KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………….……………………….…i
Kata pengantar………………………...…………….….ii
Prolog............................................................................IV
Pertemuan....………....………………………..…...…...1
Kebersamaan........…………...……………..............….20
Perpisahan............................ ........……………….……28
Bingung....................…………………………………..39
Kejutan.....................................................................…..49
Komunikasi………..........................................………..61
Kesetiaan........................................................................70
Perjanjian.......................................................................77
Lamaran.........................................................................82
Disalahkan.....................................................................92
iii
Pernikahan.....................................................................99
BIOGRAFI PENULIS……………………..………...105
iv
PROLOG
v
PERTEMUAN
pengobatan)
"Baik pak"
1
sontak ku lalu bergegas mengikuti langkah pak Arya
Tanya ku
Iyh, sama-sama"
“ Ehh, Sulis..."
2
saya selesaikan di sana, kamu bisa kan menggantikan
saya
menjawabnya.
iyh, itu jawaban yang keluar dari mulut ku, walau belum
3
*****
4
jawab ku, sedikit kaget, iyh, reaksi orng yg bangun
secara
kaget:)
mengobatinya?"
ku sendiri
kali ini sangat tampan, mba ajah de, tapi aku ikut
melihat nya yah mba, siapa tau ada yang bisa aku
bantu"
5
"Yah sudah, ayo kita kesana sekarang"
bagaimana mengobatinya,
"Tuh kan mba, apa aku bilang , mba grogi juga kan,
kegrogian ku.
6
Melihat siku sebelah kanan si perwir ini mengeluarkan
"Iyh, silahkan"
responnya
//Kantin markas
Sutomo"
7
"Mas Sutomo?"
Tanya ku,
Jelasnya
Batin ku
jawab ku.
tampan?"
8
untuk menjawabnya.
jawab ku
jelas Fitri
"Ohw"
jawab ku singkat
Kalau aku lihat lihat yah mba kayanya mas Sutomo juga
9
"Bisa ajah deh fit, sudah Jangan khawatir masalah jodoh
makanannya.
//Kamar
membacanya
10
luka ku, jujur awal melihat mu tadi hati ku langsung
"Dari aku"
depan aku.
"Mas Sutomo?"
dia bisa berada di sini, apa aku mimpi, tpi tidak ini
nyata.
11
Aku hanya diam, dan memang bingung harus Jawab
apa.
"Kok, diam?"
jawab ku
"Ohw iyh, tapi aku belum tau nama mu, boleh kah kita
Tawar nya.
12
langkahnya meninggalkanku.
ini"
****
"Mba Sulis"
Fitri memanggil ku
13
baiklah Fitri aku pergi dulu, terima kasih banyak yh
informasi nya:)"
"Silahkan masuk"
saya?"
dari saya"
14
"Ohw terima kasih banyak pak atas oleh olehnya, jdi
kasih pak"
//Taman
menunggu ku"
"Assalamualaikum Sulis"
15
"Mas Tomo,"
tegur ku
dulu"
pinta mas Tomo tanpa basa basi lagi aku pun langsung
"Ohw tidak mas, aku juga baru saja sampai, mas Tomo
16
bertemu kemarin. Aku masih saja di sibukkan oleh
Tanyanya lagi
Tanya ku
mu, aku tidak tau alasannya apa, tapi aku yakin kalau
aku
untuk di dekati,"
17
jelas nya
tak takut aku menolak mas? Lagi pula bukan kah, mas
Tanya ku lagi
" mana mungkin bisa, aku menolak mas Tomo, jujur aku
18
juga sudah menyukai mas Tomo sejak kemarin bertemu"
19
KEBERSAMAAN
//Dapur
sapa Fitri
jawab ku
20
" Orang spesial siapa mba?, Ohw iyh mba tadi ada orang
yang antarin bunga katanya buat mba Sulis, tadi aku
sudah taruh di kamar mba"ucap Fitri
//Kamar
21
*selamat pagi kekasih ku, aku selalu berdoa agar
kecantikan wajah dan hati mu tetap sama seperti apa
yang aku lihat kemarin, bunga? Indah bukan, tapi
ketahuilah bahwa keindahan bunga ini belum seberapa di
bandingkan diri mu, 15 menit lagi aku jemput,
Tomo~~. *
"Mas Tomo?"
"Ehhh, mas"
22
sapa ku
Puji nya
tanya ku
"Tau,"
"Apa?"
