Anda di halaman 1dari 18

Nama : muhammad zaad

Nim :105651103629

● Pengertian identitas nasional


● Setiap negara berdaulat memiliki identitas nasional yang membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lainnya. Identitas merujuk pada sifat khas atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu.

● Sedangkan nasional berasal dari kata nation yang artinya bangsa. Bangsa sendiri


dapat diartikan sebagai kelompok yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik, budaya,
agama, bahasa, atau cita-cita.

● Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah


kepribadian atau jati diri nasional yang melekat pada suatu negara serta kelompok-
kelompok masyarakat yang tinggal di dalamnya.

● Indonesia juga memiliki identitas nasional. Identitas tersebut bersumber dari nilai-
nilai kultural yang ada di setiap daerah, kemudian dihimpun menjadi satu kesatuan
yang akhirnya membentuk identitas kolektif.

● Faktor Pembentuk Identitas Nasional

● Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional terdiri dari


primordialisme, agama, tokoh pemimpin bangsa, dan sejarah bangsa. Berikut ini
adalah penjelasannya:

● Primordialisme

● Primordialisme pada dasarnya adalah kecintaan pada suatu golongan yang sama,
sehingga cenderung menyebabkan pengelompokan individu-individu dengan
karakteristik serupa. Faktor-faktor primordial ini meliputi ikatan kekerabatan,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa, dan adat istiadat.
● Agama

● Identitas Nasional: Pengertian, Fungsi, Faktor Pembentuk, dan Contohnya (2)

● Ilustrasi ibadah. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

● Unsur keagamaan memiliki peranan penting dalam menciptakan identitas suatu


komunitas. Sebab agama merupakan ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat
yang bersangkutan dan dipraktikkan secara individu maupun kolektif.

● Pemimpin Bangsa

● Kepemimpinan dari para tokoh yang dihormati oleh masyarakat dapat menjadi faktor
yang menyatukan bangsa. Apalagi jika pemimpin tersebut dianggap sebagai
penyambung lidah rakyat dan simbol persatuan.

● Contoh pemimpin bangsa yang dapat menyatukan negara adalah Ir Soekarno, sang
proklamator sekaligus pencetus Pancasila. Di India ada Mahatma Gandhi yang
mengampanyekan perdamaian dan penghentian kolonialisme. Ada pula Martin Luther
King yang mencetuskan penghentian diskriminasi ras.

● Sejarah Bangsa

● Apa yang telah dialami oleh suatu bangsa akan mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas.

● Negara Indonesia dikenal dengan negara yang sangat kaya sekali akan
keanekaragaman dan sumber daya alamnya. Keanekaragaman ini menjadi salah satu
faktor penyebab adanya kemajemukan masyarakat di Indonesia. Kemajemukan
masyarakat Indonesia sendiri berarti bahwa adanya perbedaan warga masyarakat ke
dalam kelompok-kelompok secara horizontal. Walaupun adanya masyarakat yang
majemuk ini, sesuai dengan semboyan negara Indonesia yaitu “ Bhinneka Tunggal Ika
“ yang artinya walaupun berbeda beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini merupakan
fondasi kita agar tetap menjaga toleransi dan juga persatuan dan kesatuan di tengah
perbedaan yang ada.

● Tahukah kamu apa saja yang membuat Indonesia ini memiliki masyarakat yang
majemuk? Dapat kita ketahui bahwa Indonesia memiliki banyak sekali pulau-pulau.
Baik pulau besar maupun pulau kecil. Hal ini dapat berkembang melahirkan sebuah
budaya. Kemudian dilihat dari letak Indonesia yang strategis pada posisi silang,
sehingga memungkinkan terjadinya kontak dengan bangsa-bangsa lain yang dapat
mengakibatkan adanya pertemuan dengan pendatang yang dapat menyebabkan
terciptanya proses asimilasi melalui perkawinan campuran ( amalgamasi) sehingga
terbentuk ras dan etnis. Perbedaan iklim dan topografi juga mengakibatkan
terbentuknya aneka budaya kelompok masyarakat. Nah, kemajemukan masyarakat
Indonesia ini juga disebabkan oleh beberapa hal yang dapat dilihat antara lain
berdasarkan ras, etnis, dan agama.

