Anda di halaman 1dari 45

PENGANTAR

PARADIGMA GANGGUAN PSIKOLOGIS

oleh:
Nisa Rachmah Nur Anganthi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENGANTAR

Pengertian Paradigma
Seperangkat teori dan asumsi yang
terdiri dari pandangan-pandangan
universal, atau kerangka kerja yang
dikembangkan sebagai dasar untuk
memahami suatu objek kajian atau
menginformasikan suatu tindakan
PENGANTAR

Tipe Paradigma
MONODISIPLIN (berdiri sendiri)
MULTIDISIPLIN (lebih dari satu)
INTERDISIPLIN (antar saling menyapa)
TRANSDISIPLIN (saling melebur)
Paradigma Monodisiplin
Paradigma Monodisiplin
Paradigma Monodisiplin
Paradigma Multidisiplin

PARADIGMA BIOPSIKOSOSIAL
PARADIGMA BIOPSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Paradigma Multidisiplin

PARADIGMA BIOPSIKOSOSIAL:
Pandangan holistik dan modern tentang
manusia dalam ilmu kesehatan, yang
memasukkan unsur-unsur biologis, psikologis,
dan sosial secara bersama-sama dalam
mempengaruhi kesehatan
Paradigma Multidisiplin
PARADIGMA BIOPSIKOSOSIAL:

Unsur biologis, meliputi fisiologis, sistem saraf,


biokimiawi, dan hormonal
Unsur psikologis, meliputi kondisi mental
seperti kognitif, afektif, dan motorik
Unsur sosial, lingkungan sosial di sekitar
seseorang seperti keluarga, tetangga,
komunitas, dan masyarakat
Paradigma Multidisiplin

PARADIGMA BIOPSIKOSOSIAL-SPIRITUAL:
Pandangan holistik dan modern tentang manusia
dalam ilmu kesehatan, yang memasukkan unsur-unsur
biologis, psikologis, dan sosial secara bersama-sama
dalam mempengaruhi kesehatan
dengan memasukkan unsur spiritual
Paradigma Multidisiplin

PARADIGMA BIOPSIKOSOSIAL-SPIRITUAL:
Dimensi spiritual yang dimaksud adalah konsep-
konsep yang terbuka dan cair, dengan banyak
perbedaan dalam berbagai budaya
Paradigma Multidisiplin

KONSEP SPIRITUAL YANG BANYAK DIKAJI:


Spiritual dan kesehatan
Spiritual dan koping agama
Spiritual dan pengaruh fisik
Spiritual dan kesabaran
Spiritual dan terapi pendukung
Spiritual dan fenomena anomaly (tidak biasa)
BAGAIMANA MENENTUKAN
SEBUAH PARADIGMA
PERILAKU ABNORMAL
DIMENSI PERILAKU

Unsur unsur yang ada pada perilaku:

frekuensi (tingkat keseringan perilaku muncul)


durasi (lama waktu perilaku muncul)
intensitas (kuat lemahnya perilaku muncul)
PROBLEM PERILAKU

Perilaku yang tidak diinginkan maupun tidak sesuai


dengan standar norma yang berlaku
Berupa perilaku mengganggu, merusak, merugikan,
membahayakan, menyakiti, disfungsi, atau disabilitas
KATEGORI PROBLEM PERILAKU

Secara umum dikelompokkan menjadi


dua katgeori:

Berlebihan dari standar normal (Eksesif)


Kekuarangan dari standar normal (Defisit)
PERILAKU EKSESIF

Perilaku berlebihan yang dibandingkan


dengan standar normatif yang bersifat
tidak diinginkan dan mengganggu atau
merugikan bagi seseorang
PERILAKU DEFISIT

Perilaku yang kurang (lemah) dibandingkan


dengan standar normatif yang bersifat tidak
diinginkan dan mengganggu atau merugikan
bagi seseorang
PENENTUAN PROBLEM PERILAKU

Apakah EKSESIF atau DEFISIT, diperlukan deteksi


dini dengan melihat indikator-indikator seperti:

Adanya keluhan
(indikator subjektif, karena unobservable)
Adanya gejala atau simtom
(indikator objektif, karena observable)
PENENTUAN PROBLEM PERILAKU

Apakah EKSESIF atau DEFISIT, diperlukan deteksi dini


dengan memperhatikan:

Latar belakang demografi


Riwayat keturunan (genogram)
Fase perkembangan (kronologis)
Lini masa riwayat sakit (life record)
Etiologi gangguan (faktor penyebab problem perilaku)
Berat ringan gangguan (akibat problem perilaku)
Faktor resiko dan protektif
PENENTUAN PROBLEM PERILAKU
(DIAGNOSIS)

Selanjutnya mengajukan HIPOTESIS


terkait dengan problem perilaku
Perlu adanya tindak lanjut dari deteksi
dini, yaitu melakukan ASESMEN
PARADIGMA ABNORMALITAS
PERSPEKTIF SPIRITUAL ISLAM
Dasar Pijakan

Paradigma TAUHID
Sumber kesehatan adalah ALLAH

q Maknanya Allah adalah sumber kebaikan, kesehatan,


dan keselamatan
q Mendekat pada Allah akan berdampak pada kondisi
baik, sehat, dan selamat
q Menjauh dari Allah akan berdampak pada kondisi
buruk, sakit, dan tersesat
Prinsip Utama

