Anda di halaman 1dari 13

.

HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI

I. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :

 Mengukur temperatur humidity baik temperatur bola basah maupun temperatur


bola kering ;

 Mencari selisih humidity sebelum dan sesudah masuk kolom humidifikasi dan
massa air yang terserap ;

 Mencari selisih entalpi sebelum dan sesudah masuk kolom dehumidifikasi.

II. Alat dan Bahan

II.1 Alat – alat yang digunakan :

 Alat humidifikasi dan dehumidifikasi : 1 unit

 Temperatur bola basah : 1 buah

 Temperatur bola kering : 1 buah

II.2 Bahan yang digunakan :

 Air dalam labu

III. Dasar Teori

Dalam pemprosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam
aliran gas, operasi sebagai proses dehumidifikasi. Sebaiknya, untuk mengurangi uap
air dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar
uap air dapat ditingkatkan dengan melewatkan aliran gas diatas cairan yang kemudian
akan menguap ke dalam aliran gas.

Contoh paling sederhana adalah pengeringan padatan basah dengan pengurangan


jumlah kandungan air sebagai tujuan utama dan dehumidifikasi aliran gas sebagai
efek samping. Contoh proses dehumidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas
dialirkan berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.

Istilah dalam proses humidifikasi :

Istilah yang penting digunakan dan berhubungan dengan humidifikasi adalah


sebagai berikut :

 Humidity (ᴂ ) campuran udara – uap air didefinisikan sebagai massa uap air dalam
satu kilo udara kering. Humidity tergantung pada tekanan parsial uap air ( ρA )
dalam udara dan tekanan total P (101,3 kpa). Jika berat molekul air = 18 dan udara
= 29 maka humidity dalam kg/ H2O udara kering :

 Humidity jenuh, udara jenuh adalah udara dalam uap air yang setimbang dengan
air pada tekanan dan temperatur tertentu. Humidity jenuh adalah :

 Persen humidity didefinisikan sebagai 100 ᴂ/ ᴂo nilai jenuh dihitung pada


temperatur bola kering campuran. Persen humidity didefinisikan sebagai 100 ᴂ/
ᴂo yaitu jika udara menjadi jenuh pada tekanan dan temperatur yang sama.

ᴂ = 100 ᴂ/ ᴂo......... (3)

 Panas humid (Cs) adalah panas dalam J (kJ) yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur 1 kg udara kering + uap air yang dibawahnya sebesar 1 K atau 10C.
 Volume humid adalah volume dalam m 3 1 kg udara kering + uap yang dibawahnya
dihitung pada temperatur dan tekanan gas 1 atm. Volume jenuh adalah volume
humid dan gas jenuh. Menurut Banchero volume jenuh adalah volume dalam ft 3 1
lb kering + uap air yang diperlukan untuk menjenuhkannya.

 Titik embun campuran udara – uap air adalah temperatur pada saat gas telah jenuh
oleh uap. Jika gas didinginkan, titik embun adalah temperatur pada saat kondensasi
pertama terjadi.

 Entalpi total 1 kg udara + uap air adalah J/kg atau kJ/kg udara kering. Hubungan
antara tekanan parsial uap air + panas laten dalam J/kg atau kJ/kg gas = uap air
pada To. Hubungan antara tekanan parsial uap dan humidity gas dapat diturunkan
sebagai berikut :

Massa uap = Pw . Mw / R.T dan massa gas = (P – Pw) M.A / R.T

Jadi humidity gas dapat dirumuskan sbb : [ Pw / (P – Pw) ] (Mw / MA) . . . . . . (3)

Dan humidity dapat gas jenuh adalah : [ Pw / (P – Pwo) ] (Mw / MA) . . . . . . (4)

Pw = tekanan parsial uap dalam gas

Pwo = tekanan parsial gas jenuh pada temperatur / suhu sama

MA = massa / berat rata – rata dari gas

P = tekanan total

R = konstanta gas 8,314 kJ/kmol. K

ᴂ = humidity gas jenuh

T = temperatur absolute

Dari persamaan 1 dan 2 maka diperoleh :

Humidity dalam persen :


= [ (P - Po / (P – Pw) ] (100 Pw / Pwo)

= [ (P - Pwo / (P – Pw) ] (humidity relatif dalam persen). . . . . . . . (5)

 Temperatur jenuh adiabatic , suatu gas berupa campuran uap air – udara
dikontakkan dengan air dingin. Gas yang meninggalkan sistem mempunyai
humidity dan temperatur air dingin, yang berbeda dan proses ini adalah proses
adiabatic yaitu tidak ada panas yang ditambahkan atau di hilangkan ke atau dari
sistem. Temperatur air yang disirkulasi akan mencapai temperatur keadaan lunak
dan temperatur ini disebut temperatur jenuh adiabatic (Ts). Udara yang
meninggalkan sistem aan jenuh pada Ts dan mempunyai humidity jenuh juga.