● Kemajemukan masyarakat berdasarkan ras. Ras sendiri memiliki arti yaitu segolongan
manusia yang memiliki persamaan dalam ciri-ciri fisik dan sifat-sifatnya yang
diwariskan secara turun temurun. Setiap manusia memiliki fisik yang berbeda beda
pastinya. Mulai dari warna kulit, bentuk, warna rambut, bentuk hidung, dan mata.
Dengan adanya perbedaan ras ini seringkali timbul adanya “ streotipe”. Streotipe
adalah pikiran yang berprasangka yang didasarkan pada kesan umum yang dipercayai
tentang sifat-sifat dan karakter suatu kelompok ras tertentu. Contoh dari permasalahan
ini seperti, politik “ Aparthied” di Afrika Selatan yang membatasi secara hokum dan
politik warga negara kulit hitam oleh kelompok minoritas kulit putih. Nenek moyang
Indonesia pun juga merupakan campuran penduduk asli dengan bangsa asing seperti ;
bangsa Melayu Mongoloid, bangsa Papua Melanosoid, dan bangsa Vedoid.

● Lalu, kemajemukan masyarakat berdasarkan suku bangsa. Suku bangsa merupakan


penggolongan manusia berdasarkan tempat asal, asal-usul (nenek moyang) dan
kebudayaan yang sama. Suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara ini
mempengaruhi keragaman budaya bangsa Indonesia. Misalnya terlihat dalam system
kekerabatan, yang dimana masing-masing suku bangsa menganut klem (garis
keturunan). Contohnya seperti : a.Marga (Batak) : Marpaung, Lubis, Sihotang, dll.
B.Suku (Minang) : Cianogo, Koto, Tanjung, dll. C.Fam (Minahasa) : Supit, Lasut,
Manadagi, dll. D.Fam (Maluku) : Manahutu, Guslaw, Pattinasarani, dll

● Terakhir yaitu, kemajemukan masyarakat berdasarkan agama. Agama adalah


kepercayaan kepada alam gaib yang telah mengenal berbagai kepercayaan kepada
alam gaib tanpa dituntun oleh kitab suci. Di Indonesia sendiri terdapat lima agama,
yaitu islam, Kristen, khatolik, budha, dan hindu. Beberapa dari masyarakat Indonesia
juga percaya akan kepercayaan yang dibawa oleh nenek moyang terdahulu. Berikut
beberapa jenis kepercayaan yang masih diyakini oleh beberapa masyarakat Indonesia,
seperti animisme dan dinamisme. Animisme yaitu kepercayaan kepada roh-roh nenek
moyang dan roh lainnya dari makhluk dan benda alam. Sedangkan dinamisme yaitu
kepercayaan kepada semua benda hidup maupun mati yang dianggap mempunyai
kekuatan gaib dan luar biasa.

● Adanya keberagaman masyarakat Indonesia juga dapat memberikan pengaruh dalam


berbagai kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi kita untuk tetap
mempertahankan adanya persatuan dan kesatuan dan meningkatkan sikap saling
menghargai di tengah perbedaan yang ada. Hal-hal yang dapat terpengaruh dengan
adanya kemajemukan ini, yaitu konflik sosial dan integrasi sosial.

