SOSIO SPIRITUAL
ADI
2020
PENDAHILUAN
• HIV /AIDS adalah penyakit (medical illness) yang
memerlukan pendekatan dari segi bio-psiko-sosio-spiritual,
dan bukan dari segi klinis semata.
• Penderita AIDS akan mengalami krisis afektif pada dirinya,
pada keluarganya, pada orang yang dicintainya dan pada
masyarakat.
• Krisis tersebut adalah dalam bentuk kepanikan, ketakutan,
kecemasan, serba ketidakpastian, keputusasaan, dan
stigma. Perlakuan terhadap penderita AIDS seringkali
bersifat deskriptif, dan risiko bunuh diri pada penderita
cukup tinggi.
• Bahkan sering kali mereka meminta tindakan eutanasia.
(Dadang Hawari, ”Konsep Islam memerangi AIDS” dalam Al Qur’an,Ilmu Kedoteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta : Dhana Bakti
Primayasa,2000, hlm. 94.)
• Dalam menangani kasus AIDS ini diperlukan pendekatan
biopsikososiospiritual ; artinya melihat pasien tidak semata-mata
dari segi organobiologik, psikologik/kejiwaan, psiko-sosial tetapi
juga aspek spritual/kerohanian.
• Pasien tidaklah dipandang sebagai individu seorang diri, melainkan
seseorang anggota dari sebuah keluarga, masyarakat dan
lingkungan sosialnya.
• Juga sebagai orang yang dalam keadaan tidak berdaya yang
memerlukan pemenuhan kebutuhan spiritual/kerohanian atau
agama.
• Menurut Fryback, pasien dengan penyakit terminal mengalami
ketakutan dan keresahan yang luar biasa karena dihadapkan pada
kematian yang belum pasti.
• Dalam keadaan seperti ini, pasien yang memiliki tingkat spiritualitas
tinggi, lebih mampu menghadapi kondisi ini dengan baik karena
mereka mampu memaknai dengan lebih baik sakit dan sisa hidup
yang harus dijalani.
• Spiritualitas sangat sulit untuk didefinisikan. Kata-
kata yang digunakan untuk menjabarkan
spritualitas termasuk makna, transenden,
harapan, cinta, kualitas, hubungan dan eksistensi.
• Sedangkan berdasarkan etimiologinya, spiritual
berarti sesuatu yang mendasar, penting, dan
mampu menggerakkan serta memimpin cara
berfikir dan bertingkah laku seseorang.
• Faran dkk (1989) menyatakan bahwa setiap
individu akan memaknai secara unik
spiritualitas atau dimensi spiritual.
• Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, spiritualitas
merupakan bagian dari kecerdasan manusia selain
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional
• Mickley et al (1992) mendefinisikan spiritualitas
sebagai suatu yang multidimensi, yaitu dimensi
ekstensial dan dimensia agama
• Stoll (1989) menguraikan bahwa spiritualitas sebagai konsep
dua dimensi:
• dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang
Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang,
• dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri
sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan.
Manusia :
• mahluk ciptaan tuhan
• banyak kelebihan
• mahluk yang utuh dan unik.
• satu kesatuan yang merupakan karakteristik
• Berakal
• macam-macam kebudayaan.
• perbedaan dengan setiap manusia lain
• berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
• mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia
lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio- psiko
sosio dan spiritual.
Kubler Ross (1974)
Lima Tahap Reaksi Emosi
• Penolakan/denial,
• Marah/anger,
• Tawar menawar/bargaining,
• Depresi/depression,
• Menerima/acceptance.
• Selama melalui tahapan psikologi ini seseorang dengan HIV AIDS
membutuhkan tindakan pendampingan yang intensif bahkan
konseling dimana pada tiap tahapan membutuhkan tindakan.
Tahap Denial