(senyum tipis)
(senyum)
ajaknya
23
"Ohw iyh, tadi aku masak buat mas Tomo, aku ambil
dulu yah mas, nanti kamu cicipi"
ajak ku
//Taman bunga
takjub ku
"Suka?"
24
"Sama aku juga suka,"
gombal ku
tawar ku
"Boleh,"
25
aku menolak, bukanya apa itu mainan anak kecil, mana
mungkin bisa aku melakukan itu, tapi karena paksaan
yang terus-menerus dari mas Tomo, akhirnya aku
mengikuti permainan itu, yah memang menyenangkan,
namun ada sedikit rasa lelahnya si:)
26
"Yah , bukannya begitu, mas Tomo kan pemimpin
prajurit pasukan Surabaya, apa tidak masalah
meninggalkan prajurit lain berperang tanpa pemimpin?"
27
PERPISAHAN
//06.00
//Kantin
ucap Fitri,
29
"Mba, kok diam saja si, kaya tidak senang kita bakal
pulang" ucapnya lagi,
jawab ku
"Ohw iyh, mas Tomo kan pacar nya mba Sulis, harusnya
wajib pamit to mba"
30
"Apa mungkin sempat aku pamit sekarang, tapi kan mas
Tomo lagi sibuk, apa aku pamit lewat surat?"
Tanya ku
Tawar Fitri
" Lah, pasti boleh lah kalau mba Sulis, mba kan pacarnya
pemimpin di sana"
"Coba ajah dulu mba, apa mau nanti mba nyesel gara
gara tidak pamit dengan pacar sendiri"
31
"Iya juga, kalau begitu aku pergi sekarang, bentar lagi
kan malam,"
"Auu,"
"Eh, pak Arya, ohw tidak pak, saya yang minta maaf tadi
buru buru"
32
memang tidak mau sampe hubungan asmara ku dengan
mas Tomo di ketahui orang banyak, karena menurut aku
pak Arya tidak perlu tau itu
jawab ku
Tanya ku
"Apa pak"
33
katanya sambil menyerahkan sesuatu ke aku,
ucap ku
************
" permisi"
jawab ku
34
"Bung Tomo?, Mba ada perlu apa ketemu sama bung
Tomo?"
Tanyanya lagi
35
"Ada apa,dik tinaku sing ayu Dewe?"
sewot ku
jelas nya
ucapnya
"Iya, aku rindu dengan mu mas, aku juga tidak tau apa
aku bisa hidup jauh dengan mu atau tidak" jelas ku
36
(menarik tangan ku menuju bangku depan rumah)
jelas ku
37
"Tapi mas, mana mungkin bisa menjalin Hubungan
seperti itu, kita tidak akan bertemu lagi mas, jarak antara
Surabaya dan Malang tidak begitu dekat,aku juga tidak
mungkin bisa ke sini lagi, ini program terakhir ku di
PMI"
jelas ku
"Kalau kamu tidak bisa untuk ke sini lagi, aku yang akan
susul kamu ke malang, membawa mu kembali ke sini
sebagai pasangan ku"
38
BINGUNG
"Iya nak, benar kata ibu mu, ayo bangun kita sholat
subuh dulu"
Yah, itu suara ayah ibu ku di pagi hari, dan ini juga yang
aku rindukan selama berada di Surabaya.
39
"Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum
warahmatullah"
suara terakhir ayah, dan di ikuti oleh aku dan juga ibu,
Selesai sudah ritual subuh kami.
jawab ku singkat
43
40
"Sulis!! Diluar ada Fitri" teriak ibu dari dalam dapur
41
Lari subuh? Yah itu rutinitas ku dengan Fitri setiap hari
di Malang
. ************
Tanyanya balik
Lanjut ku
42
"Mba tenang saja, aku yakin mas Tomo orangnya
konsisten, tak mudah untuk mas Tomo menyatakan
cintanya ke seseorang, melihat keberaniannya
menyatakan cintanya ke mba, itu sudah suatu bukti
bahwa mas Tomo hanya mencintai mba"
. ***********
43
"Iyah Bu"
tutur ayah
Tanya ku memastikan
lanjut ibu
Iya juga si, kan aku cuman sarapan bertiga dengan ibu
dan juga ayah, aku bukan anak tunggal, aku memiliki 2
orang kakak perempuan, kebetulan keduanya sudah
berkeluarga dan mengikut dengan suaminyib
44
jawab ku
"Pacar?"