● Dalam konflik social telah memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia yang majemuk
seringkali menghadapi masalah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Oleh
karena itu, hal ini merupakan tantangan bagi kita semua sebagai masyarakat Indonesia
untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan. Contoh permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan social seperti adanya SARA (suku,agama,ras, dan antar
golongan). Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya toleransi yang terjadi di
antara beberapa golongan masyarakat, adanya perbedaan pendirian dan perasaan antar
individu, dan adanya perbedaan kebudayaan yang berkaitan dengan tata nilai. Adanya
konflik sosial juga memberikan dampak positif dan negatif, yaitu seperti berikut.
Untuk dampak positifnya seperti ; bertambahnya solidaritas yang merasa senasib dan
sepenanggungan, perubahan kepribadian para individu dengan sadar akan kekurangan
dirinya, dan dapat menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan untuk dampak negatifnya
yaitu : goyah dan retaknya persatuan kelompok, hancurnya harta benda dan jatuhnya
korban manusia, dan perubahan kepribadian yang tidak menyenangkan, merasa
cemas, dan trauma.

● Pengaruh lainnya yaitu adanya integrasi sosial. Integrase adalah penyatuan secara
terencana dari bagian-bagian yang berbeda menjadi satu kesatuan yang serasi. Hal ini
menyebabkan masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang bulat. Dalam integrasi
sosial ini membutuhkan adanya proses yang harus berjalan dengan baik agar menjadi
satu kesatuan yang serasi.

● Jadi, di tengah arus modern saat ini membuat kita sebagai warga negara yang baik,
untuk tetap mempertahankan dan menjaga persatuan dan kesatuan di tengah adanya
berbagai perbedaan. Tentu saja kita membutuhkan sebuah landasan agar tetap menjadi
bangsa yang satu, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Sekali pun berada dalam satu
kesatuan, tetapi tetap selalu ingat bahwa sesungguhnya bangsa Indonesia berbeda-
beda dalam satu kemajemukan. Dan akan selalu menjadi indah jika kita menghargai
adanya perbedaan tersebut.

● Jenis jenis ideologi didunia

● Ideologi Kapitalisme

● Ideologi Macam yang pertama adalah ideologi kapitalisme. Ideologi merupakan


ideologi yang cukup dikenal di dunia. Ideologi kapitalisme ini dipopulerkan oleh
seorang bapak ilmu ekonomi dunia yaitu Adam Smith.

● Paham ini digagas oleh Adam Smith karena tidak setuju dengan ideologi
merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith mengenai ideologi
yang cukup dikenal luas yaitu teori invisible hand (tangan yang tidak terlihat).

● Ideologi yang dipilih untuk menguasai modal oleh swasta yang di mana negara tidak
berhak mengatur dan membuat undang-undang yang dapat mempersulit jalanya usaha
mereka.
● Ideologi Liberalisme

● Ideologi Macam di dunia selanjutnya adalah ideologi liberalisme. Ideologi ini berasal
dari kebebasan setiap golongan untuk dapat mengekspresikan keinginannya sendiri
tanpa ada larangan dari pihak lainnya, seperti dari katanya yaitu liberal yang berarti
kebebasan.

● Ideologi ini menganggap bahwa setiap orang harus memperoleh kesempatan yang
sama dalam mencapai sesuatu. Setiap individu berhak untuk menentukan sendiri
berbagai hak umum seperti hak politik, hak beragama, dan berbagai hak lainnya.

● Ideologi Marxisme

● Macam ideologi berikutnya adalah ideologi marxisme. Ideologi ini merupakan salah
satu bentuk perlawanan Karl Marx terhadap ketidakadilan sistem ideologi
kapitalisme. Ideologi marxisme lahir berkat anggapan ideologi kapitalisme yang
dianggap sebagai kesalahan yang besar karena akan semakin memperkaya pemilik
modal dengan mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan.

● Pada sistem kapitalisme, buruh dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah yang minim.
Hal itu karena prinsip kapitalisme yaitu profit sebanyak banyaknya dan modal
seminimal mungkin.

● Ideologi Sosialisme

● Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi sosialisme. Ideologi sosialisme


dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini karena prinsip yang mendasar
yaitu sama-sama akan mengutamakan segala kepemilikannya secara bersama-sama
dan tidak mengakui adanya kepemilikan individu.

● Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara bersama-sama demi kepentingan suatu
bangsa dan negara.

