JENAZAH
02 Mengkafani Jenazah
03 Menyolati Jenazah
04 Menguburkan Jenazah
Memandikan Jenazah
Sebuah hadits riwayat Imam Turmudzi dari sahabat Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah
bersabda:
َو َك ِفنُوا ِفي َها َم ْوََا ُك ْم، فَإِنَّ َها ِم ْن َخي ِْر ِث َيا ِب ُك ْم،اض
َ سوا ِم ْن ِث َيا ِب ُك ُم ال َب َي
ُ ال َب
Artinya: “Pakailah pakaianmu yang berwarna
putih, karena itu sebaik-baik pakaian kalian, dan
kafani mayit kalian dengannya.
Jumlah Kain yang Dianjurkan
Dimakruhkan mengafani mayit dengan menggunakan kain selain warna putih (tidak
boleh sutra) sebagaimana juga dimakruhkan menggunakan semacam gamis dan
menutup kepalanya dengan semacam surban. Berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim
dari Sayidatina Aisyah, beliau berkata
Kelima kain itu berupa satu helai sarung yang menutupi bagian pusar
hingga anggota paling bawah, khimar atau tudung yang menutupi
bagian kepala, gamis yang menutupi bagian atas hingga di bawahnya
sarung, dan lembar kain yang bisa membungkus seluruh jasad mayit.
Hal ini didasarkan pada sebuah hadits riwayat Abu Dawud dimana
Rasul memerintahkan agar anak perempuannya, Umi Kulsum, dikafani
secara demikian.
Mensholati
Jenazah
Hukum shalat jenazah atau sembahyang untuk
mayyit Muslim adalah fardlu kifayah. Artinya,
wajib dilaksanakan minimal oleh satu orang.
Bila secara sengaja sama sekali tak ada yang
menunaikannya maka status dosa menimpa
umat Islam secara umum.
Keadaan Jenazah
jenazah sudah berada di
suci, baik suci depan orang yang
badan, tempat, dan menyalatkan atau sebelah
pakaian. kiblat
1 2 3
sudah
dimandikan
dan dikafan
Bacaan Niat Sholat Jenazah
Tata Cara Sholat Jenazah
1. Jenazah diletakkan paling depan. Apabila mayat
laki-laki, hendaknya imam berdiri menghadap dekat
kepala mayat. Jika mayat wanita, imam menghadap
dekat perutnya.
2. Letak imam paling muka diikuti oleh para
makmum. Jika yang menyholati sedikit, usahakan
dibuat 3 baris/ṡaf.
3. Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat
melakukan ṡalat jenazah, kemudian sholat
dengan empat takbir
4. Salam .
Bacaan Setelah Takbir
ار َح ْمهُ َوعَا ِّف ِّهْ اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِّف ْر لَهُ َو
1 ُع ْنه
َ ْف ُ َواع
3 dst
jika perempuan , lafal Hu
Membaca Surat Al diganti Ha.
Fatihah
●Hukum mengubur dua mayat atau lebih dalam satu liang kubur adalah
haram. Hukumnya menjadi boleh ketika kondisi darurat, seperti banyak
sekali mayat pasca-tsunami, tanah longsor, kebakaran, atau yang
lainnya
Larangan memperindah kuburan. Jabir ra. menerangkan, “Rasulullah saw. melarang mengecat
kuburan, duduk, dan membuat bangunan di atasnya.” (HR. Muslim)
Sebelum dikubur, ahli waris atau keluarga hendaklah bersedia menjadi penjamin atau
menyelesaikan atas hutang-hutang si mayat jika ada, baik dari harta yang ditinggalkannya
atau dari sumbangan keluarganya. Nabi Muhammad saw. bersabda:“Diri orang mu’min itu
tergantung (tidak sampai ke hadirat Tuhan), karena hutangnya, sampai dibayar dahulu
utangnya itu (oleh keluarganya).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.)
Sunnah Menguburkan Jenazah
1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta
kesabaran bagi orang yang ditinggal.
4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai
penguburan.