"Ehh, iy aaa"
45
jawab ku
jelas ku
ucap ayah
***********
"Fit, tadi aku sudah ngomong dengan ayah dan juga ibu
ku tentang mas Tomo?" Curhat ku
tutur Fitri
"Nah itu masalah Fit, ayah dan ibu punya pendapat yang
berbeda, jadi aku harus pilih siapa?"
jelas ku
"Berbeda? Maksudnya?"
Tanya Fitri
47
"Iya berbeda ayah bilang kalau mas Tomo tidak mungkin
bisa serius dengan ku, tapi menurut ibu, mungkin saja
mas Tomo belum punya kesempatan untuk menghubungi
ku"
jelas ku
48
KEJUTAN
sAPA Fitri
"Hai Fit"
respon ku
pinta Fitri
" Iya Fit aku sudah tidak memikirkan itu lagi, biarlah
tuhan saja yang mengatur jalan hidup ku"
ajak Fitri
49
"Aku dengar dengar di sana lagi ada pengukuhan calon
palang merah remaja yang baru, kita bisa lah membagi
pengalaman ke mereka" jelas Fitri
. **********
//Sma 1 malang
"Assalamu'alaikum"
50
"Bagaimana Lol? Apa boleh kami memberikan sedikit
arahan untuk adik adik di sini" tawar ku
51
sahut suluruh anggota PMR yang ada, tanpa terkecuali
Fitri yang juga ikut meramaikan.
" Mba, saya mau tanya apa sih enaknya jadi anggota
PMI?"
52
"Enaknya? Menurut mba menjadi anggota PMI itu tidak
ada yang tidak enak semua enak,. Mulai dari makanan
nya minumannya semua enak enak"
53
dengan orang orang yang kita temui saat melakukan
kegiatan PMI"
"Wah, kayanya habis dari sini aku juga mau daftar jadi
anggota PMI"
"Aku juga"
"Aku juga"
ucap Lola
54
ucap ku
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
**************
55
jawab ku singkat yang tentu saja pandangan tetap fokus
ke berkas berkas yang ada di depan ku
56
"Hei Fit, sejak kapan kamu ada di situ, bentar lagi Fit
aku harus menyelesaikan Dulu berkas berkas ini” jawab
ku
**************
//Sore hari
58
mencoba menghubungi mu, tapi aku bingung harus
mengirimkan mu surat lewat mana aku tidak tahu alamat
mu di mana,tidak lucu bukan jika aku harus menyuruh
pak pos mengelilingi malang untuk menemui alamat mu,
hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk
mengirimkan mu surat ke markas PMI malang, aku tau
kamu pasti di sana, sekian surat dari aku, tetap bahagia
yah ayu Dewe ku:)
"Mas Tomo?"
ucap Fitri yang tiba tiba saja ada di balik pintu kamar
ku , tapi aku tidak memikirkan hal itu , aku hanya lebih
memilih loncat memeluk Fitri
59
"Ehh mba, ada apa si" tanya Fitri yang tentu saja kaget
dengan tingkah ku yang tiba tiba memeluk nya dengan
erat "Mas Tomo mengirimkan ku surat, yang artinya dia
tidak pernah melupakan ku"
60
KOMUNIKASI
Aku baik baik saja mas aku selalu saja menunggu kabar
dari mu, aku merindukan mu, kapan kita bisa bertemu?,
Dan mengapa selama dua bulan ini kamu tidak
mengirimkan ku surat?
~Sulistina~ *
61
( memberikan surat ke orang itu)
****************
"Mba, kamu dari mana saja itu pak Rukto dari tadi
mencari mu"
sapa Fitri
62
jawab ku lalu bergegas menemui pak Rukto
"Permisi pak"
sapa ku
jawabnya
Tanya ku
tutur nya
"Apa pak?"
63
bersama sekaligus ada program bagus yang akan mereka
adakan dan kita di undang untuk itu, jadi bagaimana?
Apa kamu siap?"
Tutur nya
"Wah kayanya itu bakal seruh, aku mau pak, Fitri ikut
kan pak?"Jawab ku
64
semua, nanti kalau sudah punya keputusan kabari saya
yah," ucap pak Rukto yang sepertinya sudah memahami
kekecewaan ku, bagaimana tidak aku dan Fitri memang
sulit untuk di pisahkan."Baik pak kalau begitu saya
pamit keluar dulu"
pamit ku
65
"Bukan itu mba, tadi sebelum itu, mba dari mana kenapa
jam segini baru ke markas?" Kesal Fitri
lanjut nya
Tanya ku balik
66
"Iya atuh mba, mba kenapa si?"