● Ideologi Nasionalisme
● Macam ideologi di dunia yang berikutnya adalah ideologi nasionalisme. Ideologi ini
akan menitikberatkan kepada kedaulatan negara sebagai hal yang mutlak dan tidak
boleh diganggu oleh pihak manapun.

● Setiap warga negara haruslah memiliki rasa mencintai negara lebih dari apapun
dengan berjuang dan berkorban secara bersama-sama demi menjaga kedaulatan
negara. Pada saat ini nasionalisme dibagi menjadi tiga bentuk yaitu nasionalis
kewarganegaraan, nasionalis etnis, dan nasionalis romantic.

● Nasionalis kewarganegaraan menunjukkan bahwa warga negara merupakan


komponen yang berperan sangat penting di dalam tatanan sistem bernegara. Jadi
kekuatan utama dari suatu negara bertumpu kepada warga negara.

● Nasionalis etnis menitikberatkan kepada budaya dan etnis sebagai komponen yang
berperan dalam suatu negara.

● Sedangkan nasionalis romantic adalah suatu kondisi di mana budaya, ras, dan etnik
sebagai sumber kebenaran politik

● Ideologi Demokrasi

● Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi demokrasi. Ideologi inilah yang
dianut pemerintah Indonesia sebagai sistem pemerintahannya. Demokrasi terdiri dari
dua kata yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan.

● Jadi bisa disimpulkan bahwa demokrasi adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat. Suara rakyat akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan
rakyat.

● Ideologi Feminisme

● Macam ideologi yang selanjutnya adalah ideologi feminisme. Ideologi ini merupakan
ideologi yang menitikberatkan kepada hak serta kewajiban bagi perempuan.
Kesetaraan tersebut meliputi hak ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan
ruang publik.

● Tujuan utama dari ideologi ini adalah memperjuangkan hak perempuan yang dahulu
kala tidak boleh ditutup, berpolitik, dan lain sebagainya.

● Ideologi Anarkisme

● Macam ideologi yang terakhir adalah ideologi anarkisme. Ideologi ini menganggap
bahwa negara merupakan sebuah gangguan dan tidak perlu ada. Sebagian wilayah di
Spanyol menganut menganut ideologi.

● Ideologi ini menitikberatkan kepada kebebasan setiap individu, di mana sebuah


tatanan negara dan politik dianjurkan untuk dibubarkan dan digantikan dengan
tindakan sukarela dari setiap warga negara

● Di dalam sistem ini tidak ada hierarki di mana setiap orang dapat memainkan
perannya sesuai kehendak masing-masing. Ideologi ini mulanya dianggap relevan
namun pada praktiknya banyak terjadi kebingungan dan akhirnya bubar.

● Nasionalisme

● Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan dan wilayah, serta kesamaan cita-cita dan tujuan.

● Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran)
untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

● Dengan demikian, setiap warga negara merasakan adanya kesetiaan yang mendalam
terhadap negara dan bangsanya sendiri. Hal tersebut dibuktikan dengan sikap atau
tingkah laku masyarakat kepada negara.
● Hal itu berarti, setiap warga negara harus mempunyai dan menanamkan rasa serta
jiwa nasionalisme kepada bangsanya sendiri.

● Beberapa sikap atau perilaku nasionalisme yang perlu dimiliki setiap warga negara
ialah mematuhi hukum negara, melestarikan budaya, dan melakukan aksi nyata
membela negara.

● Nasionalisme turut berperan kuat memperjuangkan dan mempertahankan


kemerdekaan suatu negara.

● Islam Sebagai Ideologi

● Sebagian kalangan dari kaum muslim ada yang menyatakan bahwa ideologi itu buatan
manusia. Oleh karena itu, ketika Islam dikatakan sebagai ideologi, maka hal itu tidak
tepat. Sebab, Islam berasal dari Allah swt., bukan berasal dari manusia. Kesimpulan
ini didapatkan ketika seseorang melihat Islam hanya dari satu sisi, sedangkan sisi
yang lain tidak dilihat. Sisi yang pertama berkaitan dengan akidahnya, sedangkan
yang lain adalah dari sisi syariatnya.