TAUHID ASMA WA SIFAT…ASMAUL HUSNA


Allah memiliki (sumber) sifat-sifat Kehebatan,
Keindahan, Kebaikan, Kebesaran, dan Kesempurnaan
Manusia yang mendekat pada Allah akan memperoleh
karunia dengan memiliki sifat-sifat kebaikan Allah
dalam kapasitas kemanusiaannya
Konsep dan Teori

Dimensi Kemanusiaan
l Badan (Body)
l Hati (Heart)

l Ruh (Soul)

l Akal (Aql)

l Nafsu (Nafs)

l Fitrah (Sunatullah)
Kategori Abnormalitas

Prinsip Dominansi Abnormalitas Hati


Hati akan mempengaruhi dimensi kemanusiaan
yang lain, seperti Badan (Body), Aqal (pikiran),
Nafsu (self), dan Tindakan (perilaku)
Kategori Abnormalitas
Hati
Hati sehat (Qolbun Salim)
Hati sakit (Qolbun Maridz)
Hati mati (Qolbun Mayyit)
Kategori Abnormalitas
Hati

Hati sehat (Qolbun Salim)


Bersih dari racun yang berupa kemaksiatan (melakukan
dosa-dosa besar) dan kekotoran (melakukan dosa-dosa
kecil), sehingga menghalangi keterdekatan atau membuat
jauh dari Allah.
Kategori Abnormalitas
Hati

Hati sehat (Qolbun Salim)


Indikator: mengikuti apa yang menjadi perintahNya
dan menjauhi laranganNya. Perhatian pada
kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Kategori Abnormalitas
Hati

Hati sakit (Qolbun Maridz)


Berubah-ubah dari kondisi positif (orientasi
spiritual) ke negatif (orientasi material) begitu
seterusnya. Hal ini karena hatinya didominasi oleh
nafsu keduniawian dan kenikmatan.
Kategori Abnormalitas
Hati

Hati sakit (Qolbun Maridz)


Indikator: tidak menyadari tindakan yang merusak dan
melakukan tindakan keburukan karena menolak
kebenaran atau memiliki keyakinan yang salah.
Kategori Abnormalitas
Hati

Hati mati (Qolbun Mayyit)


Tak memperoleh hidayah dari Allah, sehingga tidak
mengenalNya dan tidak mau menyembahNya.
Bahkan menolak atau mengingkariNya disebabkan
tidak adanya iman.
Kategori Abnormalitas
Hati

Hati mati (Qolbun Mayyit)


Indikator: durasi, intensitas, frekuensi perilaku buruk,
merusak, dan maksiat sudah melewati batas.
Konsep dan Teori
Perspektif Psikologi Kepribadian
l Karakter
l Positif (dominan kebaikan atau emosi positif)
l Baik Hati
l Jujur
l Rendah Hati
l Sabar
l Adil
l Negatif (dominan keburukan atau emosi negatif)
l Kelompok Arogan
l Kelompok Pamer
l Kelompok Cemburu
l Hipokrit (manipulatif, berbuat kebaikan berbasis kepentingan)
Konsep dan Teori

l KESEHATAN
l Tubuh Fisik
l Tubuh Biokimia
l Tubuh Intelektual
l Tubuh Emosional
l Tubuh Spiritual
Konsep dan Teori

l Parameter
q Penyakit

q Hawa nafsu

q Racun
Konsep dan Teori

l Penyebab
l tidak bisa membedakan kebaikan
(benar) dan keburukan (salah), serta
berorientasi pada nafsu (hasrat diri).
Konsep dan Teori

l Sumber Racun (Kerusakan) Hati


q Berbicara yang sia sia
q Kebanyakan makan dan tidur
q Lingkungan (sahabat) yang buruk
q Memandang sesuatu yang haram
Konsep dan Teori

l Tantangan dan Godaan Hati

Keinginan lebih dominan dari kebutuhan (nafsu)


Banyak berangan-angan (fantasi, melamun)
Konsep dan Teori
Perilaku Abnormal

l 1. Miserly (kikir)
l 2. Wanton (ceroboh)
l 3. Hatred (benci)
l 4. Iniquity (berpihak)
l 5. Love of the world (cinta dunia)
Konsep dan Teori
Perilaku Abnormal

6. Envy (cemburu)
7. Blameworthy Modesty (menuduh)
8. Fantasizing (berkhayal)
9. Fear of Poverty (takut miskin)
10. Ostentation (pamer)
Konsep dan Teori

Perilaku Abnormal

11. Relying on other than God (syirik)


12. Displeasure with divine decree (menolak takdir)
13. Seeking reputation (berpamrih)
14. False hope (harapan palsu)
15. Negative thought (berprasangka)
Konsep dan Teori
Perilaku Abnormal

16. Vanity (sombong)


17. Fraud (curang)
18. Angry (marah)
19. Heedlesness (apatis)
20. Rancor (dendam)
Konsep dan Teori

Perilaku Abnormal

21. Boasting & Arrogance (bangga dan angkuh)


22. Displeasure with blame (tidak mengaku salah)
23. Antipathy toward death (menolak kematian)
24. Obliviousness to blessings (tidak bersyukur)
25. Derision (menghina)
Konsep dan Teori

Psikoterapi

mengingat Allah; membaca Quran; bertobat,


berdoa, meminta keberkahan Rasulullah, shalat
tengah malam, berbuat baik, mengendalikan diri,
dan mengembangkan sifat positif.

Anda mungkin juga menyukai