 Temperatur udara basah

Humidity gas / udara akan naik bila gas dialirkan diatas / melalui cairan karena
penguapkan cairan. Temperatur cairan akan turun ke bawah temperatur gas dan
panas akan berpindah dari gas ke cairan. Pada kesetimbangan laju perpindahan
panas dari gas akan menyeimbangkan panas yang dibutuhkan untuk menguapkan
cairan dan cairan dikatakan pada temperatur bola basah.

IV. Gambar Alat (terlampir)

V. Langkah Kerja

 Percobaan humidifikasi tanpa pemanasan

1. Memutar switch (merah) searah jarum jam pada posisi ON

2. Memutar switch control air pressure (hitam) pada posisi ON

3. Mengatur katup – katup berikut :

V1 = terbuka

V2 = tertutup

V3 = tertutup
V4 = terbuka

V5 = tertutup

4. Menekan tombol P2 (kompresor) ON

5. Mengatur katup utama (V9) sehingga didapat perbedaan tekanan orifice 40


mbar

6. Melakukan pencatatan

7. Menekan tombol P1 (centrifugal pump) ON

8. Mengatur kecepatan sirkulasi air 70 L/ menit dengan katup V7 dan V8

9. Menunggu 10 menit kemudian mengambil data.

 Percobaan dengan pemanasan

1. Mengatur katup – katup berikut :

V1 = tertutup

V2 = terbuka

V3 = tertutup

V4 = terbuka

V5 = terbuka

V6 = tertutup

2. Mengatur katup utama (V9) sehingga perbedaan tekanan orifice 50 mbar

3. Mencatat data temperatur

 Percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan

1. Mengatur katup – katup seperti diatas


2. Menekan tombol P2 (kompresor) dan alur perbedaan tekanan 40 mbar

3. Menunggu 10 menit, melakukan pengambilan data.

VI. Data Pengamatan

VI.1 Humidifikasi

a) Proses humidifikasi tanpa sirkulasi dan tanpa pemanasan

P. Udara Waktu Udara masuk Udara keluar


No Tw(oC) Td(oC) H Tw(oC) Tw(oC) H
(mmHg) (menit)
1 50 0 27 36 0,017 27 28 0,0234
10 26 37 4 26 29 0,0189
2 60 20 26 40 0,015 26 35 0,0116
30 27 42 0,014 27 40 0,0155
0,014
5

b) Dengan sirkulasi air

P. Udara Waktu Udara masuk Udara keluar


No o o
(mmHg) (menit) Tw( C) Td( C) H Tw( C) Td(oC)
o
H
1 40 10 26 42 0,013 26 29 0,0189

VI.2 Dehumidifikasi tanpa pemanasan

No P. Udara Waktu Udara masuk Udara keluar


Tw( C) Td(oC)
o
H Tw( C) TdoC)
o
H
(mmHg) (menit)
1 40 0 26 32 0,017 25 30 0,0165
10 26 36 4 26 32 0,0174
2 50 20 27 38 0,015 26,5 33 0,016
30 26 40 0,016 28 34 0,022
5
0,014

VI.3 Tabel hasil perhitungan

a) Proses humidifikasi tanpa sirkulasi dan tanpa pemanasan

Udara masuk Udara keluar


P. Udara Waktu Perubahan
Kandungan Kandungan
(mmHg) (menit) H H kandungan H2O
H2O H2O
40 0 0,017 - 0,0234 - -
10 4 0,00109 0,0189 0,00397 0,000288
60 20 0,015 0,002462 0,016 0,002813 0,000352
30 0,014 0,003798 0,0155 0,00406 0,00262
0,014
5

b). Dengan sirkulasi air

Udara masuk Udara keluar Perubahan


P. Udara Waktu
Kandungan Kandungan kandungan
(mmHg) (menit) H H
H2O H2O H2O
40 10 0,013 0,000754 0,0189 0,0010962 0,3422

c). Dehumidifikasi

Udara masuk Udara keluar


P. Udara Waktu Perubahan
Kandungan Kandungan
(mmHg) (menit) H H kandungan H2O
H2O H2O
40 0 0,017 - 0,0165 - -
10 4 0,00089 0,0174 0,00032 0,000142
50 20 0,015 0,002355 0,016 0,002502 0,000147
30 0,016 0,003077 0,022 0,004835 0,001758
0,014