● TANGGAPAN:

● Pertama, anggapan tersebut muncul, karena dipengaruhi oleh pemikiran Barat tentang
sekularisme. Sekularisme adalah paham yang menyatakan bahwa agama harus
dijauhkan dari kehidupan politik dan urusan duniawi. Agama cukup hanya dalam
ranah persoalan individu, bukan untuk diterapkan dalam persoalan publik. Dalam
pandangan mereka, syariah Islam itu ‘hanyalah’ meliputi salat, puasa, zakat, haji ke
Baitullah, sedekah, dan amalan lain yang bersifat individual. Sehingga pemahaman
terhadap Islam semakin menyempit.

● Kedua, kita semua harus menyadari bahwa kata ‘ideologi’ sebenarnya adalah kata
baru dalam Islam. Kata ini belum pernah ada sebelumnya dalam literatur Islam.
Dalam bahasa Arab kata ideologi dibaca idiyuluji. Tetapi, bukan berarti kata ini
kemudian dikatakan bid’ah atau yang sejenisnya. Sebuah kata, yang benar-benar baru
atau tidak ada dalam Alquran dan Assunah bukan berarti bertentangan dengan Islam.
Misalnya kata aqidah. Kata aqidah (sesuai dengan definisi akidah) tidak pernah
ditemui dalam Alquran dan Assunah. Yang ada hanya kata-kata bentukan seperti
aqada, aqad, dan sebagainya. Kata aqidah ini sama dengan kata ‘iman’ di dalam
Alquran dan Sunah. Tetapi kenyataannya, sekalipun aqidah merupakan kata yang
baru, kata aqidah tetap bisa diterima oleh umat Islam.

● Ketiga, untuk membuktikan apakah Islam itu ideologi atau bukan, maka harus dilihat
antara hakikat Islam dan hakikat ideologi itu sendiri. Dalam pandangan orang, yang
dimaksud dengan ideologi adalah sebuah pemikiran mendasar yang akan melahirkan
pemikiran cabang. Atau dalam definisi lain disebutkan, sebuah pemikiran yang
darinya dibangun pemikiran-pemikiran turunan (pemikiran derivasinya). Definisi
seperti ini, dan yang senada, dalam Islam disebut dengan mabda’.

● Ustadz Muhammad Muhammad Ismail dalam bukunya Fikrul Islam, menyatakan


bahwa ideologi (mabda’) merupakan ‘aqidah ‘aqliyyah yanbatsiqu ‘anha an-nizhaam.
Artinya, ideologi adalah akidah rasional yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan (nizham). Muhaqqiq kitab Ahkamus Sulthaniyah, Ustadz Khalid Abdul
Lathif Sab’il Alim menyatakan bahwa Islam adalah akidah yang aplikatif, yaitu
akidah yang menghasilkan nizham (peraturan-peraturan) yang universal dan integral.

● Oleh karena itu, dari definisi ideologi secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa
ideologi itu mengandung dua unsur, yaitu fikrah (pemikiran) dan thariqah (cara untuk
menerapkan pemikiran itu). Satu contoh, ideologi kapitalisme sekuler yang di
dalamnya terkandung berbagai pemikiran seperti liberalisme ekonomi, pasar bebas,
penjualan aset negara, riba, kebebasan mengemukakan pendapat, liberalisasi agama,
dan lain-lain membutuhkan metode untuk menerapkannya, antara lain dengan isti’mar
(penjajahan) atas masyarakat lain.
● Para kapitalis, untuk mendapatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia caranya
adalah dengan melakukan penjajahan. Penjajahan itu dibungkus dengan istilah kerja
sama bilateral atau multilateral. Para kapitalis, ketika ingin mendapatkan harta yang
banyak dan pengaruh yang kuat di negeri orang, caranya adalah dengan melakukan
penjajahan politik terhadap undang-undang yang ada di negeri tersebut. Caranya
bagaimana?