"Tadi itu pak Rukto bilang kalau PMI cabang Malang itu
dapat undangan latihan bersama dengan PMI cabang
Sulawesi," jawab ku
"Ko gitu si, aku nggak di ajak gitu, wah tuh bapak bapak
tua, punya dendam apa yah sampai sampai aku tidak di
ajak"
67
mau ngajak aku" jelas ku yang akhirnya bisa di terima
oleh Fitri "Ohw gitu, yah sudah mba pergi saja, tapi apa
mba yakin bisa pergi tanpa aku" ( senyum jahat)
"Tuh kan, tapi terserah mba si, itu pilihan mba, apa pun
keputusan mba aku pasti dukung"Support Fitri.
******************
68
merindukan mu, ayu Dewe ku, aku berjanji secepatnya
mungkin akan datang menemui mu dan orang tua, salam
rindu dari ku:)
~tomo~*
69
KESETIAAN
ari ini aku dan kedua orang tua sedang menikmati makan
malam bersama, sebelum itu aku dan juga ibu,
menyiapkan beberapa peralatan makan, seperti piring,
cuci tangan, sendok, gelas, lain sebagainya , sedangkan
ayah hanya diam menunggu di meja makan, setelah
sudah ritual menyiapkan makanan, dan dilanjutkan
dengan menghantam nya, ketika sedang asik asiknya
menikmati masakan ibu, yang juga sedikit di bantu oleh
ku, yah walaupun hanya membantu motongin bawang si,
tapi kan sama saja, aku juga ikut serta dalam itu, tiba tiba
saja terdengar ketukan pintu dari luar rumah.
"Siapa tu Bu".Tanya ku
"Wa'alaikumussalam,"
70
"Iya, cari siapa mas?" Lanjut ibu
"Iya, benar itu anak saya, ada apa yah mas, mencari
anak ku" Tanya balik ibu
Aku dan juga ayah, hanya bisa menunggu kabar dari ibu
71
"Ayah, itu siapa si yang datang kok ibu lama sekali"
Kepo ku
"Pacar?"
Jelas ku
72
"Sudah sudah tak usah berdebat di Depan makanan itu
tidak baik, sebaiknya kita makan saja dulu" Pinta ibu, tak
ada satu kata lagi yang terucap di bibir ku, ayah, ataupun
pak Arya kami semua di fokuskan dengan makanan di
hadapan kami
//Ruang tamu
" Ohw iya, nak Arya saya mau minta maaf, tadi sudah
lancang memanggil mu calon menantu, " Tutur ayah
73
"Ini kenapa"
"Iya, nak Arya, kami tidak bisa memaksa akan hal itu,
lantas Sulis yang akan menjalani semuanya jadi
keputusan hanya ada di tangan Sulis" Lanjut ibu
Tanyanya memastikan
75
Tanya ibu ke ayah
76
PERJANJIAN
~Sulistina~*
77
Kurang lebih begitulah isi surat ku, aku melipat nya
Serapi mungkin dan meletakkan nya di atas tas ku, agar
besok aku tidak lupa untuk membawanya ke kantor pos,
ku baringkan tubuh ku di kasur tanpa sadar aku pun
lahap dalam tidur.
//Surbaya
Pagi ini mas Tomo sudah membaca surat yang aku kirim
dua Minggu lalu , dia tampak bingung dengan surat itu,
/Flashback on
78
Inilah dia pemimpin pasukan Surabaya......
Sutomo.............!!!!!!!!!!
/Flashback off
79
"Apa bung melupakan itu?" Tanya si perwira
. **********
**************
80
//Lokasi kejadian
Tomo,
"Dorrrrrr"
//Markas perwira
81
LAMARAN
82
Jawab mas Tomo, tentu membuat aku sedikit nyesek,
Silaturahmi? Apa hanya itu? Bagaimana bisa penantian
ku selama ini tak kunjung di kasih kepastian, apa iya aku
harus menunggu lagi? Hampir saja air mata menetes di
pipi ku, namun tercegah dengan lanjutan kalimat dari
mas Tomo
Tanya ibu
83
Tutur mas Tomo, tumben dia tidak memanggil ku
dengan nama sayang ayu Dewe, apa iya dia malu dengan
ayah dan ibu, ( senyum manis)
************
"Mba sulisssssssss"
84
"Ohw ya, sama aku juga sangat rindu dengan mu,
gimana liburannya seruh ngak?"
