, standing weight, infantometer, stadiometer, pita LiLA, dan tas) Terpadu

60 Puskesmas memiliki alat Jumlah puskesmas yang memiliki set alat antropometri lengkap (baby Tahunan Program Sigizi
antropometri scale, standing weight, infantometer, stadiometer, alat ukur LiLA /lingkar Terpadu
kepala)

61 RS punya stok PKGK Rumah sakit yang memiliki stok pangan olahan untuk keperluan gizi Bulanan Program Sigizi
cukup khusus (PKGK) untuk kebutuhan 3 bulan kedepan Terpadu

62 RS memiliki SOP Jumlah RSUD yang memiliki SOP penanganan balita stunting Tahunan Program Sigizi
penanganan balita Terpadu
stunting

63 Dokter Puskesmas Jumlah dokter Puskesmas yang terlatih tatalaksana stunting Tahunan Program Sigizi
terlatih tatalaksana Terpadu
stunting

64 Jumlah kader mendapat Jumlah kader yang mendapatkan orientasi Pemberian Makan Bayi dan Tahunan Program Sigizi
orientasi PMBA Anak Terpadu

65 Posyandu Mengedukasi Jumlah Posyandu yang melakukan edukasi PMBA Tahunan Program Sigizi
PMBA Terpadu

66 Puskesmas punya Jumlah Puskesmas dengan perkiraan ketersediaan mineral mix cukup Tahunan Program Sigizi
mineral mix cukup untuk 3 bulan kedepan Terpadu
Bayi dan Balita

Periode Jenis Sumber


No Indikator Definisi Operasional
Pelaporan Indikator Data

67 Jumlah Kematian Bayi Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun karena Bulanan RPJMN MPDN
sebab apapun

68 Penyebab Kematian Bayi Penyebab yang mendasari kematian bayi sebelum mencapai umur 1 tahun Bulanan Program MPDN
karena sebab apapun

69 Tempat Kematian Bayi Tempat terjadinya kematian bayi sebelum mencapai umur 1 tahun Bulanan Program MPDN

70 Jumlah kematian anak Jumlah anak balita yang meninggal umur 1-5 tahun karena sebab apapun Bulanan Program MPDN
balita
71 Penyebab kematian anak Penyebab yang mendasari kematian balita usia 1-5 tahun karena sebab Bulanan Program MPDN
Balita apapun

72 Tempat Kematian anak Tempat terjadinya kematian balita usia 1-5 tahun Bulanan Program MPDN
balita

Anda mungkin juga menyukai