● Caranya adalah melakukan intervensi politik terhadap penguasa setempat, agar segala
regulasi atau undang-undang yang dihasilkan berpihak kepada mereka (para kapitalis
itu). Makanya, tidak heran jika terjadi kongkalikong antara penguasa dengan
pengusaha (para kapitalis busuk tersebut). Untuk mencari amannya dan tidak
ketahuan, para kapitalis itu bersembunyi dalam lembaga-lembaga keuangan seperti
Asia Development Bank, Bank Dunia, USAID, IMF, dan lain sebagainya. Dan jalan
untuk menerapkannya (thariqah) adalah dengan diemban oleh negara. Penerapan
fikrah-fikrah dalam ideologi kapitalisme ini tidak akan berjalan ketika thariqah yang
digunakan untuk menjalankannya tidak ada yang mengembannya. Apa itu? Yaitu
negara yang menerapkan dan menyebarkannya. Inilah fikrah dan thariqah ideologi
kapitalisme.

● Islam pun demikian. Islam bukan saja berisi akidah tentang keimanan kepada Allah,
Malaikat, Kitab-kitab, nabi dan rasul, Hari Kiamat, dan qadha’ dan qadar (baik
buruknya dari Allah). Tetapi, dari sana terpancar berbagai sistem aturan yang
diperuntukkan manusia baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri (seperti makanan,
minuman, akhlak, dan pakaian), hubungan dirinya dengan Alah (seperti ibadah-ibadah
ritual seperti salat dan haji), juga hubungan manusia dengan manusia
lainnya/muamalah (seperti jual beli, sewa-menyewa, hutang-piutang, hukum, politik,
sosial, ekonomi, politik pendidikan, politik kesehatan, politik luar negeri dan dalam
negeri, dan lain sebagainya). Semuanya itu tidak akan pernah bisa diterapkan tanpa
adanya peran negara. Jika fikrah Islam ingin ditegakkan secara total, maka negara
harus menerapkannya secara menyeluruh tanpa terkecuali. Jadi, Islam memang
sebuah ideologi. Ini fakta.
● Allah berfirman,

● “Dan kami turunkan kepada kamu kitab ini untuk menerangkan semua perkara dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri…” (QS.
An Nahl: 89)

● Dari dalil di atas, jelas bahwa Islam telah sempurna sehingga pastilah tidak ada satu
hal pun yang tidak diatur oleh Islam. Dari masalah yang sangat sederhana seperti
memindahkan duri dari tengah jalan sampai masalah yang sangat kompleks seperti
pemerintahan, Islam mengaturnya. Namun demikian, penjelasan yang menerangkan
segala urusan tersebut secara umumnya dinyatakan dalam bentuk amarat (tanda-tanda
umum) serta tanda-tanda yang perlu penggalian hukum untuk menguraikannya. Orang
yang bertugas untuk menggali hukum-hukum tersebut dan menyampaikannya kepada
umat haruslah seorang mujtahid.

● Bukti bahwa Islam adalah agama yang melahirkan sistem (nizham) yaitu sebagai
berikut. Allah berfirman,

● “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (QS. Al Anbiya’: 107)

● Ideologi Islam memiliki fikrah tentang sistem sosial yang paling baik, termasuk
berkaitan dengan kafir dzimmi (nonmuslim yang tunduk pada negara Islam). Imam
As Suyuthi dalam kitabnya Jami’ush Shaghir mengutip hadis Rasulullah saw.,

● “Siapa saja yang menyakiti kafir dzimmi, maka dia akan berurusan denganku. Siapa
saja yang berurusan dengaku, maka aku akan memperkarakannya pada hari kiamat.”
● Rasulullah saw. Juga bersabda,

● “Siapa saja yang membunuh kafir mu’ahad, dia tidak akan mencium wanginya surga,
padahal wangi surga itu sudah tercium dari jarak perjalanan 40 tahun.” (HR. Bukhari)

● Kafir dzimmi adalah kafir yang rela tunduk diperintah oleh syariat Islam, sedangkan
kafir mu’ahad adalah kafir yang terikat perjanjian dengan negara Islam.