Girangnya
85
"Tapi mba, bagaimana bisa apa mas Tomo susul mba
ke malang?"
**************
86
menelusuri nya "Tempat bagus, damai"
"Mas Tomo suka nge Ngomal yah, lama lama aku bisa
kenyang Lo dengan gombalan mas Tomo"
"Pagi mba Sulis, wah jarang jarang aku lihat mba Sulis
bawa pria ke markas, tampan pula"
87
Jawab ku dengan mas Tomo
. ************
//Rumah ku
88
"Iya Bu, tumben masakanya banyak benar" Lanjut ku
"Ehh tidak begitu, mas ini suka souzon saja, ibu cuman
masak biar nak Sutomo bisa makan dulu sebelum
berangkat ke Surabaya" Jelas ibu
89
"Benar ini enak sekali, rasanya persis dengan sayur asin
kamu waktu itu, tapi lebih enakan yang ini si"
"Mas ini, jelas dong mas, aku kan Bru belajar, nanti aku
belajar lagi yah, sama ibu biar bisa bikin yang lezat
juga,"
"Yah iya mas, tapi kan bisa nama panggilan ajah mas
Tomo" Tegas ku
90
"Tidak, panggilan mas Tomo itu cuman spesial di
gunakan oleh calon istri ku saja"
Ucap mas Tomo, membuat aku lagi lagi tertawa, aku
Sangat bahagia bisa menghabiskan waktu seharian lagi
dengan mas Tomo, walaupun habis ini mas Tomo bakal
pergi lagi, tapi setidaknya dia sudah menepati janji
pertamanya, datang menemui orang tua ku, dan kini aku
tinggal menunggu janji ke dua mas Tomo datang untuk
menikahi ku.
91
DISALAHKAN
//Surabaya
**************
92
"Siangg!!!"
93
"Memang tidak ada hitam di atas putih, dengan
perjanjian itu, tapi kita semua mendengar nya"
94
bung sudah tidak bisa memegang janji nya sebaiknya
kita pergi saja"
***********
95
Sapa seseorang yang sepertinya tidak asing,
"Iyah, ada apa pak?" "Ini ada surat dari kantor pos
buat mas mba Sulis"
96
aku melarangnya untuk menikah, tapi tenang saja ayu
Dewe ku, aku akan melakukan segala cara agar
pernikahan kita tetap berlangsung dan perwira perwira
Indonesia akan tetap bersatu, aku tidak akan membuat
mu menunggu lebih lama lagi.
~sutomo~ *
97
"Sudahlah nak, tak ada cara lain untuk membantunya
salain Dengan doa, percaya kan semua dengan mas
Tomo, ibu yakin dia bisa menyelesaikan masalah ini, dia
kan seorang pemimpin yang bijak" Jelas ibu
98
PERNIKAHAN
~sulistina
99
"Iya pak, tapi masalahnya anggota perwira lain tidak
menyetujui i, mereka semua marah terhadap saya"
"Ohw iya maaf bung, tapi bung kalau saya boleh kasih
saran sebaiknya bung, bicara ke perwira lain untuk
menyelesaikan masalah ini,"Respon pak Karto yang juga
merasa bersalah melihat tingkah mas Tomo.
100
"Ada apa lagi bung mau mengumpulkan kami di
sini"
101
Tegas mas Tomo sekali lagi dan hendak meninggalkan
ruang rapat
102
**************
Tak terasa sudah tepat hari ini dimana aku dan juga mas
Tomo akan melangsungkan pernikahan Semua ini di
langsung kan di rumah ku, tepatnya di kota malang,
dengan resepsi yang sangat sederhana dan hanya
mengundang keluarga besar dan teman teman terdekat
saja. Di sini di kamar ku aku berdiri di depan cermin
menatap tubuh ku yang sudah terbalut oleh gaun putih
dengan bagian belakang agak panjang di serati make up
yang tidak begitu menor, membuat aku terlihat elegan .
103
yang seakan-akan tak berkedip melihat ku, dengan
sedikit kecanggungan aku duduk di samping mas Tomo,
di hadapan penghulu dan juga para saksi, akad nikah pun
di mulai
~TAMAT~
104
BIOGRAFI PENULIS
105
106