VII. Perhitungan

 Humidifikasi tanpa sirkulasi air dan pemanasan

Basis 100 L/menit udara tekanan keluaran kompresor

Untuk t = 10 menit

P = 50 mmHg x = 0,0658 atm

T = Td = 37 0C + 273 = 3100K

 Massa udara basah masuk ke kolom humidifikasi dapat ditentukan dengan


persamaan gas ideal

P.V = n R T

P.V = m/BM.R.T

Jadi, massa udara basah =

= 75 gr

= 0,075 kg

 Massa udara kering masuk kolom


Massa udara kering = massa udara basah x

= 0,075 kg x

= 0,074 kg udara kering

 Kandungan H2O masuk kolom

= massa udara kering x humid masuk

= 0,074 kg udara kering x 0,015 kgH2O/kg udara kering

= 0,001109 kg H2O

 Kandungan H2O keluar kolom

= massa udara kering x humid keluar

= 0,074 kg udara kering x 0,0189 kgH2O/kg udara kering

= 0,001397 kg H2O

 Jumlah H2O yang diserap = 0,001397 kg H2O - 0,001109 kg H2O

= 0,000289 kg H2O

= 0,288 gr H2O

 Humidifikasi dengan sirkulasi air

Basis 100 L/menit udara tekanan keluaran kompresor

Untuk t = 10 menit

P = 40 mmHg x = 0,0526 atm


T = Td = 42 0C + 273 = 3150K

V= 1000 L/menit x 10 menit = 1000 liter

 Massa udara basah masuk ke kolom humidifikasi dapat ditentukan dengan


persamaan gas ideal

P.V = n R T

P.V = m/BM.R.T

Jadi, massa udara basah =

= 59,02 gr

= 0,05902 kg

 Massa udara kering masuk kolom

Massa udara kering = massa udara basah x

= 0,05902 kg x

= 0,058 kg udara kering

 Kandungan H2O masuk kolom

= massa udara kering x humid masuk

= 0,058 kg udara kering x 0,013 kgH2O/kg udara kering


= 0,000754 kg H2O

 Kandungan H2O keluar kolom

= massa udara kering x humid keluar

= 0,058 kg udara kering x 0,0189 kgH2O/kg udara kering

= 0,0010962 kg H2O

 Jumlah H2O yang diserap = 0,0010962 kg H2O - 0,000754 kg H2O

= 3,422 x 10-4 kg H2O

= 0,3422 gr H2O

 Dehumidifikasi

Kandungan H2O yang diserap = 0,00082 kg H2O - 0,00032 kg H2O

= 0,000142 kg H2O

### Dengan cara yang sama didapatkan kandungan H2O terserap pada
udara untuk variabel lainnya seperti pada tabel diatas

VIII. Analisa Percobaan

Pada percobaan diatas dapat dianalisa bahwa humidifikasi adalah suatu proses
penambahan kandungan air dalam udara. Proses yang dilakukan yaitu dengan
melewatkan aliran gas dari kompresor diatas cairan yang kemudian akan menguap ke
dalam aliran gas. Dalam praktek dilakukan humidifikasi tanpa sirkulasi air dan
pemanasan serta dengna sirkulasi air.

Untuk tanpa sirkulasi air dan pemanasan, tekanan yang digunakan yaitu 50
mmHg dan 60 mmHg. Selanjutnya temperatur basah dan kering diukur setiap 10
menit. Dari data yang didapat terdapat perbedaan temperatur kering dan basah antara
masuk dan keluar. Ini disebabkan karena kandungan air bertambah dalam udara.
Sedangkan proses dengan sirkulasi air yaitu dengan tekanan 40 mmHg. Dari data
yang didapat temperatur masuk dan kering keluar mingkat, dikarenakan kandungan
air yang diserap oleh udara. Humidity atau kelembaban udara yaitu sebesar 0,02
kgH2O/ kg udara kering.

Proses dehumidifikasi adalah suatu proses pengurangan kandungan air di


dalam udara. Proses dehumidifikasi ini dilakukan tanpa pemanasan. Dalam prosesnya
sejumlah udara dengan tekanan 40 dan 50 mmHg masuk dari atas, selanjutnya masuk
dan akan melewati silica gel yang terdapat di dalam alat tersebut. Silica gel ini
berfungsi untuk menyerap air yang terkandung dalam udara. Dari data yang didapat,
temperatur basah dan kering udara masuk dan keluar terdapat perbedaan. Udara keluar
lebih kecil dari udara masuk, karena air (H2O) telah terserap oleh silica gel. Begitu
juga dengan kelembaban udaranya.

IX. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan :

a) Humidifikasi adalah proses penambahan kandungan air dalam udara sedangkan


dehumidifikasi adalah pengurangan / penghilangan kandungan air dalam udara.

b) Humidifitas dari udara tersebut didapat dari grafik pysycometric dengan


memplotkan temperatur basah dan kering

c) Untuk humidifikasi temperatur masuk lebih besar dibandingkan temperatur keluar


karena terjadi proses penyerapan H2O.

d) Untuk dehumidifikasi, temperatur masuk lebih kecil dibandingkan temperatur


keluar karena terdapat penyerapan H2O oleh silica gel.

e) Penyerapan H2O dalam humidifikasi yaitu 0.000288, 0.000352, 0.00262, kg H2O


sedangkan dehumidifikasi yaitu 0.000142, 0.000147, dan 0.001758 kg H2O.

DAFTAR PUSTAKA
Kasi lab.2011. petunjuk praktikum pilot plant. Palembang ; POLSRI

Anda mungkin juga menyukai