● Islam juga tidak akan memaksa seseorang nonmuslim untuk keluar dari agamanya
dan memeluk Islam. Allah berfirman,

● “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)…” (QS. Al Baqarah: 256)

● Urwah bin Zubair bin Al Awwam berkata, bahwa Rasulullah saw. Pernah menulis
surat kepada penduduk Yaman: Siapa saja yang tetap memeluk agama Nasrani dan
Yahudi, mereka tidak akan dipaksa untuk keluar dari agamanya. Hanya saja mereka
wajib membayar jizyah.

● Jizyah adalah sejumlah pembayaran yang harus diberikan orang kafir dzimmi kepada
negara Khilafah Islam sebagai kompensasi atas dilindunginya harta, jiwa,
kehormatan, agama, dan keluarga mereka. Jizyah hanya ditarik kepada laki-laki kafir
dzimmi yang sudah dewasa. Nafi’ meriwayatkan dari Aslam, maula Umar yang
menyatakan, Umar pernah menulis surat kepada para pemimpin pasukan, agar mereka
memungut jizyah. Mereka tidak boleh memungut jizyah dari wanita dan anak kecil.

● Negara Khilafah Islam yang mengemban ideologi Islam juga akan memberikan
jaminan terhadap kesejahteraan masyarakat. Rasulullah saw. Bersabda,
● “Imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat. Dia bertanggung jawab atas rakyat
yang diurusnya.” (HR. Muslim)

● Dalam Islam, salah satu fungsi negara adalah mendistribusikan harta agar tidak hanya
beredar di kalangan orang-orang kaya saja. Ini artinya, negara harus menjamin agar
setiap rakyat dapat hidup sejahtera, sebab salah satu faktor tidak sejahteranya rakyat
adalah harta itu hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. Orang miskin tidak
mendapat bagian. Ini tidak akan terjadi. Allah berfirman,

● “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu…” (QS. Al Hasyr: 7)

● Negara khilafah Islam pengemban ideologi Islam juga akan melindungi rakyatnya
dari kejahatan tindak kriminalitas. Allah akan menghukum berat siapa saja yang
melakukan tindak kriminal dan kejahatan serta pelanggaran syariat.

● Allah berfirman,

● “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Maidah: 38)

● Tetapi syariat Islam tidak akan sembarangan memotong tangan orang yang mencuri.
Orang yang mencuri harus diadili terlebih dahulu apa sebab ia mencuri. Jika dia
mencuri karena lapar dan membutuhkan makanan atau membutuhkan harta sementara
tidak ada yang menolongnya, maka negara tidak akan memotong tangannya. Negara
justru akan memberikan santunan dan menjamin kehidupannya, memberinya modal
untuk bekerja, dan lain sebagainya. Ingat, kepala negara itu bertanggung jawab atas
urusan rakyatnya. Dan kepala negara itu akan dimintai pertanggungjawabannya atas
kepemimpinannya.

● Bagi orang yang melakukan perampokan, negara Islam juga akan menghukumnya
dengan berat, sehingga orang akan enggan untuk merampok. Allah berfirman,

● “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-


Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib,
atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari
negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk
mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,” (QS. Al Maidah:
33)

● Islam juga akan melindungi wanita baik-baik dari fitnah zina. Jika ada waita baik-baik
tetapi dia difitnah oleh seseorang telah melakukan zina, maka orang yang menfitnah
itu akan mendapatkan hukuman. Apa hukumannya? Allah berfirman,

● “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah (cambuklah) mereka
(yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian
mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An
Nur: 4)

● Sedangkan bagi orang yang berzina, maka dia juga akan mendapatkan hukuman
sebagai berikut.
● “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang
dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah,
dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An Nur: 2)

● Negara khilafah Islam yang menegakkan ideologi Islam juga akan menetapkan hukum
Qishash (balas) bagi para pelaku kejahatan. Allah berfirman,

● “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa
(dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan
telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang
melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa
baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah: 45)

● Walaupun ayat ini berkenaan dengan orang Yahudi yang tidak menghukumi orang
dengan hukum Allah, tetapi ayat ini bersifat umum. Ini pendapat jumhur (mayoritas)
mufassir.

● Negara khilafah juga akan menghukum siapa saja yang melakukan pembunuhan.
Allah berfirman,

● “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan
dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan
cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu
dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa
yang sangat pedih.” (QS. Al Baqarah: 178)

● Dengan melihat hukuman-hukuman yang ditetapkan Allah, maka niscaya orang


enggan untuk melakukan kejahatan. Sehingga rakyat bisa terlindungi dari berbagai
macam kejahatan yang akan menimpanya.

● Negara khilafah yang menegakkan ideologi Islam juga membolehkan untuk


mengelola tanah yang mati, yaitu tanah yang tidak dikelola. Rasulullah saw.
Bersabda,

● “Siapa saja yang telah menghidupkan sebidang tanah mati, maka tanah itu menjadi
miliknya.” (HR. Bukhari, At Tirmizi, dan Abu Dawud)

● Ini semua, baru sebagian sistem yang ada di dalam Islam. Masih banyak rincian-
rincian yang lainnya yang tidak bisa disampaikan dalam sekali waktu. Perlu kajian
yang mendalam. Oleh karena itu, semua ini harus dipelajari untuk diterapkan.

● Dari uraian di atas nampak bahwa syariat Islam adalah syariat yang lengkap yang
mengatur seluruh urusan manusia seperti ibadah, ekonomi, sosial, politik,
pemerintahan, pendidikan, dan yang lainnya. Namun semua hukum-hukum Islam
tersebut hanya akan sempurna dilaksanakan umat Islam tatkala segala perangkat yang
melaksanakannya ada. Dalam hal ini adanya Daulah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Daulah Khilafah Islamiyah itulah thariqah untuk menerapkan Islam. Bila sekarang
tidak ada sistem tersebut maka kewajiban kaum musliminlah untuk mengadakan
sistem tersebut sehingga segala hukum-hukum Islam dapat diterapkan dengan
sempurna. Sebab bagi orang yang beriman, Allah SWT telah memerintahkan untuk
masuk ke dalam Islam secara keseluruhan dan tidak boleh melaksanakannya
sebagian-sebagian.
● Lalu yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah setiap agama adalah ideologi?

● Untuk mengujinya, maka harus dengan dua pertanyaan: Pertama, apakah agama
tersebut akidah rasional atau tidak? Kedua, apakah akidah dari agama tersebut bisa
memancarkan nizham sebagaimana yang dimaksudkan Ustadz Khalid Abdul Lathif
Sab’il Alim ataukah tidak. Jika tidak, maka tidak bisa dianggap sebagai ideologi.
Contohnya adalah agama Kristen dan Budha. Kedua agama ini tidak bisa menjadi
ideologi. Mengapa? Sebab keduanya tidak berangkat dari akidah rasional, melainkan
doktrin sebagaimana pemahaman orang-orang jahiliyah sebelum datangnya
Rasulullah saw. Keduanya hanyalah agama moral dan ritual. Keduanya juga tidak
memiliki peraturan-peraturan (nizham) untuk mengaplikasiannya.

● Jadi, Islam memang ideologi. Ini bukan persoalan “ideologi itu diciptakan manusia,
sedangkan Islam itu berasal dari Allah”. Tidak. Ini bukan soal sumber. Tetapi ini soal
hakikat (realitas) ideologi, yaitu bahwa segala akidah yang rasional itu mampu
memancarkan sistem atau pemikiran cabang; dan Islam adalah akidah rasional yang
mampu melahirkan sistem. Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai